Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR PERSYARATAN PENGANGKATAN ANAK

PERSYARATAN CALON ORANG TUA ANGKAT (COTA):


1. Sehat jasmani dan rohani ;
2. Berumur paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima)
tahun [perhitungan umur COTA pada saat mengajukan permohonan pengangkatan
anak ;
3. Beragama sama dengan agama calon anak angkat ;
4. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak kejahatan ;

5. Berstatus menikah secara sah paling singkat 5 (lima) tahun ;


6. Tidak merupakan pasangan sejenis ;
7. Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak ;
8. Dalam keadaan mampu secara ekonomi dan sosial ;
9. Memperoleh persetujuan anak [disesuaikan dengan tingkat kematangan jiwa dari
Calon Anak Angkat (CAA)] dan ijin tertulis dari orang tua atau wali anak ;

10. Adanya Laporan Sosial dari Pekerja Sosial setempat ;


11. Telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 (enam) bulan, sejak ijin
pengasuhan diberikan oleh DPMPTSP
12. Memperoleh ijin Gubernur Propinsi Sumatera Barat melalui Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Propinsi Sumatera Barat (DPMPTSP)
 COTA dapat mengangkat anak paling banyak 2 (dua) kali dengan jarak waktu
paling singkat 2 (dua) tahun, kecuali bagi anak penyandang cacat .
 Dalam hal CAA adalah kembar, pengangkatan anak dapat dilakukan sekaligus
dengan saudara kembarnya.
 Untuk CAA anak temuan, maka harus dilengkapi dengan SK Penetapan Anak
terlantar dari Pengadilan Negeri

TATA CARA
1. COTA mengajukan permohonan ijin pengasuhan anak kepada Dinas Sosial
Kabupaten/Kota di atas kertas bermaterai cukup dengan melampirkan persyaratan
administratif CAA dan COTA;

Dinas Sosial Kabupaten/Kota memeriksa kelengkapan berkas. Jika berkas sudah


lengkap maka Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan Pekerja Sosial (Peksos)
2.
melakukan kunjungan rumah (Homevisit 1) ke rumah COTA, membuat laporan
sosial dan rekomendasi dan diserahkan ke COTA;
COTA membuat dan mengajukan surat permohonan izin pengasuhan anak kepada
3. Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Cq. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP);

COTA mengantarkan sendiri semua berkas administrasi tersebut ke Dinas


4. Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
Sumatera Barat;
DPMPTSP menyerahkan semua berkas asli ke Dinsos Provinsi dan menyurati
5.
Dinsos Provinsi untuk dibuatkan Kajian Teknis Pengasuhan 6 Bulan;

Kajian Teknis Pengasuhan dibuat dan diantarkan oleh Dinsos Provinsi ke


DPMPTSP, selanjutnya DPMPTSP mengeluarkan SK Pengasuhan Anak dan SK
6.
tersebut dikirimkan langsung ke COTA oleh DPMPTSP atau dijemput langsung oleh
COTA ke DPMPTSP;
Setelah habis masa pengasuhan 6 bulan, Peksos dan Dinas Sosial Provinsi
7. melakukan kunjungan rumah COTA (Home Visit) ke-2 dan membuat laporan
perkembangan anak;

COTA membuat dan mengajukan surat permohonan izin pengangkatan anak


8. kepada Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Cq. Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP);

Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat melaksanakan Sidang Tim Pertimbangan Izin
9. Pengangkatan Anak (PIPA) yang diikuti oleh 9 OPD terkait, dihadiri oleh Peksos
dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Berita acara hasil keputusan sidang Tim PIPA (diterima/ditolak) diserahkan kepada
10. anggota TIM PIPA, dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada
COTA jika ada berkas yang perlu diperbaiki/dilengkapi;

Semua berkas yang sudah dilengkapi/diperbaiki oleh COTA yang diterima,


11. diserahkan langsung oleh COTA ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Barat;
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
menyurati Dinas Sosial Provinsi untuk memeriksa berkas adopsi dan membuat surat
12. Pertimbangan Teknis Pengangkatan Anak. Selanjutnya Dinas Sosial Provinsi
Sumatera Barat menyerahkan surat Pertimbangan Teknis Pengangkatan Anak ke
DPMPTSP;

DPMPTSP mengeluarkan surat izin Pengangkatan Anak yang diambil sendiri oleh
13.
COTA ke DPMPTSP Provinsi Sumatera Barat.

COTA mengambil berkas asli ke Dinsos Provinsi lalu membawa berkas asli dari
14. Dinsos Provinsi dan SK Pengangkatan Anak dari DPMPTS ke Pengadilan
Agama/Pengadilan Negeri di Kabupaten/Kota masing-masing
Setelah terbitnya penetapan pengadilan, COTA melapor dan menyampaikan salinan
tersebut (termasuk salinan SK Pengasuhan dan SK Pengangkatan) ke Dinas Sosial
15. Kabupaten/Kota dan Dinas Sosial Provinsi. Dinas Sosial mencatat dan
mendokumentasikan serta melaporkan pengangkatan anak tersebut ke
Kementerian Sosial RI.
PERSYARATAN ADMINISTRATIF

1. Surat permohonan Izin Pengasuhan Anak yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Barat
Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov Sumbar;

2. Surat Rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota;

3. Surat Permohonan izin Pengangkatan Anak yang ditujukankepada Gubernur


Provinsi Sumatera Barat C.q Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Barat (setelah pengasuhan 6 bulan);

4. Surat Keterangan sehat lengkap COTA dari Rumah Sakit Pemerintah;

5. Surat Keterangan Kesehatan Jiwa COTA dari Dokter Spesialis Jiwa dari Rumah
Sakit Pemerintah;

6. Surat Keterangan tentang fungsi organ reproduksi COTA (suami istri) dari dokter
spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Pemerintah (hasil labor);

7. Copy Akta kelahiran COTA (Legalisir) suami dan istri;

8. Copy Akta kelahiran CAA (Legalisir);

9. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) asli suami dan istri;

10. Copy surat nikah/akta perkawinan COTA ( Legalisir);

11. Kartu Keluarga (KK) dan KTP COTA ( legalisir);

12. Surat Keterangan penghasilan dari tempat bekerja COTA;

13. Surat Pernyataan persetujuan CAA di atas kertas bermaterai cukup bagi anak yang
telah mampu menyampaikan pendapatnya dan/atau hasil laporan Pekerja Sosial/
Mamak Cota

14. Surat Pernyataan motivasi COTA di kertas bermaterai cukup yang menyatakan
bahwa pengangkatan anak demi kepentingan terbaik bagi anak dan perlindungan
anak;

15. Surat pernyataan COTA akan memperlakukan anak angkat dan anak kandung
tanpa diskriminasi sesuai dengan hak-hak dan kebutuhan anak di atas kertas
bermaterai cukup;

16. Surat pernyataan bahwa COTA akan memberitahukan kepada anak angkatnya
mengenai asal usulnya dan orang tua kandungnya dengan memperhatikan kesiapan
anak di atas kertas bermaterai cukup;

17. Surat pernyataan COTA bahwa COTA tidak berhak menjadi Wali Nikah bagi anak
angkat perempuan dan memberi kuasa kepada wali hakim (Bagi COTA yang
beragama Islam) di atas kertas bermaterai cukup;

18. Surat Pernyataan COTA bahwa COTA untuk memberikan Hibah sebagai hartanya
bagi anak angkatnya (Bagi COTA yang beragama Islam) di atas kertas bermaterai
cukup;
19. Surat Hibah yang diketahui sakti-saksi dari kedua belah pihak dari COTA di atas
kertas bermaterai cukup;

20. Surat Pernyataan Akan Memberikan Asuransi Kesehatan Dan Pendidikan di atas
kertas bermaterai cukup;

21. Surat Pernyataan persetujuan adopsi dari Pihak keluarga COTA;

22. Surat Penyerahan Anak dari orang tua kandung/keluarga CAA bagi CAA yang
diserahkan langsung (private adoption) oleh orang tua/keluarga nya untuk diadopsi dan
dilengkapi dengan copy KTP orang tua kandung/keluarga dan saksi-saksi, di atas
kertas bermaterai cukup;

23. Surat Berita Acara Anak Terlantar dari instansi terkait bagi CAA yang merupakan
anak temuan/tidak diketahui asal usul dan orang tua kandung/keluarga nya;

24. Surat Penetapan Pengadilan bagi Anak Terlantar/Anak Temuan;

25. Surat Peryataan Jaminan COTA Secara Tertulis bahwa seluruh Dokumen yang
diajukan sesuai fakta sebenarnya di atas kertas bermaterai cukup;

26. Laporan Sosial Calon Anak Angkat dan COTA yang dibuat oleh pekerja sosial
Instansi Sosial setempat yang melakukan kunjungan rumah (home visit) pertama;

27. Laporan Perkembangan Anak yang dibuat oleh pekerja sosial Instansi Sosial
setempat yang melakukan kunjungan rumah (home visit) kedua;

28. Foto calon orang tua angkat dan calon anak angkat;

29. Dokumentasi Kunjungan ke rumah Cota (home visit.)

DASAR PELAKSANAAN :

1. Peraturan pemerintah RI. Nomor 54 tahun 2007

2. Peraturan Menteri Sosial RI.Nomor :110/HUK/2009

3. Pedoman Teknis Prosedur Pengangkatan Anak

Diretorat Kesejahteraan Sosial AnakTahun 2012


CHEKLIST KELENGKAPAN PERSYARATAN PENGANGKATAN ANAK
KETERANGA
N N
DOKUMEN PERSYARATAN
O Tida
Ada
k

Surat permohonan Izin Pengasuhan Anak yang ditujukan kepada


1. Gubernur Sumatera Barat Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov Sumbar;
2. Surat Rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota;

3. SK Pengasuhan Anak dari DPMPTSP Provinsi Sumbar (Dilengkapi


ketika Homevisit 2);

Surat Permohonan izin Pengangkatan Anak yang ditujukankepada


4. Gubernur Provinsi Sumatera Barat C.q Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Barat
(setelah pengasuhan 6 bulan);

5. Surat Keterangan sehat lengkap COTA dari Rumah Sakit


Pemerintah;
Surat Keterangan Kesehatan Jiwa COTA dari Dokter Spesialis Jiwa
6.
dari Rumah Sakit Pemerintah;

Surat Keterangan tentang fungsi organ reproduksi COTA (suami


7. istri) dari dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Pemerintah (hasil labor);
8. Copy Akta kelahiran COTA (Legalisir) suami dan istri;
9. Copy Akta kelahiran CAA (Legalisir);
10
. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) asli suami dan istri;
11
. Copy surat nikah/akta perkawinan COTA ( Legalisir);
12
Kartu Keluarga (KK) dan KTP COTA ( legalisir);
.
13
. Surat Keterangan penghasilan dari tempat bekerja COTA;
Surat Pernyataan persetujuan CAA di atas kertas bermaterai cukup
14
bagi anak yang telah mampu menyampaikan pendapatnya dan/atau
.
hasil laporan Pekerja Sosial/ Mamak Cota;

15 Surat Pernyataan motivasi COTA di kertas bermaterai cukup yang


. menyatakan bahwa pengangkatan anak demi kepentingan terbaik
bagi anak dan perlindungan anak;
16 Surat pernyataan COTA akan memperlakukan anak angkat dan
. anak kandung tanpa diskriminasi sesuai dengan hak-hak dan
kebutuhan anak di atas kertas bermaterai cukup;
Surat pernyataan bahwa COTA akan memberitahukan kepada
17 anak angkatnya mengenai asal usulnya dan orang tua kandungnya
. dengan memperhatikan kesiapan anak di atas kertas bermaterai
cukup;
Surat pernyataan COTA bahwa COTA tidak berhak menjadi Wali
18 Nikah bagi anak angkat perempuan dan memberi kuasa kepada
. wali hakim (Bagi COTA yang beragama Islam) di atas kertas
bermaterai cukup;
Surat Pernyataan COTA bahwa COTA untuk memberikan Hibah
19
sebagai hartanya bagi anak angkatnya (Bagi COTA yang beragama
.
Islam) di atas kertas bermaterai cukup;
20 Surat Hibah yang diketahui sakti-saksi dari kedua belah pihak dari
. COTA di atas kertas bermaterai cukup;
21 Surat Pernyataan Akan Memberikan Asuransi Kesehatan Dan
. Pendidikan di atas kertas bermaterai cukup;
22 Surat Pernyataan persetujuan adopsi dari Pihak keluarga COTA
. suami istri di atas kertas bermaterai cukup;
23 Surat Pernyataan persetujuan adopsi dari Pihak Mamak COTA
. suami istri di atas kertas bermaterai cukup;

Surat Penyerahan Anak dari orang tua kandung/keluarga CAA


24 bagi CAA yang diserahkan langsung (private adoption) oleh orang
. tua/keluarga nya untuk diadopsi dan dilengkapi dengan copy KTP
orang tua kandung/keluarga dan saksi-saksi, di atas kertas
bermaterai cukup;

25 Surat Berita Acara Anak Terlantar dari instansi terkait bagi CAA
. yang merupakan anak temuan/tidak diketahui asal usul dan orang tua
kandung/keluarga nya;
26
. Surat Penetapan Pengadilan bagi Anak Terlantar/Anak Temuan;
Surat Peryataan Jaminan COTA Secara Tertulis bahwa seluruh
27
Dokumen yang diajukan sesuai fakta sebenarnya di atas kertas
.
bermaterai cukup;
Laporan Sosial Calon Anak Angkat dan COTA yang dibuat oleh
28
pekerja sosial Instansi Sosial setempat yang melakukan kunjungan
.
rumah (home visit) pertama;

29 Laporan Perkembangan Anak yang dibuat oleh pekerja sosial


. Instansi Sosial setempat yang melakukan kunjungan rumah (home
visit) kedua;
30
. Foto calon orang tua angkat dan calon anak angkat;
31
Dokumentasi Kunjungan ke rumah Cota (home visit.) oleh Dinas
. Sosial Kabupaten/Kota dan Dinas Sosial Provinsi

CATATAN :
 Permohonan diantar sendiri oleh pemohon atau didampingi oleh petugas Dinsos/Sakti
Peksos.
 Berkas dibuat rangkap 3 (empat) fotocopy, untuk Dinas PM dan PTSP, Dinsos Prov,
Dinsos Kab/Kota dan untuk pemohon (berkas asli).
 Semua bahan dimasukkan dalam Map.

Anda mungkin juga menyukai