Oleh:
Febriar Laidhoyasi 2212070258
Dosen Pengajar:
Dr. Ir. Markonah Asai, M.M.
PERBANAS INSTITUTE
BEKASI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
START
DATA SAMPEL YA
STOP
5. Jelaskan bagan arus statistik deskriptif dan statistik inferen pada soal nomor 4!
o Arus Statistik Deskriptif
Dimulai dari pengumpulan data kuantitatif kemudian berlanjut pada pengolahan,
penyederhanaan, dan penataan data kuantitatif. Setelah proses tersebut selesai,
penyajian data yang telah disederhanakan dapat dilakukan. Pada statistik deskriptif
data sampel tidak diperlukan, dikarenakan penggunaan data sampel guna menaksir
parameter atau menguji asumsi populasi.
o Arus Statistik Inferen
Dimulai dari pengumpulan sampel yang berlanjut penggunaan data sensus
(populasi) untuk analisis karateristik (parameter) populasi yang tengah diselidiki,
kemudian dapat ditarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (paremeter) yang
tengah diselidiki.
4. Jelaskan bahwa ada beberapa penelitian yang harus mengambil sampel dan tidak bisa
populasi. Berikanlah contohnya!
Terdapat situasi di mana penelitian harus mengambil sampel daripada melakukan
penelitian pada seluruh populasi. Berikut adalah beberapa contoh penelitian yang
memerlukan pengambilan sampel:
o Penelitian Kesehatan Masyarakat:
Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui tingkat penyebaran penyakit tertentu di
suatu negara. Mengambil sampel kelompok tertentu dari populasi, misalnya,
kelompok usia tertentu atau wilayah geografis, akan lebih praktis daripada
memeriksa seluruh populasi.
o Penelitian Pemasaran:
Contoh: Sebuah perusahaan ingin mengetahui preferensi konsumen terhadap
produk baru mereka. Melakukan survei pada sebagian kecil dari pelanggan yang
mewakili beragam kelompok demografis akan memberikan gambaran yang cukup
representatif, tanpa harus menjangkau semua pelanggan.
o Penelitian Pendidikan:
Contoh: Seorang peneliti ingin menilai efektivitas suatu metode pengajaran di
sekolah. Melibatkan satu atau beberapa kelas sebagai sampel akan memberikan
informasi yang cukup untuk membuat kesimpulan tentang metode tersebut, tanpa
harus melibatkan seluruh populasi siswa di sekolah tersebut.
o Penelitian Sosial:
Contoh: Seorang sosiolog ingin menyelidiki pola perilaku remaja terhadap
penggunaan media sosial. Mengambil sampel kelompok remaja dari beberapa
sekolah atau daerah tertentu akan memberikan informasi yang cukup tanpa harus
melibatkan seluruh populasi remaja.
o Penelitian Ekonomi:
Contoh: Seorang ekonom ingin menentukan tingkat pengangguran di suatu negara.
Mengambil sampel dari beberapa daerah atau sektor industri yang mewakili
berbagai aspek ekonomi dapat memberikan gambaran yang cukup tanpa harus
melibatkan seluruh populasi pekerja.
Dalam semua contoh di atas, penggunaan sampel memungkinkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang cukup representatif dan relevan tanpa harus memakan
waktu dan biaya yang besar untuk mengakses seluruh populasi. Namun, penting
untuk memastikan bahwa sampel yang diambil benar-benar mencerminkan
karakteristik populasi secara keseluruhan untuk membuat kesimpulan yang valid.
7. Apa yang dimaksud dengan cara pengambilan sampel secara strata (stratified random
sampling) dan berilah contoh!
Stratified random sampling adalah Jika populasi terdiri dari bermacam-macam jenis
(heterogen), maka populasi tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa strata dan
sampelnya dapat dipilih, adapun pemilihan elemen anggota sampel dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
o Populasi dipecah menjadi populasi-populasi lebih kecil yang disebut stratum. Dalam
pembuatan stratus populasi harus homogen atau relatif homogen. Misalnya
menjadi 2, 3 atau lebih stratum.
o Setiap stratum diambil sampel secara acak, hal ini dibuat perkiraan untuk mewakili
stratum yang bersangkutan
o Perkiraan seluruh populasi dipergunakan rumus gabungan dari stratum 1 , 2 dan
seterusnya.
Contoh cara pengambilan sampel secara strata (stratified random sampling):
Sebuah universitas yang memiliki tiga fakultas utama: Fakultas Sains, Fakultas Teknik,
dan Fakultas Humaniora. Penelitian ingin melakukan penelitian tentang tingkat
kepuasan mahasiswa terhadap layanan kampus. Karena peneliti tahu bahwa tingkat
kepuasan mungkin bervariasi antara fakultas, penelitian memutuskan untuk
menggunakan pengambilan sampel secara strata.
o Identifikasi Strata:
Strata 1: Mahasiswa dari Fakultas Sains.
Strata 2: Mahasiswa dari Fakultas Teknik.
Strata 3: Mahasiswa dari Fakultas Humaniora.
o Random Sampling dalam Setiap Strata:
Ambil sampel acak dari setiap strata. Misalnya, peneliti dapat mengambil 100
mahasiswa dari Fakultas Sains, 80 mahasiswa dari Fakultas Teknik, dan 120
mahasiswa dari Fakultas Humaniora.
o Gabungkan Sampel:
Gabungkan sampel dari setiap strata untuk membentuk sampel utuh. Dengan
demikian, peneliti memiliki sampel yang mencakup representasi proporsional dari
setiap fakultas.
Dengan menggunakan pengambilan sampel secara strata, peneliti dapat
memastikan bahwa setiap fakultas diwakili dalam penelitian ini. Jika peneliti hanya
melakukan pengambilan sampel acak sederhana tanpa mempertimbangkan strata,
peneliti mungkin mendapatkan hasil yang tidak mencerminkan variasi tingkat
kepuasan antara fakultas. Dengan cara ini, penelitian akan lebih mampu
memberikan wawasan yang lebih akurat dan terperinci tentang kepuasan
mahasiswa di seluruh universitas.
8. Apa yang dimaksud dengan cara pengambilan sampel secara sistematis? Berikan
contoh!
Pengambilan sampel secara sistematis adalah metode pengambilan sampel yang
melibatkan pemilihan elemen sampel dengan menggunakan suatu pola atau interval
tertentu dalam populasi. Dalam pengambilan sampel sistematis, setiap elemen dalam
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, dan pemilihan dimulai dari
suatu titik awal yang ditentukan.
Contoh pengambilan sampel sistematis :
Misalkan peneliti memiliki populasi terdiri dari 100 orang dan peneliti ingin mengambil
sampel 20 orang secara sistematis. Pertama, peneliti memberikan nomor urut pada
setiap individu dalam populasi dari 1 hingga 100. Kemudian, peneliti memutuskan untuk
mengambil sampel setiap kelima orang. Dengan cara ini, peniliti akan memilih individu
dengan nomor urut 5, 10, 15, dan seterusnya hingga mencapai jumlah sampel yang
diinginkan.
Dengan melakukan ini, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama
untuk dipilih, dan pengambilan sampel menjadi lebih terstruktur dan terkendali. Ini
membantu meminimalkan risiko dan meningkatkan keakuratan hasil sampel terhadap
populasi secara keseluruhan.
9. Apa yang dimaksud dengan cara pengambilan sampel secara multistage random
sampling? Berikan contoh!
Multistage random sampling adalah sampling dimana pemilihan elemen anggota
sampel dilakukan secara bertahap. Pada dasarnya, prosedur pemilihan sampelnya
merupakan prosedur pemilihan kelompok-kelompok secara random dari unit-unit
tertentu. Metode ini digunakan ketika sulit atau tidak praktis untuk mengumpulkan
sampel dari seluruh populasi secara langsung. Proses pengambilan sampel ini dilakukan
dalam beberapa langkah atau tingkatan, dan di setiap tingkat, unit sampel dipilih secara
acak.
Contoh pengambilan sampel secara multistage random sampling
Misalkan peneliti ingin melakukan penelitian tentang tingkat kebahagiaan di seluruh
negeri. Populasi tersebut sangat besar, sehingga tidak mungkin atau tidak praktis untuk
mengumpulkan data dari semua individu. Sebagai gantinya, peneliti menggunakan
multistage random sampling:
o Tahap Pertama
Pemilihan Wilayah/Cluster: Populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok yang
disebut "wilayah" atau "cluster." Kelompok-kelompok ini bisa berupa kota, desa,
atau wilayah administratif lainnya. Beberapa wilayah dipilih secara acak.
Peneliti memilih beberapa kota besar sebagai kelompok wilayah atau cluster,
misalnya, Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
o Tahap Kedua
Pemilihan Unit Sampel di dalam Wilayah: Di dalam wilayah yang telah dipilih, unit
sampel dipilih secara acak. Unit sampel ini bisa berupa rumah tangga, individu, atau
kelompok tertentu.
Di setiap kota, peneliti memilih secara acak beberapa lingkungan atau kecamatan.
Misalnya, di Jakarta, peneliti memilih tiga kecamatan secara acak: Menteng,
Kemang, dan Tanah Abang.
o Tahap Ketiga
Pengumpulan Data di Tingkat Akhir: Setelah unit sampel diidentifikasi, data
dikumpulkan dari unit-unit tersebut. Proses pengumpulan data dapat melibatkan
survei, wawancara, atau metode pengumpulan informasi lainnya.
Di dalam setiap kecamatan, peneliti memilih secara acak beberapa rumah tangga.
Dari rumah tangga ini, peneliti mengumpulkan data tentang tingkat kebahagiaan
dengan melakukan wawancara atau survey.
Dengan pendekatan ini, peneliti dapat mengurangi beban pengumpulan data
dengan fokus pada kelompok-kelompok tertentu di beberapa wilayah, sambil tetap
mencoba mewakili variasi yang ada di seluruh populasi.
10. Apa yang dimaksud dengan cara pengambilan sampel secara simple random
sampling? Berikan contoh!
Simple random sampling adalah sampling dimana pemilihan elemen populasi dilakukan
sedemikian rupa sehingga setiap elemen tersebut mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih. Metode ini tepat dipergunakan apabila populasi homogen atau relatif
homogen.
Contoh Simple Random Sampling:
o Identifikasi Populasi: Misalkan peneliti ingin melakukan penelitian tentang tingkat
kepuasan pelanggan di sebuah restoran cepat saji yang memiliki 500 pelanggan
aktif.
o Penetapan Ukuran Sampel: Peneliti memutuskan untuk mengambil sampel
sebanyak 50 pelanggan dari populasi tersebut.
o Pemilihan Secara Acak: Peneliti memberikan nomor unik pada setiap pelanggan
(dari 1 hingga 500) dan menggunakan metode acak, seperti penggunaan nomor acak
atau algoritma komputer, untuk memilih 50 nomor secara acak. Pelanggan yang
memiliki nomor-nomor tersebut akan menjadi bagian dari sampel.
o Pengumpulan Data: Setelah pemilihan acak, peneliti mengumpulkan data tentang
kepuasan pelanggan dari 50 pelanggan yang terpilih, mungkin melalui wawancara,
kuesioner, atau observasi.
Keuntungan dari simple random sampling adalah bahwa ini adalah metode yang
sederhana dan mudah dipahami. Namun, terkadang dapat menjadi tidak efisien jika
populasi sangat besar dan sulit diakses, atau jika ada variasi geografis atau struktur
lain dalam populasi yang ingin diwakili dengan baik dalam sampel. Meskipun
demikian, simple random sampling tetap menjadi metode dasar yang digunakan
untuk berbagai penelitian dan survey.
BAB II A
HIPOTESIS DAN KESIMPULAN
paradigma penelitiannya.
HIPOTESIS KESIMPULAN