Anda di halaman 1dari 5

JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS TIDAR (2022) 000–000

Available online at www.jurnal.untidar.ac.id

JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING


Journal homepage: http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/mechanical/index

Kekerasan dan Keausan Baja ST 60 dengan Metode Quenching


Menggunakan Variasi Larutan Garam
Nani Mulyaningsih1, Beny Widodo2, Sri Hastuti3
1,2,3)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
1
nani_mulyaningsih@untidar.ac.id

Keyword: ABSTRACT
Hardness, wear,
holding time, ST 60 steel is one of the materials used as a propeller shaft. Often experience
quenching mechanical failure events, namely the shaft is broken. This is because the wear rate
is still high. One way to solve this problem is by quenching. This study aims to
increase the wear resistance and hardness of ST 60 steel by quenching method using
various salt solution concentrations. The research method uses ST 60 steel material,
quenching method with concentration variations of 30%, 34%, 38% and holding time
variations of 45, 60, 75 minutes. The results showed that ST 60 steel increased its
hardness and wear resistance. The resulting hardness was 623.3 VHN, occurring at
a holding time of 75 minutes with a salt solution concentration of 38% and a specific
wear of 0.00000207 mm³/kg.m.

Kata Kunci: ABSTRAK


Kekerasan, Baja ST 60 merupakan salah satu material yang digunakan sebagai poros baling-
keausan, holding baling. Sering mengalami peristiwa kegagalan mekanis yaitu poros mengalami patah.
time, quenching Hal tersebut disebabkan karena laju keausannya masih tinggi. Salah satu cara untuk
menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan quenching. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan ketahanan aus dan kekerasan baja ST 60 dengan metode
quenching menggunakan variasi konsentrasi larutan garam. Metode penelitian
menggunakan material baja ST 60, metode quenching dengan variasi konsentrasi
30%, 34%, 38% dan variasi holding time sebesar 45, 60, 75 menit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa baja ST 60 terbukti meningkat kekerasan dan ketahanan ausnya.
Kekerasan yang dihasilkan sebesar 623,3 VHN, terjadi pada holding time 75 menit
dengan konsentrasi larutan garam 38% dan keausan spesifik sebesar 0,00000207
mm³/kg.m.

PENDAHULUAN perlakuan.panas untuk mendapatkan kekerasan baja


Dalam dunia industri khususnya penggunaan dimana baja dipanaskan sampai suhu di atas kritis
bahan baja mengalami perkembangan yang besar. dan didinginkan dengan cepat.
Sehingga untuk meningkatkan produktivitas Kegagalan mekanis banyak ditemui seperti
usahanya dengan memperbaiki sifat fisik dan pada patahan poros roda mobil, kereta api dan poros
mekaniknya. Alat pertanian, perkakas, suku cadang baling-baling kapal menyebabkan perbaikan sifat
kendaraan bermotor, poros dan rumah tangga sering mekanik mulai bertambah [3]. Bagian kapal yang
menggunakan salah satu bahan baku yaitu baja [4]. membantu menggerakkan atau memindahkan tenaga
Upaya untuk meningkatkan kekerasan baja salah untuk menggerakkan kapal dari mesin ke baling-
satunya yaitu quenching. Quenching merupakan baling disebut poros baling-baling. Cara menambah

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 6, No. 1, March 2022. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 38
keuletan, menghilangkan tegangan internal, Pada metode penelitian dipersiapkan terlebih
meningkatkan kekerasan dapat dilakukan dengan dahulu yaitu alat serta bahan kemudian dilakukan
perlakuan panas pada material. pengambilan data sebagai berikut:
Bahan baku material yang sesuai untuk proses 1. Pembuatan spesimen
pembuatan poros baling-baling kapal yaitu dengan Benda untuk pengujian kekerasan dan keausan
stainless steel dan carbon steel sesuai dengan standar dengan ukuran tebal material 10 mm berdiamter 30
yang telah ditentukan Badan Klasifikasi Indonesia mm.
Volume III Rules for Macry Installation sec.4 [2].
Terdapat penelitian yang pernah dilakukan
mengenai holding time quenching material baja
karbon menengah AISI 4140 dan AISI 1045 pada uji
kekerasan. Hasil kekerasan tertinggi baja AISI 4140
terjadi dengan variasi waktu penahanan 45 menit
sebesar 499 VHN sedangkan kekerasan material
AISI 1045 sebesar 543,33 VHN. Hasil pengujian Gambar 1. Spesimen Uji
menunjukan bahwa nilai kekerasan yang dihasilkan
akan tinggi seiring bertambahnya holding time [5]. 2. Uji Komposisi
Terdapat penelitian mengenai kekerasan Pengujian komposisi digunakan untuk menentukan
material baja ST 60 dengan pendinginan konsentrasi kandungan unsur logam dasar. Semua elemen yang
larutan garam. Hasil penelitian menunjukkan terkandung dalam baja memiliki pengaruh yang kuat
kekerasan tertinggi dengan konsentrasi larutan garam terhadap sifat mekanik.
30%. 3. Penakaran media pendingin
Berdasarkan penelitian sebelumnya Media pendingin yang digunakan yaitu larutan garam
menunjukkan bahwa kekerasan dan ketahanan aus 30%, 34%, dan 38% (NaCl). Komposisi media
dari baja ST 60 masih perlu ditingkatkan agar pendingin ditampilkan pada tabel 1.
nantinya dapat digunakan sebagai material
alternative sebagai bahan baku poros baling-baling Tabel 1. Komposisi Media Pendingin
kapal sesuai standart BKI (Badan Klasifikasi Larutan Garam Komposisi
Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan 30% 4 liter air + 1150 gram
garam dan holding time pada proses quenching garam
terhadap nilai kekerasan dan keausan baja ST 60.
34% 4 liter air + 1310 gram
Media pendingin menggunakan konsentrasi larutan
garam
garam dengan kadar yang bervariasi antara lain 30%,
34, 38% dan holding time 45 menit, 60 menit, 75 38% 4 liter air + 1470 gram
menit. garam
METODE
Metode penelitian menggunakan metode 4. Proses Quenching
eksperimen sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Spesimen yang sudah dipotong dengan ketebalan 10
Kegiatan penilaian yang ditentukan oleh peneliti mm dan diameter 30 mm kemudian dimasukkan ke
untuk dibahas dan ditarik hasil penelitian dinamakan dalam tungku pemanas dan dipanaskan pada suhu
variabel penelitian antara lain: 850°C serta di holding time 45, 60, 75 menit
a. Variabel.Bebas kemudian di dinginkan dengan cepat pada larutan
Variabel yang dapat mengubah variabel terikat garam 30%, 34% dan 38%.
disebut dengan variabel bebas. Konsentrasi 5. Pengujian Kekerasan
larutan garam 30%, 34%, 38% dan holding.time Kemampuan suatu material atau benda terhadap
quenching 45, 60, 75 menit merupakan variabel beban yang diberikan dalam perubahan yang tetap
bebas yang digunakan. disebut sebagai proses pengujian kekerasan.
b. Variabel Terikat Pengujian dilakukan dengan metode kekerasan
Merupakan variabel yang terjadi akibat dari vickers.
variabel bebas yaitu kekerasan, keausan pada baja 6. Pengujian Keausan
ST 60. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk uji aus
c. Variabel Kontrol antara lain dengan menggunakan berbagai cara dan
Merupakan variabel yang dikontrol atau dibuat teknik bertujuan untuk menghasilkan kondisi
tetap agar tidak terpengaruh oleh faktor yang keausan yang sebenarnya. Ogoshi adalah salah satu
tidak dicari. Variabel kontrolnya yaitu material metode dalam uji keausan.
baja ST 60 dan menggunakan suhu 850°C.

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 6, No. 1, March 2022. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 39
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 0,37 0,38 527,4
1. Uji Komposisi Kimia B_60 menit 2 0,40 0,39 475,3 488,7
Dari uji yang dilaksanakan di CV. Karya Hidup 3 0,40 0,40 463,5
Sentosa kandungan karbon baja ST 60 diketahui 1 0,35 0,35 605,4
spesimen yang digunakan termasuk ke dalam B_75 menit 2 0,37 0,35 572,2 600,2
medium carbon steel dengan kadar karbon 0,4120%. 3 0,34 0,35 623,1
Pada tabel 2. dapat dilihat kandungan komposisi 1 0,41 0,41 441,2
kimia baja ST 60. C_45 menit 2 0,42 0,43 410,6 438,4
3 0,40 0,40 463,5
Tabel 2. Hasil Uji Komposisi
1 0,35 0,36 588,5
C_60 menit 2 0,37 0,37 541,7 572,9
3 0,35 0,36 588,5
1 0,34 0,35 623,1
C_75 menit 2 0,35 0,35 605,4 623,3
3 0,34 0,34 641,5

Keterangan:
A = Konsentrasi larutan garam 30%
B = Konsentrasi larutan garam 34%
Bahan baku material yang sesuai standar untuk C = Konsentrasi larutan garam 38%
pengerjaan pembuatan poros baling-baling kapal
yaitu stainless steel dan carbon steel [2]. Berdasarkan Gambar 2. merupakan hasil uji sebelum dan
kandungan karbon baja ST 60 diketahui spesimen sesudah uji kekerasan vickers baja ST 60. Spesimen
yang digunakan termasuk ke dalam medium carbon diberi perlakuan panas 850°C selama 45, 60, 75
steel dengan kadar karbon 0,4120%. Uji komposisi menit kemudian didinginkan dengan larutan garam
material menunjukkan bahwa material tersebut dengan konsentrasi 30%, 34% dan 38%.
memenuhi standar Badan Klasifikasi Indonesia
sebagai alternatif bahan poros.

2.Uji Kekerasan
Pengujian ini menggunakan alat micro hardness
tester dengan penetrator berbentuk piramida intan.
Pengujian setiap spesimen dilakukan sebanyak 3 titik
uji yang berbeda. Tabel 3. merupakan data hasil uji
sebelum dan sesudah uji kekerasan. Spesimen diberi
perlakuan panas 850°C selama 45, 60, 75 menit
kemudian didinginkan dengan larutan garam dengan
konsentrasi 30%, 34% dan 38%.

Tabel 3. Hasil Uji Kekerasan Gambar.2. Hubungan Antara Konsentrasi Larutan


Diagonal Kekerasan Garam dengan Nilai Kekerasan
Variasi Titik Kekerasan
d2 rata-rata
Spesimen Uji d1 (mm) (VHN)
(mm) (VHN) Berdasarkan gambar 2. menunjukkan nilai
1 0,52 0,54 264,0 kekerasan tertinggi setelah perlakuan panas
Raw 2 0,53 0,54 259,1 259,1 quenching yaitu variasi larutan garam 38% (C) pada
3 0,54 0,54 254,3 holding time 75 menit yaitu 623,3 VHN. Nilai
1 0,45 0,45 366,2 kekerasan terendah sebesar 395,9 VHN ada pada
A_45 menit 2 0,45 0,41 401,1 395,9
variasi larutan garam 30% (A) dengan holding time
3 0,42 0,42 420,4
45 menit. Semakin tinggi konsentrasi larutan garam
1 0,39 0,40 475,3
maka semakin tinggi pula nilai kekerasan.
Permukaan spesimen akan meningkat zat arang dan
A_60 menit 2 0,40 0,42 441,2 460,0
ikatannya menjadi lebih keras jika didinginkan
3 0,41 0,39 463,5
dengan larutan garam [6]. Pengaruh variasi holding
1 0,37 0,37 541,7
time akan mempengaruhi nilai kekerasannya.
A_75 menit 2 0,35 0,35 605,4 573,1
Semakin tinggi nilai kekerasan baja dibarengi dengan
3 0,36 0,36 572,2
lamanya holding time.
1 0,41 0,42 430,6
Hasil uji kekerasan yang telah dilakukan
B_45 menit 2 0,43 0,43 401,1 407,9 sudah memenuhi standar bahan poros baling-baling
3 0,43 0,44 391,9 kapal menurut BKI (Badan Klasifikasi Indonesia).

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 6, No. 1, March 2022. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 40
Tabel 4. merupakan data standar kekerasan poros
baling-baling kapal menurut BKI 2006 (Badan
Klasifikasi Indonesia).

Tabel 4. Standar Uji Kekerasan Poros Baling-


Baling Kapal
Kekerasan Poros Baling-Baling Kapal
Brinell Rockwell Vickers
187 90 220

3. Uji Keausan
Alat yang digunakan universal wear tester
dengan beban dalam pengujian 6.36 kg, jarak
pengausan 200 m. Berikut merupakan data hasil Gambar.3. Grafik Antara Konsentrasi Larutan
keausan pada baja ST 60 perlakuan panas Garam dengan Nilai Keausan
temperature 850°C ditahan selama 45, 60, 75 menit
selanjutnya didinginkan dengan larutan garam Berdasarkan gambar 3. bahwa nilai keausan
dengan konsentrasi 30%, 34% dan 38%. Seperti spesifik pada spesimen RAW sebesar 0,00001977
terilihat pada tabel 5. mm3/kg.m, setelah perlakuan panas keausan
terendah pada holding time 75 menit dengan
Tabel.5. Hasil Uji Keausan konsentrasi larutan garam 38% (C) sebesar
0,00000207 mm3/kg.m dan nilai keausan spesifik
tertinggi pada holding time 45 menit dengan
konsentrasi larutan garam 30% (A) sebesar
0,00000577 mm3/kg.m. Hal ini menunjukkan bahwa
holding time dan konsentrasi larutan garam
berpengaruh terhadap nilai keausan. Semakin lama
holding time maka nilai keausannya semakin kecil
dan semakin tinggi nilai konsentrasi larutan garam
maka nilai keausannya juga semakin kecil.

SIMPULAN
Proses quenching dengan menggunakan variasi
konsentrasi garam mampu meningkatkan kekerasan
baja ST 60. Kekerasan tertinggi terjadi pada
penahanan selama 75 menit yaitu sebesar 623,3 VHN
dan keausan spesifik sebesar 0,000000207 mm³/kg.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Aziza, Y. (2017). Pengaruh Kadar Garam
Dapur (NaCl) Dalam Media Pendingin
Terhadap Tingkat Kekerasan Pada Proses
Pengerasan Baja St-60. G-Tech: Jurnal
Teknologi Terapan, 1 (1), 18-25.
[2] Badan Klasifikasi Indonesia. (2006). Rules for
Machinery Installations. Vol.III
Keterangan: [3] Furqon, G. R., & Firman, M. (2016). Analisa
A = Konsentrasi larutan garam 30% Uji Kekerasan Pada Poros Baja St 60 Dengan
B = Konsentrasi larutan garam 34% Media Pendingin Yang Berbeda. Al-Jazari
C = Konsentrasi larutan garam 38% Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 1 (1).
[4] Jordi, M., Yudo, H., & Jokosisworo, S. (2017).
Grafik pengujian keausan baja ST 60 dengan Analisa Pengaruh Proses Quenching Dengan
perlakuan panas temperature 850°C ditahan selama Media Berbeda Terhadap Kekuatan Tarik Dan
45, 60, 75 menit kemudian di quenching pada media Kekerasan Baja St 36 Dengan Pengelasan
pendingin dengan konsentrasi larutan garam 30%, Smaw. Jurnal Teknik Perkapalan, 5 (1), 272–
34% dan 38%. Pada gambar 3. merupakan grafik 281.
hasil pengujian keausan. [5] Raharjo, P. D., Istana, B., & Utami, L. P. (2016).
Pengaruh Holding Time Terhadap Baja Karbon
Menengah AISI 4140 Dan AISI 1045 Pada
Pengujian Hardenability.

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 6, No. 1, March 2022. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 41
[6] Yunaidi, Y. (2016). Pengaruh Jumlah
Konsentrasi Larutan Garam Pada Proses
Quenching Baja Karbon Sedang S45C. Jurnal
Mekanika Dan Sistem Termal, 1 (3), 70-76.

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 6, No. 1, March 2022. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 42

Anda mungkin juga menyukai