Abstrak Skripsi Najmah-Digabungkan
Abstrak Skripsi Najmah-Digabungkan
i
ABSTRAK
peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada
junjungan umat Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan semua pengikut
Dengan izin Allah SWT, peneliti telah menyelesaikan sebuah karya ilmiah
dalam bentuk proposal yang berjudul: “Analisis Ijarah Pada Jamaah Umroh
Agung Medan.”, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Program
1. Bapak Junaidi, SS., S.Pd., M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama
2. Bapak Muhammad Nur Iqbal, S.H.I, M.H.I selaku Ketua Program Studi
iii
Syekh H. Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai.
5. Seluruh Staff dan Dosen di STAI Syekh H.Abdul Halim Hasan Al-
8. Seluruh pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, Amiin.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN............................................................... 1
1. Ijarah ................................................................................... 10
a. Pengertian Ijarah............................................................ 10
v
2. Pembiayaan Ijarah Multijasa .............................................. 27
vi
4. Cabang Kantor PT Multazam Wisata Agung Medan di
Indonesia............................................................................ 51
1. Analisis .............................................................................. 56
Multazam ........................................................................... 59
Umroh ................................................................................ 63
Umroh .......................................................................... 64
vii
2. Pandangan dan Risiko PT Multazam Wisata Agung Medan
BAB V : PENUTUP..........................................................................92
A. Kesimpulan ............................................................................. 92
B. Saran ........................................................................................ 93
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT menciptakan satu sifat saling membutuhkan antara satu dengan
yang lainnya, sehingga, manusia, tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan
dari orang lain. Sudah menjadi ketentuan allah SWT, bahwa manusia tidak
mungkin mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Oleh karena itu, allah
dalam bidang jual beli, sewa menyewa, maupun kegiatan muamalah lainnnya.
Manusia dapat berdiri dengan lurus dan kehidupan ini berjalan dengan baik dan
produktif.
sehingga demikian tujuan efisiensi ekonomi dan keadilan dapat dicapai bersama.
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur aspek kehidupan manusia,
aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Salah satu ajaran yang sangat penting
Kata Analusis terdiri dari dua suku kata, yaitu “ana” yang artinya kembali,
dan “luein” yang artinya melepas atau mengurai. Bila digabungkan maka kata
analisis adalah proses memecah topik atau substansi yang kompleks menjadi
2
bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Jadi secara umum, pengertian analisis adalah aktivitas yang terdiri dari
merupakan bentuk muamalah yang telah diatur oleh syariat Islam. Sewa menyewa
menjadi praktek muamalah yang masih banyak kita jumpai dalam kehidupan
Secara bahasa ijarah berasal dari kata ajara-ya„juru yang berarti upah
yang kamu berikan dalam suatu pekerjaan. Adapun ijarah secara terminologis
adalah transaksi atas suatu manfaat yang mubah yang berupa barang dalam waktu
tertentu atau yang dijelaskan sifatnya dalam tanggungan dalam waktu tertentu,
atau transaksi atas suatu pekerjaan yang diketahui dengan upah yang diketahui
pula.1
Ijarah adalah akad untuk memanfaatkan jasa, baik jasa atas barang
ataupun jasa atas tenaga kerja. Bila digunakan untuk mendapatkan manfaat barang
maka disebut dengan sewa menyewa, sedangkan jika digunakan untuk mendapat
tenaga kerja disebut upah mengupah2, Dia juga menjelaskan bahwa transaksi
kepemilikan (hak milik). Jadi pada dasarnya prinsip ini sama dengan prinsip jual
beli, namun perbedaannya terdapat dalam objek transaksinya, bila akad jual beli
objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah
manfaat dari barang maupun jasa, dengan ijarah bank syariah dapat pula melayani
nasabah yang hanya membutuhkan jasa.3 Ijarah merupakan salah satu akad yang
telah disyariatkan dalam Islam, dengan landasan hukum bersumber dari Al-
Qur„an, hadits, ijma„ serta landasan hukum yang tercantum dalam undang-undang
atau fatwa.
Pada awal tahun 2019 yaitu pada bulan Maret dunia dihebohkan dengan
ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan Provinsi Hubei China. Pada 7 Januari
2020 para peneliti berhasil mengidentifikasi penyebab pneumonia ini yakni jenis
(Corona Virus Disease 2019). Penyebaran virus Covid-19 semakin meningkat dan
yang memenuhi syarat pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
3
Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Ketiga, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 137.
4
persetujuan atau kesepakatan antara pihak PPIU dengan nasabah atau calon
Sementara itu yang menjadi titik fokus penelitian, ada banyak perusahaan
penyelenggara ibadah haji dan umroh di Medan yang berpotensi merugi karena
kerajaan Arab Saudi salah satunya adalah PT. Multazam Wisata Agung.
umroh. Hal ini guna mencegah Virus Corona (Covid-19) tidak masuk ke Arab
Saudi. Kebijakan Pemerintah Arab Saudi ini menyebabkan biro perjalanan (travel)
Saudi.
Kerugian yg dialami oleh para pihak travel juga sangat besar sampai dengan
miliaran, mulai dari tiket pesawat yang sudah dibooking, hotel, dan visa yang
tidak jadi terpakai, melihat dari grup keberangkatan para biro umroh dalam 1
Maret 2020 di satu biro kemungkinan ada 50 – 100 paxnya dalam 1 tanggal
keberangkatan.
Risiko terbesar adalah calon jamaah umroh akan meminta kembali uang
1.000 calon jamaah yang bakal gagal diberangkatkan. Kondisi ini juga dipastikan
merugikan jamaah, Calon jamaah yang tidak mengerti pasti akan meminta
uangnya dikembalikan. Sementara uang yang telah disetor jemaah sudah masuk
dan sudah dipergunakan untuk membeli tiket, visa, hotel dan lainnya. Karenanya
Arab Saudi agar para calon jamaah umroh yang telah mengantongi visa umroh
bisa diberikan izin masuk ke Tanah Suci dengan pengawasan kesehatan ketat. Jadi
dapat dipastikan, tidak ada calon jamaah umroh yang terjangkit virus mematikan
itu.4
Masa Pandemi Corona Virus Disease, namun hal ini tidak serta-merta
19 bagi PPIU di Medan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak travel
permasalahan yang terjadi di PT. Multazam Wisata Agung Medan dengan judul:
4
Zainuddin, Bob Nasuiton, 2020. Arab Saudi Stop Umrah, 1000 Jamaah Medan Gagal
Berangkat. Https://sumutpos.co/travel-merugi-miliar-rupiah/. Diakses Pada 11 April 2023.
6
AGUNG MEDAN.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar pada hal-hal yang
kurang fokus pada masalah penelitian maka penelitian ini dibatasi hanya pada
D. Rumusan Masalah
penelitian ini.
perspektif mazhab Syafii dan fatwa DSN MUI pada penambahan tarif
E. Tujuan Penelitian
tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui apa saja
1. Untuk mengetahui apa saja analisis tentang ijarah dan pembagian nya.
F. Manfaat Penelitian
1. Penulis
umrah.
8
G. Sistematika Pembahasan
yang akan diuraikan dalam skripsi ini, maka penyusun membaginya dalam
Bab II, berisi tinjauan pustaka yang memuat antara lain: penegertian
yang fasid menurut imam syafii dan pengertian ijarah multijasa dari penelitian
Bab III, merupakan paparan mengenai metode penelitian yang terdiri dari
jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek
9
Bab IV, membahas hasil dari penelitian yang dilakukan di lapangan serta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Ijarah
A. Pengertian Ijarah
pekerjaan dan pahala. Dalam bentuk lain, kata ijarah juga biasa dikatakan
sebagai nama bagi al-ujrah yang berarti upah atau sewa, baik akad itu diterima
dengan didahului oleh akad atau tidak.5 Kata ijarah dalam perkembangan
terhadap berbagai manfaat dengan imbalan (al- aqdu „alal manafi‟ bil iwadh)
atau akad pemilikan manfaat dengan imbalan (tamlik al manfaah bil iwadh)
Manfaat tersebut bisa berupa jasa atau tenaga orang lain, dan bisa pula
manfaat yang berasal dari suatu barang/benda. Semua manfaat jasa dan barang
tersebut dibayar dengan sejumlah imbalan tertentu. Dalam fiqh sering disebut
menyewa menurut bahasa yaitu: املنفعة بيعyang berarti menjual manfaat yaitu:
5
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Grafindo Persada 2014)., h.114
11
Artinya: “Sewa menyewa pada syara‟ ialah akad atas manfaat yang
tertentu.”
manfaat yang dituju, tertentu, dan mubah, dan dapat diganti dengan imbalan
tertentu. Sedangkan menurut istilah ijarah mempunyai banyak makna dan ada
maksud yang tertentu, mubah, serta dapat didermakan dan kebolehan dengan
barang karena barang hanya berlaku pada akad jual beli dan hibah. Menurut
ulama Hanafiyah ijarah adalah akad terhadap sewa- menyewa dengan adanya
hak kepemilikan manfaat sesuatu yang muba dalam masa tertentu disertai
imbalan.6
MUI/IV/2000, Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah,
pemakaian dan pemungutan hasil atau manfaat suatu benda, binatang atau
tenaga manusia.
pihak yang menyewa (musta‟jir), pihak ang menyewakan adalah (mu‟jir), ijab
dan Qabul (siqah), manfaat disewakan dan upah. Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah (KHES) menyebutkan dalam Pasal 251 bahwa rukun ijarah adalah
sebagai berikut:
d. Akad
Menurut jumhur ulama, bahwa rukun al-ijārah ada empat, yaitu: Aqid
Al-Aqid adalah al-ismul fa‟il (isim Fa‟il) dari aqoda dan artinya
adalah orang yang melaksanakan aqad. dan memiliki kekuatan hukum bila
tidak ada al-Akid, sama seperti tidak akan terjadi akad bila tidak ada shighoh
ijab-qobul.8 Agar suatu akad dapat dipandang sebagai akad yang sahih, salah
8
Djohar Arifin, “Substansi Akad Dalam Transaksi Syariah,” Jurnal Kajian Ekonomi dan
Perbankan Syariah 6, no. 1 (2014): 171.
13
satu syaratnya yaitu bahwa para pihak yang berakad (Aqid) disyaratkan harus
musta‟jir. Mu‟jir adalah orang yang menyewa jasa yaitu Pemilik rumah
orang yang sudah baligh, berakal sehat. Apabila syarat tersebut tidak
dipenuhi, maka akad yang dilakukan tidak sah. Semisal orang yang
b. Sighat Akad
yakni suatu ungkapan para pihak yang melakukan akad berupa ijab dan
qabul. Ijab adalah suatu pernyataan janji atau penawaran dari pihak pertama
pernyataan menerima dari pihak kedua atas penawaran yang dilakukan oleh
pihak pertama.11
9
Muhammad Rifqi Hidayat, “Analisis Fikih Klasik Terhadap Badan Hukum Sebagai
Aqid,” Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah 2, no. 2 (2015): 50.
10
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), h. 117.
11
Afdawaiza, “Terbentuknya Akad Dalam Hukum Perjanjian Islam,” Jurnal Hukum
Islam XVIII (2008):
14
Lafadz (sighat akad) adalah dengan cara bagaimana ijab dan kabul
dilakukan secara lisan, tulisan, atau isyarat yang memberi pengertian dengan
jelas tentang adanya ijab dan kabul dan dapat juga berupa perbuatan yang
Hal ini karena pinjam-meminjam dengan upah berarti ijarah. Bisa juga
harga sekian” atau “Aku berdamai denganmu agar kamu menghuni rumah ini
maka ijarah telah sah apapun lafal yang digunakan karena Syara‟ (pembuatan
ucapan yang jelas, namun diantara kedua belah pihak saling merelakan
(ridha), hal ini sebagaimana definisi ijab dan qabul yaitu suatu perbuatan atau
188.
12
Meri Piryanti, “Akibat Hukum Perjanjian (Akad) Dan Terminasi Akad,” Jurnal Studi
Islam dan Muamalah 2, no. 1 (2014): 7.
15
orang lebih.
Ijab dan qabul sendiri dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:13
bentuk perkataan secara jelas. Dalam hal ini akan sangat jelas bentuk ijab dan
qabul yang dilakukan oleh para pihak, Kedua, tulisan. Adakalanya, suatu
perikatan dilakukan secara tertulis. Hal ini dapat dilakukan oleh para pihak
yang tidak dapat bertemu langsung dalam melakukan perikatan, atau untuk
oleh suatu badan hukum. Akan ditemui kesulitan apabila suatu badan hukum
melakukan perikatan tidak dalam bentuk tertulis, karena diperlukan alat bukti
dan tanggung jawab terhadap orangorang yang bergabung dalam satu badan
oleh orang normal, orang cacat pun dapat melakukan suatu perikatan (akad).
dilakukan dengan cara perbuatan saja, tanpa secara lisan, tertulis, ataupun
isyarat.
13
Ash-Shawi. Shalah and Abdullah Al-mushlih, Fikih Ekonomi Keuangan Islam,
(Terjemahan) (Jakarta: Darul Haq, 2008), h.27.
16
Hal ini dapat disebut dengan ta‟athi atau mu‟athah (saling memberi dan
akibat hukumnya.
c. Ujrah
Ujrah (uang sewa atau upah), yaitu berupa uang yang diambil dari
manfaat barang yang disewakan dan atas pekerjaan yang telah dilakukan.14
Menurut ulama Hanafiyah, rukun ujrah itu hanya satu, yaitu ijab (ungkapan
jumhur ulama mengatakan bahwa rukun ujrah itu ada empat, yaitu: a. Orang
dan syarat telah terpenuhi makan pemberian sewa upah (ujrah) dalam
transaksi ini adalah hak yang harus diberikan kepada yang berhak. Semisal,
lainnya kepada penyedia jasa ibadah umrah atau wisata islami sebagai
bayaran dan imbalan atau keuntungan kepada pihak penyedia jasa wisata
islami.
14
Suhendi, Fiqh Muamalah, h.117.
15
Hendy Herijanto and Muhammad Nurul Hafiz, “Pengupahan Perspektif Ekonomi Islam
Pada Perusahaan Outsourcing,” Journal of Islamic Economics,Business and Finance 7, no. 1
(2016): 16.
17
d. Ma‟qud „Alaih
berbentuk harta benda, seperti barang dagangan, benda bukan harta, seperti
akad dalam pernikahan, dan dapat pula berbentuk suatu kemanfaatan, seperti
Ada 5 syarat bagi obyek akad ( al-ma‟qud „alaih ), yaitu obyek akad
harus ada ketika terjadi peristiwa akad, obyek akad harus sesuai dengan
syariat (masyru‟), obyek akad harus dapat diserahkan pada saat akad, obyek
akad harus maklum dan dapat diketahui oleh Al-Aqid, obyek akad harus suci
tidak najis atau mutanajjis. Ma‟qud ‟Alaih dalam penelitian ini adalah sesuatu
dipercayakan kepada pihak penyedia jasa ibadah umrah. Syarat dari ma‟qud
„alaih telah memenuhi obyek akad yaitu suatu yang dikerjakan mubah/tidak
(waras). Maka tidak akan sah anak kecil atau orang gila yang belum
18
mumayyiz.16 Secara umum sewa menyewa dikatakan bahwa para pihak yang
bermuamalah ini di tentukan dalam hal hal yang bersifat fisik dan kewajiban,
kemauan sendiri dengan penuh kerelaan. Dalam konteks ini akad sewa
menyewa tidak boleh dilakukan salah satu pihak kedua-duanya atas dasar
kesepakatan, baik keterpaksaan itu datang nya dari pihak pihak yang berakad
berwujud.dengan sifat yang seperti ini, maka objek yang menjadi transaksi
16
Hamzah Ya‟qub, Kode Etik Dagang Dalam Islam, (Bandung: CV Diponegoro,
1992).h.320.
17
Rachmad Syafe‟i, Fiqih Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), h. 127
19
dahulu, atau kedua belah pihak mengembalikan kepada adat kebiasaan yang
sudah berlaku. Apabila persyaratan sewa menyewa terpenuhi, maka akad sewa
meyewa telah dianggap sah menurut hukum syara‟. Sebalik jika syarat sewa
ِ واِ ْن اَرد مُّت اَ ْن تَست ر ِضعْٓوا اَوََل َد ُكم فَ ََل جناح علَي ُكم اِ َذا سلَّمتم َّمآْ اٰتَي تم َِبلْمعرو
ِۗ َواتَّ ُقوا ُْ ْ َ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َُ ْ ْ ُْ َْْ ْ َْ َ
ِ ٰاّلل وا ْعلَمْٓوا اَ َّن ٰاّلل ِِبَا تَعملُو َن ب
ٌص ْي َ ْ َ ْ َّ ْ ُ َ َّ
Artinya: “Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain),
tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al- Baqarah [2]: 233)18
18
Qs. Al- Baqarah [2]: 233
20
Dan terdapat Hadis dari Ahmad dan Abu Daud dan Nasa‟i yang
Artinya: Dahulu kami menyewa tanah dengan bayaran hasil dari bagian
tanah yang dekat dengan sungai dan tanah yang banyak mendapat air. Maka
membayarnya dengan emas atau perak”. (HR.Ahmad dan Abu Daud dan
Nasa‟i).
tidak ada seorang pun ulama yang membantah kesepakatan (ijma‟) ini. Para
ulama pada masa sahabat telah berijma‟ bahwa ijarah dibolehkan sebab
bermanfaat bagi manusia. Selain landasan tekstual ayat dan hadis, argumentasi
sama kuatnya dengan kebutuhan terhadap benda. Jika jual beli terhadap benda
di bolehkan, maka hal itu menghendaki di bolehkannya juga jual beli manfaat.
D. Berakhirnya Ijarah
Ijarah merupakan suatu akad yang lazim, yaitu suatu akad yang tidak
boleh ada pembatalan pada salah satu pihak, baik orang yang menyewakan
ijarah itu batal. Para ulama fiqih menyatakan bahwa akad al-ijarah akan
berakhir apabila:19:
a. Objek hilang atau musnah, seperti rumah terbakar atau baju yang
19
Rachmat Syafe‟i, Fiqih Muamalah, Ibid, h. 133-134
21
berikut20:
rusaknya (barang).
atau berakhirnya masa, kecuali jika terdapat uzur yang mencegah fasakh.
20
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 13, (Beirut: Dar al-Fikri, 1983). h. 123
22
Sewa menyewa karena fasid adalah sewa menyewa yang tidak sesuai
1. Kerelaan kedua pihak pelaku akad. Apabila salah satu pihak dipaksa
yang diharamkan.
21
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 13,h. 34.
23
ِ ِِ ِ ِ ِ
ام ُ الوا ِر
ُ ث َم َق َ قو ُم
ْ َفََلَ تَ ْن َف َس ُخ ْاَل َج َارۃ ِبَْوت اَ َحد املُتَ َعاقديْ َن َم َع َسلَ َمةُ الْ َم ْع ُق ْود َعلَيو َوي
اوم ْستَ ْع ِجَراه
ُ َم ْوُرث سواء َكا َن ُم َؤ ّجًر
antara dua pihak (al-Aqidain) beserta selamanya ma‟qud Alaih (objek ijarah)
maka ijarah beralih kepada ahli waris, baik ia dari pihak mua‟jjir atau
musta‟jir.
satu pihak yang melakukan akad Ijarah, akan tetapi Ijarah akan beralih
transaksi baik terkait kualitas, kuantitas, harga dan waktu penyerahan barang
oleh karena itu melakukan transaksi atau memberikan syarat dalam akad yang
22
Oni Sahroni, Ushul Fikih Muamalah, Kaidah-kaidah dan Fatwa Ekonomi Islam,
(Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 116.
24
merugikan pihak lain, suatu akad mengandung unsur penipuan, karena tidak
ada kepastian, baik mengenai ada atau tidak ada objek akad, akad, besar kecil
gharar ini kedua belah pihak sama-sama tidak memiliki kepastian mengenai
suatu yang di transaksikan. Gharar bisa terjadi jika kita mengubah suatu yang
yaitu:
ف بِِو ِ ِ ِ
ُ ص
َ صاَرالْ َع ْق ُد يُ ْو
َ ّت
َّ ُى َو َما َكا َن َغا لبًا ِف الْ َع ْقد َح
“Gharar banyak (berat) adalah gharar yang sering terjadi pada akad
a. Gharar kaṡîr, yaitu gharar yang berpotensi merugikan pihak yang berakad
buah sebelum layak panen, sewa menyewa yang jangka waktunya tidak
jelas, dan bai‟ salam yang objeknya tidak mungkin dapat diwujudkan
23
Efa Rodiah Nur, “Suatu Tinjauan Hukum dan Etika dalam Transaksi Bisnis Modern”,
Jurnal Riba dan Gharar, Vol. XII, No 3 (2015), h. 652.
25
b. Gharar yasîr (gharar qalîl), yaitu gharar yang tidak berpotensi merugikan
sengketa seperti, jual beli rumah tanpa melihat fondasinya, sewa menyewa
antara gharar kaṣîr dan gharar qalîl seperti: jual beli benda (mesin) yang
tertanam di tanah, gharar dalam akad ju‟âlah, gharar dalam akad syirkah
yang singkat.
gharar yang tidak bisa dihindarkan dalam setiap akad dan dimaklumi menurut
tradisi („urf) sehingga pelaku akad tidak dirugikan dengan gharar tersebut.
sebaliknya.
Gharar yang diharamkan adalah gharar yang terjadi pada objek akad,
menjual buah-buahan yang belum tampak buahnnya. Jika yang menjadi objek
jual adalah buah - buahannya maka transaksi ini fasid (tidak sah) karena ada
unsur ghararnya, kemungkinan pohonya tidak berbuah, tetapi jika yang dijual
adalah pohonnya dan buahnya sebagai pelengkap, maka gharar ini tidak
merusak akad karena unsur ghararnya terletak bukan pada objek akad
pelengkap itu ditolerir, berbeda kesalahan pada inti akad, maka tidak
hukum menjadikan objek yang gharar, yaitu tidak boleh jika objek yang
menjadi gharar adalah objek pokok akad sebaliknya boleh jika objek gharar
tersebeut menjadi objek ikutan. Gharar dalam akad dilarang apabila tidak ada
hukum darurat. Maka dalam kondisi hajah dapat melakukan sesuatu yang
terlarang selama hajah itu ada. Hal ini sesuai dengan kaidah: “Apa yang
Perbedaan antara aḍ- ḍarûrah dan al- ḣâjah adalah di dalam kondisi
al- dharurat ada bahaya yang muncul, sedangkan dalam kondisi al-ḣâjah yang
aḍ-ḍarûrat yang dilanggar adalah perbuatan yang haram li żâtih. Hajah yang
dimaksud harus jelas yakni tidak ada pilihan yang halal kecuali akad yang
masyarakat.24
sewa menyewa dengan akad ijarah terhadap jasa25. Dapat diartikan ijarah
terdiri dari dua macam, yaitu ijarah dengan objek barang dan ijarah dengan
objek jasa atau bisa disebut dengan pembiayaan multijasa dengan akad ijarah.
syariah) kepada nasabah guna memperoleh manfaat atas suatu jasa. Hukum
pembiayaan multijasa ini adalah boleh dengan akad ijarah atau kafalah26.
didasarkan dengan memberikan jasa berupa sewa barang ataupun sewa jasa
24
Karim, Adiwarman A., Oni Sahroni. 2016. Riba, Gharar dan Kaidah- Kaidah Ekonomi
Syariah: Analisis Fikih dan Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
25
Helmi Karim, 1997, Fiqh Muamalah, Cet. 2, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, hlm.
29
26
Abdul Azis Dahlan (Ed.), 1996, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 4, Jakarta, Ichtiar Baru
van Hooeve, Cet. 1, hlm. 660 133 Rachmat Syafe‟I, 2006.
28
dengan:27
1. Mu'jir (pemberi sewa) adalah pihak yang menyewakan barang, baik mu'jir
dalam akad ijarah 'ala al-a'yan atau penerima jasa dalam akad ijarah 'ala
hukum.
3. Ajir adalah pihak yang memberikan jasa dalam akad ijarah 'ala
27
Fatwa DSN MUI No. 112/DSN-MUI/IX/2017 tentang ijarah.
29
jasa/pekerjaan orang.
barang yang disertai dengan janji pemindahan hak milik atas barang sewa
suatu barang (manfaat 'ain) danlatau jasa ('amal) yang pada saat akad
10. Ijarah tasyghiliyyah adalah akad ijarah atas manfaat barang yang tidak
penyewa.
suatu jasa.
12. Wilayah ashliyyah adalah kewenangan yang dimiliki oleh Mu'jir karena
13. Wilayah niyabiyyah adalah kewenangan yang dimiliki oleh Mu'jir karena
yang bersangkutan berkedudukan sebagai wakil dari pemilik atau wali atas
pemilik.
30
perusahaannya.
pelaksanaan
Hal ini dikarenakan dalam
pembiayaan ijarah
fatwa DSN tidak ada akad
multijasa dan
wakalah dalam pembiayaan
fatwa yg menjadi
ijarah multijasa, namun
landasan
dalam pengaplikasiannya PT.
hukumnya.
BPRS Kotabumi KC.
tempat terjadinya
permasalahan dan
dalam penelitian
saya tidak
menggunakan akad
wakalah.
benda sedangkan
peneliti berbentuk
yg terjadi berbeda.
C. Kerangka Pemikiran
Lafal Ijarah diambil dari kata ajara yang berarti upah (ganti), oleh karena
itu pahala disebut juga dengan istilah al-ajr adapun dalam istilah syariat sewa
menyewa adalah transaksi atas suatu manfaat dengan adanya ganti (upah). Sewa
manusia, sebab manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
bermanfaat bagi manusia, karena tingkat kemampuan suatu individu itu berbeda.
Sebab itu Allah SWT menjadikan manusia sebagai makhluk sosial agar dapat
sesuai dengan hukum Islam dan tidak boleh bertentangan dari Islam.
35
manfaat dari barang, seperti sewa mobil, sewa rumah, dan sebagainya, dan Ijarah
di mana objeknya adalah manfaat dari tenaga seorang seperti jasa konsultan,
arti sewa itu adalah jual beli manfaat bukan jual beli barang. Akad Ijarah yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah akad Ijarah yang berkaitan dengan objek
manfaat dari jasa yaitu perusahaan travel umrah yang menyediakan jasa
perjalanan ibadah umrah mulai dari tiket, hotel, visa, asuransi, dan lainnya. Dalam
pelaksanaan penambahan biaya umrah dengan akad Ijarah ada kesenjangan antara
Akan tetapi jika tidak ada keterangan untuk apa penambahan biaya
tersebut, maka sewa menyewanya dikatakan fasid atau rusak. Pandangan mazhab
Syafi‟i penambahan biaya tiket umrah dalam kegiatan sewa menyewa (ijarah)
harus adil, jika upah sewa yang diberi tidak sepadan maka hal ini bertentangan
Ijarah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adanya data-data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil wawancara
masyarakat28.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
29
Penelitian kualitatif juga merupakan tradisi tertentu dalam sebuah ilmu
penelitian deskriptif adalah upaya dalam mengolah data untuk dirubah menjadi
sesuatu yang bisa dipaparkan secara jelas dan tepat yang bertujuan agar bisa
28
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), hlm.43
29
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016), hlm. 4.
38
dipahami oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Selain itu
yang diperoleh di lapangan berupa data dalam bentuk fakta yang perlu adanya
analisis secara mendalam. Maka pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada
segala sesuatu secara mendalam. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk
deskriptif adakalanya ingin membuktikan suatu dugaan tapi tidak lazim. Pada
30
Azhari Akmal Tarigan, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Medan: La-Tansa Press
2011), hlm. 19.
31
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta:Rineka Cipta,2000) hlm 310.
39
1. Lokasi Penelitian
Medan Sumatera Utara – Indonesia Kode Pos 20119 Telp. 061-4576116, Email:
2. Waktu Penelitian
September 2023.
TABEL 3.1
1 Seminar Proposal
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
4 Penyusunan Skripsi
5 Sidang Munaqasah
Wisata Agung Medan terutama pihak atau orang-orang yang berada pada struktur
40
staf atau pimpinan. Objek penelitian ini adalah penyelesaian pembiayaan Ijarah
yang belum tuntas. Sejauh mana pembiayaan Ijarah yang ada di PT. Multazam
unsur penting dalam sebuah penelitian yang berfungsi sebagai sarana pengumpul
digunakan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari penelitian itu sendiri.
1. Peneliti sendiri
Jenis data pada penelitian empiris pada umumnya berasal dari dua jenis
sumber data. Oleh sebab itu, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
41
2. Data sekunder
penelitian berupa buku-buku dan internet yang relevan dengan penelitian ini.
digunakan untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif keadaan dan aktivitas
32
Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2008), hlm.29-30
42
sebenarnya.
langsungh pada tempat dimana suatu peristiwa, kejadian atau situasi yang
33
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2008),
hlm.24
34
Murni Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,
(Jakarta : Kencana, 2013),hlm. 384
43
suatu keadaan yang dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang
Agung Medan. Analisis kualitatif terdiri dari pokok analisa data yaitu reduksi data
(data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (data
conclusion).
1. Reduksi data (data reduction) Reduksi data merujuk pada proses pemilihan,
35
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta:Rajawali Press,
2011), hlm.51.
44
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan
2. Penyajian data (data display) Penyajian data dilakukan dalam tabel dan uraian
singkat, data yang disajikan bersifat naratif. Dikatakan Miles and Huberman
bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
proposisi.37
I. Analisis Data
kualitatif yang bersifat induktif ( khusus ke umum), karena berawal dari data yang
ada bukan dari sebuah teori dan tidak bermaksud menguji teori (deduktif).
atau proses yang diteliti sebagaimana adanya. Dengan tujuan untuk menjelaskan,
36
Sugiono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2008)
hlm 247.
37
Emzir, Metodologi penelitian kualitatif analisis data, (Jakarta: Rajawali Pers,2016)
hlm133.
45
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Profil Perusahaan
yang bergerak di bidang pemasaran umroh dan haji. Lembaga tersebut terletak
Indonesia, kode pos 20119 Telp. 061-4576116. PT. Multazam Wisata Agung
Tour dan Travel berdiri sejak 1996, dan ditetapkan sebagai penyelenggara
perjalanan ibadah umroh pada 20 juli 2016 dan mempunyai legalitas SK.
Wisata Agung Medan antara lain, sebelumnya Bapak DR.H. Syafii Siregar,
pemberangkatan jemaah Haji saja tetapi melihat jumlah jemaah umroh dan
haji dari tahun ketahun semakin meningkat dan banyak para jemaah meminta
aman, nyaman dan bertanggung jawab. Dengan niat yang tulus, sumber daya
dan profesional kerja yang dimiliki, Insya Allah PT Multazam Wisata Agung
yang lebih baik dan tetap patuh pada pemerintah seperti disebutkan dalam
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggara Haji & Umroh No. 233 thn 2019,
sebuah tawaran pelayanan jasa haji dan umroh dengan rincian: Haji Khusus,
plus Cairo, Umroh plus Aqsho, Umroh Ramadhan, dan Wisata Islami.
38
DR.H. Syafii Siregar, MA, Komisaris umum ketua kelompok bimbingan ibadah haji
dan umroh (KBIH) PT Multazam Wisata Agung Medan, Wawancara Pribadi, Kantor PT
Multazam Wisata Agung Medan,15 Juli 2023.
39
Hj. Alya Rahmayani, S.Ag, S.Pdi, Direktur Utama PT. Multazam Wisata Agung
Medan, wawancara pribadi, Kantor PT Multazam Wisata Agung Medan 14 Juli 2023.
47
dari travel PT. Multazam Wisata Agung Medan, dikarenakan para jemaah
puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. Multazam Wisata Agung
pengetahuan serta pengalaman yang luas di bidang haji dan umroh, semua itu
tak terlepas karena adanya motivasi dari atasan. Dengan adanya motivasi dari
lembaga.
Tour & Travel yakni terwujudnya pelaksanaan ibadah umroh yang mabruroh
bertanggung jawab.
48
baik yang berkenaan dengan visa, tiket, begitu pula dengan sarana dan
Agung:
a. Komitmen Ibadah
Saw.
b. Komitmen Tarbiyah
40
Dokumen PT Multazam Wisata Agung Medan, (Medan, 07 Juli 2023).
49
c. Komitmen Dakwah
3. Susunan Kepengurusan
Dari segi bahasa struktur mempunyai arti cara bagaimana sesuatu disusun atau
dibangun, dan struktur dirancang untuk alokasi dan kordinasi yang efektif,
KOMISARIS UTAMA
WAKIL KOMISARIS
41
Dokumen PT Multazam Wisata Agung (Medan, 14 Juli 2023).
50
DIREKTUR UTAMA
1. Komisaris Utama
kedalam perusahaan.
Direksi.
2. Direktur
a. Mewakili Perusahaan dalam hal untuk mengikat dengan pihak lain atau
setiap bulannya.
4. Bagian Pemasaran
luar.
dapat diterima informasinya dan dapat bekerja sama dengan pihak luar
2. Helvetia, Medan
3. Kota Binjai
4. Banda Aceh
5. Meulaboh
6. Pematang Siantar
8. Kisaran
9. Tanjung Balai
15. Lombok
16. Makassar
17. Subulussalam
Wisata Agung telah menyiapkan secara khusus tim manasik yang akan
laksanakan dalam bentuk privat atau kolektif yang diadakan mulai dari 3
42
Brosur PT Multazam Wisata Agung, Medan, 14 Juli 2023)
53
sana.
b. Pemeriksaan kesehatan
keberangkatan.
c. Akomodasi
Golden Abrar setaraf Madinah Sanabil, Sahiliya dan Surfah. Hotel bintang
termasuk Bus Multazam itu sendiri, selain itu juga disediakan makan dan
d. Transportasi
e. Fasilitas lain
a. Haji Khusus
b. Haji Plus
h. Umroh Ramadhan
i. Wisata Islami43
43
H.Hamdan Sukri,SH selaku Kabag Pemasaran PT Multazam Wisata Agung,
wawancara pribadi, Kantor PT Multazam Wisata Agung Medan, 15 Juli 2023.
55
3. FotoCopy KTP
4. KTP atau Kartu Keluarga Asli untuk wanita berusia diatas 45 thn
5. Kartu Keluarga dan Surat Nikah Asli (Bagi Suami Istri), Akte kelahiran
2. Biaya muhrim Rp. 300.000,- untuk wanita yang berumur kurang dari 45
B. Analisis Akad Ijarah Multijasa pada PT. Multazam Wisata Agung Medan
1. Analisis
44
Brosur PT Multazam Wisata Agung Medan, ( Kamis, 13 Juli 2023).
57
karena itu dalam membuat sebuah analisa SWOT, harus didasarkan atas
sebelumnya,
sejauh ini belum merasakan kelemahan apapun karena semua yang telah
hanya milik Allah tetapi Allah telah membantu travel ini berjalan dengan
58
dengan kelebihan yang ada yg dapat diberikan oleh PT. Multazam Wisata
Agung.
memuaskan pelanggan.
ataupun bahasa.
1. Keterlambatan Visa
merepotkan bagi travel karena visa keluar di sore hari dan penerbangan
berguna untuk melihat suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda, hasil
digambarkan dengan baik akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa
digunakan.
45
Hj.Alya Rahmayani S.Ag,S.PdI, Direktur utama PT Multazam Wisata Agung Medan,
wawancara pribadi, Kantor PT Multazam Wisata Agung Medan 24 Juli 2023.
60
administrasi.
yaitu harga pokok jasa, ujrah adalah upah atau uang jasa yang harus
muka paket jasa adalah uang yang harus dibayar oleh musta‟jir di awal
waktu pembayaran.
tersebut.
nasabah/jemaah diberangkatkan.46
Fotocopy KK, Paspor dengan minimal 2 kosa kata, Pasfoto 3x4 dan 4x6,
46
Hj. Alya Rahmayani, S.Ag, S.Pdi, Direktur Utama PT. Multazam Wisata Agung
Medan, wawancara pribadi, Kantor PT Multazam Wisata Agung Medan, 04 Agustus 2023.
62
1) Sighat ijarah, yaitu ijab dan qabul berupa pernyataan dari kedua
3) Obyek akad ijarah adalah manfaat barang dan sewa atau manfaat
multijasa yaitu:
Fatwa Ijarah.
4) Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam
Syariah.
ijarah atas jasa pengurusan atas fasilitas perjalanan umroh mulai dari
dari pihak penyedia jasa ibadah umroh tapi dari berbagai macam
Agung Medan ini karena objeknya adalah jasa maka yang dapat
sighat ijab qabul yang diserahkan oleh mu‟ajir (pihak travel agent)
2. „Aqid
masing pihak yang berakad terdiri dari satu orang atau terdiri dari
kedua/musta‟jir.
47
Nur Wahid, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2020, hlm. 58.
67
4. Al-ujrah (upah/sewa)
bersama.
48
Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Waadilatuhu, hlm. 391
49
Ibid. Hlm 400
68
19).
Pada awal pandemi desember 2019, ada sekitar 1.685 jemaah umroh
yang tertahan di Negara Kerajaan Arab Saudi dikaranakan setiap negara resmi
memberlakukan lockdown. Dari 1.685 jamaah ada sekitar 420 jamaah umroh
dari 5-6 kloter PT Multazam Wisata Agung Medan yang tertunda akibat
bencana covid 19, akibatnya banyak calon jamaah umroh yang dijadwalkan
akan berangkat pada bulan maret maupun april terpaksa ditunda. Alhasil
arab Saudi. Jumlah pendaftar calon jamaah umroh trus menurun, yakni hanya
Arab Saudi memperbolehkan warga negara lain untuk melakukan umroh sejak
50
H Muhammad Hajatoleslam Siregar, Wakil Komisaris PT Multazam Wisata Agung
Medan, Wawancara Pribadi, 10 Agustus 2023.
69
1 November. Meski begitu biaya umroh bisa naik 30-40 persen karena
Harga itu terkait ketentuan dan protokol yang harus dipenuhi. Misalnya
seperti cek laboratorium, cek swab dan kamar maksimal berdua. Selain itu,
juga harus ada karantina satu hari sebelum berangkat. Serta okupansi pesawat
dan bus yang tidak boleh penuh mengingat harus 50 persen dari total yang
pada saat pandemi paket umroh naik melonjak diatas 30 juta, ini diakibatkan
dan lainnya.
19.
tiket pesawat bisa naik 49% di Eropa dan 54% di Asia. Di sisi lain,
kerugian.51
51
Warta Ardhia, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penerbangan di Indonesia,
Volume 47 No. 1 Bulan Juni Tahun 2021, hlm. 67-81
70
terhadap semua jamaah umrah dan haji. Harga visa juga naik karena
Saudi juga mengubah sistem visa yang berdampak pada tarif tambahan
wisata agung Medan, tentunya pihak travel agent mengalami dilema yang
sangat besar tentang kenaikan harga paket, salah satunya ialah pihak travel
harus menaikkan harga paket dengan kondisi yang setara dengan keadaan
agung yang tertunda covid-19 juga pasti merasa keberatan karena sebelum
adanya wabah covid ini harga paket pasti dibawah tarif normal dan ada
juga paket promo. Misal sebelum covid-19 harga tarif paket umroh 23 juta
namun setelah covid harga naik drastis sampai 30jutaan, keadaan inilah yg
71
yang naik sekitar 25% dari harga biasa, yg kedua yaitu hotel di mekkah yg
majidil haram ke hotel juga menjadi masalah karena jemaah ingin harga
paket tetap murah namun ingin hotel yg berbintang 4/5 dan jarak hotelnya
dekat ini juga menjadi tantangan pihak travel untung menjelaskan kepada
ada salah satu hal yg harus disikapi yaitu bertumbuhannya PPIU (Panitia
sudsh berizin dan berani memberikan harga yg jauh dibawah tarif normal
tapi risiko yang mereka hadapi yakni jemaah tidak jadi berangkat karena
travel yg sudah lama tegak dan berizin terutama bagi PT Multazam wisata
72
karena salah satu alasan mereka yakni tidak dapat memenuhi harga paket
bukan hanya dari sisi jemaah saja yg batal berangkat pada tahun 2019, tapi
Medan yakni:
52
Hj. Alya Rahmayani, S.Ag, S.Pdi, Direktur Utama PT. Multazam Wisata Agung
Medan, wawancara pribadi, Kantor PT Multazam Wisata Agung Medan 16 Agustus 2023.
73
namun jika mereka ingin berangkat saat ini mereka harus menambah
sekarang.
b. Jika mereka tidak mampu atau tidak berkenan dan ingin membatalkan
saat ini.
Mazhab Syafi’i dan Fatwa DSN MUI pada Penambahan Tarif Paket
Multazam wisata agung adalah biro penyedia jasa perjalanan haji dan umroh
calon jemaah yg akan berangkat menjalankan ibadah umroh, pihak travel juga
yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang
Tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dalam Bab 1 pasal
pihak atau lebih untuk melakukan dan atau tidak melakukan perbuatan
dipahami bahwa akad adalah “setiap tindakan yang timbul dari kehendak
kedua belah pihak berdasarkan suka sama suka yang dibuktikan melalui ijab
haknya masing-masing.”55
dilakukan dengan menggunakan akad ijarah yaitu akad yang berdasarkan dari
segi tukar menukar masuk dalam akad hak Uqud mu‟awadhah yaitu akad
yang berlaku atas dasar timbal balik. Dalam hal ini pihak PT Multazam
dari jasa pekerjaan tersebut. Akad ijarah tersebut termasuk dalam ijarah
akad yang biasa digunakan untuk berbagai macam sewa barang atau sewa
jasa. Pembiayaan umroh ini menggunakan akad ijarah multijasa karena syarat
55
Enang Hidayat,Transaksi Ekonomi syariah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016,
hlm.2-5
76
dan rukun dari akad tersebut dianggap paling pas untuk pembiayaan tersebut.
Tapi bagaimanakah pendapat ulama fiqh dan Hukum Ekonomi Syariah dalam
lain, boleh dikatakan bahwa pada dasarnya ijarah merupakan salah satu
cara untuk memenuhi hajat manusia. Oleh sebab itu, para ulama menilai
mazhab syafi‟i orang yg boleh melakukan akad adalah kedua pihak harus
dalam kondisi berakal dan baligh dan bukan orang gila ataupun anak kecil
56
Sayyid, Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 13, ter. Khahar Masyhur, (Jakarta: Kalam Mulia,
1991), cet. Ke-2. h. 8.
57
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003), 231.
58
Idris Ahmad, Fiqh al-Syafi‟iyah, (Jakarta: Karya Indah, 1986), cet. ke-1, h. 139.
59
H. Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung:Sinar Baru Algensindo,2012).
77
tertentu”.60
pekerjaan. Ongkos ijarah (sewa) harus dibayar tunai, kecuali jika ada
Penjelasan:
1. Ijarah atau sewa adalah akad terhadap manfaat untuk masa tertentu
60
Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad, Kifayah Al-Akhyar fi Hilli Ghayah AlIkhhisar,
(Surabaya: Dar Al-ilmi, tth), Juz. 1, h. 249.
61
DR. Musthafa Dib Al-Bugha, Fikih Islam Lengkap Penjelasan Hukum-Hukum
Madzhab Syafi‟i, (Solo: Media Zikir, 2009). Hlm 303.
78
keuntungan dari biaya sewa sesuai dengan penjelasan imam Syafi‟i .63
Akad ijarah ini tepat digunakan untuk produk pembiayaan umroh sebab
tidak berwujud namun manfaatnya bisa digunakan atau dirasakan). Hal ini
sesuai dengan esensi dari akad ijarah itu sendiri, yaitu ba'i al-manaafi'
tidak ada pada saat akad ijarah dilaksanakan, manfaat baru bisa digunakan
maushufah fi al-dzimmah. Melihat esensi dari akad ijarah ini adalah sewa-
62
Qs. At-Thalaq [65]: 6
63
Fani oktaviani, Relevansi Akad Ijarah Pada Pembiayaan Umroh di Bank Syariah
Kantor Pusat Jakarta Perspektif Hukum Islam. Iqtishodia : Jurnal Ekonomi Syariah. Vol. 3, No. 2,
September 2018
79
menyewa yang diikuti dengan upah atau imbalan maka Bank Syariah
mengambil sebagian upah untuk pihak bank, ini sesuai dengan al-Qur‟an
harus disepakati kedua belah pihak, tidak boleh memberatkan seperti yang
terkait Hukum dan Bentuk Ijarah; Ketiga: Ketentuan terkait Shighat Akad
Ketentuan Penutup. 64
64
Fatwa DSN Nomor 112/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Ijarah.
80
bagian “Menimbang” dicantumkan tiga butir bahasan, mulai dari butir “a”;
“b”; dan “c”. Butir-butir tersebut secara umum berisikan tentang adanya
satu fatwa mengenai akad ijarah. Dalam Fatwa DSN Nomor 112/DSN-
antaranya:
اَل ََب َحةُ اَِلَّ اَن يَ ُد َّل َدلِْيلُ َعلَى ََْت ِرْْيِ َها
ِ ت ِ اََْلَصل ِِف اْملعام ََل
ََ ُْ
ijarah, menjelaskan bahwa akad ijarah adalah akad sewa antara mu‟jir
Syafi’i
Ijarah adalah akad atas manfaat dengan imbalan. Salah satu syarat
ijarah yaitu upah dan manfaat yang menjadi objek ijarah harus diketahui,
yang menjadi objek yang tidak jelas, maka akadnya tidak sah.65Menyewa
Syarat sahnya ijarah yaitu upah harus diketahui dan tidak boleh
Multazam wisata agung medan antara travel agent dengan calon jemaah
tersebut tidak sesuai syarat sewa menyewanya yaitu harus jelas upah/ujroh
65
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Amzah, 2013), h. 332
82
dari harga paket umroh pada jasa perjalanan ibadah umroh pada PT
yang dilakukan pihak travel agent terhadap calon jemaah karena perbuatan
tarif paket umroh ini semata-mata bukan kemauan dari pihak travel agent
2019 dan baru mulai berangkat kembali pada tahun 2022, tapi semua biaya
akomodasi perjalanan umroh naik drastis setelah adanya wabah ini. Jadi
pihak travel agent harus menetapkan harga baru paket umroh pada masa
dengan gharar dapat diartikan sebagai semua bentuk jual beli yang
terhadap hak dan kewajiban dalam suatu transaksi/jual beli. Secara istilah
83
pengambilan hukum atas segala sesuatu dalam syariat Islam harus jelas
Dapat ditekankan bahwa Islam tidak melarang suatu akad yang hanya
pengorbanan pihak lain, maka hal tersebut menjadi gharar. Menurut Ibnu
Taimiyah sudah jelas bahwa Allah Swt dan Rasulullah Saw tidak melarang
setiap jenis risiko. Begitu juga tidak melarang semua jenis transaksi yang
(tidak untung dan tidak rugi). Yang dilarang dari kegiatan semacam itu
ialah memakan harta orang lain secara tidak benar, bahkan bila tidak
dengan cara tidak benar, jadi bukan semata-mata adanya unsur risiko,
ketidakpastian.
bersifat darurat :
ًاصة ْ َاَلْاَ َجةُ تُنَ َّزُل َمْن ِزلَةَ الض َُّرْوَرةِ َع َّامةً َكان
َّ ت أ َْو َخ
66
baik umum maupun khusus”.
66
Syaikh Dr. Sa‟ad bin Nashir bin „Abdul „Aziz Asy Syatsri, Syarh Al Manzhumatus
Sa‟diyah fil Qowa‟id Al Fiqhiyyah, terbitan Dar Kanuz Isybiliya, cetakan kedua, 1426 H.
85
kemaslahatan manusia, tidak terbatas hanya pada saat kondisi darurat saja,
memaksa seseorang untuk berbuat sesuatu tanpa pilihan lain. Andai kata
sesuai dengan karakter dan hati nuraninya. 67 Dalam hukum Islam, „Umûm
berlaku. Ia menjadi salah satu faktor penentu suatu hukum. Banyak dalil
ۡ ۡ
اّللُ بِ ُک ُم اليُ ۡسَر َوََل يُِرۡي ُد بِ ُک ُم ال ُع ۡسَر
ّٰ يُِرۡي ُد
67
Mukhlis Usman, Kaedah-Kaedah ushuliyah dan fiqhiyah: Pedoman dasar dalam
istinbath hukum islam, (Palembang: PT Raja Grafindo Persada Jakarta Pt Ra, 2002). Hlm. 124.
68
(Qs. Al-Baqarah[2]: 185)
86
medan ini, mereka juga tidak dapat menolak bencana ini datang dan tidak
bisa menolak bencana ini akan terjadi begitu pula dengan calon jemaah yg
ijarah ini menjadi rusak karena adanya ketidakrelaan satu pihak karena
perbuatan itu dilarang tapi karena sulit dihindari, yakni terjadi secara
F. Analisis Penulis
Medan.
69
Muslim bin Muhammad bin Masjid ad-Dusury, “Umum al-Balwa, Dirâsah Nazhariyah
Thatbiqiyah”, (al-Riyadh: Maktabah al-Rusd), h. 93.
87
kecuali ada dalil yang melarangnya dan tidak bertentang dengan hukum Islam,
dimana dari masa kemasa banyak sistem sewa menyewa yang pada zaman
menjadi berbeda. Ijarah definisikan sebagai sewaa menyewa jasa, dari definisi
inilah PT Multazam wisata agung medan menggunakan akad ini sebagai akad
travel agent melakukan penambahan biaya pada paket umroh karena adanya
penambahan biaya yg pada calon jemaah yg tertunda covid 19, penulis melihat
calon jemaah yg tertunda berangkatnya pada saat wabah covid 19 dan ingin
berangkat pada masa ini harus menambah dan menyesuaikan dengan harga
Jika dikaji secara mendalam lagi para calon jemaah rugi yang mana
mereka harus menambah biaya yg sebelumnya sudah mereka lunasi, tapi dari
menaikkan harga paket umroh ini, karena keputusan ini juga bukan semata-
mata kemauan dari pihak travel agent untuk menerima banyak keuntungan,
paket umroh naik karena menyesuaikan dengan harga yg ada pada masa ini yg
terjadi pada kasus ini telah dijelaskan di atas calon jemaah yang melakukan
sekarang. Kalau sekedar melihat dari sisi penambahan biaya sepihak dari
calon jemaah tentunya ada unsur gharar (ketidakjelasan) dalam akad ijarah
ini, tapi penulis juga harus melihat alasan dari pihak travel agent yg terpaksa
setalah wabah covid 19 terjadi drastis naik dan itu bukan dari pihak travel
agent, tapi mulai naiknya harga dari pihak penerbangan, visa, hotel, bus,
sampai vaksin covid yg menyebabkan harga menjadi naik, dan pihak travel
yg besar yg tidak menguntungkan sama sekali. Pihak travel agent juga tidak
menginginkan hal ini terjadi, tapi wabah virus corona (covid-19) ini
dihindari, dan permasalahan ini bukan hanya terjadi pada PT Multazam wisata
agung saja, tapi pada semua perusahaan dan para pengusaha dari usaha besar
dan jika merek atidak ingin berangkat maka uang yg sudah mereka setor akan
travel agent juga mempunyai alasan mengapa biaya tidak bisa dipulangkan
tiket calon jemaah, tapi dengan melakukan reschedule pada tanggal lain yg
pihak travel agent tidak dapat memulangkan biaya jemaah secara utuh, dan PT
ketidak pahaman mereka terhadap penambahan biaya ini terjadi dan tidak
sedikit jemaah yg ingin uang mereka kembali dan enggan menambah biaya yg
banyak agar dan sesuai dengan harga paket yg sekarang. Sehingga melalui
penelitian ini diharapkan kepada semua calon jemaah dapat memahami sebab
terjadinya penambahan biaya ini agar mereka bisa mengerti dan menyesuaikan
dengan keadaan yg terjadi dan pihak travel juga tentunya menjelaskan dan
Maka dari semua uraian diatas menurut penulis sewa menyewa jasa
perjalanan ibadah umroh pada travel pada PT Multazam wisata agung medan
itu boleh saja karna hukum asalnya menyatakan bahwa setiap akad muamalah
pada dasarnya di bolehkan, tidak akad yang dilarang kecuali yang dilarang
terhadap salah satu pihak yang melakukan akad. Sedangkan akad-akad yang
jelas selamat dari itu semua maka syariat tetap membolehkannya dan tidak
اَل ََب َحةُ اَِلَّ اَن يَ ُد َّل َدلِْيلُ َعلَى ََْت ِرْْيِ َها
ِ ت ِ اََْلَصل ِِف اْملعام ََل
ََ ُْ
dari ketidakjelasan dan penambahan biaya ini adalah haram atau tidak boleh
tapi menjadi boleh karena adanya suatu penyebab tertentu yg tidak bisa
menjadi boleh karena adanya bencana atau wabah virus covid 19 yg tidak
dapat dihindari terjadinya dan bukan hanya kepada satu daerah tertentu tapi
yg tertera bahwa hukum yg awalnya tidak boleh tapi karena adanya keadaan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan dari penelitian ini yaitu: Pertama, Akad ijarah berdasarkan Fatwa
menerangkan tentang rukun dalam akad ijarah, terdiri dari mu‟jir (pemberi
jasa/sewa); musta‟jir (penerima jasa); ajir (upah); dan akad. Dikenal dua
istilah dalam ijarah, ijarah `ala a‟yan (penyewaan benda) ,dan ijarah `ala al-
yakni ijarah multijasa . Melalui akad ijarah multijasa ini PT Multazam Wisata
dilema yang sangat besar tentang kenaikan harga paket, salah satunya ialah
pihak travel harus menaikkan harga paket dengan kondisi yang setara dengan
keadaan sekarang.
Menurut mazhab syafi‟i hukum dari ketidakjelasan dan penambahan biaya ini
adalah haram atau tidak boleh tapi menjadi boleh karena adanya suatu
penyebab tertentu yg tidak bisa dihindari sebagai mana kaidah fiqh yaitu
B. Saran
3. Agar PT Multazam wisata agung Medan tetap eksis dan istiqomah dalam
prioritas dan dukungan kerja sama yang baik terutama dari sisi promosi
penjualan.
jemaah.
dengan adanya penelitian yg saya teliti maka calon jemaah dapat lebih
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Kelima,
DR. H. Syafii Siregar, MA, Komisaris umum ketua kelompok bimbingan ibadah
Efa Rodiah Nur, “Suatu Tinjauan Hukum dan Etika dalam Transaksi Bisnis
Fani oktaviani, Relevansi Akad Ijarah Pada Pembiayaan Umroh di Bank Syariah
1992)
Hj. Alya Rahmayani, S.Ag, S.Pdi, Direktur Utama PT. Multazam Wisata Agung
Juli 2023.
2023.
Juli 2023.
Hj. Alya Rahmayani, S.Ag, S.Pdi, Direktur Utama PT. Multazam Wisata Agung
Agustus 2023.
97
Hj. Alya Rahmayani, S.Ag, S.Pdi, Direktur Utama PT. Multazam Wisata Agung
Agustus 2023.
Karim, Adiwarman A., Oni Sahroni. Riba, Gharar dan Kaidah- Kaidah Ekonomi
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Meri Piryanti, “Akibat Hukum Perjanjian (Akad) Dan Terminasi Akad,” Jurnal
Erlangga, 2014
Oni Sahroni, Ushul Fikih Muamalah, Kaidah-kaidah dan Fatwa Ekonomi Islam,
Sayyid, Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 13, ter. Khahar Masyhur, (Jakarta: Kalam
Mulia, 1991)
Sa‟diyah, fil Qowa‟id Al Fiqhiyyah, terbitan Dar Kanuz Isybiliya, cetakan kedua,
1426 H.
Syaikh Dr. Sa‟ad bin Nashir bin „Abdul „Aziz Asy Syatsri, Syarh Al
2008)
Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad, Kifayah Al-Akhyar fi Hilli Ghayah Al-
Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, jilid 5, terj Abdul Hayyie al-
LAMPIRAN
DRAF WAWANCARA
4. Apa saja penawaran paket haji & umroh yg diberikan PT Multazam Wisata
Agung?
5. Apa saja paket umroh dan berapa harga setiap paket yg ada di PT Multazam
Wisata Agung?
terjadi?
LAMPIRAN II
FOTO DOKUMENTASI
LAMPIRAN II
Brosur PT Multazam Wisata Agung Medan & Daftar Perjalanan Ibadah Umroh
NIM : 06.19.033
Penulis,