Anda di halaman 1dari 29

SIT DOLOR AMET

PENGELOLAAN DATA
TERPADU
KESEJAHTERAAN
SOSIAL (DTKS)
PENGERTIAN
Menurut Pasal 1 Permensos No 3 Tahun 2021, DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima
bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial
Jenis Bantuan

• Bantuan Rutin Bersyarat (PKH, BPNT)


• Bantuan Kesehatan (PBI)
• Rekomendasi Bantuan Pendidikan (KIP)
• Bantuan Kondisi Tertentu (PPKM, Inflasi, El-Nino,
Yapim, Atensi, PENA, dll)
Syarat Bantuan PKH

• Terdaftar di Data DTKS


• Bersedia mengikuti semua kegiatan PKH
• Memiliki Komponen Ibu Hamil, Balita, Anak SD
sederajat, Anak SMP sederajat, Anak SMA
sederajat, Lansia (>60 tahun), Disabilitas
Syarat Bantuan BPNT

• Terdaftar di Data DTKS


• Bersedia mengikuti semua kegiatan BPNT
• Memiliki Komponen Ibu Hamil, Balita, Anak SD
sederajat, Anak SMP sederajat, Anak SMA
sederajat, Lansia (>60 tahun), Disabilitas
Syarat Bantuan Kesehatan PBI

• Terdaftar di DTKS
• Masih ada kuota untuk usulan PBI
• Tidak memiliki jaminan kesehatan dari tempat kerja
Syarat Rekomendasi Bantuan Pendidikan KIP

• Terdaftar di DTKS
• Sekolah/Kampus menerima program KIP
• Dinas Sosial hanya menerbitkan surat rekomendasi
• Kartu KIP dan mekanisme penyaluran bantuan
selanjutnya adalah wewenang Sekolah/Kampus
Syarat Bantuan Kondisi Tertentu

• Terdaftar di DTKS
• Bantuan ini ditetapkan secara Nasional oleh Pemerintah
Pusat berdasarkan kondisi tertentu yang sedang terjadi di
Indonesia
• Penerima bantuan ini ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
Semua bantuan Harus terdaftar Di DTKS,
jadi bagaimana caranya agar bisa masuk
DTKS tersebut ?
Kriteria Layak Masuk DTKS
(Permensos No 3 Tahun 2021)
• Fakir Miskin
• Orang Terlantar
• Penyandang Disabilitas
• Keterpencilan
• Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku
• Korban Bencana
• Korban Tindak Kekerasan , Eksploitasi, dan Diskriminasi
• Kriteria Lain yang ditetapkan Mentri Sosial
Kriteria Tidak Layak Masuk DTKS
(Kepmensos No 150/HUK/2022)
• Alamat tidak ditemukan
• Meninggal dunia (bantuan dipindahkan ke ahli waris satu Kartu Keluarga)
• Sebagai PNS/TNI/Polri/Aparatur Negara lainnya
• Keluarga dari PNS/TNI/Polri/Aparatur Negara lainnya
• Pensiunan PNS/TNI/Polri/Aparatur Negara lainnya
• Sudah mampu secara ekonomi
• Tidak memiliki komponen
• Alasan lain berdasarkan hasil keputusan musyawarah desa
Proses Usulan Masuk DTKS
1. Masyarakat & Pemerintah Desa melakukan pengamatan dan pencatatan di terkait Usulan masyarakat
Desanya yang layak masuk DTKS
2. Perwakilan masyarakat, Pemerintah Desa, dan perwakilan Dinas Sosial melakukan Musyawarah desa
untuk menentukan apakah Usulan tadi benar-benar layak atau tidak
3. Pemerintah Desa melengkapi berkas persyaratan kemudian mengirimkannya ke Dinas Sosial
4. Dinas Sosial melakukan verifikasi berkas persyaratan usulan kemudian melakukan input data ke website
SIKS-NG melalui operator Kabupaten
5. Semua berkas usulan yang telah diinput kemudian divalidasi dengan tandatangan Kepala Daerah, lalu
dikirimkan kepada Menteri Sosial melalui website SIKS-NG
Proses Usulan Masuk DTKS
6. Kementerian Sosial melakukan penilaian Usulan dari Kabupaten kemudian menetapkan Surat
Keputusan (SK DTKS ) bagi masing-masing individu yang diusulakn paling cepat 1 Bulan.
7. Proses Usulan ini dapat dilakukan setiap Bulan, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
Pemerintah Daerah
Berkas Usulan Masuk DTKS
1. Berita Acara Musyawarah Desa beserta Absen Tanda Tangan Peserta Musyawarah
2. Foto Musyawarah Desa
3. Fotocopy Kartu Keluarga terbaru yang akan diusulkan
4. Formulir survei DTKS
5. Foto Kartu Keluarga terbaru (foto harus terbaca jelas, tidak buram)
6. Foto Rumah beserta anggota keluarga di depan rumah yang difoto
7. Video Rumah mulai dari pintu depan sampai ke belakang
Proses Usulan Keluar DTKS
Usulan Keluar dari DTKS dapat dilakukan dengan tiga mekanisme:

1. Mengundurkan diri sendiri dengan membuat surat pernyataan resmi bermaterai

2. Hasil Musyawarah Desa

3. Hasil temuan dari Kementerian Sosial RI


Keluar DTKS Hasil Musdes
Usulan Keluar dari DTKS melalui Musdes dilakukan bersamaan dengan Musdes usulan masuk DTKS.
Adapun kelengkapan berkas yang harus disiapkan adalah:

1. Berita acara musyawarah desa yang ditandatangani seluruh peserta Musyawarah

2. Daftar nama yang akan dikeluarkan dari DTKS beserta alasannya.

3. Foto Rumah yang akan dikeluarkan


Keluar DTKS Hasil Temuan
Kementerian Sosial RI
Hasil temuan Kementerian ini bersifat final, bukan usulan. Adapun alasan yang menjadi temuan dari
kementerian sosial adalah:
1. Salah satu anggota keluarga terdaftar di BPJS ketenagakerjaan dengan gaji diatas UMP/UMK (Upah
Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota)
2. Salah satu anggota keluarga terdaftar sebagai Pekerja Penerima Upah baik dari APBN / APBD
3. Salah satu anggota keluarga terdaftar di Administrasi Hukum Umum sebagai pemilik usaha yang
memiliki legalitas hukum resmi
4. Alasan lain yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI
Proses Update Data Keluarga
Yang termasuk dalam proses update data keluarga adalah:
1. Penambahan anggota keluarga dengan cara menyerahkan fotocopy KK terbaru, Foto Rumah, dan Video
Rumah ke Dinas Sosial baik secara langsung, melalui perantara, atau lewat WhatsApp.
2. Pengurangan anggota keluarga dikarenakan meninggal dunia dengan cara menyerahkan Akta Kematian /
SK Meninggal Dunia ke Dinas Sosial.
3. Perubahan data diri anggota keluarga (selain NIK) dengan cara menyerahkan fotocopy KK terbaru ke
Dinas Sosial.
Proses Update Data Keluarga
Yang termasuk dalam proses update data keluarga adalah:
4. Perubahan NIK anggota keluarga, dengan cara menyerahkan Surat Keterangan dari Capil yang
menyatakan bahwa NIK lama dan NIK baru dalah orang yang sama.
5. Perubahan Kartu Keluarga dikarenakan telah menikah atau alasan lain, dengan cara menyerahakan
fotocpy KK yang baru ke Dinas Sosial.
Proses Update Data Kesehatan
Yang termasuk dalam proses update data kesehatan adalah:
1. Adanya Ibu hamil, dengan cara menyerahakan Surat Keterangan Hamil dari Rumah Sakit / Puskesmas
yang menerangkan tanggal kehamilan ke Dinas Sosial.
2. Adanya anggota keluarga yang disabilitas, dengan cara menyerahkan Surat Keterangan Disabilitas dari
Rumah Sakit / Puskesmas yang menerangkan jenis disabilitas yang dialami ke Dinas Sosial.
Proses Update Data Pendidikan
Update data pendidikan dilakukan ketika masih ada anggota keluarga yang sekolah namun tidak terdeteksi
sebagai komponen bantuan. Adapun hal yang harus dilakukan oleh pihak keluarga adalah:
1. Konfirmasi data dapodik anak yang dimaksud ke pihak Sekolah
2. Jika data dapodik sudah diupdate pihak sekolah, kemudian konfirmasi ke Dinas Sosial untuk
disinkronisasi
Pendamping PKH & TKSK
Kewajiban Pendamping PKH & TKSK
• Menerima latar belakang dari masing-masing individu
• menerima perbedaan sosial budaya, ras, etnis, adat, warna kulit, jenis
kelamin, umur, status perkawinan, agama, jabatan, golongan dan
kondisi disabilitas
• ramah dan bertutur kata sopan
• memberikan pelayanan tanpa tekanan atau ancaman
• bijak dalam menyampaikan informasi
Kewajiban Pendamping PKH & TKSK
• menerapkan nilai dan norma yang berlaku dalam PKH
• proaktif dalam mencegah terjadinya korupsi
• menjaga kerahasiaan data dan informasi
• bertanggung jawab untuk turut serta mengatasi kendala dalam
pelaksanaan tugas
• bertanggung jawab memelihara barang milik negara yang digunakan
dalam pelaksanaan tugas
Kewajiban Pendamping PKH & TKSK
• melaksanakan tugas dan fungsi sesuai SOP
• melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik, benar, tuntas dan
tepat waktu
• meningkatkan kompetensi diri secara terus menerus untuk
mendukung pelaksanaan tugas
• melakukan koordinasi dan konsultasi untuk menjaga kualitas kinerja
Larangan Pendamping PKH & TKSK
• Berprilaku tercela
• Menyalahgunakan data program bantuan
• Memberikan keterangan palsu untuk kepentingan pribadi
• Menyebarkan pendapat/berita provokatif
• Mengutip, mengurangi, membawa, menyimpan, atau
menarik uang bantuan program
Larangan Pendamping PKH & TKSK

• Melakukan aktivitas dengan pihak yang berpotensi


menimbulkan benturan kepentingan
• Memanfaatkan jabatan untuk mendapatkan keuntungan
pribadi/kelompok
• Menerima hadiah/imbalan tidak resmi atas tugas PKH
• Terlibat aktivitas politik
Larangan Pendamping PKH & TKSK

• Menjadi petugas pemilihan


• Melakukan pekerjaan yang mengurangi jam kerja PKH
• Menggunakan atribut PKH untuk kepentingan selain PKH
• Melakukan tindak asusila, kekerasan fisik, psikis, atau
seksual, serta eksploitasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai