Kota boyolali merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Tengah, Indonesia.
secara geografis, Boyolali terletak antara 7⁰33’30’’ LS dan 10⁰35’20’’ BT. Secara
administrative, Boyolali berbatasan dengan kabupaten Grobogan dan kabupaten Semarang
di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Karanganyar, kabupaten
Sragen, dan kabupaten Sukoharjo, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten dan
Daerah Istimewa Yogyakarta, serta berbatasan dengan kabupaten Magelang dan kabupaten
Semarang di sebelah selatan. Estimasi waktu tempuh kota Boyolali ke kota-kota besar di
sekitarnya yaitu 36 km atau sekitar 36 menit untuk ke Solo, 77 km atau 78 menit ke
Yogyakarta, dan 128 km atau 126 menit ke Semarang.
Dalam konsep interaksi dan interdependensi, kota Boyolali dapat
menginterpretasikan mengenai konsep tersebut, misalnya para penduduk dari berbagai
kecamatan di Boyolali memiliki ketergantungan pada Kota Boyolali untuk kebutuhan
bisnis, pendidikan, dan layanan public. Walaupun setiap kecamatan tentu memiliki hal
tersebut, tentu berbeda dengan yang berada di pusat kota. Begitu juga sebaliknya,
penduduk yang berada di pusat kota memiliki ketergantungan kepada penduduk yang jauh
dari pusat kota dalam hal pasokan pangan, sehingga menciptakan hubungan
interdependensi antara produsen dan konsumen.
3. Deskripsi gambar
Sumber : kompas.com
4. Peta tematik
Sumber : petatematikindo.com
Demak merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa tengah yang
secara geografis terletak pada 6⁰43’’26’’-7⁰09’’43’’ LS dan 110 ⁰27’’58’’-110 ⁰48’’47’’
BT. Jarak terjauh dari barat ke timur 49 km dan dari utara ke selatan sepanjang 41 km
dengan luas wilayah 89.743 Ha. Jarak Demak dengan kota di sekitarnya yaitu 30-40
km atau 1-2 jam dengan mobil untuk ke Semarang, jarak Demak ke Kudus sekitar 10-
20 km atau 30 menit hingga 1 jam, jarak Demak ke Pati sekitar 40-50 km atau 1,5-2
jam.
Di Demak, konsep interaksi dan interdependensi melibatkan sejumlah aspek
yang mencerminkan kompleksitas hubungan di kota ini. sosial dan budaya terwujud
melalui interaksi antar masyarakat dalam kegiatan budaya, tradisi, dan kegiatan sosial
bersama. Di bidang ekonomi dan perdagangan, terdapat ketergantungan antara sektor
ekonomi di Demak dengan sektor perdagangan lokal dan regional, serta hubungan
antara pelaku usaha dan konsumen. Infrastruktur dan transportasi juga menjadi kunci,
dengan interdependensi antara jaringan transportasu yang menghubungkan demak
dengan kota-kota di sekitarnya, serta hubungan antara transportasi dan mobilitas
penduduk. Bidang pendidikan dan pengetahuan menunjukkan interdependensi antara
lembaga pendidikan di Demak dengan masyarakatnya, serta kontribusi pengetahuan
dan keterampilan pada pembangunan lokal. Interaksi antara pembangunan kota
dengan pelestarian lingkungan menjadi esensial, termasuk pemanfaatan sumber daya
alam dan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Pemerintah dan keterlibatan
masyarakat menciptakan interaksi dalam pengambilan keputusan, pemberian layanan
public, dan pelaksanaan kebijakan pembangunan. Bidang lain seperti kesehatan,
layanan sosial, teknologi, dan komunikasi juga menunjukkan interdependensi yang
menggambarkan kompleksitas dan dinamika hubungan di kota Demak.