Juknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses T2TTD1
Juknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses T2TTD1
i
PETUNJUK TEKNIS PENATAAN KELEMBAGAAN PENERIMA AKSES
REFORMA AGRARIA
DAFTAR ISI
B. Dasar Hukum..................................................................................... 5
1. Maksud......................................................................................... 7
2. Tujuan .......................................................................................... 8
iii
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
A. Penguatan Kelembagaan .................................................................. 25
iv
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
E. Pelaporan Anggaran Penataan Kelembagaan .................................... 62
A. Gambaran Umum............................................................................. 63
LAMPIRAN .............................................................................................. 99
v
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vi
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DAFTAR LAMPIRAN
vii
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Selanjutnya, Pasal 2, Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
(UUPA) menjelaskan bahwa bumi, air dan ruang angkasa termasuk
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara
yang digunakan untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat dan segala usaha bersama dalam lapangan agraria dilaksanakan
untuk meningkatkan produktivitas yang didasarkan atas kepentingan
bersama dalam rangka kepentingan nasional. Strategisnya fungsi tanah
tersebut, telah dituangkan dalam UUPA sebagai dasar peraturan
perundang-undangan terkait pertanahan.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional sebagai Lembaga Pemerintah yang menangani tugas di bidang
pertanahan mengemban amanat Program Strategis Nasional (PSN)
melalui kegiatan Reforma Agraria untuk pemerataan ekonomi1. Unsur
penting dalam Reforma Agraria yaitu Penataan Aset dan Penataan
Akses. Penataan Aset adalah penataan kembali penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dalam rangka
menciptakan keadilan di bidang penguasaan dan pemilikan tanah.
Sementara itu, Penataan Akses adalah pemberian kesempatan akses
permodalan maupun bantuan lain dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan yang berbasis pada pemanfaatan tanah, yang disebut
juga pemberdayaan tanah masyarakat. Adapun tujuan penataan akses
salah satunya yaitu memperbaiki akses masyarakat kepada sumber
ekonomi. Masyarakat yang dimaksud merupakan subjek penerima
Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Dalam mendukung kegiatan
Penataan Kelembagaan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) memiliki
peran strategis untuk mengkoordinasikan para stakeholder terkait
rencana kegiatan, kerja sama, sinergi program pembentukan dan
penguatan kelembagaan.
2
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Penataan Akses merupakan salah satu bentuk Pemberdayaan
Masyarakat kepada penerima Reforma Agraria yang berlandaskan pada
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018 Tentang
Reforma Agraria. Salah satu kegiatan penanganan akses adalah
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan yang dilakukan melalui
pembentukan kelompok sasaran penataan akses berdasarkan jenis
bidang usaha. Pembentukan kelembagaan beserta peningkatan
kapasitas kelembagaan berperan sebagai sarana dan media masyarakat
dalam pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan
perekonomian.
Berdasarkan pertimbangan atas pengalaman pelaksanaan
kegiatan Penanganan Akses tahun 2021-2022, serta masukan berbagai
pemangku kepentingan, keberadaan kelembagaan ekonomi melalui
kelompok usaha merupakan prasyarat penting dalam pemberian
fasilitasi akses. Oleh karena itu, Direktorat Pemberdayaan Tanah
Masyarakat mengusulkan adanya perbaikan pelaksanaan Penataan
Akses dengan menyusun kegiatan yang disebut dengan Kegiatan
Penataan Kelembagaan (Penanganan Akses Tahun Kedua). Kegiatan
Penataan Kelembagaan ini memiliki dua kegiatan penting, yaitu
pembentukan kelembagaan dan penguatan kapasitas kelembagaan.
Pengembangan kebijakan baru dalam Kegiatan Penanganan
Akses Reforma Agraria ini dalam kaitannya secara khusus dengan
kegiatan Penataan Kelembagaan ialah mewadahi kegiatan fasilitasi
pembentukan kelembagaan dan penguatan kapasitas kelembagaan.
Peranan penting keberadaan kelembagaan ekonomi melalui kelompok
usaha ini agar memudahkan pemberian fasilitasi akses oleh pemangku
kepentingan terkait serta mendorong kemandirian usaha secara
bersama-sama. Secara skema dapat digambarkan sebagai berikut:
3
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Gambar 1. Skema Penataan Akses Reforma Agraria Berkesinambungan
Tahun Jamak 3 (Tiga) Tahun
4
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Tani, Kelompok Sadar Wisata, Kelompok Usaha Bersama dan lain
sebagainya. Kelembagaan ekonomi subjek Penanganan Akses Reforma
Agraria ini juga dapat dikembangkan dalam bentuk Kelembagaan
Koperasi.
Pelaksanaan Penataan Kelembagaan ini memerlukan pendekatan
yang sistematis agar dapat merancang kegiatan fasilitasi pembentukan,
penguatan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan yang efektif,
efisien dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan panduan yang
lebih detail dan mendalam mengenai Penataan Kelembagaan Penerima
Akses Reforma Agraria.
B. Dasar Hukum
5
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan,
Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMK;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021
Tentang Badan Usaha Milik Desa;
12. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2019
tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet
Indonesia Maju Tahun 2019-2024;
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
15. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
16. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan
Kelembagaan Petani;
17. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian
Agraria Dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional;
18. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
19. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan;
20. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 27 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional tahun 2020-2024;
6
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
21. Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
NOMOR: 37/SKB/XII/2017; NOMOR: 593/9395/SJ; NOMOR:
14/KB/M.KUKM/IX/2017; NOMOR: 07/MoU/HK.220/M/12/
2017; NOMOR: 16/MEN-KP/KB/XII/2017 TANGGAL 27 November
2017 Tentang Pemberdayaan Hak Atas Tanah Masyarakat Bagi
Usaha Mikro dan Kecil, Petani, Nelayan dan Pembudidaya Ikan;
22. Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Jenderal Hubungan
Hukum Keagrariaan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, dengan Direktur Jenderal Bina Pembangunan
Daerah Kementerian Dalam Negeri, Deputi Bidang Pembiayaan
Kementerian Koperasi dan UKM, Direktur Jenderal Prasarana dan
Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan
Perikanan Tentang Pemberdayaan Hak Atas Tanah Masyarakat Bagi
Usaha Mikro dan Kecil, Petani, Nelayan dan Pembudi Daya Ikan
NOMOR: 29/SKB-400/IV/2018; NOMOR:
500/1738/Bangda/2018; NOMOR:01/PKS/Dep.2/IV/2018;
NOMOR:03/MoU/OT.160/B/04/2018; NOMOR:01/PKS/DJPT-
KKP/IV/2018; NOMOR:01/DJPB-KKP/PKS/IV/2018 Tanggal 5
April 2018.
7
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
c. Pembentukan Kerja Sama;
d. Penyusunan Surat Keputusan (SK) Pembentukan Kelompok
Masyarakat
2. Tujuan
1. Memberikan pemahaman yang terstruktur dan komprehensif
agar diperoleh keselarasan mengenai pelaksanaan
pembentukan, penguatan dan peningkatan kapasitas
kelembagaan Penanganan Akses Reforma Agraria; dan
2. Memberikan arahan dan membangun koordinasi terkait
kegiatan Penataan Kelembagaan yang terdiri dari pembentukan
kelembagaan, penguatan dan peningkatan penguatan kapasitas
kelembagaan kepada jajaran Kantor Pertanahan dengan
pemangku kepentingan, terkait dukungan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam mendukung kegiatan Penanganan
Akses Reforma Agraria.
8
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Pembentukan Kelembagaan sebagai upaya untuk mengorganisir
subjek Penanganan Akses Reforma Agraria ke dalam wadah
komunikasi secara berkelompok dalam bidang usaha yang
sama/sejenis untuk mempermudah koordinasi dalam
memberikan bantuan/pendampingan dengan dilanjutkan
Penguatan Kapasitas Kelembagaan yang berfokus pada cara
memperkuat tata kelola kelembagaan melalui kolaborasi lintas
sektor;
2. Penguatan Kelembagaan didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan
Penataan Kelembagaan yang terdiri dari pembentukan
Kelembagaan dan Penguatan Kapasitas Kelembagaan sebagai
upaya fasilitasi melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan, kapasitas sumber daya, serta peningkatan
kapasitas kelompok usaha untuk memperoleh legalitas, baik
status anggota dan/atau kelompok terdaftar di Sistem Informasi
Kementerian/Lembaga dan/atau Perangkat Daerah
(PD)2/Kecamatan/Kelurahan;
3. Pembentukan kelembagaan merupakan upaya untuk
mengorganisasi masyarakat ke dalam suatu media/sarana secara
berkelompok dalam jenis bidang usaha yang sama dengan tujuan
mempermudah komunikasi dan koordinasi dalam memberikan
bantuan atau pendampingan kepada masyarakat;
4. Penguatan kapasitas kelembagaan adalah kegiatan yang berfokus
pada cara memperkuat tata kelola kelembagaan dan peningkatan
kompetensi anggota dalam aspek pengelolaan sumber daya
manusia, aspek pemanfaatan dan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi, aspek sosial, aspek manajemen
finansial dan usaha yang dilaksanakan secara kolaboratif lintas
sektor bersama stakeholder;
9
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
5. Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan adalah kegiatan
pendampingan untuk mengembangkan usaha masyarakat dalam
berbagai potensi yang dimiliki untuk meningkatkan skala usaha
dan kemandirian ekonomi yang dilakukan melalui fasilitasi
penyusunan rencana aksi pengembangan kelembagaan;
6. Pembentukan Kerja Sama adalah kegiatan fasilitasi
pendampingan untuk menopang pengembangan kelembagaan
melalui koordinasi bersama stakeholder terkait peluang fasilitasi
akses dan keberlanjutan kegiatan pemberdayaan melalui kegiatan
fasilitasi pendaftaran kelompok usaha ke dalam sistem informasi
yang ada di Kementerian/Lembaga dan/atau
PD/Kecamatan/Kelurahan;
7. Penyusunan Surat Keputusan (SK) Pembentukan Kelompok
Masyarakat adalah penerbitan SK mengenai pembentukan
kelompok masyarakat oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota yang memuat informasi mengenai kelembagaan
ekonomi berdasarkan sektor usaha dan anggota kelompok;
8. Monitoring Penataan Kelembagaan adalah kegiatan pemantauan
perkembangan pelaksanaan kegiatan Penataan Akses Tahun
kedua yang meliputi perkembangan kegiatan fasilitasi
kelembagaan, pemberian fasilitasi akses oleh stakeholder dan
potensi peningkatan pendapatan;
9. Kelembagaan Petani (mencakup petani, pekebun, dan peternak)
adalah lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk
petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan
petani, mencakup Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani,
Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian
Nasional;3
10. Kelembagaan Ekonomi Petani adalah lembaga yang
melaksanakan kegiatan Usahatani yang dibentuk oleh, dari, dan
10
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
untuk petani, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usahatani, baik yang berbadan hukum maupun yang belum
berbadan hukum;4
11. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah
kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk oleh para
petani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan sosial, ekonomi, dan sumber daya, kesamaan
komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggota;5
12. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan
adalah kumpulan beberapa Kelompok Tani yang bergabung dan
bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi
usaha;6
13. Kelompok nelayan kecil yang selanjutnya disebut kelompok
nelayan adalah kumpulan nelayan yang dibentuk beranggotakan
orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang
menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima)
gross tonnage (GT);7
14. Kelompok Pembudidaya-Ikan Kecil yang selanjutnya disebut
Pokdakan adalah badan usaha yang dibentuk oleh Pembudidaya-
Ikan Kecil berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah
seluruh anggota yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk
berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan secara bersama
guna meningkatkan pendapatan anggota;8
15. Pembudidaya ikan di air tawar ialah orang yang melakukan usaha
pembenihan ikan paling luas 0,75 ha (nol koma tujuh puluh lima
4 Ibid.
5 Ibid.
6 Ibid.
7 Sumber Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang
11
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
hektare); dan usaha pembesaran ikan paling luas 2 ha (dua
hektare);9
16. Pembudidaya ikan air payau ialah orang yang melakukan usaha
pembenihan ikan paling luas 0,5 ha (nol koma lima hektare); dan
usaha pembesaran ikan paling luas 5 ha (lima hektare);10
17. Pembudidaya ikan air laut ialah orang yang melakukan usaha
pembenihan ikan paling luas 0,5 ha (nol koma lima hektare) dan
kegiatan pembesaran ikan paling luas 2 ha (dua hektare);11
18. Badan Usaha Milik Petani (BUMP) adalah kelembagaan usaha
berbadan hukum yang menyinergikan kegiatan bisnis dengan
pemberdayaan masyarakat tani yang dijalankan secara korporasi
yang berorientasi keuntungan untuk mendorong kemandirian
petani;12
19. Koperasi Tani (Koptan) adalah badan usaha yang beranggotakan
petani baik secara individu maupun yang tergabung dalam Poktan
dan Gapoktan yang melakukan kegiatan usaha agribisnis
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
petani yang berdasarkan asas kekeluargaan;13
20. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan;14
21. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
9 Ibid.
10 Ibid.
11 Ibid.
12 Sumber UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani,
dan Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Pusat
Penyuluh Pertanian, Kementerian Pertanian (2017).
13 Ibid, Pusat Penyuluh Pertanian (2017), hlm: 7
14 Sumber Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang
Kemudahan, Pelindungan, Dan Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
12
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Mikro seperti memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan
paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);15
22. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima
belas miliar rupiah);16
23. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Menengah dengan memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima
belas miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah);17
24. Kemitraan dengan Pola Rantai Pasok adalah kerja sama antar
usaha baik mikro, kecil, menengah dan besar yang memiliki
ketergantungan dalam aliran barang dan jasa yang mengubah
barang mentah menjadi produk dalam upaya yang efisien dan
ekonomis mencakup berbagai proses produksi, pengembangan
produk dan jasa, sistem informasi, serta pengemasan produk dan
penghantaran jasa kepada konsumen;18
15 Ibid.
16 Ibid.
17 Ibid.
18 Ibid.
13
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
25. Perizinan berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada pelaku
usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau
kegiatannya;19
26. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah badan hukum yang
didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa guna mengelola
usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau
menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa;20
27. Unit Usaha BUMDesa adalah badan usaha milik BUMDesa yang
melaksanakan kegiatan bidang ekonomi dan/atau pelayanan
umum berbadan hukum yang melaksanakan fungsi dan tujuan
BUMDesa;21
28. Pemberdayaan kelompok perempuan adalah kegiatan
pendampingan, peningkatan kapasitas, keterlibatan aktif dan
fasilitasi pemberdayaan lainnya kepada perempuan keluarga
petani, peternak, pekebun, nelayan dan pembudidaya perikanan
untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi keluarga, baik
secara perorangan maupun kelembagaan yang dibentuk melalui
Penataan Kelembagaan Reforma Agraria.22
19 Ibid.
20 Sumber Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021
Tentang Badan Usaha Milik Desa
21 Ibid.
22 Diolah dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang
Pemberdayaan Nelayan Kecil Dan Pembudidaya-Ikan Kecil dan UU Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
14
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
dilakukan melalui pembentukan kelompok berdasarkan jenis bidang
usaha. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional mengembangkan kegiatan penataan kelembagaan ini
bertumpu pada ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan jenis-jenis
usaha di Kementerian/Lembaga terkait agar diperoleh keselarasan dan
tepat sasaran.
15
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kelembagaan Ekonomi Reforma Agraria adalah kelembagaan
atau perkumpulan subjek Reforma Agraria yang memiliki kegiatan
pemanfaatan dan peningkatan produktivitas lahan dari hulu sampai
hilir di sektor ekonomi (pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan
nelayan tangkap, perikanan budidaya, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah UMKM, Pariwisata, dan lainnya pada bidang jasa yang
ditumbuhkembangkan oleh, dari dan untuk subjek Reforma Agraria
guna meningkatkan skala ekonomi yang menguntungkan dan efisiensi
usaha.
Nama kelembagaan ekonomi, disebut juga Kelompok Masyarakat
Penanganan Akses Reforma Agraria, dapat dibentuk mengikuti nama
yang telah diatur di masing-masing lingkungan Kementerian, seperti
Kelembagaan Petani, yakni lembaga yang ditumbuhkembangkan dari,
oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan
kepentingan petani, mencakup Kelompok Tani, Gabungan Kelompok
Tani, Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian
Nasional. Nama kelembagaan pada sektor lain mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan yang ada. Penyebutan Kelembagaan
Ekonomi dalam kegiatan pengembangan usaha dan akses pemasaran
selanjutnya disebut sebagai Kelompok Usaha Masyarakat baik
berbadan hukum atau belum berbadan hukum baik terdaftar atau
belum terdaftar/memiliki Surat Keterangan atau Surat Pengantar dari
Pemerintah Desa atau pejabat yang berwenang.
Klasifikasi kelembagaan ekonomi masyarakat belum berbadan
hukum, antara lain:
1. Kelompok Tani (Poktan) dan/atau Kelompok Wanita Tani (KWT);
2. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan);
3. Kelompok Nelayan;
4. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan);
5. Kelompok Usaha Bersama (KUB);
6. Kelompok Pra-koperasi yang dikembangkan dari kelompok usaha
untuk pengusulan koperasi.
16
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Gambar 3. Pembentukan Kelompok Masyarakat Berdasarkan Sektor Usaha
17
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
hasil usaha kelompok tani maupun kelompok usaha UKM di desa
tersebut. Secara rinci, kegiatan pembentukan dan penguatan
kelembagaan masing-masing sektor ekonomi terdapat dalam Dokumen
Pendukung di Lampiran dalam Petunjuk Teknis ini.
1. Penguatan Kelembagaan
18
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Penguatan Kapasitas Kelembagaan dilakukan terhadap subjek
yang sudah memiliki kelompok usaha. Kegiatan ini dapat
dilakukan untuk memfasilitasi dalam rangka memberdayakan
kembali atau memberi penguatan kapasitas kepada kelompok-
kelompok yang sudah berkembang atau sudah berjalan
maupun pernah dibentuk.
Proses penentuan kegiatan antara dua kemungkinan di
atas, diawali dengan kegiatan asesmen data subjek dan data
kelembagaan berdasarkan hasil pemetaan sosial. Data asesmen
ini penting sebagai dasar pelaksanaan kegiatan selanjutnya
yakni terhadap subjek yang belum memiliki kelompok usaha
perlu dilakukan fasilitasi melalui Pembentukan Kelembagaan
(poin b). Sementara itu, subjek yang sudah memiliki kelompok
usaha dapat dilanjutkan pada kegiatan Penguatan Kapasitas
Kelembagaan (poin c) dengan catatan bahwa subjek dan
pengurus kelompok usahanya tersebut bersedia mengikuti
kegiatan Penataan Kelembagaan.
b. Pembentukan Kelembagaan
19
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kementerian/Lembaga terkait. Fasilitasi pembentukan
kelompok ini juga dilakukan kegiatan pendampingan dalam
penyusunan perencanaan dan pembuatan perangkat
keorganisasian di dalam kelompok usaha.
2. Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan.
20
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
meningkatkan skala usaha dan kemandirian ekonomi keluarga.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan fasilitasi
pembinaan oleh tenaga ahli atau orang yang berpengalaman dalam
kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi. Di samping itu, Kantor
Pertanahan juga dapat melakukan pendampingan secara langsung
untuk melakukan kunjungan ke lokasi pada setidaknya 2 (dua)
kelompok masyarakat dan/atau 2 (dua) desa atau mengikuti
ketentuan target kelompok dampingan maupun ketersediaan
alokasi dan optimalisasi anggaran di masing-masing Kantor
Pertanahan.
Kegiatan ini dilakukan melalui penyusunan rancangan
rencana aksi kegiatan pengembangan kelembagaan baik terhadap
subjek yang sedang dalam proses penetapan kelompok maupun
subjek yang telah memiliki kelompok. Selain itu, dilakukan
persiapan untuk kegiatan Pembentukan Kerja Sama serta
perencaan kegiatan Penanganan Akses Tahun Ketiga berdasarkan
potensi, kendala dan kebutuhan pengembangan ekonomi subjek
Penanganan Akses Reforma Agraria. Selanjutnya, Kantor
Pertanahan menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi
mengenai peluang terhadap fasilitasi akses maupun pendampingan
intensif dari Kementerian/Lembaga/PD pada tahun berjalan
maupun tahun ketiga kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria.
21
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kegiatan fasilitasi kerja sama untuk kelembagaan kepada
subjek yang sudah memiliki kelompok usaha dilakukan melalui
kegiatan Koordinasi mengenai potensi penguatan kelembagaan,
pembaharuan informasi keanggotaan dan aktivitas kelembagaan,
serta peluang fasilitasi akses melalui rapat koordinasi bersama
stakeholder.
Kegiatan Pembentukan Kerja Sama dilaksanakan melalui rapat
bersama mengenai peluang pembentukan kelompok oleh PD
dengan mengundang perwakilan pemangku kepentingan dan
masyarakat dampingan dari subjek Penanganan Akses Reforma
Agraria. Kantor Pertanahan dapat menyampaikan rancangan
Rencana Aksi Penataan Kelembagaan kepada stakeholder sebagai
bahan perencanaan bersama.
Dalam kegiatan ini, Kantor Pertanahan maupun Kantor
Wilayah Pertanahan dapat mengembangkan kegiatan berupa
penjajakan kerja sama maupun menindaklanjuti kerja sama yang
telah diinisiasi sebelumnya ke dalam dokumen kerja sama, baik
melalui Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU)
maupun Perjanjian Kerja Sama (PKS). Pembahasan penjajakan
maupun tindaklanjut kerja sama dapat dikoordinasikan didalam
forum GTRA, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
(Musrenbangda). Sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan
kolaborasi dalam fasilitasi kerja sama, Kementerian ATR/BPN telah
menginisiasi penjajakan dan penerbitan kerja sama dengan
beberapa stakeholder baik tingkat nasional dan daerah.
Sebagai catatan, pelaksanaan antara kegiatan Pendampingan
Kewirausahaan/Kelembagaan dengan Pembentukan Kerja Sama ini
dapat dilakukan secara berurutan atau mendahulukan kegiatan
Pembentukan Kerja Sama terlebih dahulu agar dapat fokus pada
kelompok subjek yang telah dipetakan, kemudian difasilitasi
penyusunan rancangan Rencana Aksi yang akan dimatangkan
22
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
dalam kegiatan Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan
melalui fasilitasi narasumber ahli/praktisi.
5. Pelaksanaan Anggaran
23
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran
dan realisasi capaian pelaksanaan kegiatan. Laporan kedua ialah
berupa tabulasi data penerima akses Penataan Kelembagaan
Kabupaten/Kota maupun Data Tabulasi Peningkatan Pendapatan
dari kegiatan monitoring yang akan dilaporkan kepada Kantor
Wilayah Pertanahan Provinsi dengan ketentuan yang termuat di
dalam Petunjuk Teknis Penanganan Akses Reforma Agraria (Tahun
Pertama). Penyusunan laporan tabulasi data diperoleh dari data
asesmen subjek dan kelembagaan serta data hasil penyusunan
rencana aksi.
24
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BAB II
A. Penguatan Kelembagaan
25
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Asesmen Data, Pembentukan Kelembagaan melalui Kelompok Usaha
dan Penguatan Kapasitas Kelembagaan.
26
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
tersebut serta berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha dan
Pejabat Pembuat Komitmen di unit kerja masing-masing daerah.
Optimalisasi anggaran dapat dilakukan dengan mengalokasikan
ulang pada pembiayaan perjalanan dinas kegiatan
pendampingan lanjutan yang dilakukan oleh Tenaga
Pendukung ke lokasi penanganan akses tahun 2022 (tahun
pertama) serta menerima haknya sesuai komponen biaya dalam
perjalanan dinas. Pengadaan Tenaga Pendukung tahun kedua
berbeda dengan tahun pertama sehingga diperlukan kegiatan
pengadaan Tenaga Pendukung untuk tahun kedua di tahun
2023.
Sebagai catatan, penggunaaan istilah Tenaga Pendukung
menyesuaikan kebijakan rekrutmen di masing-masing Kantor
Pertanahan, sementara di dalam Petunjuk Teknis ini disebut
dengan Tenaga Pendukung untuk memudahkan penyebutan
kedua istilah di dalam penjelasan.
27
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
5) Melakukan input data terkait seluruh rangkaian kegiatan
Penanganan Akses Reforma Agraria ke dalam Aplikasi
dan/atau instrumen lain;
6) Memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan program
pemberdayaan tanah masyarakat;
7) Menyusun laporan bulanan kepada Kepala Seksi
Penataan dan Pemberdayaan di Kantor Pertanahan;
8) Menyusun dan menyampaikan laporan akhir pelaksanaan
kegiatan Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma
Agraria yang diketahui oleh minimal Koordinator
Substansi pada seksi Penataan dan Pemberdayaan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Dalam pelaksanaan tugasnya, jika Tenaga Pendukung
Penataan Kelembagaan mengalami hambatan dan/atau
kendala, dapat disampaikan dan didiskusikan bersama dengan
Konsultan Perorangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional.
28
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
5) Tidak berstatus ASN/TNI/Polri atau terikat kontrak kerja
dengan pihak manapun;
6) Mampu menggunakan dan mengoperasikan komputer
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan;
7) Mampu bekerja sama dalam tim serta memiliki komitmen
kuat di bidang pemberdayaan masyarakat;
8) Memiliki kemampuan komunikasi, presentasi dan
manajerial yang baik;
9) Bersedia bekerja penuh waktu (full time) dan berdomisili
di lokasi Penanganan Akses Reforma Agraria;
10) Memperhatikan kesetaraan gender;
11) Sanggup bekerja dalam tekanan dan target waktu;
12) Bersedia mengikuti pelatihan secara tatap muka
dan/atau virtual.
d. Persyaratan Administratif
30
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Rencana Rekrutmen Tenaga Pendukung dan Kerangka Acuan
Kerja (Lampiran 1).
31
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
penting dilakukan agar sesuai dengan database awal yang telah
diperoleh dengan komponen data sebagai berikut:
1) Potensi sektor ekonomi
Data dari komponen ini diperoleh dari hasil pemetaan
sosial mengenai sektor-sektor ekonomi utama penghidupan
keluarga sasaran penerima manfaat Penanganan Akses
Reforma Agraria yang diusahakan keluarga, yaitu:
Pertanian-perkebunan, peternakan, perikanan nelayan,
perikanan budidaya dan/atau kewirausahaan/UKM,
Pariwisata dan/atau jasa. Tenaga Pendukung mengolah
informasi mengenai kondisi ekonomi yang meliputi potensi
usaha, hasil, dan modal produksi serta penjualan hasil
produksi. Perolehan data sektor ekonomi ini disesuaikan
dengan jenis sektor yang diusahakan oleh keluarga,
sehingga dapat ditemukan lebih dari satu sektor usaha yang
dikerjakan oleh masing-masing anggota keluarga.
Data hasil tabulasi ini menjadi bahan pertimbangan
dalam menyusun rencana kegiatan intervensi kegiatan
pemberdayaan dan pembentukan kelompok usaha
berdasarkan kesamaan sektor usaha. Data ini pula dapat
menjadi basis informasi untuk penyusunan peta potensi dan
subjek yang akan dikomunikasikan kepada PD terkait,
seperti penyusunan rencana definitif kelompok tani maupun
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) di
sektor pertanian.
2) Kendala ekonomi
Data yang diperoleh dari komponen ini secara spesifik
ditujukan untuk mengenali kondisi aktual, hambatan dan
kendala dalam sektor ekonomi subjek Penanganan Akses
Reforma Agraria. Data ini menjadi bahan pertimbangan
penting dalam kegiatan pendampingan dan fasilitasi, serta
membantu mencari solusi atau pemecahan jalan keluar
32
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
untuk peningkatan ekonomi dan pendapatan yang diolah
terlebih dahulu ke dalam perencanaan kerja melalui
kelompok.
3) Program/bantuan/pendampingan sektor usaha
Data pemetaan sosial dari komponen ini
menggambarkan pengalaman subjek penanganan akses
dalam kegiatan pemberdayaan, pendampingan maupun
bantuan yang berkenaan dengan sektor usaha. Data dasar
ini menjadi bahan peninjauan lebih lanjut dalam
penyusunan rancangan kegiatan pendampingan/fasilitasi
serta potensi kolaborasi maupun keberlanjutan fasilitasi
lintas Kementerian/Lembaga.
4) Usaha tambahan dan/atau nilai tambah
Data mengenai usaha tambahan dan/atau nilai
tambah ini diperoleh untuk mengenali minat, keinginan,
serta motivasi mereka untuk peningkatan nilai tambah atau
diversifikasi usaha bagi anggota keluarga yang belum/ingin
mengembangkan sumber pendapatan ekonomi yang akan
ditampung melalui kelompok usaha.
5) Kelembagaan Ekonomi Bersama/Koperasi
Data pemetaan sosial dari komponen ini cukup
penting untuk membantu mengenali keberadaan dan
keikutsertaan subjek Penanganan Akses Reforma Agraria
dalam koperasi/lembaga usaha bersama lainnya. Data ini
menjadi bahan tindak lanjut dalam kegiatan intervensi yang
menyangkut pembentukan kelembagaan, peningkatan
kapasitas kelembagaan dan fasilitasi kerja sama antar
lembaga.
b. Koordinasi Bersama
33
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kementerian/Lembaga terkait untuk berkonsultasi terkait
ketentuan pembentukan kelompok, prasyarat pengajuan
kelompok dan ketentuan lain mengenai kebutuhan
data/informasi pendukung untuk kegiatan pembentukan dan
pendampingan kelompok. Di samping itu, Tenaga Pendukung
dapat berkoordinasi dengan PD.
34
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kedua, Penyusunan asesmen persetujuan keanggotaan
pada kelembagaan kelompok usaha yang sudah ada juga perlu
dilakukan terhadap subjek yang diusulkan untuk penambahan
keanggotaan. Asesmen ini perlu dilakukan sebagai dasar
persetujuan bagi subjek yang akan bergabung pada kelompok
dampingan/kelompok usaha yang sudah ada, baik yang sudah
memperoleh SK/surat keterangan Kepala Desa/SK PD terkait,
maupun sudah terdaftar dalam sistem informasi di
Kementerian/Lembaga terkait. Lembar asesmen persetujuan
keanggotaan kelompok usaha diterbitkan melalui persetujuan
perwakilan ketua kelompok atau yang ditunjuk untuk
menerima anggota baru dari subjek Penanganan Akses Reforma
Agraria (Lampiran 3). Kejelasan persetujuan ini akan memberi
keamanan dan kenyamanan pada subjek dan anggota dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya, seperti
penguatan kapasitas kelembagaan maupun pengembangan
usaha bersama.
d. Pendampingan Penyusunan data
Output Keterangan
36
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Ketentuan Pembentukan Kelompok Usaha Subjek Reforma
Agraria dibentuk dari subjek Reforma Agraria atau pelaku usaha
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Subjek telah dilakukan pendataan melalui kegiatan Pemetaan
Sosial Tahun Pertama;
b. Subjek memiliki sektor usaha yang sama dan/atau berada
dalam satu wilayah administrasi RT/RW dalam lingkup satu
kelurahan/desa;
c. Bersedia bergabung/membentuk kelompok usaha/kelompok
dampingan;
d. Bersedia melakukan pengembangan usaha atau peningkatan
kapasitas sesuai dengan rencana kegiatan Penanganan Akses;
e. Kelompok dampingan bersedia berpartisipasi sepenuhnya
dalam kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria;
f. Mendorong keberlanjutan kegiatan Penanganan Akses
sehingga manfaat dan dampak dari kegiatan-kegiatan
Penanganan Akses semakin dapat dirasakan para subjek.
37
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
bidang perikanan ini juga dibentuk Unit Pelayanan Pengembangan
dengan ketentuan minimal terdiri dari 2 (dua) Pokdakan dalam 1
(satu) kecamatan.24 Di samping itu, ketentuan pembentukan UKM
terdiri dari Koperasi Primer yang beranggotakan minimal 9 (sembilan)
orang) dan Koperasi Sekunder dibentuk minimal 3 (tiga) koperasi. 25
Skema pembentukan kelembagaan disusun mengikuti
ketentuan yang berlaku di Kementerian/Lembaga terkait (Lampiran
Dokumen Pendukung) dimana Kantor Pertanahan dapat
menyesuaikannya dengan sebaran sektor ekonomi dari subjek
Penanganan Akses Reforma Agraria. Kantor pertanahan dapat
berkoordinasi dengan PD terkait mengenai peluang pembentukan
kelembagaan dan fasilitasi penguatannya berdasarkan rancangan
kerja dan konsultasi bersama subjek Reforma Agraria.
Secara garis besar, tata cara pembentukan kelompok
masyarakat ialah terdiri dari beberapa tahap, antara lain:
a. Persiapan
Persiapan data dan tabulasi kelembagaan berdasarkan
sektor usaha sebagaimana sudah dilakukan pada tahap
asesmen data. Penyusunan asesmen kelompok eksisting dan
potensi pembentukan kelompok baru ini bagian dari tahap
persiapan (Lampiran 2).
Kemudahan, Pelindungan, Dan Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
38
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
diperlukan dalam kegiatan penguatan kelembagaan. Tenaga
Pendukung juga berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait
pelaksanaan kegiatan fasilitasi pertemuan untuk pengusulan
pembentukan maupun pendaftaran kelompok.
39
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Secara umum, pembentukan pengurus Kelompok Usaha
paling sedikit terdapat ketua, sekretaris dan bendahara.
Masing-masing organisasi menyesuaikan kebutuhan dan
konteks daerah, seperti ketentuan peraturan, cara komunikasi
dan efektivitas manajemen kelompok.
40
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
setempat termasuk lembaga dan badan usaha terkait, dengan
ketentuan anggaran perjalanan dinas dibebankan kepada instansi
masing-masing. Output kegiatan ini ialah berupa Berita acara
Pengusulan Pembentukan Kelompok Penataan Kelembagaan
Penerima Akses Reforma Agraria (Lampiran 4) dengan lampiran data
kelembagaan (perangkat organisasi) yang akan diusulkan.
a. Persiapan
41
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
b. Penyusunan Rencana Aksi (Perencanaan) Kelompok Usaha
Output Keterangan
Berita acara terkait Pengisian kegiatan bergantung pada isu/
penguatan kapasitas kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam
kelembagaan terhadap penguatan kapasitas kelembagaan pada
subjek yang sudah subjek yang sudah memiliki kelompok
memiliki kelompok usaha
B. Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan
42
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
rencana aksi sebagai bahan penting tindak lanjut kegiatan hingga
tahun ketiga Penanganan Akses Reforma Agraria.
Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan ini dilaksanakan
melalui koordinasi perjalanan secara langsung ke lokasi atau desa
dengan sasaran subjek yang baru dilakukan pembentukan maupun
kelompok yang sudah dilakukan kegiatan Penguatan Kelembagaan.
Perjalanan dinas pada kegiatan ini dilakukan oleh staff Seksi Penataan
dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan termasuk Tenaga Pendukung
Penataan Kelembagaan. Dalam kegiatan ini Kantor Pertanahan
mengundang narasumber sebagai pengarah/pemateri dalam
penyusunan dan/atau pematangan rencana aksi kelembagaan.
Narasumber dalam kegiatan ini dapat mengundang praktisi atau
pengurus kelompok usaha yang sudah berhasil untuk dapat berbagi
pengalaman, kesuksesan, keberhasilan dan capaian-capaian lain
dalam membangun atau mendampingi kewirausahaan/kelembagaan.
Kegiatan ini juga dapat melibatkan PD setempat termasuk
lembaga dan badan usaha yang terkait. Keterlibatan tersebut memiliki
konsekuensi anggaran perjalanan dinas dibebankan kepada instansi
masing-masing. Mengenai pelaksanaan kunjungan dan jumlah lokasi
yang dikunjungi, Kantor Pertanahan menyesuaikan kegiatan tersebut
dengan pertimbangan lokasi keberadaan kelompok-kelompok usaha
bersama, jangkauan aksesibilitas transportasi, serta ketersediaan
sumberdaya dan alokasi anggaran.
Bersamaan dengan kegiatan kunjungan Pendampingan
Kewirausahaan/Kelembagaan, Tenaga Pendukung Penataan
Kelembagaan juga melakukan kegiatan pengambilan data untuk
pemantauan atau monitoring peningkatan pendapatan selama
pelaksanaan tahun kedua pada saat kegiatan pendampingan.
Responden yang menjadi sasaran pemantauan ini diprioritaskan
kepada subjek yang sudah memiliki kelompok usaha dan memperoleh
fasilitasi akses dari stakeholder. Monitoring Penataan Kelembagaan
mencakup 2 (dua) komponen data yang menjadi dasar penyusunan
43
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
instrumen kuesioner Monitoring Penataan Kelembagaan (Lampiran
11), sebagai berikut.
1. Identifikasi Potensi Penambahan dan/atau pengembangan sektor
usaha/diversifikasi
Komponen ini memahami adanya perkembangan kegiatan
fasilitasi akses mengenai potensi peningkatan kesejahteraan
melalui kegiatan diversifikasi usaha, pemanfaatan teknologi tepat
guna, peningkatan nilai tambah dan pembukaan akses terhadap
pemasaran dengan memotret kendala peluang, kendala dan
tantangan akses pemasaran data lama dan peluang
pengembangannya untuk tahun ketiga.
44
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria (Lampiran 6)
dan Data hasil Monitoring Penataan Kelembagaan (Lampiran 11).
45
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
memiliki dengan ketentuan
kelompok usaha penginputan akan
dan memperoleh diinformasikan selama
fasilitasi akses proses kegiatan Penataan
Kelembagaan berlangsung.
46
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
meminta arahan dari Kantor Wilayah Pertanahan maupun Direktorat
Pemberdayaan Tanah Masyarakat berkenaan dengan rencana dan
implementasi kerja sama yang telah disepakati bersama stakeholder.
Informasi mengenai inventarisasi perkembangan Nota Kesepahaman
dan Perjanjian Kerja Sama disertakan dalam (Lampiran 13).
47
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
dengan melampirkan bukti penerimaan pendaftaran atau salinan
formulir pendaftaran/pengajuan kelompok dan Dokumen Rencana
Aksi Penataan Kelembagaan (Lampiran 10).
Output Keterangan
Dokumen berita acara Kegiatan ini dilakukan terkait dengan rencana
Pembentukan Kerja pengusulan kelompok, dan rencana
Sama Penataan pengembangan kapasitas kelembagaan dan hal
Kelembagaan lain yang berkaitan dengan ketentuan di PD
terkait.
Dokumen rancangan Penyusunan rancangan renaksi mengenai
Rencana Aksi kondisi dan rencana kerja bersama terkait
Pelaksanaan kegiatan subjek/calon kelompok yang perlu
Penataan Kelembagaan pembentukan dan/atau penguatan
(Lampiran 10) kelembagaan dan persiapan tahun ketiga agar
dapat dikembangkan untuk penyusunan
rencana pengembangan usaha dan akses
pemasaran
a. SIMLUHTAN
49
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
dibantu oleh penyuluh pertanian dengan tahapan sebagai
berikut:
1) Penyuluh memberikan sosialisasi pembentukan/pergantian
pengurus ke Poktan/KWT;
2) Petani/Masyarakat melakukan rapat pembentukan/
pergantian pengurus Poktan/KWT yang dihadiri oleh Kepala
Desa dan penyuluh;
3) Pengurus Poktan/KWT membuat Berita Acara
Pembentukan/Pergantian Pengurus Poktan/KWT yang
ditandatangani pimpinan rapat di atas materai 10.000 dan
diketahui oleh Kepala Desa;
4) Pengurus Poktan/KWT membuat data Poktan/KWT yang
diperlukan berupa RDK dan RDKK. Panduan dapat dilihat
pada dokumen pendukung;
5) Pengurus Poktan/KWT yang didampingi oleh Penyuluh
menyampaikan Berita Acara dan data Poktan/KWT kepada
Petugas Simluhtan Kecamatan untuk diproses;
6) Petugas Simluhtan Kecamatan melakukan input data
Poktan/KWT jika data sudah lengkap;
7) Seksi Kelembagaan Petani melakukan pengecekan data
Poktan/KWT di aplikasi Simluhtan;
8) Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan membuat
Surat Keterangan bahwa Poktan/KWT telah terdaftar di
aplikasi Simluhtan (jika diperlukan).
b. KUSUKA
50
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
usaha harus mendaftar secara online melalui situs
satudata.kkp.go.id atau mengumpulkan formulir ke Dinas
Kelautan dan Perikanan atau Unit Pelaksana Teknis terdekat.
Pendaftar dapat meminta pendampingan dari penyuluh
Konsultan Profesional jika diperlukan. Berikut syarat
pendaftaran:
1) Surat Permohonan Pembuatan Akun Kusuka;
2) Fotokopi KTP;
3) Fotokopi NPWP (jika ada);
4) Melampirkan surat keterangan dari Kepala Desa yang
menyatakan bahwa bersangkutan bekerja sebagai pelaku
usaha kelautan dan perikanan untuk perseorangan;
5) Melampirkan struktur organisasi kelompok;
6) Melampirkan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah
mengenai usulan Pembentukan Kelompok;
7) Semua persyaratan dimasukkan ke dalam map.
51
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
memiliki profil penyedia layanan UKM (SME Service provider),
ekosistem UKM serta program internasionalisasi UKM yang
terhubung dengan web portal ASEAN Access.
Output Keterangan
Surat PengantarKegiatan ini dilakukan terkait dengan
Pengusulan pengusulan kelompok, rencana tindak lanjut
Pendaftaran pengembangan kapasitas kelembagaan dan hal
Kelembagaan lain yang berkaitan dengan ketentuan di PD
terkait.
Dokumen Rencana Penyusunan rencana aksi mengenai kondisi dan
Aksi Pelaksanaan rencana kerja bersama terkait subjek/calon
kegiatan Penataan kelompok yang perlu pembentukan dan/atau
Kelembagaan penguatan kelembagaan dan persiapan tahun
(Lampiran 10) ketiga agar dapat dikembangkan untuk
penyusunan rencana pengembangan usaha dan
akses pemasaran
52
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
D. Pendampingan Fasilitasi Akses oleh Stakeholder
53
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
2. Peningkatan Akses Pemasaran dan Nilai Jual Hasil Produksi
Fasilitasi akses yang berhubungan dengan perluasan akses
pemasaran dan nilai jual hasil produksi dapat dilakukan melalui
berbagai hal seperti jaringan pemasaran, informasi harga, dan hal
lain menyangkut rantai ekonomi produksi. Area intervensi ini
dapat berfokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi
baik komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, hasil
budidaya maupun produk usaha.
3. Peningkatan Diversifikasi Usaha dan/atau Peningkatan Lapangan
Kerja
Pemberian fasilitasi akses untuk peningkatan diversifikasi
usaha ini dapat dilakukan pada area penambahan sektor usaha
atau penambahan hasil produk/usaha, serta peningkatan
keterampilan. Kegiatan pendampingannya juga dapat berupa
fasilitasi pendafataran usaha maupun pendaftaran subjek sebagai
anggota kelompok usaha, sebagai contoh pendaftaran Kusuka.
4. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan Pemanfaatan
Teknologi Tepat Guna
Pemberian fasilitasi akses yang berkaitan dengan
peningkatan keterampilan dan/atau peningkatan pengetahuan
mengenai pemanfaatan teknologi tepat guna, pemberian
keterampilan dan pelatihan, pemberian workshop, pelatihan
penggunaan teknologi maupun pelibatan mereka dalam
pengembangan teknologi tepat guna oleh lembaga maupun
praktisi.
5. Peningkatan Modal Usaha
Pemberian fasilitasi akses dalam peningkatan modal usaha
dapat dilakukan dalam pemberian penambahan permodalan,
fasilitasi akses kredit usaha, maupun pemberian keterampilan
pengelolaan finansial usaha.
54
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kegiatan pendataan mengenai Pemberian Fasilitasi Akses ini
dapat menjadi rujukan dan sumber pembaruan data pelaksanaan
fasilitasi akses oleh stakeholder terkait. Di samping itu, Informasi
perolehan fasilitasi akses ini akan menjadi bahan untuk dilaporkan
dalam sistem informasi PTM berbasis website (penjelasan lebih detail
dibahas pada Bab IV dan Manual Book Aplikasi PTM).
55
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
penerima akses Penataan Kelembagaan Kabupaten/Kota maupun
laporan Data Tabulasi Peningkatan Pendapatan dan Tabulasi Data
Penataan Kelembagaan merujuk pada Lampiran 4 Tabulasi Data
Penerima Akses Penataan Kelembagaan Petunjuk Teknis Penanganan
Akses Reforma Agraria (Tahun 1) yang akan dilaporkan kepada Kantor
Wilayah Pertanahan Provinsi. Laporan tersebut diunggah ke dalam
aplikasi PTM dan/atau wadah penyimpanan online yang akan dibuat
oleh Konsultan Perorangan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional. Laporan dibuat dalam bentuk file microsoft word dan pdf.
56
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BAB III
A. Pelaksanaan Anggaran
57
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
C. Tahapan dan Output Penataan Kelembagaan
Dokumen
(evidence)
● Pengumuman
Pengadaan
051 Penguatan kelembagaan Tenaga
Pendukung
● Berita Acara
● Surat
undangan
Belanja
rapat
bahan Orang
521211 ● Daftar Notulen Rapat
(konsumsi kegiatan
hadir
rapat)
● Kwitansi
pembelian
Snack
Belanja
bahan Barang Habis
Kwitansi
persediaan Pakai (ATK dan
pembelian
521811 (Alat tulis paket Bahan
barang
kantor dan Penunjang
penunjang Komputer)
komputer)
Rapat
Belanja jasa Notulen rapat mengundang
522151 orang
profesi Perangkat
Daerah terkait
● Surat
Tugas
● SPPD
● Daftar
Penerima
Transport
Belanja
dan Uang
perjalanan Laporan
524113 Harian
dinas dalam perjalanan dinas
Khusus
kota
transport
at cost :
Kwitansi/
struk
(bus, tol,
bensin)
522191 Belanja Jasa Lainnya
58
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Dokumen
(evidence)
● Pengadaan
Tenaga
Konsultan
Pendukung ● SPK oleh
Perorangan/
Sesuai PPK berikut
Tenaga
jumlah dokumen
Pendukung
target 2021 = pendukung
dilakukan
1 orang rekrutmen
● Laporan setelah
Tenaga Orang/ ● BA
Bulanan penetapan
Pendukung Bulan Penyelesaia
● Laporan Akhir lokasi
selama 6 n Pekerjaan
● Pengadaan
bulan untuk (BAPP), dll
dilakukan
satu ● Kwitansi
dengan
Kabupaten/ dari Tenaga
mekanisme
Kota Pendukung
penunjukan
langsung
● Laporan
pendampingan
Pendampingan
052 ● Berita Acara Hasil
kewirausahaan/kelembagaan
Kegiatan
Pendampingan
● Surat
undangan
rapat
Belanja Bahan ● Daftar hadir
521211 (Rapat dan Paket ● Kwitansi Notulen rapat
Penggandaan) pembelian
Snack
Kwitansi
Penggandaan
Belanja
● Surat ● Sesuai Satuan
Perjalanan
Tugas Biaya
Dinas Dalam
● SPPD setempat
Kota OT Laporan
524113 ● Kwitansi ● Penginapan
(transport ke OH Perjalanan Dinas
/struk diberikan
lokasi, uang
(bus, tol, sebesar 30%
harian, dan
bensin)
penginapan)
Surat Pengantar
dari Kepala
053 Pembentukan Kerja Sama Kantor diserta
bukti pendaftaran
kelompok
● Surat
undangan
rapat
Belanja
● Daftar
521211 Bahan Paket Notulen rapat
hadir
(Rapat)
● Kwitansi
pembelian
Snack
59
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Dokumen
(evidence)
SK Pembentukan
Penyusunan SK Pembentukan Kelompok
054 Kelompok
Masyarakat
Masyarakat
● Surat
undangan
rapat
Belanja
● Daftar
521211 Bahan Paket Notulen rapat
hadir
(Rapat)
● Kwitansi
pembelian
Snack
D. Pengukuran Kinerja
Komponen/
Tahapan Kegiatan Kinerja
Akun
Pendampingan kewirausahaan/
052 70 %
Kelembagaan
Penyusunan SK Pembentukan
054 100 %
Kelompok Masyarakat
Keterangan:
Pelaksanaan kegiatan antara 052 dan 053 dapat dilakukan pada
rentang waktu yang sama. Kantor Pertanahan dapat menyesuaikan
pelaksanaan kegiatan maupun alokasi anggarannya berdasarkan
60
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
kondisi di masing-masing daerah, namun pelaporan realisasi kinerja
kegiatannya dilakukan secara berurutan atau bersamaan.
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan Penataan Kelembagaan
Penerima Akses Reforma Agraria, Kantor Pertanahan dapat merujuk
pada waktu pelaksanaan sesuai tabel di bawah ini:
Tabel 8. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penataan Kelembagaan di Kantor
Pertanahan
Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Penguatan
1.
Kelembagaan
Pengadaan
Tenaga
Pendukung
Pendampingan
2. Kewirausahaan/
Kelembagaan
Pembentukan
3.
Kerja Sama
Penyusunan SK
Pembentukan
4.
kelompok
Masyarakat
Keterangan:
1. Tahapan Penguatan Kelembagaan terlebih dahulu melakukan
pengadaan Tenaga Pendukung sebagai pendamping kegiatan
Penataan Kelembagaan. Setelah itu dilakukan asesmen
kelembagaan, pembentukan kelembangan dan penguatan
kelembagaan sepanjang lima bulan.
2. Pelaksanaan kegiatan kedua ialah Pendampingan
Kewirausahaan/Kelembagaan yang secara fleksibel dapat
dilakukan sepanjang empat bulan dengan kebutuhan untuk
61
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan dan penyusunan
rancangan Rencana Aksi oleh tenaga ahli/narasumber yang
berkompeten di bidangnya dan kegiatan monitoring.
3. Kegiatan ketiga ialah kegiatan Pembentukan Kerja Sama yang
dilakukan melalui rapat dengan PD dan pemangku kepentingan
terkait pembentukan kelompok dan/atau penguatan kapasitas
kelompok berdasarkan data hasil asesmen pada kegiatan
Penguatan Kelembagaan.
4. Kegiatan terakhir ialah Penyusunan SK Pembentukan Kelompok
Masyarakat sebagai Output kegiatan Penataan Kelembagaan
Penerima Akses Reforma Agraria yang diterbitkan di akhir
kegiatan beserta laporan akhir.
62
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BAB IV
A. Gambaran Umum
63
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Setiap tahapan memiliki output yang akan dilaporkan dan
diunggah oleh Tenaga Pendukung/Admin Kantor Pertanahan melalui
Aplikasi PTM.
1. Penguatan Kelembagaan
64
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Reforma Agraria (Tahun I) kemudian merangkum informasi data
yang terdiri atas data subjek, nama kelompok usaha bagi yang
sudah memiliki kelompok usaha, sektor usaha utama dan
tambahan, akses pemasaran, kendala dan Kebutuhan akses.
Data tersebut akan disajikan sebagai data base kelembagaan
sesuai dengan format Tabel Asesmen pada Lampiran 2.
Fungsi yang dilakukan di menu ini adalah mengelola data-
data yang menjadi referensi aktivitas-aktivitas berikutnya dengan
mengunduh hasil tabulasi data sesuai Lampiran 2, agar lebih
mudah memilah subjek sesuai kelompok sektor usaha dari hasil
potensi yang didata pada saat pemetaan sosial.
2. Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan
65
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
peningkatan kapasitas kelembagaan/kelompok usaha serta
pematangan rencana aksi.
Pada tahap kegiatan pendampingan ini tersedia menu Entry
Fasilitasi akses pada aplikasi PTM berbasis website untuk
menambah informasi pemberian kesempatan akses permodalan
maupun bantuan lain sebagai pembaharuan perkembagan (update
progress) pendampingan yang dilakukan oleh Stakeholder atau PD
terkait pada tahun berjalan. Namun kegiatan ini bersifat kondisional,
apabila perkembangannya diterima pada saat Tenaga Pendukung
Penataan Kelembagaan telah selesai masa kontrak, maka datanya
dapat diperbaharui oleh Konsultan Perorangan Kantor Wilayah
Pertanahan atau Admin Kantor Pertanahan.
66
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
sebagai pembaharuan informasi yang akan disampaikan dalam rapat
pembentukan kerja sama dengan PD terkait.
67
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BAB V
PENUTUP
68
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DOKUMEN PENDUKUNG
69
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DOKUMEN PENDUKUNG
70
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
kumpulan dari petani, Poktan, dan/atau Gapoktan yang
mengusahakan komoditas sejenis untuk memperjuangkan
kepentingan petani. Dewan Komoditas Pertanian Nasional
beranggotaan Asosiasi Komoditas Pertanian yang dibentuk di
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan ketentuan itu, kegiatan Penataan Kelembagaan
Penerima Akses dapat menyesuaikan jumlah keanggotaan dari
target atau jumlah subjek yang ada di satu desa atau dua desa
dampingan berdasarkan kebijakan Kantor Pertanahan.
71
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
panen dan pasca panen, pemasaran, pengolahan hasil
Pertanian, dan lain-lain). Pertimbangan ini akan
memudahkan pengembangan usaha secara bersama-sama,
termasuk perencanaan fasilitasi pembibitan, keterampilan
maupun keperluan lain yang didasarkan kesamaan jenis
usaha.
b. pertimbangan pembentukan kelembagaan yang
memperhatikan kesamaan hamparan atau domisili akan
memudahkan koordinasi berdasarkan areal pertanian atau
perkebunan, serta fasilitasi mengenai perawatan,
pengelolaan panen, pemberantasan hama dan/atau
fasilitasi pengembangan infrastruktur pengairan atau jalan
pendukung.
c. pertimbangan pembentukan kelembagaan yang
memperhatikan kesamaan bahasa, sosial budaya, dan adat
akan memudahkan dalam membangun komunikasi,
menguatkan hubungan antar anggota maupun perencanaan
timeline bersama. Pertimbangan ini juga penting dalam
membangun kelembagaan yang didasarkan dari kelompok-
kelompok organisasi sosial, seperti kelompok arisan,
kelompok pengajian, dan kelompok pemuda.
72
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
kelembagaan bidang pertanian, perkebunan dan/atau
peternakan, yang antara lain:
a. Kelas belajar
Poktan merupakan wadah belajar dan bertukar
pengetahuan bagi anggota untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sudah ada agar
tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yang mandiri
melalui pemanfaatan dan akses kepada sumber informasi
maupun teknologi sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik.
b. Wahana Kerja Sama
Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerja sama,
baik di antara sesama Petani dalam Poktan, antarpoktan,
maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan Usahatani
lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan serta lebih menguntungkan.
c. Unit Produksi
Usahatani masing-masing anggota Poktan secara
keseluruhan merupakan satu kesatuan usaha yang dapat
dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha,
dengan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas
produksi pertanian, peternakan maupun perkebunan.
Tugas penting dalam kegiatan pembentukan kelembagaan
Kelompok Tani ialah pembentukan keorganisasian Kelompok
Tani dari para subjek yang belum menjadi anggota Poktan yang
dapat dikonfirmasi melalui Dinas Pertanian setempat.
Pembentukan keorganisasian Poktan ini terdiri atas Ketua,
Sekretaris, Bendahara dan seksi unit usaha yang sesuai dengan
kebutuhan kelompok.
73
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika berkoordinasi
dengan Dinas Pertanian dan penyuluh pertanian di
Kabupaten/Kota setempat, antara lain:
a. Data keanggotaan yang dapat dilihat pada database Sistem
Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)
sebagai sistem data, materi, dan informasi penyuluhan
berbasis teknologi dari Kementerian Pertanian.
b. Data e-RDKK sebagai pengembangan digitalisasi data
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dengan
rincian informasi meliputi jumlah petani dalam satu wilayah
RW/dusun dan/atau dalam satu desa/kelurahan, kondisi
petani dan keluarga, tingkat pemahaman petani tentang
kelembagaan, domisili dan sebaran petani serta jenis
Usahatani. Data ini dapat diolah dari data hasil pemetaan
sosial tahun pertama.
Keorganisasian kelompok tani ini dituangkan dalam Surat
Pernyataan yang diketahui oleh Penyuluh Pertanian dan dapat
diajukan untuk memperoleh Surat Keputusan (SK) atau surat
pengantar dari Kepala Desa/Lurah. Dalam kegiatan ini, Tenaga
Pendukung Penataan Kelembagaan dapat berperan dalam
konfirmasi data keanggotaan, fasilitasi pertemuan, dan
koordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan setempat.
74
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
dan pengembangan Poktan dilakukan melalui pemberdayaan
Petani, dengan perpaduan dari kondisi budaya, norma, nilai, dan
kearifan lokal untuk meningkatkan Usahatani dan kemampuan
Poktan dalam melaksanakan fungsinya. Sebagai contoh,
penumbuhan Poktan dalam upaya meningkatkan ikatan
emosional dan intensitas pertemuan, penguatan visi organisasi,
perencanaan kelompok maupun berbagi informasi dilakukan
setelah selesai acara rutinan kampung. Selain itu, penyebutan
atau penamaan Poktan dapat menggunakan nama antara lain
paguyuban, syarikat dan ikatan yang selaras dengan budaya,
kearifan lokal dan tidak menyimpang dari karakteristik (ciri,
unsur pengikat, fungsi) dan dasar penumbuhan dan
pengembangan Kelembagaan Petani.
Kegiatan penyuluhan dilakukan melalui pendekatan
kelompok untuk mendorong terbentuknya Kelembagaan Petani
yang mampu membangun sinergitas antar Petani dan antar
Poktan dalam upaya mencapai efisiensi usaha. dalam upaya
meningkatkan kemampuan Poktan dilakukan pendampingan
oleh Penyuluh Pertanian, dengan melaksanakan penilaian
Klasifikasi Kemampuan Poktan secara berkelanjutan yang
disesuaikan dengan kondisi perkembangannya. Di dalam
mendorong penguatan kapasitas kelembagaan, Tenaga
Pendukung berkoordinasi dan bekerja bersama-sama dengan
Penyuluh Pertanian dalam beberapa hal sebagai berikut:
a. Membantu dan berkoordinasi dalam memperlancar proses
identifikasi kebutuhan dan masalah dalam menyusun
rencana dan memecahkan masalah dalam usahataninya;
b. Mendampingi kegiatan peningkatan kemampuan anggota
dalam menganalisis potensi pasar, peluang usaha, potensi
wilayah dan sumber daya yang dimiliki, untuk
mengembangkan komoditi yang diusahakan guna
memberikan keuntungan yang optimal;
75
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
c. Mendampingi kegiatan penumbuhkembangan kreativitas
dan prakarsa anggota untuk memanfaatkan setiap peluang
usaha, informasi, dan akses permodalan;
d. Mendampingi kegiatan peningkatan kemampuan anggota
dalam mengelola Usahatani secara komersial, berkelanjutan
dan ramah lingkungan;
e. Mendampingi kegiatan peningkatan kemampuan anggota
dalam menganalisis potensi usaha menjadi unit usaha yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar dari aspek kuantitas,
kualitas dan kontinuitas;
f. Mendampingi kegiatan pengembangan kemampuan anggota
dalam menghasilkan teknologi secara spesifik berdasarkan
konteks lokasi.
76
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
sama Poktan dan dukungan masyarakat dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup;
2) Sasaran produktivitas didasarkan atas potensi wilayah
Poktan dan produktivitas dari masing-masing
komoditas;
3) Teknologi Usahatani ketersediaan teknologi dan
rekomendasi teknologi;
4) Sarana produksi dan permodalan, didasarkan atas:
luas areal Usahatani Poktan; teknologi yang akan
diterapkan; dan kemampuan permodalan anggota
Poktan;
5) Kegiatan penguatan kapasitas Poktan, meliputi:
pertemuan rutin Poktan; kursus tani/sekolah lapang;
demplot atau demfarm; dan penilaian kelas
kemampuan Poktan;
6) Jadwal kegiatan, mengacu kepada rencana kegiatan
Usahatani; dan
7) Pembagian tugas disesuaikan dengan kesediaan dan
kesepakatan Poktan.
Materi RDK didukung dengan informasi mengenai
identifikasi beberapa hal, yakni: potensi dan masalah dalam
pengembangan usahatani; penetapan jenis komoditas yang
akan diusahakan dan sasaran produksi; pembahasan pola
tanam/pola usahatani, kebutuhan sarana produksi dan
teknologi yang akan digunakan; perencanaan kegiatan
kelompok tani lainnya, misalnya gerakan perbaikan irigasi,
pemberantasan Organisme Pengganggu Tanaman
pemupukan modal, dll; pengorganisasian dan penyusunan
untuk pembagian kerja; dan penyusunan dan penyepakatan
dari RDK kegiatan usahatani. RDK ini disusun paling lambat
pada akhir bulan Januari sebelum pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan.
77
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
b. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
RDKK ialah instrumen perumusan untuk memenuhi
kebutuhan sarana produksi dan alat mesin pertanian, baik
yang berasal dari kredit/permodalan/subsidi usahatani
maupun dari swadana petani. RDKK disusun paling lambat
awal bulan Februari. RDKK dibuat rangkap 5 (lima) yang
ditujukan untuk: Pengecer pupuk bersubsidi resmi, Kepala
Desa/Lurah, Ketua Gapoktan, Penyuluh dan arsip Poktan.
Materi RDKK terdiri dari:
1) Jenis dan luas masing-masing komoditas yang
diusahakan;
2) Jumlah kebutuhan benih/bibit; pupuk; pestisida; biaya
garapan dan pemeliharaan; dan biaya alat dan mesin
Pertanian (budidaya, panen dan pasca panen).
3) Kebutuhan biaya lain yang terkait dengan jenis usaha
yang dikelola anggota Poktan seperti untuk subsektor
tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor
perkebunan, subsektor peternakan dan jenis usaha
pengolahan pangan disesuaikan dengan sarana
produksi yang diperlukan;
4) Jadwal penggunaan sarana produksi dan alat mesin
pertanian (sesuai kebutuhan lapangan); dan
5) Masing-masing kebutuhan tersebut ditentukan secara
rinci (jumlah dan nilai uangnya), baik yang akan
dibiayai secara swadana maupun melalui kredit atau
fasilitasi pembiayaan lainnya.
Penyusunan RDKK ini dilakukan melalui pertemuan
anggota kelompok tani yang dipimpin oleh ketua kelompok
tani, untuk melakukan: pembahasan dan penetapan sarana
produksi dan alat mesin pertanian yang akan digunakan;
perhitungan dan penyepakan daftar kebutuhan sarana
produksi untuk memenuhi 6 tepat (tepat jenis, jumlah,
78
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
waktu, tempat, harga dan mutu) dan penetapan kebutuhan
sarana produksi yang akan dibiayai swadana petani, kredit,
atau sumber pembiayaan usahatani lainnya termasuk dari
subsidi pemerintah. Penyusunan RDKK ini mengacu pada
RDKK musim sebelumnya dan RDK yang telah disusun
dengan waktu paling paling lambat satu bulan sebelum
jadwal tanam.
Penyusunan RDK dan RDKK sebagai instrumen pendukung
dalam Penataan Kelembagaan ini bertujuan untuk meningkatkan
peran kelompok tani dalam menyusun rencana kegiatan
usahatani berkelompok dan meningkatkan peran penyuluh
pertanian dalam membimbing kelompok tani menyusun rencana
kegiatan usahatani berkelompok. Dalam penyusunan RDK dan
RDKK ini, Tenaga Pendukung dapat berkoordinasi dengan
Penyuluh pertanian terkait pemanfaatan data pemetaan sosial
untuk mendukung penyusunannya maupun menyinergikan
kegiatan kelembagaan kelompok tani tersebut.
Pada saat melakukan kegiatan penguatan kelembagaan,
Tenaga Pendukung dapat turut berpartisipasi dalam penguatan
Gapoktan yang dibentuk dalam satu wilayah desa/kelurahan
atau wilayah kecamatan. Pembentukan Gapoktan ini cukup
strategis dalam menunjang kegiatan pendampingan pada tahun
ketiga, dimana Gapoktan memiliki beberapa fungsi, yakni:
a. Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi
Gapoktan merupakan tempat pemberian layanan kepada
seluruh anggota untuk memenuhi kebutuhan sarana
produksi (pupuk termasuk pupuk bersubsidi, benih
bersertipikat, pestisida, dll) dan alat mesin pertanian, baik
yang berdasarkan kredit/permodalan usahatani bagi
anggota kelompoktani yang memerlukan maupun dari
swadana petani/sisa hasil usaha;
79
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
b. Unit Usahatani/Produksi
Gapoktan dapat menjadi unit yang memproduksi komoditas
untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dan kebutuhan
pasar sehingga dapat menjamin kuantitas, kualitas dan
kontinuitas serta stabilitas harga;
c. Unit Usaha Pengolahan
Gapoktan dapat memberikan pelayanan baik berupa
penggunaan alat mesin pertanian maupun teknologi dalam
pengolahan hasil produksi komoditas yang mencakup
proses pengolahan, sortasi/grading dan pengepakan untuk
meningkatkan nilai tambah produk;
d. Unit Usaha Pemasaran
Gapoktan dapat memberikan pelayanan/fasilitasi
pemasaran hasil pertanian anggotanya baik dalam bentuk
pengembangan jejaring dan kemitraan dengan pihak lain
maupun pemasaran langsung. Dalam pengembangannya
gapoktan dapat memberikan pelayanan informasi harga
komoditas, agar gapoktan tumbuh dan berkembang menjadi
usahatani yang mandiri sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik
bagi anggotanya;
e. Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam)
Gapoktan dapat memberikan pelayanan permodalan bagi
anggota, baik yang berasal dari iuran dan/atau simpan-
pinjam anggota serta sisa hasil usaha, maupun dari
perolehan kredit melalui perbankan, mitra usaha, atau
bantuan pemerintah dan swasta.
Fungsi-fungsi unit usaha di atas memiliki potensi di tingkat
desa/kelurahan dalam menunjang pengembangan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDesa) dimana Gapoktan dapat menjadi mitra
usaha atau salah satu unit usaha di BUMDesa.
80
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
B. Penataan Kelembagaan Bidang Perikanan Nelayan dan Budidaya
81
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Kelembagaan sektor perikanan nelayan dan budidaya
dikelolakan melalui Kelompok Nelayan Kecil (Kelompok Nelayan),
Kelompok Pembudidaya Ikan Kecil (Pokdakan) dan Pokdakan
yang dapat dikembangkan menjadi Kelompok Usaha Bersama
(KUB) maupun Koperasi Nelayan/Pembudidaya. Kelompok
Nelayan adalah kumpulan nelayan yang dibentuk beranggotakan
orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang
menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima)
GT. Sementara KUB memiliki Jumlah anggota awal atau pertama
kali paling sedikit sebanyak 10 (sepuluh) orang.
Pokdakan ialah kelompok atau badan usaha dibentuk oleh
Pembudidaya-Ikan Kecil yang menggunakan teknologi sederhana
dan melakukan pembudidayaan ikan dengan luas lahan
berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah seluruh
anggota yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha
bersama dan dipertanggungjawabkan secara bersama guna
meningkatkan pendapatan anggota. Kelompok nelayan maupun
pembudidaya ini dapat dikembangkan berdasarkan kategori
subjek nelayan, seperti kelompok nelayan pengguna alat
tradisional maupun kategori lain untuk disesuaikan dengan
kebijakan di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
82
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
b. meningkatkan usaha Nelayan Kecil dan Pembudidaya-Ikan
Kecil yang produktif, efisien, bernilai tambah dan
berkelanjutan;
c. meningkatkan kemampuan dan kapasitas Nelayan Kecil dan
Pembudidaya-Ikan Kecil;
d. menjamin akses Nelayan Kecil dan Pembudidaya-Ikan Kecil
terhadap sumber daya ikan dan lingkungannya, teknologi,
permodalan, sarana prasarana produksi dan pemasaran; dan
e. meningkatkan penumbuhkembangan kelompok Nelayan Kecil
dan kelompok Pembudidaya-Ikan Kecil.
Dalam hal fasilitasi proses pembentukan kelompok,
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menugaskan tenaga
pendamping di setiap daerah. Selain itu, terdapat sasaran subjek
perempuan atau wanita nelayan, yang terdiri dari istri nelayan,
ibu dari nelayan dan putri dari nelayan.
83
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
pemerintah daerah berkewajiban melakukan sosialisasi,
pendampingan dan pengawasan terhadap kegiatan fasilitasi
pembiayaan dan permodalan ini;
b. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan di bidang perikanan
Kegiatan fasilitasi pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan ini dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah melalui beberapa kegiatan, antara lain:
penyelenggaraan program pendidikan bagi anak-anak
Nelayan Kecil dan Pembudi Daya-Ikan Kecil; pelatihan
kewirausahaan; pelatihan berbasis kompetensi untuk
meningkatkan keahlian dan keterampilan berupa program
sertifikasi kompetensi pada bidang penangkapan dan
pembudidayaan ikan. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi
pendidikan dan pelatihan ini dapat bekerja sama dengan
lembaga pendidikan dan pelatihan terakreditasi atau
ditunjuk oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, pelaku
usaha perikanan, maupun masyarakat seperti ahli profesi,
akademisi dan lainnya yang kompeten di bidang tersebut. Di
samping itu, pemerintah dan pemerintah daerah juga
melakukan kegiatan penyuluhan tentang tata cara
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengolahan ikan,
pemasaran, analisis kelayakan usaha yang menguntungkan,
kemitraan dengan pelaku usaha perikanan dan pengelolaan
permodalan usaha. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan oleh
penyuluh perikanan, mengandung materi-materi yang
meliputi ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi,
manajemen, hukum perikanan dan kelautan, hingga
pelestarian lingkungan;
c. Penumbuhkembangan kelompok Nelayan Kecil dan
kelompok Pembudi Daya-Ikan Kecil
Kegiatan penumbuh kembangan kelompok nelayan
kecil dan pokdakan dilakukan Pemerintah dan Pemerintah
84
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Daerah melalui beberapa kegiatan, antara lain: fasilitasi
pendirian KUB, fasilitasi pengembangan KUB menjadi
koperasi perikanan, dan kegiatan pemberdayaan perempuan
pada keluarga nelayan. Kegiatan fasilitasi pendirian KUB
nelayan kecil dan/atau pembudidaya ikan berfungsi untuk
melayani kepentingan anggota dalam bidang teknis, usaha,
dan sosial kemasyarakatan. Fasilitasi pendirian KUB ini
dilakukan dengan berdasar atas pertimbangan kesamaan
kepentingan, potensi sumber daya ikan, kondisi lingkungan,
lokasi administratif atau sarana penangkapan ikan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui beberapa
kegiatan, antara lain:
1) pemberian identitas profesi Nelayan Kecil;
2) pemberian bantuan pembentukan KUB;
3) pelaksanaan registrasi kelompok;
4) penyiapan pendamping;
5) pemberian bantuan penyusunan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga;
6) pemberian bantuan penyusunan rencana usaha;
7) pemberian penguatan modal; dan/atau
8) pemberian bimbingan teknis dan manajerial.
85
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
3) sarana penangkapan ikan (kapal dan alat penangkapan
ikan) yang dimiliki;
4) peluang usaha yang akan dikembangkan;
5) mitra usaha potensial (jika sudah ada);
6) akses pemasaran;
7) potensi akses permodalan baik lembaga keuangan
bank/non bank; dan
8) kearifan lokal setempat terkait dengan usaha
penangkapan ikan, misal hukum adat dan peraturan
desa.
86
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
2) fasilitasi pengembangan Pokdakan menjadi unit
pelayanan pengembangan kelompok Pembudidaya-
Ikan Kecil;
3) fasilitasi pengembangan Pokdakan atau unit pelayanan
pengembangan kelompok Pembudidaya-Ikan Kecil
menjadi koperasi perikanan; dan
4) pemberdayaan perempuan pada keluarga nelayan
Pembudidaya-Ikan Kecil yang terdiri dari istri nelayan,
ibu nelayan maupun putri nelayan.
87
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
unit pelayanan pengembangan kelompok Pembudidaya-Ikan
Kecil yang berfungsi untuk melayani dan meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Fasilitasi pengembangan KUB menjadi
koperasi perikanan dilakukan melalui:
1) pelaksanaan kemitraan dalam rangka akses
permodalan dan usaha;
2) pemberian bantuan proses pendirian badan hukum;
3) pemberian bantuan dalam penyusunan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga; dan/atau
4) penyiapan manajerial, pengelolaan usaha,
pendampingan, dan legalitas usaha.
88
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
4) pengumpulan dan pertukaran data terpilah dalam
rangka pengembangan diversifikasi usaha bagi
perempuan; dan
5) peningkatan peranan aktif perempuan dalam
perencanaan, penganggaran, pemantauan dan
evaluasi, pelaksanaan, pengambilan keputusan dan
pengawasan.
Kegiatan pengembangan usaha, kelembagaan dan
peningkatan usaha perikanan dan nelayan, dilakukan oleh
Penyuluh perikanan yang berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan dilakukan melalui beberapa
kegiatan, antara lain:
a. memfasilitasi proses pembelajaran Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha;
b. mengupayakan kemudahan akses Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumber daya
lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya;
c. meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan
kewirausahaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
d. membantu Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam
menumbuhkembangkan kemampuannya sehingga berdaya
saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola usaha yang
baik dan berkelanjutan; dan
e. membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta
merespon peluang dan tantangan yang dihadapi Pelaku
Utama.
Penyuluh perikanan menjadi penyuluh perikanan pegawai
negeri sipil, penyuluh perikanan swadaya, penyuluh perikanan
swasta, dan penyuluh perikanan bantu. Dalam melaksanakan
tugas pendampingan terhadap fasilitasi penataan kelembagaan
ekonomi, Tenaga Pendukung Penataan Kelembagaan dan Kantor
89
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Pertanahan dapat berkoordinasi dengan para penyuluh terkait
dengan persiapan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dijelaskan di atas.
90
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
risiko tinggi, dimana tingkat risiko menengah dan tinggi harus
memiliki Perizinan Berusaha, yakni sertipikat standar produk
dan/atau standar usaha. Pendampingan dalam hal penerapan
standar ini dilakukan dalam bentuk fasilitasi bimbingan teknis,
konsultasi, dan/atau pelatihan seperti persiapan persyaratan-
persyaratan standar dan legalisasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Pelindungan, Dan
Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
bahwa Koperasi primer dibentuk paling sedikit oleh 9 (sembilan)
orang. Sementara itu, Koperasi sekunder dibentuk paling sedikit
oleh 3 (tiga) Koperasi. Koperasi ini dapat dikembangkan hingga
memperoleh status badan hukum melalui penerbitan surat
keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang
pengesahan badan hukum Koperasi.
Pemerintah memberikan kemudahan, pendampingan dan
fasilitasi untuk pengelolaan terpadu Usaha Mikro dan Usaha
Kecil, yang meliputi: pendirian/legalisasi, fasilitasi pembiayaan,
penyediaan bahan baku, fasilitas dukungan untuk proses
produksi, fasilitasi kurasi, dan fasilitasi pemasaran. Kegiatan
fasilitasi pendirian atau legalisasi di lingkungan Kementerian
Koperasi dan UKM dilakukan setidaknya 3 (tiga) bentuk fasilitasi,
antara lain:
a. Pendaftaran Perizinan Berusaha bagi Usaha Mikro dan
Usaha Kecil dalam sistem Perizinan Berusaha terintegrasi
secara elektronik;
b. Fasilitasi standardisasi dan sertifikasi dalam rangka ekspor
bagi Usaha Mikro dan Usaha Kecil yang telah mendapatkan
nomor induk berusaha; dan
c. Fasilitasi kepemilikan hak kekayaan intelektual dalam
negeri dan untuk ekspor.
91
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Fasilitasi pendirian dan/atau legalisasi ini dapat menjadi
kegiatan kunci pada kegiatan Penataan Kelembagaan di tahun
kedua Penanganan Akses Reforma Agraria ini. Sementara itu,
peluang-peluang fasilitasi akses yang dapat diupayakan pada
tahun ketiga, yakni Pengembangan Usaha dan Akses pemasaran,
dapat berupa peluang kemudahan fasilitasi pembiayaan,
fasilitasi penyediaan bahan baku, fasilitasi pendukung proses
produksi, dan fasilitasi kurasi. Ketentuan bentuk fasilitasi yang
ada di Kementerian Koperasi dan UKM yang dapat dipadukan
dengan kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria. Bentuk-
bentuk kemudahan fasilitasi pembiayaan berupa:
a. peningkatan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Usaha
Kecil;
b. pemberian imbal jasa penjaminan dan subsidi bunga;
c. penjaminan kredit modal kerja;
d. penyaluran dana bergulir;
e. fasilitasi permodalan; dan
f. fasilitasi pembiayaan lain.
Bentuk-bentuk kemudahan fasilitasi pendukung
penyediaan bahan baku berupa:
a. Membuka akses penyediaan bahan baku dan/atau bahan
penolong;
b. Memastikan ketersediaan bahan baku dan/atau bahan
penolong.
Bentuk-bentuk kemudahan fasilitasi pendukung proses
produksi berupa:
a. Sarana dan prasarana: penyediaan lahan dan bangunan
untuk dimanfaatkan sebagai lokasi proses produksi; mesin
dan peralatan produksi; dan/atau sarana pendukung lain;
b. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia: pendidikan;
pelatihan; magang; dan pendampingan;
92
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
c. Fasilitasi standardisasi dan sertifikasi produk untuk ekspor
meialui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan
berdasarkan klaster;
d. Fasilitasi desain produk dan kemasan, pengembangan
pencitraan produk, serta desain dan konten toko online; dan
e. Fasilitasi pembinaan dalam proses fabrikasi produk UMK.
Bentuk-bentuk kemudahan fasilitasi kurasi berupa:
a. Melakukan penilaian produk unggulan daerah yang
memiliki potensi pasar; dan
b. Melakukan seleksi dan penilaian terhadap UMK;
Bentuk-bentuk kemudahan fasilitasi akses pemasaran
produk UMK melalui perdagangan elektronik/nonelektronik
berupa:
a. Penyediaan tempat promosi dan pengembangan Usaha
Mikro dan Usaha Kecil;
b. Fasilitasi pameran dalam negeri dan luar negeri;
c. Pengembangan kapasitas logistik;
d. Literasi digital dan non digital; dan
e. Pengembangan agregatif bisnis online untuk membantu
pemasaran dan penjualan secara online.
Peluang-peluang terhadap akses fasilitasi pengembangan
kelembagaan UMK didukung oleh berbagai sektor pelaku usaha
dan sektor swasta secara kolaboratif.
93
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
diperbarui bahwa penyelenggara Sertipikasi Halal kolaborasi
dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan MUI.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal dan Peraturan Pemerintah Nomor
39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk
Halal, BPJPH memiliki beberapa kewenangan, yaitu:
merumuskan dan menetapkan kebijakan JPH; menetapkan
norma, standar, prosedur dan kriteria JPH; menerbitkan dan
mencabut Sertifikat Halal dan Label Halal pada Produk;
melakukan registrasi Sertifikat Halal pada Produk luar negeri;
melakukan sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Halal;
melakukan akreditasi terhadap LPH; melakukan registrasi
Auditor Halal; melakukan pengawasan terhadap JPH; melakukan
pembinaan Auditor Halal; dan melakukan kerja sama dengan
lembaga dalam dan luar negeri di bidang penyelenggaraan JPH.
Proses sertifikasi halal dapat dilakukan secara mandiri (self
declare) oleh pelaku usaha. Adapun alur sertifikasi halal adalah
sebagai berikut:
a. Pelaku usaha membuat akun SIHALAL melalui laman
http://ptsp.halal.go.id;
b. Pelaku usaha mengajukan permohonan sertifikasis halal
dengan memilih pendaftaran self declare dan kode fasilitasi;
c. Verifikasi dan validasi oleh Pendamping Proses Produk
Halal;
d. Verifikasi dokumen oleh BPJPH;
e. BPJPH menerbitkan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD);
f. Sidang fatwa MUI;
g. BPJPH menerbitkan Sertifikasi Halal; dan
h. Pelaku usaha mengunduh sertifikat halal dari SIHALAL.
94
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
3. Kelembagaan Sektor Pariwisata
95
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
pelayanan dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
bertujuan untuk :
a. melakukan kegiatan usaha ekonomi melalui pengelolaan
usaha, serta pengembangan investasi dan produktivitas
perekonomian, dan potensi desa;
b. melakukan kegiatan pelayanan urnum melalui penyediaan
barang dan/atau jasa serta pemenuhan kebutuhan umum
masyarakat desa, dan mengelola lumbung pangan desa;
c. memperoleh keuntungan atau laba bersih bagi peningkatan
pendapatan asli desa serta mengembangkan sebesar-
besarnya manfaat atas sumber daya ekonomi masyarakat
desa;
d. pemanfaatan Aset Desa guna menciptakan nilai tambah atas
Aset Desa; dan
e. mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Desa.
Pencapaian tujuan BUMDesa di atas dilakukan melalui
pengembangan fungsi yang meliputi:
a. konsolidasi produk barang dan/atau jasa masyarakat desa;
b. produksi barang dan/atau jasa;
c. penampung, pembeli, pemasaran produk masyarakat desa;
d. inkubasi usaha masyarakat desa;
e. stimulasi dan dinamisasi usaha ekonomi masyarakat Desa;
f. pelayanan kebutuhan dasar dan umum bagi masyarakat
Desa;
g. peningkatan kemanfaatan dan nilai ekonomi kekayaan
budaya, religiositas, dari sumber daya alam; dan
h. peningkatan nilai tambah pendapatan asli Desa.
96
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Pendirian BUMDesa/BUMDesa Bersama didasarkan pada
pertimbangan:
a. kebutuhan masyarakat;
b. pemecahan masalah bersama;
c. kelayakan usaha;
d. model bisnis, tata kelola, bentuk organisasi dan jenis usaha,
serta pengetahuan dan teknologi; dan
e. visi pelestarian, orientasi keberlanjutan, dan misi
pelindungan nilai religi, adat istiadat, perilaku sosial dan
kearifan lokal.
Sehubungan dengan kegiatan penataan kelembagaan
melalui BUMDesa, fasilitasi kegiatan penguatan kapasitas
kelembagaan dapat dilakukan pada subjek RA atau sekelompok
subjek RA yang sudah memiliki usaha berjalan untuk diusulkan
menjadi Unit Usaha BUMDesa. Berdasarkan ketentuan yang ada,
unit usaha BUMDesa ini badan usaha milik BUMDesa yang
melaksanakan kegiatan bidang ekonomi dan/atau pelayanan
umum berbadan hukum yang melaksanakan fungsi dan tujuan
BUMDesa dengan status badan hukum yang berbeda dengan
status badan hukum BUMDesa. Sehingga, pengembangan unit
usaha dalam BUMDesa dapat berkoordinasi dengan pemerintah
desa/kelurahan setempat beserta pengurus BUMDesa.
Fasilitasi pembentukan unit usaha dalam BUMDesa ini
dapat dilakukan sebagai upaya dalam mendorong dan
meningkatkan kesejahteraan, termasuk akses pemasaran atau
perantara/distribusi, akses permodalan, dan/atau pembinaan
melalui BUMDesa. Status hubungan antara BUMDesa dengan
unit usaha tersebut maupun pihak lain harus dilaksanakan
melalui kerja sama usaha. Sehingga, kegiatan penguatan
kelembagaan kelompok usaha/kelembagaan ekonomi di suatu
desa dapat mengembangkan usaha, pemasaran/penjualan dan
peningkatan nilai produknya dapat dilakukan dengan melakukan
97
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
perjanjian kerja sama dengan pihak pengelola BUMDesa. Untuk
melakukan fasilitasi ini, Tenaga Pendukung dapat berkoordinasi
dengan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa di tingkat
Kementerian hingga Kabupaten/Kota, Tenaga Pendamping Desa
di tingkat Kecamatan, dan Tenaga Pendamping Lokal Desa di
tingkat Desa/Kelurahan.
98
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
LAMPIRAN
99
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 1. KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN TENAGA PENDUKUNG
PENATAAN KELEMBAGAAN
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN REKRUTMEN TENAGA PENDUKUNG KEGIATAN PENATAAN
KELEMBAGAAN PADA KANTOR PERTANAHAN ….
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
100
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018
Tentang Reforma Agraria;
6. Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2019 Tentang Penataan
Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Indonesia Maju
Periode 2019 - 2020;
7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020, Tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
8. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan;
11. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 27 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
60/PMK.02/2021 Tentang Standar Biaya Keluaran Tahun
Anggaran 2022;
13. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia;
14. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan Kebijakan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
5 Tahun 2018 Tentang Standar Dokumen Pemilihan Melalui
Pengadaan Langsung Untuk Pengadaan Barang/Jasa
Lainnya/Jasa Konsultansi.
b. Gambaran Umum
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional sebagai Lembaga Pemerintah yang menangani tugas di bidang
agraria/pertanahan dan tata ruang ditingkat nasional dan regional,
mengemban sebagian Program Prioritas pengentasan kemiskinan
101
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
melalui kegiatan Reforma Agraria. Unsur penting dalam reforma agraria
adalah Penataan Aset dan Penataan Akses.
Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat beserta jajarannya
di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota berupaya melaksanakan
pemberdayaan tanah masyarakat. Dengan merekomendasikan
dilaksanakannya legalisasi aset oleh Kantor Pertanahan terhadap
bidang tanah yang pemiliknya telah memperoleh akses dari pemangku
kepentingan terkait serta memfasilitasi masyarakat penerima sertipikat
hak atas tanah agar dapat menjadikan bidang tanah dimaksud sebagai
aset yang hidup dan menjadi modal dasar bagi masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam rangka pendampingan secara aktif dan
berkesinambungan terhadap masyarakat penerima sertipikat hak atas
tanah dibutuhkan Tenaga Pendukung. Tenaga Pendukung ini akan
membantu pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Tanah Masyarakat
pada satuan kerja Kantor Pertanahan khususnya secara langsung
melakukan pemetaan sosial, penentuan model pemberdayaan, dan
pendampingan terhadap kepala keluarga subjek Penanganan Akses
Reforma Agraria. Berperan serta membantu berkoordinasi dengan
Lembaga pemerintah/nonpemerintah agar subjek Penanganan Akses
Reforma Agraria mendapatkan kesempatan akses permodalan maupun
bantuan lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang berbasis
pada pemanfaatan tanah.
Data dari pelaksanaan kegiatan pendampingan pemberdayaan
tanah masyarakat berupa data subjek Penanganan Akses yang diinput
by name by address. Penginputan dilakukan melalui aplikasi
pemberdayaan tanah masyarakat yang dapat dioperasikan secara
cepat, lengkap dan mudah oleh penggunanya serta terintegrasi antara
pusat dan daerah.
c. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari adanya Tenaga Pendukung yaitu
meningkatkan kinerja berdasarkan kebutuhan beban kerja yang
102
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
proporsional pada Kantor Pertanahan sehingga dapat memberikan
kualitas pekerjaan yang baik sesuai dengan standar yang telah disusun
dan target yang telah ditetapkan.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat adalah Direktorat Pemberdayaan Tanah
Masyarakat, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan sebagai fasilitator kegiatan Penanganan Akses Reforma
Agraria.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
a. Metode pelaksanaan
Metode yang dilakukan dalam rekrut Tenaga Pendukung melalui
pengadaan langsung.
b. Kebutuhan Personil Tenaga Pendukung
Jumlah personil yang akan direkrut sebanyak ….. (…..) orang.
c. Masa Kerja Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung yang direkrut akan berkerja selama ….. (……)
bulan.
d. Kualifikasi Personil
1. Warga Negara Indonesia;
2. Berusia minimal 22 (dua puluh dua) tahun dan maksimal 45
(empat puluh lima) tahun (disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi masing-masing daerah);
3. Untuk mekanisme Pengadaan Tenaga Pendukung, Kualifikasi
Pendidikan S1 pengalaman kurang dari 3 (tiga) tahun, Diploma
III (DIII) yang berpengalaman kerja, atau S1/DIII Fresh Graduate
(belum memiliki pengalaman kerja), bersifat sesuai kebutuhan
pemberi kerja.
4. Diutamakan Tenaga Pendukung Tahun Pertama kegiatan
Penanganan Akses Reforma Agraria;
5. Tidak berstatus ASN/TNI/Polri atau terikat kontrak kerja dengan
pihak manapun;
6. Mampu menggunakan dan mengoperasikan komputer sesuai
dengan kepentingan dan kebutuhan;
7. Mampu bekerja sama dalam tim serta memiliki komitmen kuat di
bidang pemberdayaan masyarakat;
8. Memiliki kemampuan komunikasi, presentasi dan manajerial
yang baik;
103
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
9. Bersedia bekerja penuh waktu (full time) dan berdomisili di lokasi
Penanganan Akses Reforma Agraria;
10. Memperhatikan kesetaraan gender;
11. Sanggup bekerja dalam tekanan dan target waktu;
12. Bersedia mengikuti pelatihan secara tatap muka dan/atau
virtual.
e. Peralatan Yang disediakan sendiri
1. Komputer/laptop
2. Smartphone
…………………….
NIP. ………………………
104
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 2. ASESMEN DATA PEMETAAN SOSIAL UNTUK PENATAAN
KELEMBAGAAN
105
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
PB03/ Lama masa panen hasil Potensi sektor usaha untuk
PTK04/ perkebunan/ masa rawat peningkatan nilai dan produk,
PRB04 ternak/tambak data pendukung
UT01 Pelaku usaha tambahan dalam Potensi nama subjek yang akan
keluarga dibina
UT02 Minat anggota keluarga pada Potensi nama subjek yang akan
usaha tambahan dibina
UT03 Ibu-ibu atau perempuan pada Potensi nama subjek yang akan
usaha tambahan dibina maupun dikembangkan
sebagai alternatif sumber ekonomi
subjek
PT05/ Kendala dalam ekonomi Data kendala ekonomi sebagai
PB06/ (penanaman, perawatan, masukan terhadap pemangku
PTK06/ panen, pengolahan pasca kepentingan
PRB07/ panen, keterampilan
PNY07/ pertanian, kondisi alam, dan
KW08 lainnya yang relevan seperti
pembibitan dalam ternak dan
perikanan budidaya)
PT07/ Apakah kegiatan tersebut Data potensi pendampingan
PB08/ masih berjalan? sebagai bahan pembelajaran dan
PTK08/ keberlanjutan pemberdayaan/
PRB09/ pendampingan yang berpotensi
PNY09/ untuk diintegrasikan secara lintas
KW11 sektor
PT08/ Harapan program fasilitasi/ Peluang pengembangan dan
PB09/ pendampingan pada sektor potensi kolaborasi berdasarkan
PTK09/ pertanian yang digeluti oleh tantangan pengembangan
PRB10/ keluarga (penanaman, ekonomi subjek RA
PNY10/ penambahan jenis usaha
KW12 tanam/ diversifikasi,
manajemen perawatan dan
penanaman, penjualan,
keterampilan, permodalan,
dan lainnya yang relevan)
UT09 Koperasi di tempat tinggal
responden dan jenis badan Data kelembagaan ditambah
usaha dengan informasi tentang
UT10 Keikutsertaan dalam koperasi penerbitan SK
beserta alasan Atau jika sudah ada SK, data
ke(tidak)ikutsertaan dalam penguatan kapasitas kelembagaan
koperasi itu (data ini juga disandingkan
UT11 Rencana untuk berorganisasi/ dengan data kelembagaan yang
berkelompok dalam usaha ada pada penginputan data PTM
Website.
106
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Analisa Potensi:
1. Potensi Usaha
107
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Asesmen Data Kelompok Masyarakat Penanganan Akses Reforma Agraria
No Nama Nama Sektor Sektor Jenis Luas Aset Kapasitas Akses Kendala Kebutuhan
Subjek NIK Kelompok Usaha usaha Usaha/ aset usaha/ Penjualan Pemasaran Akses
Usaha tambahan Komoditas Tanah potensi (rata-rata)
(jika usaha
sudah)
Catatan: Tabulasi data dapat dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan dan dapat dilengkapi dari kuesioner pemetaan
sosial tahun pertama
108
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Tabulasi Data Statistik
Kode Unit:
Judul Unit: Analisa Laporan Statistik Kantor Pertanahan Kab/Kota
Memiliki
Memiliki kelompok
kelompok terdaftar; 19;…
belum
terdaftar; 56;… Belum
berkelompok; 125;
62%
Data tabulasi identifikasi subjek ini dapat diperjelas lebih detail mengenai
sebaran sektor ekonomi, seperti bidang pertanian, peternakan, perikanan
tangkap, perikanan budidaya dan UKM.
109
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 3. LEMBAR PERSETUJUAN PENAMBAHAN KEANGGOTAAN
KELEMBAGAAN USAHA
2. Persetujuan dasar
Saya sebagai Ketua Kelompok ………… mengonfirmasi bahwa saya telah
melakukan pembahasan dengan anggota kelompok usaha mengenai USULAN
penambahan anggota baru sejumlah ….. (orang) untuk menjadi kelompok
yang akan difasilitasi akses dalam rangka Penanganan Akses Reforma
Agraria. Setelah membaca dan memahami ketentuan organisasi mengenai
penambahan anggota baru, bahwa partisipasi anggota baru tersebut adalah
sukarela dan bertanggung jawab.
1. Nama :
NIK :
Alamat :
2. Nama :
NIK :
Alamat :
110
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
4. Ketika terdapat hubungan keterkaitan anggota dengan kelompok
Saya memahami bahwa kelompok usaha akan bertanggung jawab dan
memastikan tidak akan ada dampak yang muncul terhadap kelompok usaha
jika terdapat penambahan anggota baru.
5. Persetujuan pertanggungjawaban
Saya setuju
6. Bagian Penandatanganan
111
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 4. BERITA ACARA PENGUSULAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
PENATAAN KELEMBAGAAN PENANGANAN AKSES REFORMA
AGRARIA
(KOP SURAT)
BERITA ACARA
PENGUSULAN PEMBENTUKAN KELOMPOK PENATAAN KELEMBAGAAN
PENERIMA AKSES REFORMA AGRARIA
NOMOR ….. /BA- /…/….
Pada hari ini, ….. tanggal …., tahun …., kami masing-masing
1. …. (nama pejabat), … (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut
Pihak Pertama;
2. …. (nama pejabat), … (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut
Pihak Kedua,
Telah melaksanakan:
(substansi acara)
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….. (dst)
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP.
112
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 5. BERITA ACARA PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
(KOP SURAT)
BERITA ACARA
PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PADA KEGIATAN PENATAAN
KELEMBAGAAN PENERIMA AKSES REFORMA AGRARIA
NOMOR ….. /BA- /…/….
Pada hari ini, ….. tanggal …., tahun …., kami masing-masing
1. …. (nama pejabat), … (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut
Pihak Pertama;
2. …. (nama pejabat), … (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut
Pihak Kedua,
Telah melaksanakan:
(substansi acara)
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….. (dst)
Dibuat di ………
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP.
113
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 6. BERITA ACARA PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN/
KELEMBAGAAN PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
(KOP SURAT)
BERITA ACARA
KEGIATAN PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN/KELEMBAGAAN PADA
PENATAAN KELEMBAGAAN PENERIMA AKSES REFORMA AGRARIA
NOMOR ….. /BA- /…/….
Pada hari ini, ….. tanggal …., tahun …., kami masing-masing
1. …. (nama pejabat), … (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut
Pihak Pertama;
2. …. (nama pejabat), … (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut
Pihak Kedua,
Telah melaksanakan:
(substansi acara)
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….. (dst)
Dibuat di ………
Mengetahui/Mengsahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP.
114
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 7. SURAT PENGANTAR PENGUSULAN PENDAFTARAN KELEMBAGAAN
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
Yth.
di -
(nama)
NIP
Tembusan:
……..
115
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 8. FORMAT SK PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
TENTANG
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT PADA KEGIATAN PENATAAN
KELEMBAGAAN PENERIMA AKSES REFORMA AGRARIA
KABUPATEN/KOTA……
TAHUN ........
KEPALA KANTOR PERTANAHAN….
Menimbang :
a. bahwa untuk mencapai kemakmuran dan
peningkatan kesejahteraan rakyat yang berprinsip
pada “keadilan, kemakmuran, kemandirian dan
keberlanjutan” dalam kerangka reforma agraria,
perlu dilaksanakan penataan akses (access reform)
melalui Penanganan Akses Reforma Agraria;
b. bahwa untuk melaksanakan kegiatan Penanganan
Akses Reforma Agraria perlu ditetapkan kelompok
usaha berdasarkan sektor usaha yang akan dibina
dalam Penanganan Akses Reforma Agraria;
c. bahwa kelompok usaha yang dimaksud diputuskan
berdasarkan Rapat Koordinasi Kegiatan Penanganan
Akses Reforma Agraria bersama dengan Perangkat
Daerah terkait;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b dan huruf c, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
..................... tentang Pembentukan Kelompok
Usaha Penanganan Akses Reforma Agraria;
Mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran
116
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
c. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 18);
d. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang
Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 21);
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2018 tentang Reforma Agraria (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 172);
f. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia tahun 2020
Nomor 985);
g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 986);
h. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2022 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 658);
117
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
i. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Tanggal 7
Agustus 2018 Nomor 520/5624/SJ Perihal
Dukungan Pelaksanaan Pemberdayaan Tanah
Masyarakat Bagi Pelaku Usaha Mikro Dan Kecil,
Petani, Nelayan, Dan Pembudi Daya Ikan Yang
Ditujukan Kepada Bupati/Walikota di seluruh
Indonesia
Memperhatikan :
a. Nota Kesepahaman Antara Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian
Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
tentang Pemberdayaan Tanah Masyarakat Bagi
Pelaku Usaha Mikro dan Kecil, Petani, Nelayan dan
Pembudidaya Ikan Nomor 37/SKB/XII/2017; Nomor
593/9395/SJ; Nomor 14/KB/M/KUKM/XI/2017;
Nomor 07/Mon/HK.220/M/12/2017; Nomor
16/MEN-KP/KB/XII/2017;
b. Perjanjian Kerja Sama Antara Direktur Jenderal
Hubungan Hukum Keagrariaan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dengan direktur Jenderal Bina Pembangunan
Daerah Kementerian Dalam Negeri, Deputi Bidang
Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah, Direktur Jenderal Prasarana dan
Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Direktur
Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan
dan Perikanan dan Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan
tentang Pelaksanaan Pemberdayaan Tanah
118
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Masyarakat Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil,
Petani, Nelayan, Dan Pembudi Daya Ikan Nomor
29/SKB-400/IV/2018,
500/1738/Bangda/2018,01/PKS/Dep.2/IV/2018,0
3/MoU/T.160/B/04/2018, 01/PKS/DJPT-KKP/IV/
2018, 01/DJPB-KKP/PKS/IV/2018;
c. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran … Nomor SP
DIPA…. Tanggal .. (disesuaikan dengan No DIPA
masing-masing Kantor Pertanahan dimana anggaran
kegiatan ini berada).
Memutuskan
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN ….…
TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA TAHUN
……………
PERTAMA : Menetapkan :
Desa/Kelurahan : ...............................
Kecamatan : ...............................
Kabupaten/Kota : ...............................
Yang merupakan Lokasi Penanganan Akses Reforma
Agraria Anggaran 2022, telah dibentuk kelompok usaha
meliputi:
119
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
2. Kelompok Usaha Sektor Peternakan, terdiri dari ……
kelompok ternak
a. Poktan …….. beranggotakan …. (orang) dengan
status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
b. Poktan …….. beranggotakan …. (orang) dengan
status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
3. Kelompok Usaha Sektor Perikanan
a. Kelompok Nelayan …….. beranggotakan ….
(orang) dengan status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
b. Kelompok Nelayan …….. beranggotakan ….
(orang) dengan status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
4. Kelompok Usaha Sektor Perikanan Budidaya
a. Pokdakan …….. beranggotakan …. (orang)
dengan status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
b. Pokdakan …….. beranggotakan …. (orang)
dengan status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
5. Kelompok Usaha Sektor UKM
a. Kelompok Usaha …….. beranggotakan ….
(orang) dengan status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
b. Kelompok Usaha …….. beranggotakan ….
(orang) dengan status telah telah berbadan
hukum/terdaftar/belum terdaftar
120
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Reforma Agraria ini berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan ..... Tahun Anggaran
2022.
Ditetapkan di….
Pada tanggal
Kepala Kantor Pertanahan ...........
Nama ...............................
NIP ..................................
121
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 9. KERANGKA PENULISAN LAPORAN DI KANTOR PERTANAHAN
SISTEMATIKA LAPORAN
KEGIATAN PENATAAN KELEMBAGAAN PENERIMA AKSES REFORMA
AGRARIA DI KANTOR PERTANAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Waktu Pelaksanaan (Tabel Pelaksanaan Pekerjaan dengan Uraian
Kegiatan)
BAB II
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
122
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 10. RANCANGAN RENCANA AKSI KEGIATAN PENATAAN KELEMBAGAAN
Rencana Aksi Kegiatan Penatan Kelembagaan dan
Persiapan Kegiatan Tahun Ketiga (Pengembangan Usaha dan Akses Pemasaran)
Pengembangan penyusunan Rencana Aksi dan rincian rencana pendampingan dalam Pengembangan Usaha dan Akses Pemasaran
ini didasarkan pada konsep manajemen produk, yaitu manajemen fungsi strategis dalam siklus produksi yang berurusan
langsung dengan pengembangan produk, pembenahan bisnis, peluncuran produk, hingga strategi pemasaran
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
Kelurahan/Desa :
Kelompok :
Kegiatan Sasaran
Area Identifikasi Identifikasi Rincian Target
No Tujuan Fasilitasi Prioritas Stakeholder
Pengembangan Kendala Kebutuhan Kegiatan Output
Akses Kegiatan
Tujuan
Kegiatan survei monitoring ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan Penanganan akses Reforma Agraria, terutama
monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan penataan kelembagaan.
RE. RESPONDEN
RES5 Telepon/HP
1. Telepon /HP └─┴─┴─┴─┘-└─┴─┴─┴─┴─┴─┴─┴─┘ 2. Tidak berlaku
124
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
ME. PERKEMBANGAN KEGIATAN PENDAMPINGAN
Kami ingin menanyakan tentang Perkembangan Penanganan Akses dan Potensi Penambahan dan/atau Diversifikasi Sektor Usaha
ME01 Siapa yang mengikuti program pendampingan dalam Penanganan Akses Reforma Agraria? 1. Kepala rumah tangga 4. Anak perempuan
Status dalam keluarga 2. Istri 5. Anggota keluarga lainnya …………………..
3. Anak laki-laki 6. Belum memperoleh program pendampingan
ME02 Apakah keluarga ini mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dari pemerintah tahun 1. Ya 2. Tidak (PG01)
ini?
ME03 Jenis bantuan pemenuhan kebutuhan dasar apa saja yang diterima tahun ini? a. Raskin c. BBNL (Bahan Bangunan Non Lokal) e. Lainnya,
b. PKH (Program Keluarga Harapan) d. Bantuan Sosial
ME04 Apakah ada usulan yang diajukan terkait kendala dalam sektor usaha? Apa usulannya pada
kunjungan pendataan pertama (pemetaan sosial tahun pertama?
a. Permodalan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
b. Pembibitan/ pembenihan/ pembiakan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
c. Penanaman/ pembudidayaan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
d. Perawatan/ pemeliharaan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
e. Panen 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
f. Pasca panen/ penjualan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
g. Peningkatan nilai tambah dari hasil usaha lama 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
h. Keterampilan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
i. Alat produksi 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
j. Usaha rumahan/ niaga 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
k. …………………… 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
ME05 Apakah sudah ada kegiatan yang dilaksanakan terkait usulan untuk pengembangan sektor usaha _______________________________________________________
atau peningkatan nilai produk? Apa kegiatannya?
_______________________________________________________
a. Permodalan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
b. Pembibitan/ pembenihan/ pembiakan 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
c. Penanaman/ pembudidayaan 1. Ya 2. Tidak
d. Perawatan/ pemeliharaan _______________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
e. Produksi hasil _______________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
f. Pasca panen/ penjualan/ pemasaran _______________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
g. Keterampilan (pelatihan, workshop) 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
h. Pemanfaatan teknologi tepat guna 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
i. Perijinan usaha/ sertifikasi produk 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
j. Lainnya …………………… 1. Ya 2. Tidak _______________________________________________________
125
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
ME06 Jika belum ada kegiatan pendampingan? apa kendalanya? ________________________________________________________
a. Permodalan 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
b. Pembibitan/ pembenihan/ pembiakan 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
c. Penanaman/ pembudidayaan 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
d. Perawatan/ pemeliharaan 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
e. Panen 1. Ya 2. Tidak
________________________________________________________
f. Pasca panen/ penjualan 1. Ya 2. Tidak
________________________________________________________
g. Keterampilan 1. Ya 2. Tidak
h. Pemanfaatan teknologi tepat guna ________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
i. Pemasaran ________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
j. Perijinan usaha/ sertifikasi produk 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
k. Lainnya …………………… 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
ME07 Apakah ada penambahan usaha atau produk yang diusahakan keluarga dalam waktu dua tahun
terakhir? Jika iya, apa tambahan usahanya? ________________________________________________________
a. Pertanian 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
b. Peternakan 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
c. Perkebunan (jenis tanaman) ________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
d. Perikanan budidaya (jenis hewan budidaya) ________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
e. UKM (jenis usaha produksi/ niaga) ________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak
f. Sektor jasa (jenis sektor jasa) 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
g. Lainnya ……………………. 1. Ya 2. Tidak ________________________________________________________
ME08 Apakah ada penambahan pengetahuan atau keterampilan? Apa pembelajarannya? 1. ___________________________________________________________
1. Ya 2. Tidak 2. ___________________________________________________________
126
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
PTP. POTENSI PENINGKATAN PENDAPATAN
Kami ingin menanyakan tentang potensi peningkatan pendapatan
PTP01 Semenjak ada kegiatan Reforma Agraria dan/atau Penanganan Akses Reforma Agraria,
apakah ada peningkatan pendapatan? Jika iya, berapa peningkatannya? 1. Ya 2. Tidak Rp └─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘.└─┴─┴─┘
PTP02 Berapa rata-rata hasil dari usaha yang dilakukan tahun ini? ( jawaban merupakan jumlah
sumber peningkatan pendapatan tahun ini dengan konversi rupiah– jawaban bisa lebih
dari satu) a. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
a. Pertanian pangan b. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
b. Ladang
c. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
c. Tegal
d. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
d. Kebun pekarangan
e. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
e. Perkebunan
f. Areal peternakan f. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
g. Tambak/ budidaya g. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
h. Pertokoan/niaga h. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
i. Jasa i. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
j. Sumber lainnya j. Rp └─┴─┘.└─┴─┴─┘. └─┴─┴─┘
127
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 12. LAPORAN SURVEI MONITORING PENATAAN KELEMBAGAAN
TAHUN KEDUA
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Berisi penjelasan tentang latar belakang dan dasar-dasar pelaksanaan
monitoring tahap kedua sebagai evaluasi kegiatan pemberdayaan tanah
masyarakat;
B. Maksud dan Tujuan
Memuat maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
melalui survei monitoring tahap kedua untuk memahami perkembangan
kegiatan pendampingan.
C. Sasaran Lokasi dan Target Rumah Tangga Dampingan
Memuat informasi tentang pemilihan lokasi, pertimbangan pemilihan, beserta
sasaran keluarga sebagai penerima manfaat kegiatan pemberdayaan tanah
masyarakat yang telah dilakukan pada tahun 2022 maupun kegiatan tahun
2023. Penjelasan tentang proses sampling dan pemilihan calon responden.
LAMPIRAN
129
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
LAMPIRAN 13. DAFTAR KERJA SAMA KEMENTERIAN ATR/BPN DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH DAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA NONPEMERINTAH
BENTUK JANGKA
NO JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA BERAKHIR RUANG LINGKUP
KERJA SAMA WAKTU
1 MOU Legalisasi dan Pengelolaan Barang Milik SKK MIGAS a. Sertipikasi hak atas tanah
Negara Berupa Tanah yang dikelola oleh b. asistensi pengadaan tanah bagi kepentingan umum yang dilaksanakan oleh PIHAK
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan 5 Tahun 27/01/2024 PERTAMA
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi c. penanganan permasalahan aset tanah PIHAK PERTAMA
d. pertukaran data dan informasi terkait aset tanah PIHAK PERTAMA
2 MOU Penyelamatan Danau Rawa Pening dan Kementerian PUPR a. koordinasi, sinkronisasi program dan pelaksanaan penyelamatan Danau Rawa Pening dan
Pemulihan daerah aliran sungai tuntang di Kementerian LHK pemulihan daerah aliran sungai tuntang
Provinsi Jawa Tengah BNPB 5 Tahun 25/03/2024 b. sinkronisasi mitigasi bencana dan literasi kebencanaan untuk masyarakat
Pemprov Jateng c. konservasi tanah dan air serta pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
Pemkab Semarang
3 MOU Rehabilitasi Kawasan Pegunungan Cyclops - BNPB (1) Objek Nota Kesepakatan ini adalah Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop, Danau
dan Pemulihan DAS Sentani - Kementerian LHK Sentani, Daerah Aliran Sungai Sentani Tami di Provinsi Papua.
- Kementerian PUPR (2) Ruang Lingkup Nota Kesepakatan ini meliputi:
- Kementerian a. koordinasi, sinkronisasi program dan pelaksanaan pemulihan kawasan cagar alam
PPN/Bapenas Pegunungan Cycloop, Danau Sentani, Daerah Aliran Sungai Sentani Tami;
- Pemprov Papua b. perencanaan detail tata ruang dan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
- Pemkab Jayapura Pegunungan Cycloop, Danau Sentani, Daerah Aliran Sungai Sentani Tami yang berwawasan
- Pemkot Jayapura lingkungan dan berbasis pengurangan risiko bencana;
- Pemkab Keerom c. sinkronisasi mitigasi bencana dan literasi kebencanaan untuk masyarakat melalui edukasi,
- Universitas sosialisasi dan simulasi bencana;
Cenderawasih 5 Tahun 31/03/2024 d. konservasi tanah dan air serta pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan;
- PT Freeport Indonesia e. penataan kawasan dan pemulihan ekosistem cagar alam Pegunungan Cycloop;
- Dewan Adat Suku f. pemetaan hak ulayat masyarakat adat yang berwawasan lingkungan dan berbasis
Sentani mitigasi bencana;
- Lebaga Musyawarah g. penguatan pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah berbasis
Adat Port Numbay komunitas dan ekonomi lokal;
- Dewan Persekutuan h. pembangunan infrastruktur, investasi dan perijinan sesuai dengan daya dukung dan daya
Gereja-Gereja Papua tampung yang berwawasan lingkungan dan berbasis mitigasi bencana;
- BPP GKI di Indonesia i. menyediakan lokasi dan hunian sementara serta hunian tetap bagi masyarakat terdampak
- BPP GIDI di Indonesia bencana, dan rawan bencana;
j. bidang lain yang disepakati PARA PIHAK.
131
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BENTUK JANGKA
NO JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA BERAKHIR RUANG LINGKUP
KERJA SAMA WAKTU
8 PKS Penguatan Dan Pemanfaatan Basis Data Direktorat Jenderal a.akses data Pemilik Manfaat (Beneficial Ownership) pada sistem pelayanan administrasi
Pemilik Manfaat (BENEFICIAL OWNERSHIP) Administrasi Hukum korporasi pada PIHAK I dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan pada PIHAK II;
Dalam Rangka Pencegahan Tindak Pidana Umum Kemenenterian b.penguatan dan pemanfaatan data Pemilik Manfaat (Beneficial Ownership) pada sistem
5 Tahun 02/07/2024
Bagi Korporasi Dalam Pelayanan Pemberian Hukum dan Hak Asasi pelayanan administrasi korporasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan untuk
Hak Atas Tanah Dan Peralihan Hak Atas Manusia pencegahan tindak pidana bagi korporasi; dan
Tanah Di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit c.peningkatan kapasitas sumber daya manusia PARA PIHAK
9 MOU Percepatan Sertipikasi Tanah Wakaf Badan Wakaf Indonesia a. sosialisasi dan pembinaan percepatan sertipikasi tanah wakaf;
b. pertukaran data dan/atau informasi terkait tanah wakaf;
5 Tahun 10/09/2024
c. penanganan sengketa/konflik tanah wakaf; dan
d. kegiatan lain yang disepakati PARA PIHAK.
10 MOU Pendaftaran Tanah dalam Program Badan Pengelola Dana a. pendaftaran tanah pekebun peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat;
Peremajaan Sawit Rakyat Perkebunan Kelapa b. penanganan permasalahan tanah pekebun peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat;
Sawit (BPDPKS) c. pertukaran data dan/atau informasi;
5 Tahun 20/01/2025
d. dukungan terhadap program strategis nasional PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
yang berlaku; dan
e. kegiatan lain yang disepakati PARA PIHAK.
11 PKS Pelaksanaan Pendaftaran Tanah dalam Badan Pengelola Dana a. pendaftaran tanah pekebun peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat;
Program Peremajaan Sawit Rakyat Perkebunan Kelapa b. penanganan permasalahan tanah pekebun peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat;
Sawit (BPDPKS) c. pertukaran data dan/atau informasi;
5 Tahun 20/01/2025
d. dukungan terhadap program strategis nasional PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
yang berlaku; dan
e. kegiatan lain yang disepakati PARA PIHAK.
12 MOU Dukungan Tugas dan Fungsi Terkait Komisi Pengawas a. pertukaran data dan/atau informasi;
Pelaksanaan Mandat Hukum Persaingan Persaingan Usaha b. sosialisasi dan advokasi prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat;
5 Tahun 15/06/2025
Usaha dan Pengawasan Kemitraan di Bidang (KPPU) c. pemberian bantuan narasumber dan/atau ahli; dan
Pertanahan d. kegiatan lain yang disepakati PARA PIHAK
13 PKS Penanganan Pengaduan dalam Upaya Komisi Pemberantasan a. penyusunan dan/atau penguatan aturan internal Kementerian Agraria dan Tata
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Korupsi (KPK) Ruang/Badan Pertanahan Nasional terkait penanganan pengaduan tindak pidana korupsi;
b. penguatan komitmen pengelolaan penanganan pengaduan tindak pidana korupsi;
5 Tahun 20/12/2025
c. penanganan pengaduan tindak pidana korupsi melalui aplikasi terintegrasi;
d. koordinasi dan kegiatan bersama penanganan pengaduan tindak pidana korupsi; dan
e. pertukaran data dan/atau informasi.
132
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BENTUK JANGKA
NO JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA BERAKHIR RUANG LINGKUP
KERJA SAMA WAKTU
14 MOU Revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Kementerian Dalam Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi : 1. Pelaksanaan Komponen Kegiatan yang
Penyelamatan Air Negeri; mendukung pencapaian Revitalisasi GN-KPA yaitu: a. Penataan ruang, penataan
Kementerian pembangunan fisik, penatagunaan tanah dan penataan kependudukan; b. Konservasi tanah
Perencanaan dan air serta konservasi sumber daya air; c. Pengendalian daya rusak air; d. Pengelolaan
Pembangunan kualitas air dam pengendalian pencemaran air; e. Efisiensi dalam pengelolaan pemanfaatan
Nasional/Badan air; dan f. Pendayagunaan sumber daya air. 2. Penyediaan sarana dan prasarana untuk
Perencanaan mendukung pencapaian Revitalisasi GN-KPA. 3. Penyediaan lokasi dalam rangka
Pembangunan Nasional; mendukung Revitalisasi GN-KPA. 4. Penyediaan Sumber Daya Manusia untuk mendukung
Kementerian PUPR; Revitalisasi GN-KPA.
Kementerian Pertanian;
Kementerian 5 (lima) 14/01/2026
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
Kementerian Badan
Usaha Milik Negara;
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan
15 MOU Sinergi Tugas Dan Fungsi Bidang Kementerian Keuangan Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:
Agraria/Pertanahan, Tata Ruang, Dan a. pemanfaatan bersama data dan/atau informasi agraria/pertanahan, tata ruang, dan
Keuangan Negara keuangan negara;
b. penyelarasan kebijakan agraria/pertanahan, tata ruang, dan keuangan negara;
c. pemberian dukungan program PARA PIHAK;
5 (lima) 14/06/2026
d. pemberian dukungan terhadap pencegahan dan penyelesaian kasus pertanahan;
e. pengembangan sistem administrasi agraria/pertanahan, tata ruang, dan keuangan
negara;
f. pengembangan kompetensi teknis PARA PIHAK; dan
g. lingkup lain terkait tugas dan fungsi PARA PIHAK.
16 PKS Sinergi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi:
Pertanahan dan Perpajakan Pajak, Kementerian a. pertukaran dan pemanfaatan bersama data dan/atau informasi pertanahan dan
sejak
Keuangan perpajakan;
ditandatanga
b. penelitian bukti pemenuhan kewajiban penyetoran Pajak Penghasilan dalam rangka
ni sampai
pelayanan pertanahan;
dengan
14/06/2026 c. dukungan pengembangan sistem informasi dan validasi data pertanahan;
berakhirnya
d. penyelarasan kebijakan perpajakan di bidang pertanahan;
Nota
e. Konfirmasi Status Wajib Pajak;
Kesepahama
f. kerja sama dalam bidang penegakan hukum;
n
g. pengembangan kompetensi teknis; h. pembentukan tim teknis; dan
i. kegiatan llain dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi PARA PIHAK.
133
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BENTUK JANGKA
NO JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA BERAKHIR RUANG LINGKUP
KERJA SAMA WAKTU
18 PKS Dukungan Tugas dan Fungsi terkait Komisi Pengawas a. pertukaran data dan/atau informasi;
Pelaksanaan Hukum Persaingan Usaha dan Persaingan Usaha b. sosialisasi dan advokasi prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat;
Pengawasan Kemitraan di Bidang Pertanahan Republik Indonesia c. peningkatan kompetensi teknis sumber daya manusia PARA PIHAK; dan
5 tahun 06/12/2026
(KPPU RI) d. dukungan terhadap program strategis nasional PIHAK KEDUA.
19 MoU SINERGITAS PELAKSANAAN TUGAS DAN Kementerian Hukum dan a. pemanfaatan data dan/atau informasi;
FUNGSI DI BIDANG PERTANAHAN, HUKUM Hak Asasi Manusia b. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi;
DAN HAK ASASI MANUSIA (Kemenkumham) c. pemanfaatan data keperdataan;
d. dukungan keimigrasian dalam rangka pengelolaan pelayanan pertanahan bagi warga
negara asing;
e. peningkatan pemajuan hak asasi manusia di bidang pertanahan;
f. pembentukan peraturan perundang-undangan;
5 tahun 22/03/2027
g. pendampingan pendaftaran Intellectual Property Rights;
h. pengelolaan dan pengembangan administrasi pertanahan;
i. asistensi pencegahan dan penanganan permasalahan tanah aset PIHAK II;
j. peningkatan kompetensi teknis sumber daya manusia PARA PIHAK;
k. dukungan terhadap program strategis nasional PARA PIHAK;
l. pemanfaatan sarana dan prasarana PARA PIHAK; dan
m. kerja sama lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas PARA PIHAK.
20 PKS PELAKSANAAN KESEPAKATAN BERSAMA BINA PEMBANGUNAN a. penataan ruang, penataan pembangunan fisik, penataan pertanahan dan penataan
REVITALISASI GERAKAN NASIONAL DAERAH, kependudukan;
KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR KEMENTERIAN DALAM b. konservasi tanah dan air serta konservasi sumber daya air;
(GN-KPA) NEGERI c. pengendalian daya rusak air;
DEPUTI BIDANG d. pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air;
KEMARITIMAN DAN e. efisiensi dalam pengelolaan pemanfaatan air; dan
SUMBER DAYA ALAM, f. pendayagunaan sumber daya air.
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/BAPPENAS
KEMENTERIAN
5 Tahun 29/03/2027
PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN
RAKYAT
KEMENTERIAN
PERTANIAN
PENGENDALIAN DAS
DAN HUTAN LINDUNG,
KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
DEPUTI BIDANG
INFRASTRUKTUR
134
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BENTUK JANGKA
NO JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA BERAKHIR RUANG LINGKUP
KERJA SAMA WAKTU
21 MoU Sinergi Tugas dan Fungsi Bidang Kementerian Pekerjaan a. dukungan terhadap program PARA PIHAK;
Agraria/Pertanahan, Tata Ruang, Pekerjaan Umum dan Perumahan b. pertukaran data dan/atau informasi;
Umum, dan Perumahan Rakyat (PUPR) c. pengembangan kompetensi teknis sumber daya manusia PARA PIHAK;
5 tahun 24/05/2027
d. pemanfaatan bersama sarana dan prasarana;
e. penelitian dan/atau kajian bersama; dan
f. bentuk kerja sama lainnya yang disepakati PARA PIHAK.
22 MoU KERJA SAMA PENYELENGGARAAN Kementerian a. penyelenggaraan Pelayanan Publik pada Mal Pelayanan Publik yang menjadi
PELAYANAN PUBLIK PADA MAL PELAYANAN Pendayagunaan Aparatur kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
PUBLIK Negara Dan Reformasi kabupaten/kota;
Birokrasi,
b. penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pemberian pelayanan publik oleh
Kementerian Dalam
PARA PIHAK PENYELENGGARA PELAYANAN;
Negeri, Mahkamah Agung,
c. penyediaan sumber daya manusia dalam pelaksanaan pemberian pelayanan publik oleh
Kementerian Keuangan,
PARA PIHAK PENYELENGGARA PELAYANAN;
Kementerian Hukum Dan
Hak Asasi Manusia, d. penyediaan anggaran pelaksanaan pemberian pelayanan; dan
Kementerian Agama, e. Pertukaran data/informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada Mal
Kementerian Agraria Dan Pelayanan Publik.
Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional,
Kejaksaan Republik 5 tahun 27/06/2027
Indonesia,
Kepolisian Negara
Republik Indonesia,
Badan Narkotika Nasional,
Badan Pengawas Obat
Dan Makanan,
Badan Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia,
Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia,
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan,
Badan Penyelenggara
135
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
BENTUK JANGKA
NO JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA BERAKHIR RUANG LINGKUP
KERJA SAMA WAKTU
23 MoU SINERGI TUGAS DAN FUNGSI DI BIDANG ARSIP NASIONAL a. perumusan kebijakan terkait pengelolaan dokumen/arsip PIHAK KESATU;
AGRARIA/PERTANAHAN,TATA RUANG, DAN REPUBLIK INDONESIA b. penyusunan ketentuan dan peraturan teknis untuk mendukung pengelolaan
KEARSIPAN (ANRI) dokumen/arsip elektronik;
c. penyimpanan dan pengelolaan dokumen/arsip PIHAK KESATU;
d. dukungan penyelesaian permasalahan terkait kearsipan PIHAK KESATU;
e. dukungan terhadap penyelamatan dokumen/arsip PIHAK KESATU;
f. pendaftaran tanah aset PIHAK KEDUA meliputi:
5 Tahun 26/07/2027
1. pendaftaran tanah pertama kali; dan
2. pemeliharaan data pendaftaran tanah.
g. pengembangan kompetensi sumber daya manusia PARA PIHAK;
h. pertukaran data dan/atau informasi;
i. pemanfaatan sarana dan prasarana PARA PIHAK;
j. sosialisasi, edukasi, dan publikasi; dan
k. bentuk kerja sama lain yang disepakati PARA PIHAK.
24 MoU SINERGI TUGAS DAN FUNGSI BIDANG Komisi Yudisial
AGRARIA/PERTANAHAN, TATA RUANG
5 Tahun 25/09/2027
DALAM MEWUJUDKAN PERADILAN BERSIH
DAN HAKIM BERINTEGRITAS
25 MOU PENYELENGGARAAN, PENGEMBANGAN, BADAN INFORMASI a. kerja sama penyelenggaraan CORS (Continuosly Operating Reference Station);
DAN PEMANFAATAN TERHADAP DATA, GEOSPASIAL b. pembuatan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Penyelenggaraan Peta Skala Besar;
INFORMASI DAN INFRASTRUKTUR c. penyediaan peta dasar oleh PIHAK KEDUA untuk keperluan percepatan penyusunan
GEOSPASIAL UNTUK PEMBANGUNAN DI Rencana Tata Ruang atau keperluan lainnya yang menjadi tugas dan fungsi PIHAK KESATU;
BIDANG AGRARIA/PERTANAHAN DAN TATA d. pembinaan informasi geospasial tematik oleh PIHAK KEDUA;
RUANG e. pertukaran dan berbagi pakai (sharing) data dan/atau informasi geospasial dasar dan
tematik;
5 Tahun 06/11/2027 f. diseminasi informasi terkait penyelenggaraan program dan kegiatan
PARA PIHAK;
g. pemanfaatan bersama sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan PARA PIHAK;
h. peningkatan kompetensi sumber daya manusia PARA PIHAK di bidang informasi
geospasial;
i. monetisasi layanan informasi geospasial PARA PIHAK; dan
j. bentuk kerja sama lain yang disepakati oleh PARA PIHAK.
26 PKS PENGELOLAAN WARKAH YURIDIS DAN SEKRETARIAT UTAMA musan kebijakan terkait pengelolaan Arsip berupa Warkah Yuridis dan Buku Tanah dalam
BUKU TANAH PADA KEMENTERIAN ARSIP NASIONAL bentuk manual maupun elektronik;
AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN REPUBLIK INDONESIA 3 TAHUN 11/01/2026 b. penyimpanan dan pengelolaan Arsip Warkah Yuridis dan Buku Tanah; dan
PERTANAHAN NASIONAL c. peningkatan kompetensi sumber daya manusia PIHAK KESATU mengenai pengelolaan
Arsip Warkah Yuridis dan Buku Tanah.
136
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DAFTAR KERJA SAMA KEMENTERIAN ATR/BPN DENGAN NON KEMENTERIAN LEMBAGA
JANGKA
NO BENTUK KERJA SAMA JUDUL KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA TANGGAL
WAKTU
Percepatan Sertipikasi Hak Atas
Tanah dan Penanganan PT Permodalan Nasional
1 MoU 03/11/2022 5 Tahun
Permasalahan Tanah Agunan Milik Madani
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Dukungan Pelaksanaan Program PT Permodalan Nasional
2 PKS 23/11/2022 5 Tahun
Pemberdayaan Tanah Masyarakat Madani
Dukungan Program Reforma Agraria
3 MoU ARUNA
Berbasis Perikanan
Dukungan Pelaksanaan Program
4 PKS ARUNA
Pemberdayaan Tanah Masyarakat
Dukungan Pengembangan dan
Pemasaran Kegiatan Pemberdayaan
5 MoU Tanah Masyarakat Berbasis Usaha IKAWATI-LADARA 25/07/2022 3 Tahun
Mikro, Kecil, dan Menengah Binaan
Kementerian ATR/BPN
Dukungan Pengembangan dan
Pemasaran Kegiatan Pemberdayaan
6 PKS Tanah Masyarakat Berbasis Usaha IKAWATI-LADARA
Mikro, Kecil, dan Menengah Binaan
Kementerian ATR/BPN
137
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DAFTAR KERJA SAMA KEMENTERIAN ATR/BPN DENGAN UNIVERSITAS
138
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
No Mitra Kerja Sama KAB/KOTA, PROVINSI Jangka Waktu Berakhir Judul
10 Universitas Jenderal Soedirman (MoU) Purwokerto, Jawa 5 Tahun 16 September 2026 Peningkatan dan Pengembangan Ilmu
Tengah Pengetahuan, Teknologi, dan Sumber Daya
Manusia di Bidang Agraria/Pertanahan dan Tata
Ruang
11 Universitas Jenderal Soedirman (PKS) Purwokerto, Jawa Sampai dengan 15 September 2026 Dukungan Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Tengah Berakhirnya Nota Tanah Masyarakat
Kesepahaman Nomor
17.1/SKB-
100.HK.03.01/IX/2021;
dan Nomor
T/1533/UN23/HK.06.00/
2021
12 Universitas Esa Unggul (MoU) Jakarta Barat, DKI 5 Tahun 7 Oktober 2023 Peningkatan Dan Pengembangan Kapasitas Sumber
Jakarta Daya Manusia Dalam Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Di Bidang Infrastruktur
Keagrariaan
13 Universitas Esa Unggul (PKS) Jakarta Barat, DKI 6 Tahun 8 Oktober 2023 Peningkatan Dan Pengembangan Kapasitas Sumber
Jakarta Daya Manusia Dalam Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Di Bidang Infrastruktur
Keagrariaan
14 Universitas Hasanuddin (MoU) Kota Makassar, Sulawesi 5 Tahun 24 Oktober 2026 Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan
Selatan Sumber Daya Manusia Di Bidang Agraria/
Pertanahan Dan Tata Ruang
15 Universitas Syiah Kuala (MoU) Kota Banda Aceh, Aceh 5 Tahun 17 November 2026 Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan
Sumber Daya Manusia Di Bidang Agraria/
Pertanahan Dan Tata Ruang
16 Universitas Sumatera Utara (MoU) Medan, Sumatera Utara 5 Tahun 9 Maret 2027 Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan
Sumber Daya Manusia Di Bidang
Agraria/Pertanahan Dan Tata Ruang
17 Institut Teknologi Kalimantan (MoU) Kota Balikpapan, 5 Tahun 10 Juli 2027 Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan
Kalimantan Timur Sumber Daya Manusia Di Bidang
Agraria/Pertanahan Dan Tata Ruang
18 Universitas Islam Bandung (MoU) Bandung, Jawa Barat 6 Tahun 11 Juli 2027 Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan
Sumber Daya Manusia Di Bidang
Agraria/Pertanahan Dan Tata Ruang
19 Universitas Padjadjaran (MoU) Kab. Sumedang, Jawa 5 Tahun 20 Juli 2027 Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Barat Penilaian Kompetensi Dan Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia Di Bidang
Agraria/Pertanahan Dan Tata Ruang
20 Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Kab. Sumedang, Jawa 5 Tahun Dukungan Pelaksanaan Program Pemberdayaan
(PKS) Barat Tanah Masyarakat
21 Universitas Jambi (MoU) Kab. Muaro Jambi, 5 tahun 31 Juli 2027 Penelitian, Pengabdian, Peningkatan Dan
Jambi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan
Sumber Daya Manusia Di Bidang
Agraria/Pertanahan Dan Tata Ruang
22 Universita Trisakti (MoU) Jakarta Barat, DKI 5 Tahun 6 September 2027 Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada
Jakarta Masyarakat Serta Peningkatan Dan Pengembangan
Kompetensi, Dan Kapasitas Sumber Daya Manusi
23 Universita Trisakti (PKS) Jakarta Barat, DKI 6 Tahun 6 September 2027 Penyusunan Kebijakan Dalam Rangka Pencegahan
Jakarta Dan Percepatan Penyelesaian Kasus Pertanahan
24 Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian Kota Bandung, Jawa 5 Tahun 6 November 2027 Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister Dan
Institut Teknologi Bandung (PKS) Barat Doktor Program Studi Teknik Geodesi Dan
Geomatika
139
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
DAFTAR POTENSI KERJA SAMA KEMENTERIAN ATR/BPN TAHUN 2023
TAHAPAN PENYUSUNAN
NO BENTUK KERJA SAMA MITRA KERJA SAMA JUDUL KERJA SAMA
KERJA SAMA
Kementerian Lembaga
Pemberdayaan Hak Atas Tanah Perumusan Naskah
Kementerian Dalam Negeri
Masyarakat Bagi Pelaku Usaha Mikro
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia
MoU dan Kecil, Petani, Nelayan dan
1 Kementerian Koperasi dan UKM
Lintas Sektor Pembudi Daya Ikan
Kementerian Pertanian
Kementerian Perikanan
140
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Universitas
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Penjajakan
1 PKS
Utara
2 MoU Universitas Sam Ratulangi, Manado Penjajakan
3 MoU Universitas Udayana Bali
4 MoU Universitas Hasanuddin Makasar
5 PKS Universitas Jambi
Non Kementerian Lembaga
1 MoU PKS DAB Subur Penjajakan
2 MoU PKS Agrobot Penjajakan
3 PKS Agree Telkom Penjajakan
4 MoU Great Giant Foods Penjajakan
5 MoU Forum CSR Indonesia Penjajakan
6 MoU Badan Pusat Statistik Penjajakan
7 MoU Sumber Energi Pangan Penjajakan
Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi Penjajakan
8 MoU
(HIPMI PT)
141
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
Lampiran 14. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAERAH BERDASARKAN KATEGORI
142
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
STANDAR BIAYA KELUARAN: AKSES REFORMA AGRARIA KATEGORI II
(SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGAH, SULAWESI TENGGARA, NUSA TENGGARA BARAT, KEP. BANGKA BELITUNG, KEP. RIAU)
TAHUN 2023
Rincian Perhitungan
Volume Jenis
No Tahapan Pelaksanaan dan Rincian Komponen Biaya Harga Satuan Jumlah
Rincian Komponen Satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5x7)
6419 Penanganan Akses Reforma Agraria
6419.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria (Akses
6419.QDD.001 1 Utama 58.700.000
Reforma Agraria Tahun Ke 2) Kategori II
051 Penguatan Kelembagaan v 33.200.000
521211 Belanja Bahan 500.000
- Konsumsi Rapat Paket 2 250.000 500.000
143
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
STANDAR BIAYA KELUARAN: AKSES REFORMA AGRARIA KATEGORI III
(ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA BARAT, KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, KALIMANTAN TIMUR, KALIMANTAN SELATAN,
SULAWESI SELATAN, SULAWESI BARAT, GORONTALO)
TAHUN 2023
Rincian Perhitungan
Volume Jenis
No Tahapan Pelaksanaan dan Rincian Komponen Biaya Harga Satuan Jumlah
Rincian Komponen Satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5x7)
6419 Penanganan Akses Reforma Agraria
6419.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria (Akses
6419.QDD.001 1 Utama 52.200.000
Reforma Agraria Tahun Ke 2) Kategori III
051 Penguatan Kelembagaan v 30.100.000
521211 Belanja Bahan 400.000
- Konsumsi Rapat Paket 2 200.000 400.000
144
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
STANDAR BIAYA KELUARAN: AKSES REFORMA AGRARIA KATEGORI IV
(RIAU, JAMBI, BENGKULU, SUMATERA SELATAN, LAMPUNG)
TAHUN 2023
Rincian Perhitungan
Volume Jenis
No Tahapan Pelaksanaan dan Rincian Komponen Biaya Harga Satuan Jumlah
Rincian Komponen Satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5x7)
6419 Penanganan Akses Reforma Agraria
6419.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria (Akses Reforma
6419.QDD.001 1 Utama 48.600.000
Agraria Tahun Ke 2) Kategori IV
051 Penguatan Kelembagaan v 28.900.000
521211 Belanja Bahan 400.000
- Konsumsi Rapat Paket 2 200.000 400.000
145
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
STANDAR BIAYA KELUARAN: AKSES REFORMA AGRARIA KATEGORI V
(DKI JAKARTA, JAWA BARAT, JAWA TENGAH, D.I. YOGYAKARTA, JAWA TIMUR, BALI, BANTEN)
TAHUN 2023
Rincian Perhitungan
Volume Jenis
No Tahapan Pelaksanaan dan Rincian Komponen Biaya Harga Satuan Jumlah
Rincian Komponen Satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5x7)
6419 Penanganan Akses Reforma Agraria
6419.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria (Akses
6419.QDD.001 1 44.100.000
Reforma Agraria Tahun Ke 2) Kategori V
051 Penguatan Kelembagaan Utama 25.600.000
521211 Belanja Bahan 400.000
- Konsumsi Rapat Paket 2 200.000 400.000
146
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
STANDAR BIAYA KELUARAN: AKSES REFORMA AGRARIA KATEGORI VI
(KEPULAUAN)
TAHUN 2023
Rincian Perhitungan
Volume Jenis
No Tahapan Pelaksanaan dan Rincian Komponen Biaya Harga Satuan Jumlah
Rincian Komponen Satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5x7)
6419 Penanganan Akses Reforma Agraria
6419.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria (Akses
6419.QDD.001 1 103.000.000
Reforma Agraria Tahun Ke 2) Kategori VI
051 Penguatan Kelembagaan Utama 47.700.000
521211 Belanja Bahan 600.000
- Konsumsi Rapat Paket 2 300.000 600.000
147
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria 2023