Anda di halaman 1dari 2

TUGAS LAPORAN

TENTANG

PEMBAHASAN ZOOM KEGIATAN MENINGKATAN PELAYANAN


KEPENDUDUKAN (Melalui Dukcapil Mentapa Masyarakat/DMM)

Nama : Ricko Wirayudha

Nim : 19.11.021698

Mata Kuliah : Birokrasi dan Gavermwnce

Hari : Kamis

Tanggal : 11 November 2021

Pukul : 08.30 Wib – 12.00

Pada 11 November 2021 Dalam upaya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalimantan Tengah akan melaksanakan program
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia berupa Dukcapil Menyapa Masyarakat (DMM) Topic: " Penerbitan Akta Perkawinan
dan Akta Kelahiran menggunakan SPTJM",di laksanakan dengan zoom meeting dari jam 8.30-
12.00.

Topic yang di bahas tentang Penerbitan Akta Perkawinan dan Akta Kelahiran menggunakan
SPTJM dalam kegiatan ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalimantan
Tengah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi seruyan, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Murung Raya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi
Barito selatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kapuas menjelaskan SPTJM
adalah inovasi penyelesaian masalah agar masyarakat mendapatkan kemudahan saat pengurusan akta
kelahiran, adalah inovasi penyelesaian masalah agar masyarakat mendapatkan kemudahan saat
pengurusan akta kelahiran, berdasarkan Permendagri no. 9 Tahun 2016 persyaratan Surat Keterangan
Kelahiran dapat diganti dengan Surat Pertanggung jawaban Mutlak (SPTJM) dan persyaratan buku
nikah/akta perkawinan juga dapat diganti dengan SPTJM kebenaran sebagai suami istri,“Dengan
diberlakukannya SPTJM mempermudah penduduk yang tidak memiliki surat keterangan kelahiran
dan atau buku nikah/akta perkawinan, tidak perlu adanya penetapan pengadilan tetapi cukup dengan
membuat SPTJM, yang dampaknya selain mempercepat pencatatan atau penerbitan akta kelahiran
dapat selesai lebih cepat juga dapat meningkatkan status hukum anak (anak ibu dan ayah).Dalam
rangka menjaga kesinambungan program peningkatan cakupan kepemilikan akta kelahiran, SPTJM
dikuatkan ke dalam Perpres Nomor 96 Tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tatacara Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil. SPTJM akta kelahiran dapat direplikasi untuk SPTJM pembuatan
akta kematian, akta perkawinan dan akta perceraian.Pada saat pembahasan berakhir ada beberapa
mahasiswa memberi pertanyaan tentang Bagaimana pernikahan yang di bawah umur apa saja yang
harus di lakukan dalam menjawab pertayaan ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi seruyan,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Murung Raya, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Barito selatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi
Kapuas menjelaskan bahwa Berdasarkan ketentuan pasal di atas, yang dimaksud dengan
perkawinan dibawah umur adalah, perkawinan yang dilakukan sebelum pihak pria mencapai usia 19
(sembilan belas) tahun, serta pihak perempuan belum mencapai usia 16 (enam belas) tahun. Dibawah
batas minimal usia tersebut maka harus mengajukan dispensasi nikah.

Pasal 7 ayat (2) jo. Pasal 1 huruf b UU Perkawinan dan PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa pengajuan
dispensasi itu harus diajukan ke Pengadilan sesuai dengan wilayah tempat tinggal Pemohon. Maka,
dalam hal ini kedua orang tua dari pihak laki-laki atau kedua orang tua dari pihak perempuan harus
mengajukan “Dispensasi Nikah” ke Pengadilan, bagi yang beragama Islam (muslim) mengajukan
ke Pengadilan Agama (PA), dan bagi yang bergama non muslim mengajukan ke Pengadilan Negeri
(PN) untuk melaksanaan perkawinan dibawah umur.

SYARAT PENGAJUAN DISPENSASI NIKAH

1. Surat penolakan dari KUA


2. Surat keterangan pemberitahuan adanya halangan / kekurangan persyaratan nikah dari KUA
3. Satu (1) lembar foto copy KTP Pemohon (Suami & Istri) yang dimateraikan Rp 6.000,-
4. Foto copy KK (Kartu Keluarga) Pemohon dimateraikan Rp 6.000,- (NAZEGELEN) di Kantor
Pos Besar
5. Satu (1) lembar foto copy akta nikah / duplikat kutipan akta nikah Pemohon yang dimateraikan
Rp 6.000,- (NAZEGELEN) di Kantor Pos Besar dan menunjukkan yang asli
6. Satu (1) lembar foto copy KTP calon suami folio 1 muka (atas bawah) tidak boleh dipotong,
yang dimateraikan Rp 6.000,- (NAZEGELEN) di Kantor Pos Besar
7. Satu (1) lembar foto copy KTP calon istri folio 1 muka (atas bawah) tidak boleh dipotong, yang
dimateraikan Rp 6.000,- (NAZEGELEN) di Kantor Pos Besar
8. Satu (1) lembar foto copy akta kelahiran calon suami yang dimateraikan Rp 6.000,-
(NAZEGELEN) di Kantor Pos Besar
9. Satu (1) lembar foto copy akta kelahiran calon istri yang dimateraikan Rp 6.000,-
(NAZEGELEN) di Kantor Pos Besar
10. Satu (1) lembar foto copy akta nikah orang tua calon dimateraikan Rp 6.000,- (NAZEGELEN) di
Kantor Pos Besar
11. Surat keterangan kehamilan dari Dokter / Bidan (Bagi yang hamil)
12. Surat keteranga status dari Kelurahan / Desa
13. Membayar biaya panjar perkara

Anda mungkin juga menyukai