Anda di halaman 1dari 19

BAB I

RUANG LINGKUP EKONOMI SUMBER DAYA


MANUSIA

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa


mampu memahami: konsep ekonomi, faktor produksi, tujuan
faktor produksi, kepemilikan faktor produksi, contoh faktor
produksi, sumber daya manusia, kualitas sumber daya
manusia dan ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia.

B. MATERI
1. Ekonomi

Ekonomi berkaitan dengan kebutuhan manusia,


alat pemuas kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas
kebutuhan. Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang
mempelajari bagaimana manusia memiliki kebutuhan
yang tidak terbatas, bagaimana usaha manusia
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan
sumber daya yang terbatas. Ekonomi meliputi kegaiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi yang saling berkaitan

Ekonomi Sumber Daya Manusia 1


dan menentukan bagaimana proses pengalokasian
sumber daya yang diperlukan.

2. Faktor Produksi

Gambar 1. Proses produksi

Sumber: freepik.com

Faktor produksi adalah istilah yang dikenal luas


oleh para pelaku usaha. Faktor produksi merupakan
bagian dari manajemen bisnis pada proses bisnis.
Memahami bagaimana dampak faktor produksi bagi
perkembangan bisnis akan memberikan kontribusi yang
positif bagi pelaku bisnis. Faktor produksi adalah proses
dimana pelaku bisnis menciptakan mulai dari

Ekonomi Sumber Daya Manusia 2


mempersiapkan, membuat dan menyediakan barang
dan jasa.

Di era klasik, para ahli politik telah membahas


faktor produksi. Adam Smith sebagai salah satu
tokohnya pada masa itu meyakini bahwa pengembang
modal sebagai tonggak sistem produksi. Hal ini
dijelaskan olehnya dalam buku yang berjudul “The
Wealth of Nations”.

Selanjutnya, faktor produksi menjadi isu yang


mencuat sebagai kritik terhadap pemerintah tentang
politik ekonomi. Karl Marx mengkritik penimbunan modal
dan besarnya kompensasi terhadap pekerja. Sedangkan
David Ricardo mencetuskan prinsip politik ekonomi dan
sistem perpajakan terhadap faktor produksi.

3. Tujuan faktor produksi

Faktor produksi perlu dipersiapkan oleh


perusahaan untuk dapat menjalankan proses produksi.
Faktor produksi dipersiapkan untuk mencapai tujuan
berikut:

a. Menghasilkan output

Faktor produksi tidak hanya berguna sebagai


dasar suatu usaha atau perusahaan, tetapi juga
berperan penting dalam menghasilkan suatu output
bagi perusahaan sebagai hasil dari proses produksi.
Produksi yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk

Ekonomi Sumber Daya Manusia 3


memenuhi permintaan sesuai standar waktu yang
ditentukan, namun produksi juga dilakukan apabila
perusahaan beroperasi dalam jangka pendek dengan
adanya ketidakstabilan biaya. Faktor produksi tetap
bertujuan untuk mengokohkan output.

b. Mendukung proses produksi

Setiap faktor produksi memegang peranan


penting. Faktor produksi tidak hanya menjadi dasar
proses produksi suatu perusahaan, tetapi juga dapat
mempercepat proses produksi barang dan jasa.
Karena Ketika perusahaan telah memiliki semua
faktor produksi, pengusaha dapat semakin
memperhatikan bagaimana manajemen menjalankan
tugasnya. Perusahaan memiliki waktu lebih untuk
dapat bertindak secara operasional dan menentukan
strategi yang tepat untuk memasarkan produk. Oleh
karena itu, perusahaan dapat dengan mudah
mencapai profit yang diharapkan.

c. Mendukung peningkatan kualitas produk dan


menghasilkan keuntungan

Ketikaperusahaan telah memenuhi kebutuhan


faktorproduksi maka perusahaan dapat melakukan
proses produksi dengan lancar. Perusahaan
selanjutnya memiliki waktu lebih untuk
memperhatikan kualitas dan kinerja sumber daya
manusia yang bertugas pada bidang produksi. Faktor
produksi dapat meningkatkan dukungan pada

Ekonomi Sumber Daya Manusia 4


pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan kontrol
pada tahapan produksi. Sehingga produk dan jasa
yang dihasilkan menjadi tolok ukur bagi kemampuan
perusahaan mengelola faktor produksi.

Kecakapan faktor produksi secara tidak


langsung menarik konsumen terhadap produk.
Kualitas faktor produksi dapat meyakinkan pelanggan
terhadap kualitas produk.

d. Kepemilikan faktor produksi

Sistem ekonomi di suatu negara pada tempat


tinggal pelaku bisnis dapat berdampak pada
kepemilikan faktor produksi. Namun hal tersebut tidak
berlaku bagi pekerja. Selain pekerja, seluruh variasi
faktor produksi bergantung pada bagaimana system
ekonomi yang dianut negara tempat dimana bisnis
tersebut dijalankan dan bagaimana industri pada
bidang bisnis sedang berjalan.

Sebagai contoh, pada bisnis real estate dimana


salah satunya adalah pengelolaan tanah sebagai
faktor produksi dan menjadi komiditas bisnis utama.
Di sisi lain, bisnis manufaktur memerlukan tempat
sebagai lokasi usaha. Sebidang tanah disewa dalam
jangka waktu tertentu kepada pengusaha real estate
sebagai sebagai faktor produksi. Dalam hal ini
pengusaha real estate dan perusahaan manufaktur
keduanya menganggap tanah sebagai faktor
produksi.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 5


Selanjutnya, sistem ekonomi sebagai penentu
faktor produksi. Sebagai contoh pada sistem ekonomi
liberal dimana pemerintah memberikan kesempatan
yang sebebas-bebasnya kepada masyarakat untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Berbeda dengan
system ekonomi sosialis dimana kegiatan ekonomi
dilakukan untuk kebaikan Bersama sehingga faktor
ekonomi dapat dimiliki dengan tujuan untuk kebaikan
bersama.

Dalam pengembangan bisnis, setiap operator


membutuhkan modernisasi sebagai dorongan untuk
mempermudah pengelolaan faktor produksi agar
efisien dan efektif. Era globalisasi memperketat
persaingan bisnis dan persaingan pasar bebas
mendorong dilakukannya adaptasi. Berikut adalah
wujud modernfaktor produksi yang diperlukan untuk
membantu perusahaan meningkatkan daya saing.

Faktor-faktor produksi:

a. Faktor kapital

Permodalan adalah salah satu faktor produksi


yang penting. Roda penggerak utama bisnis adalah
modal usaha. Perusahaan besar memiliki modal yang
bersumber dari investor. Modal dimanfaatkan
membeli aset berupa tanah, kendaraan, peralatan,
dan sarana produksi lainnya serta biaya operasional
perusahaan seperti listrik, air, dan gaji karyawan.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 6


Modal merupakan semua nilai yang dimiliki
pelaku bisnis untuk mendapatkan berbagai manfaat.
Produk berkualitas dihasilkan dari modal perusahaan.

b. Sumber daya alam

Sumber daya alam menjadi faktor produksi


utama bagi pelaku usaha di bidang manufaktur.
Proses produksi bisnis manufaktur sangat
bergantung dengan sumber daya alam. Secara
umum, tanah dan air merupakan salah satu faktor
produksi sumber daya alam.

Sebagai contoh yaitu perusahaan penghasil air


mineral. Air mineral diproduksi dari mata air alami. air
dari mata air alami sebagai bahan baku produk.
Selanjutnya yaitu perusahaan penghasil
rokokmembutuhkan sumber daya alam sebagai
media tanam pohon tembakau bahan baku
pembuatan rokok.

c. Tenaga kerja (sumber daya manusia)

Sumber daya manusia adalah faktor produksi


klasik yang berperan menjalankan proses produksi.
Sumber daya manusia adalah saka guru perusahaan
yang eksistensinya sangatlah penting. Sumber daya
terampil diperlukan untuk dapat menjalankan proses
produksi dan menghasilkan produk. Sumber daya
manusia sebagai konseptor ide pemasaran dan
penjualan.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 7


Gambar 2 Peran. SDM sebagai faktor produksi
Sumber: freepik.com

Seperti pada contoh gambar di atas, pada


proses produksi modern, proses produksi dilakukan
dengan bantuan teknologi. Namun sumber daya
manusia tetap diperlukan untuk mengoperasikan
fasilitas produksi. Keterlibatan nilai-nilai manusiawi
seperti kasih sayang, emosi dan emosi yang
berubah-ubah menjadi nilai tambah pada produk.

d. Kewirausahaan

Pembagian kerja atau sering disebut sebagai


departementasi meningkatkan efisiensi jalannya
proses produksi. Pengelolaan yang tepat dapat
menyokong keberhasilanproses produksi. Kegiatan

Ekonomi Sumber Daya Manusia 8


operasional dan kesadaran perusahaan untuk
melakukan efisiensi kerja berdampak pada
bagaimana kecepatan perusahaan memberikan
tanggapan pada permintaan konsumen. Kebutuhan
pelanggan dapat terpenuhi tanpa hambatan dari
proses produksi.

Selanjutnya, manajemen keuangan menjadi


salah satu faktor yang terdampak faktor produksi.
Namun, manajemen keuangan sendiri merupakan
bagian dari faktor produksi. Kompetensi dalam
pengelolaan manajemen keuangan berperan dalam
kecakapan dari bottom line perusahaan sehingga
tidak terjadi overbudget.

e. Teknologi dan informasi

Teknologi dan informasi meringankan kerja


perusahaan. Penyelenggaraan sumber daya
manusia, manajemen keuangan dan manajemen
pemasaran ditopang oleh teknologi dan informasi.
Software dan hardware dibangun sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan perusahaan.

Terjadi pengehematan biaya promosi penjualan


dan iklan melalui teknologi dan informasi. Digital
media dimanfaatkan sebagai platform penjualan
online demi memutus rantai panjang distribusi barang
dan menghemat biaya promosi.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 9


4. Contoh faktor produksi

Baterai adalah pemberi daya bagi perangkat


rumah tangga bermuatan listrik seperti handphone,
senter, ataupun mobil listrik. Sebagai contoh faktor
produksi yang diperlukan dalam pembuatan baterai.
Perusahaan penghasil baterai memerlukan akses yang
mudah terhadap sumber daya manusia dan sumber
daya alam yang diperlukan. Lahan strategis diperlukan
sebagai upaya meningkatkan efisiensi proses produksi.
Sumber daya manusia perusahaan menginginkan
kemudahan akses transportasi. Berdasarkan kebutuhan
yang telah dijelaskan di atas, dapat dijelaskan bahwa
ruang lingkup faktor produksi sebuah perusahaan
sebagai berikut:

a. Lokasi perusahaan dibangun di atas tanah yang


didapat dari sewa lahan dengan kepemilikan tanah
negara yang pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah.
b. Mesin produksi diimport dari negara lain. Pembelian
mesin produksi menghemat biaya operasional dan
biaya gaji karyawan.
c. Bahan baku pembuatan baterai berupa nikel
dihasilkan dari bahan baku alami. Demi
menghasilkan produk berkualitas, perusahaan
mengedepankan kualitas bahan baku dengan
menjalin kontrak kerja sama perusahaan tambang.
d. Sumber daya manusia atau yang lebih dikenal
dengan tenaga kerja direkrut perusahaan dari bursa

Ekonomi Sumber Daya Manusia 10


kerja. Perusahaan merekrut tenaga kerja local dan
tenaga kerja asing yang ahli di bidangnya. Pada
masa-masa awal merintis, perusahaan
mengandalkan tenaga kerja ahli yang berasal dari
luar negeri dengan gaji tinggi.
e. Perusahaan bersinergi membuka lapangan
kerjamelaluijalinan kerja sama dengan perusahaan
daerah dan negara dan melakukan perolehan modal
perusahaan bersumber dari entitas dalam distribusi
saham.

Faktor produksi perusahaan memiliki jangkauan


luas dalam perolehannya. Faktor produksi tidak selalu
harus menjadi milik perusahaan, faktor produksi
diperoleh perusahaan dengan membeli, menyewa atau
bahkan melalui jalinan kerja sama dengan pihak terkait.
Namun, tidak sedikit perusahaan juga mengeluarkan
banyak biaya untuk keperluan perawatan dan
pemeliharaan.

Keberadaan faktor produksi memerlukan


perencanaan matang oleh perusahaan. Penyusunan
perencanaan memaksimalkan strategi bisnis dalam
menghadapi masa depan dan berdampak pada kualitas
produk dan jasa yang dihasilkan.

5. Sumber Daya Manusia

Di atas telah dijelaskan contoh faktor produksi.


Bahkan, banyak perusahaan juga mengalihdayakan

Ekonomi Sumber Daya Manusia 11


kegiatan operasional dan perkembangan bisnis yang
tidak penting dengan mempekerjakan pekerja alih daya.

Kehadiran faktor-faktor produksi menjadi urgensi


pada proses perencanaan bisnis. Hal ini memudahkan
para trader untuk mempersiapkan atau
mengembangkan lebih lanjut strategi trading mereka di
masa depan. Selain itu, sumber daya manusia diyakini
sebagai faktor produksi yang paling penting. Manusia
memiliki nilai-nilai kemanusiaan sehingga berperan
dalam menginisiasi, menjalankan, dan melakukan
monitoring terhadap semua faktor produksi. Orang lebih
penting daripada nilai produk yang dibuat oleh
perusahaan.

Sumber daya manusia adalah pekerjaan yang


dilakukan oleh karyawan untuk menghasilkan hasil
berupa barang modal atau jasa pada saat tertentu.
Kapasitas kerja berarti kemampuan untuk melakukan
kegiatan nilai ekonomi, yaitu aktivitas yang dilakukan
untuk membentuk barang atau jasa dengan tujuan
memberikan kontribusi pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Kemampuan fisik untuk bekerja diukur
dengan umur, atau penduduk usia kerja dianggap
mampu bekerja. Persyaratan pegawai yang tergolong
personil berkualitas, karyawan harus berkualitas.

Dalam proses produksi, sumber daya manusia


disebut karyawan. Secara umum, tenaga kerja dibagi

Ekonomi Sumber Daya Manusia 12


menjadi dua kelompok yang menentukan kualitas
produk atau jasa perusahaan.

Melihat sifat pekerjaannya, staf terdiri dari pekerja


tidak terampil dan staf terlatih. Pekerja tidak terampil,
atau sering disebut sebagai pekerja tidak terampil,
adalah pekerja tetap yang dipekerjakan sebagai pekerja
konstruksi. Selain itu, tenaga terlatih adalah sumber
daya manusia yang memiliki keahlian dan pengetahuan
di bidang tertentu.

Ada beberapa persyaratan personel yang


berkualitas dan kompeten (Idri, 2015), antara lain:

a. Berpengalaman.
b. Dapat mengambil keputusan.
c. Bisa belajar dengan cepat.
b. Dapat beradaptasi.
c. Mampu bekerja sama dalam tim.
d. Bisa memikirkan orang dewasa.
e. Anda memiliki keterampilan teknis yang relevan
dengan bidang tersebut.
f. Mampu bernegosiasi.
g. Mampu berpikir strategis.
h. Mampu bekerja dengan orang-orang dari budaya
yang berbeda.

6. Kualitas sumber daya manusia

Menurut teori modal manusia, faktor penentu


kualitas sumber daya manusia bukanlah ditentukan

Ekonomi Sumber Daya Manusia 13


hanya dari kondisi fisik namun faktor penting lainnya
juga ditentukan oleh kualitas pendidikan. Kualitas
pendidikan merupakan salah satu strategi yang telah
lama dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di banyak negara berkembang seperti
Indonesia.

Pendidikan dipandang tidak hanya sebagai


perluasan pengetahuan tetapi juga perluasan
keterampilan tenaga kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas.

Di satu sisi, produktivitas dapat meningkatkan


pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya, di sisi lain, dapat
meningkatkan pendapatan dan kemakmuran penduduk.
Dalam dua dekade terakhir, pendidikan telah
berkembang pesat dengan tersedianya layanan
pendidikan baik di perkotaan maupun pedesaan. Bagian
ini berencana untuk mengkaji kualitas sumber daya
manusia di daerah perkotaan dan pedesaan dengan
berfokus pada keterampilan dan produktivitas tenaga
kerja. Diskusi ahli berfokus pada tugas pekerjaan utama.
Produktivitas diukur dengan menggunakan pendekatan
yang dikembangkan oleh Houser, yaitu pendekatan
underutilization.

Pendekatan ini cocok untuk mengukur


produktivitas tenaga kerja di negara berkembang karena
dapat mencerminkan kelonggaran tenaga kerja akibat
pengangguran terbuka dan setengah pengangguran,

Ekonomi Sumber Daya Manusia 14


serta pendapatan rendah dan ketidakcocokan
pendidikan-pekerjaan (Effendi, 1993).

7. Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia

Ekonomi sumber daya manusia dapat


didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari dan melakukan telaah pada penciptaan
dan penggunaan sumber daya manusia. Ilmu ini
memiliki hubungan yang sangat erat dengan
pembangunan ekonomi. Dalam hal ini, ekonomi sumber
daya manusia menjadikan penggunaan teori dalam
telaah sumber daya manusia. Ekonomi sumber daya
manusia meliputi: sistem kependudukan, struktur tenaga
kerja, sektor formal dan informal, pergerakan penduduk,
permintaan dan penawaran tenaga kerja, angkatan kerja
dan perencanaan tenaga kerja, dan pembangunan
kependudukan dan ekonomi.

Perencanaan personalia, ekonomi tenaga kerja


dan ekonomi populasi. Sumber daya manusia memiliki
dua arti. Pertama, sumber daya manusia (SDM) sebagai
bentuk pekerjaan atau pelayanan yang dilakukan
dilakukan dalam proses produksi. SDM menunjukkan
adanya kualitas pekerjaan yang dilakukan seseorang
dalam periode waktu yang terstandarisasi sebagai
upaya menghasilkan barang dan jasa.

Employability berarti kemampuan untuk terlibat


dalam kegiatan yang memiliki nilai ekonomi, yaitu

Ekonomi Sumber Daya Manusia 15


menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan fisik masyarakat. Produktivitas karyawan
ditentukan oleh umur atau usia tua, yaitu penduduk usia
kerja dianggap mampu bekerja. Kelompok penduduk
usia kerja ini dikenal sebagai angkatan kerja atau
angkatan kerja. Sumber daya manusia yang
berhubungan dengan kegunaan dan operasional dapat
dilihat dari dua perspektif yaitu kuantitas dan kualitas.
Kuantitas adalah jumlah sumber daya manusia, yang
kontribusinya terhadap pembangunan menjadi faktor
kedua setelah kualitas. Beban perusahaan meningkat
jika keberadaan sumber daya manusia tidak berkualitas.
Kualitas sumber daya manusia merujuk pada
keterampilan fisik dan non fisik (intelektual dan spiritual).
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan SDM
memiliki peran dan fungsi pada level mikro dan level
makro.

SDM pada level mikro berfungsi berkaitan dengan


sektor produktif (tenaga kerja), sedangkan pada tingkat
makro SDM mempengaruhi pembangunan dan
kependudukan. Sumber daya manusia merupakan kunci
keunggulan bersaing yaitu keunggulan relatif dan
keunggulan diferensial. Keunggulan relatif dan
keunggulan diferensial dapat dicapai bila sumber daya
manusia perusahaan berkualitas tinggi dan kuantitasnya
memenuhi kebutuhan. Istilah modal manusia atau
human capital berasal dari Theodore Schultz, seorang
ekonom yang tertarik dengan kepentingan negara

Ekonomi Sumber Daya Manusia 16


berkembang. Schultzr berpendapat bahwa semua
kemampuan manusia adalah sesuatu yang
dikembangkan atau diperoleh dari dalam. Kemampuan
tersebut dapat muncul melalui proses alami sejak
seseorang dilahirkan. Mereka memiliki kemampuan
spesifik biologis yang belum tentu sama dengan orang
lain. Bakat juga dapat dikembangkan dengan baik jika
diinvestasikan dengan baik, yaitu adanya faktor
eksternal yang dapat mengolah potensi yang dimiliki
sebelumnya sedemikian rupa sehingga menjadi aset
yang sangat berharga. Schultz berpendapat bahwa
peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin tidak
tergantung pada tanah, peralatan atau energi, tetapi
pada ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan merupakan faktor terpenting dalam
membangun sumber daya manusia. Aset suatu
organisasi tanpa sumber daya manusia (SDM) tidak
dapat bersaing dalam membangun kesejahteraannya.

Aplikasi SDM pada dunia kerja dibutuhkan buat


membangun nilai yg secara berkelanjutan sanggup
menaruh laba bagi pelakunya. Oleh karenanya ruang
lingkup pembahasan ekonomi asal daya insan
mengungkapkan mengenai:

a. Faktor menghipnotis penyediaan energi kerja,


b. Faktor-faktor yg menghipnotis permintaan tenaga
kerja
c. Pasar kerja yg mempertemukan lowongan kerja &
pencari kerja.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 17


C. LATIHAN

1. Jelaskan contoh-contoh faktor produksi!


2. Jelaskan macam-macam faktor produksi!
3. Jelaskan tujuan faktor produksi!
4. Jelaskan kriteria sumber daya manusia yang
berkualitas!
5. Jelaskan peran sumber daya manusia sebagai faktor
produksi!

D. REFERENSI

Nainggolan, H., Erdiansyah, R., Ratri, W. S., Gorda, A. N. E.


S., Prastiwi, N. L. P. E. Y., Kadiman, S., ... & Ningsih,
L. K. (2022). Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Pradina Pustaka.

Nainggolan, L. E., Purba, B., Sudarmanto, E., Nainggolan,


P., Hasibuan, A., Simarmata, H. M. P., & Damanik, D.
(2021). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yayasan
Kita Menulis.

Simarmata, M. M., Sudarmanto, E., Kato, I., Nainggolan, L.


E., Purba, E., Sutrisno, E., ... & Karim, A.
(2021). Ekonomi Sumber Daya Alam. Yayasan Kita
Menulis.

Suharto, R. Budi. 2021. Ekonomi Sumber Daya Manusia. RV


Pustaka Horizon.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 18


Zaman, N., Syafrizal, S., Chaerul, M., Purba, S., Bachtiar, E.,
Simarmata, H. M. P., ... & Hastuti, P. (2021). Sumber
Daya dan Kesejahteraan Masyarakat. Yayasan Kita
Menulis.

Ekonomi Sumber Daya Manusia 19

Anda mungkin juga menyukai