Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR PENERIMAAN ANAK ASUH

PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK TAMAN HARAPAN MUHAMMADIYAH


CABANG LENGKONG KOTA BANDUNG
TAHUN 2019/2020

Penempatan anak dalam Panti Sosial Asuhan Anak sesuai dengan Standar Nasional Pengasuhan Anak,
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Didasari oleh kebutuhan anak akan pengasuhan dan perlindungan serta kemampuan institusi tersebut
dalam merespon kebutuhan ini;
2) Didasari oleh asesmen komprehensif terhadap kapasitas keluarga untuk memberi pengasuhan, baik
secara psikologis, sosial dan ekonomi;
3) Memperhatikan pendapat anak tentang penempatannya sesuai usia dan kapasitas perkembangannya
(Pasal 12 Konvensi Hak Anak). Pendapat anak juga harus dijadikan pertimbangan dalam setiap review
penempatan, sebagai bentuk pelibatan anak dalam pembuatan keputusan.

Sebagaimana kita ketahui anak usia balita sampai remaja (6 s/d 18 tahun) mempunyai berbagai macam
karakter dan latar belakang yang berbeda-beda, untuk itu dalam mempermudah pengasuhan dan
pengurusan anak asuh, Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Cabang Lengkong,
dalam penerimaan anak asuh perlu ada prosedur/aturan dan ketentuan yang dijadikan pedoman dalam
penerimaan anak asuh antara lain :
1. Periode penerimaan anak asuh secara umum dilaksanakan sebelum Tahun Pelajaran Baru sekolah;
2. Calon Anak Asuh yang di titipkan di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Cabang
Lengkong, diutamakan anak Yatim Piatu, Yatim, Piatu, dan dhu’afa berusia minimal 6 tahun atau
masuk tingkat Sekolah Dasar (SD);
3. Calon Anak Asuh yang akan dititipkan, akan diutamakan dari hasil Rekomendasi Pimpinan
Muhammadiyah setempat;
4. Penerimaan titipan anak asuh Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Cabang
Lengkong dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan daya tampung sarana prasarana yang ada;
5. Proses/Tahapan Penerimaan anak asuh selanjutnya dilakukan :
1) Mengisi formulir yang disediakan;
2) Melakukan Asesmen Awal melalui pengecekan dan pemeriksaan Berkas Administrasi Calon Anak
Asuh;
3) Asesmen Lanjutan bertujuan untuk melengkapi asesmen awal agar Panti mendapatkan gambaran
lengkap tentang kondisi anak dan keluarganya, khususnya tentang kompleksitas masalah
pengasuhan yang dihadapi anak dan keluarganya serta mengidentifikasi kemungkinan
ketersediaan dukungan keluarga besar/kerabat ataupun bentuk dukungan lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah pengasuhan, dengan melaksanakan :
a. Fokus asesmen lanjutan kepada orang tua adalah untuk lebih memperoleh gambaran tentang
kondisi pengasuhan yang diterima anak dari orang tua/keluarga/kerabat, kapasitas
pengasuhan orang tua, termasuk kesadaran dan keinginan orang tua untuk memberikan
pengasuhan yang optimal sesuai dengan kebutuhan anak;
b. Fokus asesmen lanjutan dan Survei kepada calon anak asuh melalui Bio Psiko Sosial Spiritual
(BPSS), adalah untuk memperoleh gambaran tentang kondisi Orang Tua/Wali dan psikososial
Spiritual anak secara lebih lengkap terkait dengan kebutuhannya akan pengasuhan termasuk
apabila anak mengalami isu perlindungan, ;
c. Wawancara dengan orang tua/wali yang menitipkan serta anak yang bersangkutan;
d. Tes Baca Tulis Al Qur’an dan Ibadah bagi Calon Anak Asuh;
e. Tes Psikologi (kondisional)
6. Verifikasi data-data Hasil Asesmen Lanjutan/Survei yang telah didapat oleh Tim Asesmen/Survei,
dilaporkan kepada Kepala Panti;
7. Pengasuhan anak di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Cabang Lengkong, saat
ini dibatasi sampai dengan pendidikan SLTA dan tidak tertutup kemungkinan jika ada yang berprestasi
akademik dan kemampuan financial persyarikatan tidak tertutup kemungkinan untuk dilanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi serta dengan mengupayakan mendapatkan Bantuan Beasiswa;
8. Seluruh Anak Asuh Baik Anak Asuh Lama ataupun Baru, melakukan Daftar Ulang kembali setiap satu
tahun sekali;
9. Setelah selesai melaksanakan Ujian Nasional sampai dengan pelepasan, anak asuh dikembalikan
kepada orang tua/walinya yang bertanggung jawab, diberikan tugas untuk melaksanakan Pengabdian
Masyarakat dan pelatihan kemandirian dilingkungan sekitarnya ataupun Pimpinan Persyarikatan
setempat;
10. Dalam hal pengabdian masyarakat dan pelatihan kemandirian, anak tersebut harus :
1) Membantu/membimbing dan mengasuh anak-anak TPA/TPQ yang ada di lingkungan sekitar serta
untuk melaksanakan tugas kegiatan rutin yaitu menjaga kedisiplinan dalam melaksanakan sholat
fardhu dan kegiatan lainnya terkait peningkatkan iman.
2) Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus terjadwal dan pelaksanaannya dilaporkan kepada Kepala
Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah, pada saat akan melaksanakan
pelepasan anak asuh;
3) Senantiasa menjadi contoh dan tauladan dalam bersikap, perilaku, moral, etika dan disiplin dalam
melaksanakan tugas pengabdian masyarakat dan pelatihan kemandirian;

PERSYARATAN/KELENGKAPAN BERKAS ADMINISTRASI CALON ANAK ASUH

1. Formulir Pendaftaran;
2. Foto Copy Akte Kelahiran;
3. Foto Copy Kartu Keluarga;
4. Foto Copy KTP Orang Tua/Wali;
5. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM);
6. Surat Keterangan Sehat;
7. Pas Photo;
8. Raport Asli;
9. Foto Copy Ijazah & SKHU : bagi yang naik Tingkatan Pendidikan;
10. Surat Keterangan Pindah Sekolah/Mutasi : (bagi yang pernah bersekolah);
11. Kartu Indonesia Pintar (PIP) : bagi yang memiliki;
12. Kartu Indonesia Sehat (KIS) : bagi yang memiliki;
13. Surat Pernyataan Orang Tua/Wali Anak Asuh;
14. Surat Rekomendasi Pimpinan Muhammadiyah setempat : Apabila direkomendasi melalui
Persyarikatan;

PANDUAN ASESMEN BIO PSIKO SOSIAL SPIRITUAL (BPSS)

1. Deskripsi dan Asesmen Klien dan Sistem Klien


1. BIO :
1) Gambaran fisik klien: jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, kecacatan (jika ada),
dan tanda kekeraasan atau penelantaran jika ada
2) Penampilan Klien, cara berbicara, kehangatan, respon awal terhadap wawancara, body
expression dll.
3) Status Kesehatan: Apakah ada diagnosis?  Layanan kesehatan apa yang diterima oleh
klien?  Apakah klien telah berkonsultasi dengan sumber lain tentang jenis penyembuhan
untuk masalah kesehatannya?  Apakah sedang menggunakan obat? Catatan kesehatan dan
pengobatannya. Apakah kecanduan terhadap narkotika atau alkohol?. Apakah status
kesehatannya merupakan masalah dalam rencana pelayanan?
2. PSIKO :
1) Gambaran tentang kondisi emosi klien: cara bicara, respon terhadap suatu masalah, pola
pikir klien, dan pikiran-pikiran dia kepada situasi yang dihadapinya.
2) Kesehatan Jiwa:  Adakah bukti tentang masalah kesehatan jiwa seperti depresi, gelisah
yang ekstrim, gangguan kognitif?  Psikosis?  Bagaimana masalah kesehatan jiwa ini
berpengaruh dalam keberfungsian sosialnya?
3) Catatan Menjadi Korban: Pengalaman dengan trauma, kekerasan dan penganiayaan?
Asesmen resiko. Seberapa amankah lingkungannya sekarang ini? Faktor resiko
keselamatan apa yang ada dalam kehidupan klien saat ini?
3. SOSIAL :
1) Situasi saat ini dan sejarah perpindahan: Latarbelakang pedesaan atau perkotaan?  Daerah
asal?  Jika pernah pindah apakah alasannya? Sudah berapa lama mendiami tempat tinggal
saat ini? Bagaimana keeterikatan klien dengan tempat asalnya?  Seberapa sering
mengunjungi atau berhubungan dengan orang disana?  Tempat apa yang sangat penting
bagi klien? (dapat menggunakan peta). Kejadian kritis apa yang menyebabkan dia akhirnya
ditempatkan di panti asuhan? Siapa yang ambil keputusan anak akan masuk ke panti?
(kalau diketahui) Bagaimana Jaringan dukungan saat itu membantu Klien? Apa yang paling
disukai oleh si anak tentang kehidupan sebelum masuk ke panti? Apa yang paling tidak
disukai? Mengapa? Pertanyaan sama tentang kehidupan di panti jika anak tinggal di panti.
2) Pekerjaan dan Status Keuangan (Orang tua/pengasuh utama/wali): Apa pendapatannya,
dari pemerintah atau dari sumber lain yang diterima oleh klien? Siapa yang bekerja dalam
keluarga? Apa pekerjaannya? Apakah klien mendapatkan penghasilan yang cukup untuk
pemenuhan kebutuhan dasar? Bagaimana caranya mendukung atau mengatasi masalah
sehubungan dengan permasalahan yang dirancang dalam rencana pelayanan?  Apa
kesulitan untuk mendapatkan lebih banyak sumber penghasilan?
3) Hubungan dan Peran dalam Keluarga: Riwayat keluarga dan isu signifikan yang dihadapi
oleh keluarga di masa lalu dan saat ini. Termasuk status perkawinan yang formal dan
informal, peran anggota keluarga dan konflik antar peran, struktur keluarga, kompleksitas
latar belakang budaya dalam keluarga, riwayat perpisahan dalam keluarga, orang-orang
yang termasuk dalam keluarga, hubungan keterikatan/kelekatan klien dengan keluarga
atau dengan orang penting lainnya di luar keluarga? Siapa dan seberapa sering anak
berkomunikasi? Peran anggota keluarga/orang penting lain dalam proses pengasuhan anak
dan perawatan, siapa yang lakukan apa dalam lingkungan keluarga.
4) Keberfungsian sekolah dan keberfungsian dari institusi lainnya: bagaimana penampilan
tugas-tugas sehari-hari, bagaimana kemampuan menghadapi stress/tekanan, pada setting-
setting mana saja pelaksanaan tugas-tugas itu berlangsung? Bagaimana keluarga menjamin
akses pendidikan anak-anak mereka? Apa saja yang dapat menyebabkan anak tidak hadir
di sekolah, atau proses belajar terganggu?
5) Keberfungsian Rekan/Teman : Relasi anak dengan teman-temannya di kampung/
komunitas asal/di sekolah/di Panti/di komunitas sekitar panti/sekolah?
4. SPIRITUAL:
Data Spiritual dan Budaya: Apa identitas budaya klien? Apa agama yang saat ini dianutnya? 
Bagaimana agama menjadi pendukung atau hambatan bagi klien? Apa sumber inspirasinya? Apa
ada sesuatu yang memberi makna kehidupan bagi klien? Bagaimana pandangan spiritual klien
terhadap situasi dan permasalahan yang dihadapinya serta terhadap masa depannya?

Mengetahui; Bandung, Februari 2019


Ketua MPS PCM Lengkong; Kepala Panti;

Drs. H. Dudi Rudiana Asep Koswara

Anda mungkin juga menyukai