Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SEKOTONG


NOMOR : 030/B.13/SK/PKM.SKT/I/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PROGRAM MANAJEMEN
RISIKO DI UPT PUSKESMAS SEKOTONG

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SEKOTONG

Menimbang : a. bahwa Puskesmas merupakan Unit Pelaksana


Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan daerah
kabupaten/ kota yang berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) dengan mengutamakan
upaya promotif dan preventif, sehingga peran
pelayanan kesehatan dasar dalam penguatan
promotif dan preventif sangat penting ;
b. bahwa dalam menyelenggarakan fungsi
Puskesmas tersebut maka diperlukan
penguatan Tata Kelola Mutu (TKM) di
Puskesmas. Melalui pemahaman TKM di
Puskesmas yang baik maka diharapkan
Puskesmas mampu mendorong tercapainya
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO
berkesinambungan yang pada gilirannya akan
terwujud budaya mutu dan keselamatan
pasien/ masyarakat di Puskesmas yang
dibuktikan dengan adanya PROGRAM
MANAJEMEN RISIKO secara
berkesinambungan ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen
Risiko terintegrasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31
Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
SEKOTONG TENTANG PROGRAM MANAJEMEN
RISIKO.
KESATU : Kebijakan PROGRAM MANAJEMEN RISIKO yang
diterapkan di UPT Puskesmas Sekotong tercantum
dalam lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
KEDUA : upaya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
dapat menjamin Keselamatan Pasien.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan
kententuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan dilakukan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Sekotong
Pada Tanggal: Januari 2023
Kepala UPT Puskesmas Sekotong

Ns. H.
Mujiburrahman.S.Kep.M
M Pembina-IV/a
NIP.19731231 199203 1 003

SALINAN :
Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat di Gerung
2. Pertinggal
LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS SEKOTONG
NOMOR : 030 /B.13/SK /PKM.SKT/ I / 2023
TANGGAL: JANUARI 202
TENTANG :
KEBIJAKAN
PROGRAM MANAJEMEN
RISIKO UPT PUSKESMAS
SEKOTONG

Pengelolaan Manajemen Risiko di psukesmas Sekotong


Pelaksanaan setiap kegiatan Puskesmas dapat menimbulkan risiko
terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas, dan
lingkungan. Risiko tersebut perlu dikelola oleh penanggung jawab dan
pelaksana untuk mengupayakan langkah pencegahan dan/atau
meminimalisasi risiko sehingga tidak menimbulkan akibat negatif atau
kerugian.
Program manajemen Manajemen risiko merupakan pendekatan proaktif
yang komponen pentingnya meliputi:
(1) proses identifikasi risiko;
(2) integrasi risiko meliputi risiko klinis yang berhubungan dengan
keselamatan pasien dan risikonon klinis meliputi risiko terkait
manajemen fasilitas keselamatan (MFK), risiko PPI yang tidak
berdampak pada pasien, risiko keuangan, risiko kepatuhan, risiko
reputasional dan risiko strategis;
(3) pelaporan proses manajemen risiko setiap enam bulan; dan
(4) pengelolaan terkait tuntutan (klaim).
Identifikasi risiko yang dapat terjadi didokumentasikan dalam register
risiko. Kategori risiko di Puskesmas meliputi
(1) risiko klinis yang berhubungan dengan keselamatan pasien dan
(2) risiko non klinis meliputi risiko terkait manajemen fasilitas
keselamatan (MFK), risiko PPI yang tidak berdampak pada pasien,
risiko keuangan, risiko kepatuhan, risiko reputasional dan risiko
strategis pada KMP, pelayanan UKM, serta UKP, laboratorium, dan
kefarmasian.
Register risiko harus dibuat sebagai dasar penyusunan program
manajemen risiko dan untuk membantu petugas Puskesmas mengenal
dan mewaspadai kemungkinan risiko dan akibatnya sehingga dapat
melakukan pelindungan terhadap sasaran program, pasien, keluarga,
masyarakat, petugas, lingkungan, dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Puskesmas menyusun profil risiko dan melakukan penanganan risiko
sebagai tahapan setelah pembuatan register risiko. Selanjutnya dilakukan
pemantauan dan penyampaian laporan manajemen risiko setiap enam
bulan kepada Kepala Puskesmas.
Program manajemen risiko (MR) berisi strategi dan kegiatan untuk
mereduksi atau memitigasi risiko yang disusun setiap tahun, terintegrasi
dalam perencanaan Puskesmas, serta berdasarkan identifikasi dan
analisis risiko baik yang sudah berakibat terjadinya kejadian/insiden
ataupun yang berpotensi menyebabkan terjadinya kejadian/insiden.
Penatalaksanaan risiko berupa strategi reduksi, mitigasi dan pemantauan
pelaksanaan tata laksana dilakukan sesuai kategori risiko.
Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses kritis dan berisiko
tinggi adalah analisis efek modus kegagalan (failure mode effect analysis=
fmea) untuk menganalisis minimal satu proses kritis atau berisiko tinggi
yang dipilih setiap tahun.
Untuk menggunakan metode/alat ini atau alat-alat lainnya yang serupa
secara efektif, Kepala Puskesmas harus :
(1) mengetahui dan mempelajari pendekatan tersebut,
(2) menyepakati daftar proses yang berisiko tinggi dari segi
keselamatan pasien, pengguna layanan, dan staf, kemudian
(3) menerapkan alat tersebut untuk menganalisis proses tersebut.
Pimpinan Puskesmas mengambil tindakan untuk mendesain ulang proses
atau mengambil tindakan untuk mengurangi risiko pada tahapan proses
yang dianalisis.

Ditetapkan : di Sekotong
Pada Tanggal: Januari 2023
Kepala UPT Puskesmas Sekotong

Ns. H.
Mujiburrahman.S.Kep.M
M Pembina-IV/b
NIP.19731231 199203 1 003

Anda mungkin juga menyukai