Standar bangunan RS
Tata bangunan
1. Site plan
a. Zonasi berdasarkan tingkat risiko penularan, privasi, pelayanan(kedekatan
hubungan fungsi antar ruang pelayanan)
b. Fasad bangunan memanjang dengan jendela menghadap utara-selatan untuk
memperluas ventilasi alami dan pencahayaan, jarak bebas antar bangunan cukup
bebas agar aliran udara dapat masuk bangunan
c. Bangunan fungsi pelayanan penyakit infeksi emerging terpisah dengn pelayanan
lainnya, bangunannya tidak bentang besar agar aliran udara menembus bagunan
dan bertukar dengan hembusan aliran udara dari sisi berlawanan
2. Arsitektur bangunan
a. Penampilan bangunan Gedung kriteria bangunan Gedung hijau
b. Tata ruang efisien dan efektif sesuai fungsi, tata letak ruang dalam bangunan
sesuai syarat zonasi, alur kegiatan pasien, petugas, pengunjung dan barang
bersih/kotor jelas, tata letak funitur dan partisi tidak menghalangi bukaan
jendela/pintu untuk aliran udara (aliran udara tidak boleh dari pasien ke
petugas), cahaya dan sirkulasi aktivitas pengguna, kenyamanan ruang gerak
c. Bangunan luar dalam seimbang serasi dan selaras, seimbang dengan nilai
budaya
3. Peruntukan dan intensitas bangunan Gedung
a. Peruntukan bangunan Gedung sesuai fungsi dan lokasi berdasarkan RDTR/RTBL
b. Intensitas bangunan pemenuhan terhadap kepadatan dan ketinggian bangunan
Gedung (KDB, KLB, KGB, KDH, KTB, jarak bebas bangunan Gedung (GSB, garis
sepadan lainnya, jarak Gedung dengan persil, jarak antar bangunan gedung)
Kebutuhan total luas lantai bangunan minimal 80m2 per tempat tidur yang dimiliki RS
Ruangan :
Ruang-roang dalam rumah saklt:
16. Ruang Farmasl_
I. RuangRawatJala.n.
17. Ruang Reknm MedJs.
2.Ruang Rawa! lnap.
IS. Ruang Kantor/Manajemen dan Admtnlstrasl.
3. Ruang gawat Darurat,
19. Ruang Pendldlkan dan latlhnn.
4.Ruang Operasi.
20. ruang badah, dan Runng 'I\lnggu .
5. Ruang rawatan Intenslf.
21. ruang Penyuluhan Kesehntan Masyarnkal Rumah
6. Ruang lsolasl.
Sakll.
7. Ruang Kebldanan.
22. ruang Menyusul.
S. Ruang Rehabilitasl Medlk.
23. ruang Mokanlkal dan Elektrlkal.
9. Ruang Radlologl k1lnlk.
24. ruang dapur dan Olzl .
10. Ruang Radloterapls.
25. ruang Laundry .
II. Ruang Kedolctemn NukUr.
26. ruang dlallsls.
12. Ruang Tenap Kesehatan,
27, Knmar .Jenazah.
13. Lnboratortum.
28, Pengolahan Pengelolaan Umbah .
14_ Bank Darah.
29. Taman.
I5. Ruang Stertllsasl. 30. Platamn Parklr yang meneukupi.
Pola hubungan antar ruangan
Desain komponen bangunan
1. Komponen bangunan Aman (khusus pelayanan jiwa harus aman dari kemungkinan
suicide/mencelakakan diri) dan mudah dibersihkan
2. Atap : kuat, tidak bocor, tahan lama bebas vector, tahan terhadap kecepatan angin175-
250kph(area rawan topan), terdapat system drainase
3. Langit-langit : kuat, warna terang, mudah dibersihkan, tidak berjamur, rangka kuat,
tinggi ruangan minimal 2,8m, tinggi koridor minimal 2,4m, tinggi ruangan OK minimal
3m, rangka penggantung langit-langit harus kuat, lampu penerangan ruangan tertentu
dibenamkan pada plafon (recessed)
4. Dinding dan partisi : dinding keras, rata, tak berpori, kedap air, tahan api, tahan karat,
tahan cuaca, mudah dibersihkan, tidak berjamur, warna dinding cerah tidak
menyilaukan(khusus pelayanan anak diberi gambar yang merangsang aktivitas anak).
pada area yang dilalui pasien terdapat pegangan(handrail) tinggi 80-100cm dari lantai
dan dapat menampung beban minimal 75kg, muda dibersihkan, tahan api, dan non
porosif, pada ruangan X-ray dinding dilapisi proteksi radiasi (timbal), pada ruangan
berkaitan dengan bahan kimia pemicu api memiliki tingkat ketahanan api minimal 2jam,
ruangan elektromagnetik tidak boleh dinding dengan pelapis metal/baja, ruangan
dengan kebisingan tinggi (area genset,pompa, boiler, kompresor, chiller) harus dilapisi
bahan kedap suara, ruangan resiko tinggi antara dinding dengan lantai/dinding dengan
dinding harus lengkung(konus) agar mudah dibersihkan, ruang OK/perawatan intensif
dinding than api (tka) minilal 2jam
5. Lantai : terbuat dari bahan kuat kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna
terang/cerah tak menyilaukan mata, mudah dibersihkan, bukan bahan porositas yang
tinggi dan tak menyimpan debu, tahan gesekan, bahan penutup lantai di ruang bahan
kimia harus tahan api dg tka minimal 2jam, ruangan perawatan bahan lantai dtidak
menimbulkan bunyi, area resiko tinggi antara dinding dengan lantai harus lengkung,
area ruang peralatan medik lantai harus dapat menghilangkan muatan listrik static
6. Pintu dan jendela : lebar pintu utama dan yang dilewati brankar bukaan minimal 120cm,
pintu tanpa akses tempat tidur pasien bukaan lebar 90 cm, di sekitar pintu masuk tidak
ada perbedaan ketinggia lantai dan hinadri adanya ram, pintu darurat harus ada pada rs
bertingkat lebih dari 3 lantai minimal lebar 100cm dg jarak antar pintu darurat dalm satu
blok bangunan 25m, pintu kamar mandi terbuka keluar dengan lebar daun minimal
85cm, pada ruang rawatan pintu dilapisi bahan anti benturan dan bukaan jendela
terbuka maksismal namun aman dari kemungkinan pasien meloncat untuk bangunan
bertingkat, desain lubang ventilasi memenuhi cross ventilations dengan posisi bukaan
memenuhi sinar matahari langsung pd ruang infeksi dan mendukung pertukaran udara
silang, ukuran bukaan pada dinding sisi berlawanan ditentukan dari nilai smallest
opening area, dan cara membuka bisa maksimal
7. Toilet dan kamar mandi : harus ada tanda jelas dan informatif juga tanda/simbol disable,
di ruang rawatan ada wc khusus laki-laki dan perempuan dilengkapi masing-masing 1
buah toilet disable, penutup lantai tidak boleh licin, luas ruangan umum minimal
80cmx155cm lebar pintu 70cm dan disable 152,5cmx2275,5cm lebar pintu 90cm, daun
pintu membuka keluar dan ruang bebas 152,5cm antara pintu dan permukaan terluar
kloset, pintu untuk disable dilengkapi plat tending di bawah pintu dan engsel pintu yang
bisa menutup sendiri, wc disable juga disediakan lampu alarm yang diaktifkan dengan
tuas/tombol darurat yang mudah dijangkau disabilitas dan pegangan rambat,
perlengkapan toilet dipasang sedemikian yang memudahkan penggunaan dan lantai
kedap air
8. Korodor dan selasar : lebar cukup untuk akses 2 tempat tidur berpapasan minimak
2,40m, dinding koridir dilengkapi penenda dan penunjuk arah, koridor evakuasi bebas
dari penghalang pergerakan, dilengkapi pegangan rambat di salaha satu sisi dindingnya
Standar prasaranan RS
i. Kebutuhan air RO di dialisis kurang lebih 200L/pasien, kapasitas perhari : jumalh alat
dialysis x 150L x 2shift , di laboratorium disesuaikan dengan jumlah dan jenis alat
7 distrubusi : daya listrik tegangan rendah pakai kabel tanah (NYFGbY), tegangan menengah
pakai kabel N2XSY/NA2XSY, N2XSEBY/NA2XSEBY, atau N2XSEFGbY/NA2XSEFGbY. Penanaman
kabel tanah harus diberi tanda dan arah. Kabel dari trafo ke panel induk pakai kabel single core
atau busduct dengan system jaringan tegangan menengah kapasitas trafo
2000kVA/80%=2500kVA. Keandalan penyaluran memakai system loop (model bangunan blok),
system penggandaan kabel(bangunan tunggal/ruang pelayanan kritis), suplai listrik stop kontak
berdekatan dari sekering berbeda (ICU/ICCU/PICU/NICU,pendant, bedhead). Jaringan distribusi
listrik diperhatikan factor karakteristik beban, kualitas pelayanan, ukuran konfogurasi bangunan
dan pertimbangan biaya
8. Outlet/terminal/stop kontak jenis waterproof dilengkapi grounding, khusus yang dapat
suplai dari UPS atau trafo isolasi diberi warna berbeda :
a. ruang rawat jalan minimal 3 stop kontak(ruang periksa, konsultasi dan tindakan),
untuk ruangan periksa/konsultasi dengan alat diagnostic sesuaikan jumlah
kebutuhan.
b. Ruang rawat inap tiap TT ada 4 stop kontak disuplai 2 sekring/MCB,pada ruang
Tindakan di rawat inap 5 stop kontak dengan 3MCB,di nurse station minimal 4
stop kontak disuplai 2 MCB, koridor 3 stop kontak dalam jarak 10 meter.
c. Ruang gawat darurat pada TT resusitasi dan Tindakan 5 stop kontak disuplai
minimal3MCB, TT triase dan observasi minimal 2 stopkontak, nurstation 4
stopkontak 2MCB, TT ruang isolasi 4 stopkontak 2MCB
d. Ruang perawatan intensif tiap TT 6 stopkontak diluar kebutuhan TT, monitor dan
ventilator, tiap stopkontak dari 3MCB, stopkontak ventilator menahan beban
arus 10A, koridor minimal 3stopkontak dalam jarak 10 meter
e. Ruang operasi TT persiapan 2 stopkontak, TT recovery 4 stop kontak disuplai 2
MCB, ruang operasi 2stopkontak dipasang di 3 sisi dinding dan minimal 6 stop
kontak di pendant, tiap stop kontak 1MCB, alat Kesehatan daya listrik
>10ampere punya stop kontak khusus dg MCB terpisah, koridor 3 stopkontak
dalm jarak 10m
f. Ruang radiologi pada tiap sisi dinding 1 stop kontak dengan panel khusus alat
diagnostic sesuai spesifikasi alat, area baca film jumlah stop kontak sesuai jumlah
film viewer, ruang usg 4 stopkontak
g. Ruang laboratorium sesuai jumlah jenis alat ruang bank darah minimal 3
stopkontak
h. Ruang sterilisasi : ruang dekontaminasi 3 stop kontak dan 1 stopkontak khusus
untuk washer, di ruang packing 2 stop kontak di setiap sisi dinding, ruang
penyimpanan steril 2 stop kontak, tiap autoclave disuplai panel alat (3phase)
i. Ruang kebidanan : ruang bersalin dan Tindakan 6 stop kontak dengan 3 MCB,
ruang persiapan tiap TT 2 stop kontak, ruang recovery 4 stop kontak dg 2 MCB,
koridor 3 stop kontak per 10m
j. Laundry : tiap peralatan kapasitas besar disuplai langsung panel khusus peralatan
(1phase, 3phase) sesuai spesifikasi alat, ruang linen bersih 2 stopkontak
k. Dapur : peralatan dapur dengan listrik suplai dengan panel khusu peralatan
(1phase,3phase) sesuai jumlah dan spesifikasi alat, ruang persiapan 4 stop
kontak, ruang penyimpanan minimal 1 stopkontak
l. Ruang diagnostic : ruang endoscopy dan colonoscopy masing-masing 4 stop
kontak, ruang persiapan dan pemulihan 2 stopkontak tiap TT
m. Ruang hemodialisa tiap TT/kursi 4 stop kontak
n. Ruang rehabilitasi medik : ruang fisioterapi tiap TT 3 stopkontak, terapi okupasi
dan vokasional 4 stopkontak ruang sensori intergrasi 3 stopkontak, terapiwicara
3 stopkontak, gymnasium 2 stopkontak tiap sisi dinding, ruang bionic 3
stopkontak, ruang bengkel masing-masing 4 stopkontak
9. Grounding/pembumian:
i. trafo isolasi untuk ruangan operasi dan perawatan intensif beban
kapasitas max 10kVA tiap ruang operasi punya 1 trafo isolasi, ruang
perawatan intensif beberapa unit trafo isolasi yg tiap trafo kapasitas
10kVA dapat layani 4TT
ii. grounding: nilai rata2 grounding peralatan khusus 0,1ohm
10. system proteksi petir sesuai peraturan perundangan