Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Muhammad Soleh

NIM : 043771534
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya I

Tugas 3

1. Transfer price adalah harga produk yang dijual antar departemen dalam sebuah perusahaan
sebelum dijual ke konsumen. Transfer price akan muncul jika terdapat dua departemen yang saling
bekerja sama dan keduanya memiliki tanggung jawab atas laba masing-masing. Kedua departemen
ini adalah profit center dan berupaya menekan biaya sekaligus meningkatkan penjualan
masingmasing. Dengan logika seperK itu, penentuan transfer pricing kadang sulit karena masing-
masing departemen memiliki kepenKngan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
menentukan harga yang objekKf dan dapat diterima masing-masing departemen. Dapatkah
saudara menjelaskan metode-metode tersebut!
Jawab :
Metode transfer pricing adalah cara perusahaan menentukan harga jual atau pembelian antar unit
bisnis atau departemen internal dalam satu perusahaan mul:nasional. Tujuan dari metode ini adalah
untuk menilai transaksi internal agar adil dan mencerminkan nilai pasar yang wajar, sambil
memas:kan bahwa unit bisnis atau departemen tersebut tetap dapat beroperasi secara efisien dan
menguntungkan. Beberapa metode transfer pricing yang umum digunakan antara lain: a. Metode
Market-Based
Metode market-based dalam transfer pricing merujuk pada pendekatan yang menggunakan
harga pasar sebagai dasar penentuan harga transfer antara unit bisnis atau departemen internal
dalam suatu perusahaan mul:nasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mencerminkan kondisi
pasar yang wajar dan menilai transaksi internal dengan membandingkannya dengan transaksi
serupa yang melibatkan pihak-pihak yang independen.
Metode market based memberikan keunggulan seper: :
1) Mencerminkan Kondisi Pasar yang Aktual
Salah satu keunggulan utama metode market based adalah kemampuannya untuk
mencerminkan kondisi pasar aktual. Dengan merujuk pada transaksi yang dilakukan oleh
pihak independen di pasar bebas, perusahaan dapat mengiku: harga yang sesuai dengan
keadaan pasar yang sebenarnya.
2) Objek:vitas dan Transparansi
Harga yang ditemukan di pasar bebas dapat dianggap sebagai harga yang objek:f dan
transparan. Hal ini dapat membantu mengurangi ke:dakpas:an dan meningkatkan
keterbukaan dalam menentukan harga transfer.
3) Mengurangi Risiko Konflik Pajak
Dengan menggunakan metode market based, perusahaan dapat mengurangi risiko konflik
dengan otoritas pajak. Hal ini karena metode ini menggunakan harga pasar yang dapat
diama:, yang sering dianggap lebih mudah dibenarkan di mata otoritas pajak. Penggunaan
metode market based dapat mendukung perusahaan dalam memenuhi persyaratan
perpajakan di berbagai yurisdiksi. Banyak negara mengakui keabsahan metode ini sebagai
pendekatan yang adil dalam menilai harga transfer.
4) Fleksibilitas dalam Penyesuaian
Metode market based dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan
harga transfer dengan perubahan kondisi pasar. Jika terjadi perubahan signifikan di pasar
bebas, perusahaan dapat lebih mudah menyesuaikan harga transfer mereka.
5) Pengakuan Kontribusi Nilai
Dengan merujuk pada harga pasar, metode market based dapat membantu perusahaan
mengenali dan menghargai kontribusi nilai yang sesuai dengan pihak internal dalam rantai
nilai.

Meskipun metode market based dalam transfer pricing memberikan keunggulan dengan
mencerminkan kondisi pasar aktual, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan dan
tantangan. Beberapa kelemahan utama melibatkan keterbatasan dan kompleksitas:
1) Ke:daktersediaan Data Pasar yang Memadai
Tantangan utama adalah kesulitan dalam menemukan transaksi serupa di pasar bebas untuk
dijadikan acuan. Kadang-kadang produk atau layanan yang dijual oleh perusahaan internal
sangat khusus sehingga sulit menemukan perbandingan yang relevan.
2) Perubahan Cepat di Pasar
Kondisi pasar dapat berubah dengan cepat. Harga pasar dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor ekonomi, sosial, dan poli:s. Oleh karena itu, harga yang ditemukan pada suatu ::k
waktu mungkin :dak mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya pada waktu transaksi
internal terjadi.
3) Kesulitan Menentukan Kesamaan Transaksi
Menentukan kesamaan transaksi antara transaksi internal dan transaksi eksternal seringkali
merupakan tugas yang kompleks. Produk atau layanan dapat memiliki karakteris:k unik yang
sulit untuk dibandingkan dengan produk atau layanan serupa di pasar bebas.
4) Vola:litas Harga
Harga di pasar bebas dapat sangat fluktua:f, terutama untuk produk atau layanan yang
terkena oleh perubahan ekonomi atau tren pasar. Vola:litas ini dapat menyulitkan
perusahaan untuk menetapkan harga transfer yang stabil dan dapat diandalkan.
5) Kurangnya Fleksibilitas
Beberapa perusahaan mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan metode market based
dengan kebutuhan internal mereka. Misalnya, jika ada kebutuhan untuk memperhitungkan
faktor-faktor khusus yang :dak ditemukan dalam transaksi pasar bebas.

b. Metode Cost-Based
Metode cost-based dalam transfer pricing adalah suatu pendekatan di mana harga transfer
ditetapkan berdasarkan biaya produksi atau biaya yang terlibat dalam menghasilkan barang atau
jasa yang ditransfer antar unit bisnis atau departemen internal dalam satu perusahaan.
Pendekatan ini fokus pada biaya yang dikeluarkan oleh pihak yang menghasilkan barang atau jasa
sebagai dasar untuk menentukan harga transfer kepada pihak yang menerima barang atau jasa
tersebut.
Metode cost-based dalam transfer pricing memiliki sejumlah keunggulan yang dapat menjadi
per:mbangan bagi perusahaan dalam menetapkan harga transfer. Berikut adalah beberapa
keunggulan dari metode cost-based:

1) Sederhana dan Mudah diimplementasikan


Metode cost-based rela:f sederhana dan mudah diimplementasikan. Perhitungan harga
transfer melibatkan penambahan margin laba tertentu ke biaya produksi, yang dapat
dihitung dengan rela:f mudah.
2) Kejelasan dan Kepas:an
Harga transfer yang dihasilkan melalui metode cost-based dapat memberikan kejelasan dan
kepas:an. Dengan menggunakan biaya produksi sebagai dasar, perusahaan dapat lebih
mudah memprediksi dan mengendalikan biaya dan laba yang terkait dengan transaksi
internal.
3) Mendorong Efisiensi Operasional
Dengan fokus pada biaya produksi, metode cost-based dapat memberikan insen:f kepada
unit bisnis untuk mengelola biaya dengan efisien. Hal ini dapat merangsang efisiensi
operasional dalam organisasi.
4) Relevan untuk Produk dengan Biaya Tinggi
Metode cost-based dapat lebih relevan dalam situasi di mana biaya produksi, terutama biaya
tetap, memiliki andil besar dalam menentukan harga pasar produk atau layanan.
5) Cocok untuk Produk Standar
Metode ini cocok untuk produk atau layanan standar yang :dak memiliki karakteris:k unik
yang signifikan dan dihasilkan dengan proses produksi yang konsisten.
6) Mengurangi Konflik Pajak
Dalam beberapa kasus, metode cost-based dapat membantu mengurangi konflik dengan
otoritas pajak karena penetapan harga transfer didasarkan pada biaya yang dapat dijus:fikasi
dengan lebih mudah.

Meskipun metode cost-based dalam transfer pricing memiliki keunggulan tertentu, terdapat
sejumlah kelemahan yang perlu diper:mbangkan:

1) Tidak Mencerminkan Nilai Pasar yang Wajar


Metode cost-based seringkali :dak mencerminkan nilai pasar yang wajar dari barang atau
jasa yang ditransfer. Harga yang ditentukan berdasarkan biaya produksi mungkin :dak sesuai
dengan harga yang akan diterima atau dibayar dalam kondisi pasar yang bersaing.
2) Kurangnya Insen:f untuk Inovasi dan Kualitas
Fokus pada biaya produksi saja mungkin :dak memberikan insen:f yang cukup bagi unit
bisnis internal untuk melakukan inovasi atau meningkatkan kualitas produk atau layanan,
karena harga transfer didasarkan pada biaya dan margin laba tetap.
3) Tidak Merefleksikan Kontribusi Nilai yang Berbeda
Metode cost-based :dak selalu dapat membedakan antara kontribusi nilai yang berbeda dari
unit bisnis atau departemen yang terlibat. Unit yang memberikan nilai tambah yang lebih
:nggi mungkin mendapatkan keuntungan yang lebih kecil jika harga transfer ditentukan
berdasarkan biaya produksi.
4) Tidak Cocok untuk Produk atau Layanan Khusus
Metode ini kurang cocok untuk produk atau layanan yang memiliki karakteris:k khusus atau
memerlukan keahlian teknis tertentu. Biaya produksi mungkin :dak mencakup nilai tambah
yang sebenarnya dari aspek-aspek unik ini.
5) Kurang Fleksibel terhadap Perubahan Pasar
Harga transfer yang didasarkan pada biaya produksi mungkin kurang fleksibel terhadap
perubahan kondisi pasar atau fluktuasi biaya. Ini dapat menyebabkan harga transfer menjadi
kurang responsif terhadap dinamika pasar yang berubah- ubah.
6) Potensi Kesalahan Penghitungan Biaya
Metode cost-based rentan terhadap kesalahan dalam penghitungan biaya produksi.
Kesalahan ini dapat memengaruhi ketepatan harga transfer dan mengakibatkan ke:dakadilan
dalam penentuan keuntungan antar unit bisnis. 7) Tidak Memo:vasi Efisiensi Operasional yang
Op:mal
Terkadang, metode cost-based :dak memberikan insen:f yang op:mal untuk mencapai
efisiensi operasional yang :nggi karena harga transfer :dak terkait langsung dengan hasil
kinerja operasional.

c. Metode NegoKated
Metode negosiasi dalam transfer pricing melibatkan perundingan langsung antara pihak- pihak
yang terlibat dalam transaksi internal untuk menentukan harga transfer. Dalam metode ini, pihak-
pihak yang terlibat bekerja sama untuk mencapai kesepakatan mengenai harga transfer yang
dianggap adil dan memadai untuk kedua belah pihak. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas
yang lebih besar dibandingkan dengan metode transfer pricing lainnya, karena harga transfer
:dak ditentukan oleh rumus atau parameter tetap, tetapi melalui proses perundingan. Metode
negosiasi dalam transfer pricing memiliki sejumlah keunggulan yang dapat membuatnya menjadi
pilihan yang relevan dalam beberapa situasi. Berikut adalah beberapa keunggulan dari metode
negosiasi:

1) Fleksibilitas Tinggi
Metode negosiasi memberikan :ngkat fleksibilitas yang :nggi dalam menentukan harga
transfer. Pihak-pihak yang terlibat dapat beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang unik dan
mengakomodasi perubahan kondisi pasar.
2) Penyesuaian Terhadap Perubahan
3Pihak-pihak yang terlibat dapat menyesuaikan harga transfer sesuai dengan perubahan
dalam lingkungan bisnis, struktur biaya, atau kebutuhan operasional. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk tetap kompe::f dan responsif terhadap perubahan pasar.
3) Minimalkan Konflik Internal
Melalui proses negosiasi, perusahaan dapat meminimalkan konflik internal. Pihak- pihak
yang terlibat dapat berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang
kontribusi nilai masing-masing dan meminimalkan ke:daksepakatan.
4) Keterlibatan Pihak yang Terkait
Metode ini melibatkan manajer dan pemangku kepen:ngan langsung dalam proses
penetapan harga transfer. Keterlibatan mereka dapat meningkatkan pemahaman terhadap
konteks bisnis dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
5) Mengakomodasi Kondisi Pasar yang Unik
Pihak-pihak yang terlibat dapat lebih mudah mengakomodasi kondisi pasar yang unik,
terutama untuk produk atau layanan yang :dak memiliki pasangan yang cocok di pasar
bebas.
6) Per:mbangan Faktor Eksternal
Proses negosiasi memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk memper:mbangkan faktor
eksternal, seper: perubahan dalam regulasi atau dinamika industri, yang mungkin
memengaruhi harga transfer.
7) Pengelolaan Risiko Pajak
Metode negosiasi dapat membantu perusahaan mengelola risiko pajak dengan mencapai
kesepakatan yang dapat diterima oleh otoritas pajak. Kesepakatan yang dicapai melalui
negosiasi dapat membantu menghindari konflik pajak yang mungkin :mbul.
Selain memiliki keunggulan, metode negoisasi ini juga memiliki beberapan kelemahan antara lain
:
1) Ke:dakpas:an
Salah satu kelemahan utama metode negosiasi adalah :ngkat ke:dakpas:an yang :nggi.
Tanpa dasar atau panduan tertentu, sulit untuk memas:kan bahwa kesepakatan yang dicapai
mencerminkan nilai pasar yang wajar atau adil.
2) Keterbatasan dalam Menilai Kontribusi Nilai
Metode negosiasi mungkin kurang efek:f dalam menilai kontribusi nilai yang sebenarnya dari
se:ap unit bisnis atau departemen. Kesulitan mungkin muncul dalam menentukan
bagaimana kontribusi nilai seharusnya tercermin dalam harga transfer.
3) Potensi Kesulitan dalam Perbandingan
Kesulitan dapat muncul ke:ka mencoba membandingkan transaksi internal dengan transaksi
serupa di pasar bebas. Tanpa kerangka referensi yang jelas, mungkin sulit untuk menilai
apakah harga yang dicapai melalui negosiasi mencerminkan kondisi pasar yang wajar.
4) Waktu dan Sumber Daya yang Dibutuhkan
Proses negosiasi dapat memakan waktu dan sumber daya yang signifikan. Persiapan,
pertemuan, dan negosiasi sendiri dapat membutuhkan upaya yang lebih besar dibandingkan
dengan menerapkan metode transfer pricing yang lebih formal.
5) Kesulitan dalam Mencapai Keseimbangan yang Adil
Ada risiko bahwa pihak yang memiliki kekuatan tawar lebih besar dapat mendominasi proses
negosiasi dan mencapai kesepakatan yang lebih menguntungkan bagi mereka, menyebabkan
ke:dakseimbangan dalam penetapan harga transfer.
6) Tidak Cocok untuk Semua Transaksi
Metode negosiasi mungkin :dak cocok untuk semua jenis transaksi internal, terutama jika
transaksi tersebut melibatkan produk atau layanan yang sulit dibandingkan dengan transaksi
pasar bebas.
7) Risiko Konflik Internal
Proses negosiasi dapat meningkatkan risiko konflik internal, terutama jika pihak- pihak yang
terlibat memiliki perspek:f yang berbeda mengenai kontribusi nilai, biaya, atau kebutuhan
bisnis.
2. Anda adalah analis akuntansi biaya departemen penghasil bahan baku sebuah perusahaan manufaktur
mobil. Saat ini anda sedang mengkaji kebijakan harga transfer antara departemen anda dengan
departemen produksi. Terdapat beberapa alterna:f harga transfer, tergantung metode yang
digunakan. Anda diminta mengevaluasi metode mana yang terbaik untuk departemen anda. Berikut
data yang dapat anda gunakan untuk evaluasi:
• Biaya peyediaan bahan baku untuk satu unit mobil adalah Rp150.000.000
• Biaya transportasi untuk penyediaan bahan baku Rp10.000.000
• Harga jika bahan baku yang di produksi departemen anda dijual di pasar adalah Rp210.000.000
• Harga yang rencananya ditawarkan manajer departemen anda adalah Total biaya per unit
ditambah laba sebesar 20%
• Harga yang disepaka: ke:ka negosiasi antara departemen anda dengan departemen produksi
berada di kisaran Rp190.000.000 – Rp210.000.000. Kemudian disepaka: kalau harganya adalah
nilai tengah rentang tersebut.
Tentukanlah mana alterna:f harga transfer yang terbaik untuk departemen Anda!

Jawab:
Departemen Penghasil Bahan Baku (PBB) Biaya
penyediaan bahan baku 150.000.000 Biaya transportasi
penyediaan 10.000.000
Total Biaya per 1 unit mobil 160.000.000

Harga menurut Metode Cost Based

Harga = Total Biaya + 20% laba


= 160.000.000 + 20%(160.000.000)
= 160.000.000 + 32.000.000
Harga = Rp192.000.000

Perbandingan perhitungan biaya dan laba untuk departemen PBB :

Metode Market Metode Cost Metode


Departemen PBB
Based Based NegoKated
Penjualan per 1 unit
210.000.000 192.000.000 200.000.000
(Transfer Price)
Dikurangi
Penyediaan Bahan
(150.000.000) (150.000.000) (150.000.000)
Mentah
Transportasi
(10.000.000) (10.000.000) (10.000.000)
Penyediaan
Laba Operasi Dept.
Rp50.000.000 Rp32.000.000 Rp40.000.000
PBB

Transaksi departemen PBB dengan departemen Produksi akan menghasilkan laba operasi maksimal
jika Departemen PBB menggunakan Metode Market Based. Jadi Transfer Price yang dipilih adalah
sebesar Rp210.000.000

Sumber : Buku Materi Pokok Akuntansi Biaya (PAJA3336) oleh A. Assegaff, Akma Syarief Assegaff

Anda mungkin juga menyukai