Pendahuluan
R umah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang di dalamnya terdapat ruang,
bangunan, halaman, peralatan, manusia dan kegiatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Pemeliharaan maupun perawatan ruang, bangunan
dan halaman rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan agar dapat
memberikan dampak positif baik bagi masyarakat maupun pihak rumah sakit. Ruang,
bangunan dan halaman rumah sakit yang bersih, nyaman dan indah akan memberi kesan
pertama bahwa rumah sakit tersebut menjadi harapan untuk dapat menyembuhkan pasien
dengan pelayanan yang optimal. Tujuan penyehatan ruang, bangunan dan halaman rumah
sakit yaitu untuk menciptakan suatu kondisi ruang dan konstruksi serta pengaturan
peralatan non-medis yang nyaman, bersih, dan sehat di lingkungan rumah sakit sehingga
dapat mencegah dampak negatif terhadap pasien, pengunjung dan karyawan rumah sakit.
Sanitasi ruang, bangunan dan halaman rumah sakit meliputi persyaratan lingkungan
bangunan rumah sakit, konstruksi bangunan rumah sakit dan ruang bangunan yang terdiri
dari (a) zona dengan risiko rendah (b) zona dengan risiko sedang (c) zona dengan risiko tinggi
(d) zona dengan risiko sangat tinggi, kualitas udara ruang, pencahayaan, penghawaan
kebisingan, fasilitas sanitasi rumah sakit, jumlah tempat tidur, jumlah tempat tidur, lantai
dan dingding. (Kepmenkes RI No. 1204/2004)
Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit merupakan upaya pencegahan
terjadinya infeksi silang dan keselamatan petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat
sekitar rumah sakit. Oleh karena itu rumah sakit dimasa mendatang harus menjadi tempat
yang sehat baik di dalam maupun dilingkungan sekitarnya
Saudara sebagai tenaga sanitarian harus mampu melakukan pencegah infeksi
nasokomial akibat dari lingkungan rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan. Pada bab
ini saudara akan mempelajari tentang penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah
sakit. Setelah mempelajari bab ini saudara diharapkan mampu :
1. Menjelaskan penyehatan ruang banguan dan halaman rumah sakit
2. Menjelaskan ruanglingkup ruang bangunan dan halaman rumah sakit
Farmakologi 1
3. Menjelaskan persyaratan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
4. Melakukan inspeksi sanitasi ruang bangunan dan halaman rumah sakit
Pada bab ini akan disajikan dalam satu topik yaitu
A. Pengertian penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
B. Ruang lingkup penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
C. Persyaratan penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit.
D. Melakukan inspeksi sanitasi ruang bangunan dan halaman rumah sakit
Untuk membantu dalam mempelajari bab ini saudara gunakan pengalaman ketika
sebagai tenaga sanitarian dan bandingkan dengan teori atau materi dalam bab ini.
Selamat Belajar.
Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang/unit dan halaman
yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan kelengkapannya) yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit. (kepmenkes 2004)
Bangunan rumah sakit didesain untuk memudahkan proses penanganan kesehatan
bagi pasien rumah sakit. Desain perlu mempertimbangkan berbagai unit yang mendukung
penyediaan layanan kesehatan serta mendukung percepatan pemulihan kesehatan serta
dapat mencegah terjadinya penularan penyakit atau maslah kesehatan. Untuk itu desian
rumah sakit memiliki kriteria seperti, bangunan rumah sakit harus berada pada lokasi bebas
banjir, mempunyai batas yang jelas, dilengkapi dengan pagar yang kuat dan tidak
memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas. Luas lahan
bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas lahan keseluruhan rumah sakit
sehingga tersedia tempat parkir yang memadai yang dilengkapi dengan rambu-rambu.
Pencahayaan di dalam ruang bangunan rumah sakit harus memenuhi syarat agar tidak
menyababkan kecelakaan dan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Penghawaan
ruang bangunan di rumah sakit harus berfungsi dengan baik agar aliran udara segar di dalam
ruang bangunan tersebut memadai untuk menjamin kesehatan penghuni ruangan.
Kebisingan di rumah sakit tidak mengganggu terhadap pasien dan atau membahayakan
kesehatan sehinggga harus memenuhi persyaratan disetiap ruangan atau unit. Kebersihan
ruang bangunan dan halaman harus diperhatikan demi menjaga suatu keadaan atau kondisi
ruang bangunan dan halaman bebas dari bahaya dan risiko minimal untuk kejadian infeksi
silang, dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Seperti pada gambar di bawah ini
salah satu keadaan ruang dan bangunan rumah sakit yang selalu perlu perawatan agar tetep
bersih dan nyaman.
B. Ruang Lingkup
Beberapa aspek persyaratan yang penting dalam penyehatan ruang bangunan dan
halaman rumah sakit yaitu (1) lingkungan bangunan rumah sakit (2) konstruksi bangunan
rumah sakit (3) ruang bangunan, yang dikelompokan berdasarkan tingkat risiko terjadinya
penularan penyakit yaitu zona risiko rendah, sedang tinggi dan sangat tinggi (4) kualitas
udara ruang (5) pencahayaan ruang (6) penghawaan ruang (7) kebisingan ruang (8) fasilitas
sanitasi rumah sakit (9) jumlah tempat tidur ruang (10) kebersihan lantai dan dinding ruang.
C. Persyaratan
Lingkungan rumah sakit harus bebas dari asap rokok sesuai dengan Peraturan
Pemerintah / PP No. 109/ 2012; pasal 50 salah satunya yaitu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan kawasan tanpa rokok. Seperti pada gambar di bawah ini dengan
memasang spanduk anjuran tidak merokok.
Gambar 2.2
Lingkungan Ruah Sakit Bebas Rokok
3. Ruang Bangunan
Penataan ruang bangunan dan penggunaannya harus sesuai dengan fungsi serta
memenuhi persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokan ruangan
berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit sebagai berikut :
a. Zona dengan risiko rendah
Zona risiko rendah meliputi: ruang administrasi, ruang komputer, ruang
pertemuan, ruang perpustakaan, ruang resepsionis, dan ruang pendidikan/
pelatihan.
1) Permukaan dinding harus rata dan berwarna terang
2) Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air
berwarna terang, dan pertemuan antar lantai dengan dinding harus
berbentuk konus.
3) Langit-langit harus terbuat dari bahan multipkeks atau bahan yang kuat,
warna terang mudah dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal
2,70 meter dari alantai.
4) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter dan ambng
bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai.
5) Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar/ ruang
dengan baik, bila ventilasi alamiah tidak menjamin adanya pergantian udara
dengan baik, harus dilengkapi dengan penghawaan mekanis (exhauster)
6) Semua stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 meter
dari lantai.
b. Zona dengan risiko sedang
Gambar 2.3
Koloni kuman pada media agar
5. Pencahayaan
Pencahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusus harus sesuai
dengan peruntukannya seperti dalam table berikut:
Table 1.3
Indeks Pencahayaan Menurut Jenis Ruangan atau Unit
No. Ruang atau Unit Intensitas Cahaya Keterangan
Gambar 2.4
Pengukuran Suhu dan Kelebaban
7. Kebisingan
Persyaratan kebisingan untuk masing-masing ruangan atau unit seperti table berikut:
Table 1.5
Indeks Kebisingan Menurut Ruangan atau Unit
No. Ruang atau Unit Maksimum kebisingan (waktu
pemaparan 8 jam dan satuan dBA)
1 Ruang pasien
- Saat tidak tidur 45
- Saat tidur 40
2 Ruang operasi, umum 45
3 Anestesi, pemulihan 45
4 Endoskopi. Laboratorium 65
5 Sinarn X 40
6 Koridor 40
Di bawah ini gambar cara melakukan pengukuran tingkat kebisingan di ruang operasi
Gambar 2.5
Pengukuran Kebisingan Ruang Operasi
Table 1.7
Indeks perbandingan jumlah Karyawan dengan Jumlah Toilet dan
Jumlah Kamar Mandi
No. Jumlah Karyawan Jumlah Toilet Jumlah Kamar Mandi
Di bawah ini gambar toilet yang ada di salah satu ruang perawatan, yang
jumlahnya harus disesuaikan dengan perbandingan jumlah karyawan.
Gambar 2.6
Toilet Ruang Perawatan
B. Daftar rujukan
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004
2. Pedoman Sanitasi Ruamah Sakit di Indonesia, Depkes RI.
C. Alat dan bahan
1. Formulir inspeksi sanitasi rumah sakit
2. Lux meter
3. Sound level meter
4. Microbial air sampler
5. Thermohygro meter
6. Alat tulis
D. Prosedur praktekum
1. Lakukan observasi mengenai kondisi/ keadaan lantai, dinding, langit-langit dan
yang lainnya pada ruang bangunan dan halaman rumah sakit sebagaimana teori
di atas, kemudian berikan nilai pada form yang tersedia.
2. Mengukur intensitas cahaya dengan menggunakan lux meter pada ruang
bangunan dan halaman rumah sakit seperti pada teori di atas
3. Mengukur kebising dengan menggunakan sound level meter pada ruang
bangunan dan halaman rumah sakit seperti pada teori di atas
4. Mengambil sampel udara untuk mengetahui total koloni (CFU) dengan
menggunakan microbial air sampler pada ruang bangunan dan halaman rumah
sakit seperti pada teori di atas
5. Mengukur suhu dan kelembaban dengan menggunakan thermohygro meter pada
ruang bangunan dan halaman rumah sakit seperti pada teori di atas
6. Semua hasil pengukuran maupun hasil observasi datanya dimasukan pada
formulir inspeksi sanitasi rumah sakit untuk menilai kondisi ruang bangunan dan
halaman rumah sakit sebagai berikut:
Latihan
1) Luas ventilasi alamiah untuk ruang bangunan rumah sakit nimal adalah ….
A. 15% dari luas lantai
B. 10% dari luas lantai
C. 5% dari luas lantai
D. 1% dari luas lantai
E. 1,5% dari luas lantai
2) Tinggi langit-langit ruang bangunan rumah sakit adalah ….
A. Minimal 2 meter dari lantai
B. Minimal 2,5 meter dari lantai
C. Minimal 2,7 meter dari lantai
D. Maksimal 2,5 meter dari lantai
E. Maksimal 2,7 meter dari lantai
3) Ruang operasi di rumah sakit harus bersih dan memenuhi persyaratan indeks angka
kuman yaitu ….
A. Maksimum 500 CFU/m3
B. Maksimum 200 CFU/m3
C. Maksimum 100 CFU/m3
D. Maksimum 50 CFU/m3
E. Maksimum 10 CFU/m3
Test Formatif 1
1) A.
2) C.
3) E.
4) D.
5) B.
Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal P2&PL, 2002. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 tahun 2016. Persyaratan Teknis Bangunan dan
Prasarana Rumah Sakit
Sabarguna Boy Subirosa dan Rubaya Agus Kharmayana, 2011. Sanitasi Lingkungan dan
Bangunan Pendukung Kepuasan Pasien Rumah Sakit, Jakarta: Salemba medika