Anda di halaman 1dari 2

Anomali Pasar di Pasar Indonesia

Jenis anomaly saham yang di pilih, yaitu Anomali musiman


Anomali pasar adalah teknik atau strategi yang bertentangan dengan konsep pasar modal yang
efisien dan penyebab kejadian tersebut tidak dapat dijelaskan dengan mudah. Dalam teori
keuangan, dikenal sedikitnya empat macam anomali pasar, yaitu anomali perusahaan (firm
anomalies), anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event
anomalies), dan anomali akuntansi (accounting anomalies). Salah satu contoh anomali yang
terjadi di pasar Indonesia adalah anomali musiman, seperti January Effect dimana harga
sekuritas cenderung naik di bulan Januari, khususnya di awal bulan, Sebagai contoh, salah satu
saham perusahaan yang mengalami anomali musiman adalah saham PT Bank Central Asia Tbk
(BBCA) yang pada Januari 2022 mengalami kenaikan harga saham sebesar 10,5%
Ciri-ciri anomali musiman adalah terjadinya pola musiman harga masa lalu, dan investor
dapat mengexploitasi anomali ini untuk menghasilkan abnormal return.

Prospek bisnis BCA


Di bulan Oktober 2022 lalu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tengah melakukan aksi
korporasi memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Dengan aksi korporasi
ini, total jumlah saham BBCA akan membesar dari 24,65 miliar saham menjadi 123,27 miliar
saham. Adapun nilai nominal saham akan berubah dari Rp62,5 per saham menjadi Rp12,5 per
saham.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama mengatakan, aksi korporasi
ini dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBCA di bursa Efek Indonesia dan harga
yang lebih terjangkau. Ia mengatakan bahwa secara garis besar, stock split dapat berdampak pada
likuiditas pasar, yang tentunya cukup diminati dari segi investor maupun manajemen tersebut.

Okie melihat aksi tersebut juga dapat menaikkan citra perusahaan, di mana ada potensi
kenaikan kapitalisasi pasar dapat menjadi benefit. Sekarang, emiten BBCA masih bertengger di
urutan pertama dengan kapitalisasi pasar terbesar senilai Rp902,37 triliun. Berdasarkan historis,
Okie menuturkan, pelaku pasar akan merespons baik aksi korporasi stock split ini. Namun,
dengan tetap mempertimbangkan kinerja dari keuangan emiten.
Tertinggi : Terendah : 7.000 Selisih : 2.400 Avg : 8.129 Perubahan
9.400 % : 17

Tertinggi : Terendah : 7.000 Selisih : 2.400 Avg : 8.129 Perubahan


9.400 % : 17

Anda mungkin juga menyukai