Tutorial kali ini akan melanjutkan tutoral sebelumnya yaitu cara melakukan Uji ANOVA satu faktor
dengan SPSS (untuk bagian 1 : KLIK DI SINI). Contoh yang kita uji dengan ANOVA satu faktor ini
adalah untuk mengetahui pengaruh 3 macam metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Setelah data dimasukakkan dan di analisis sesuai tutorial bagian 1, maka pada jendela output akan muncul
5 analisis sekaligus, yaitu sebagai berikut:
Output 1
Output 1 menyajikan statistik deskriptif mengenai data yang kita analisis, yaitu banyaknya data tiap
kelompok (N), nilai rata-rata tiap kelompok (mean), simpangan baku tiap kelompok (Std. Deviation), dan
lain-lain.
Output 2
Output 2 menunjukkan hasil uji kesamaan varians atau sering disebut uji homogenitas. Sebagai syarat
untuk melakukan ANOVA adalah data mempunyai varians yang sama (homogen). Cara membacanya
adalah membandingkan taraf signifikansi pada Sig. dengan nilai signifikansi yang digunakan (SPSS secara
default menggunakan taraf signifikansi 0,05). Kriteria yang dipakai yaitu apabika Sig. > 0,05 maka data
mempunyai varians yang sama, sebaliknya jika Sig. < 0,05 maka data mempunyai varians yang berbeda.
Dari data di atas diperoleh Sig. = 0,878 > 0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa data mempunyai
varians yang sama(homogen).
Output 3
cara melakukan Uji ANOVA satu faktor dengan SPSS
Output 3 menunjukkan hasil Uji ANOVA.Dari data di atas maka dapat kita tuliskan hipotesis, misalnya,
sebagai berikut :
Ho = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar dari metode A, metode B, dan metode C.
Ha = Ada perbedaan rata-rata hasil belajar dari metode A, metode B, dan metode C.
Untuk menarik kesimpulan kita memerlukan nilai distribusi F (nilai F tabel) dengan ketentuan :
Dari data di atas diperoleh Fhitung sebesar 7,602, karena 7,602 > 3,554 maka Ho ditolak, sehingga dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata hasil belajar
dari metode A, metode B, dan metode C.
Kita juga bisa mengambil keputusan berdasarkan nilai probabilitas (p-value) yang tercantum pada kolom
Sig. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Dari
data di aatas diperoleh probabilitas 0,004, karena 0,004 < 0,05 maka Ho ditolak.
Output 4
Output 4 Post Hoc Test digunakan untuk mengetahui variabel mana yang memiliki perbedaan yang
signifikan. Cara menganalisanya adalah dengan melihat ada tidaknya tanda * pada kolom Mean
Difference. Tanda * menunjukkan adanya perbedaan mean yang signifikan.
cara melakukan Uji ANOVA satu faktor dengan SPSS
Sebagai contoh mean metode A berbeda signifikan dengan metode C. Mean metode B berbeda signifikan
dengan metode C. Mean metode C berbeda signifikan dengan metode A dan metode B. Baris Turkey HSD
dan Bonferroni menunjukkan hasil yang sama dalam perbedaan signifikansi.
Output 5
Jika pada output 4 digunakan untuk mencari variabel mana yang mempunyai perbedaan mean, maka
output 5 (Homogeneus Subsets) digunakan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai perbedaan
yang tidak terlalu signifikan. Caranya adalah dengan memperhatikan kolom Subset. Pada tabel otuput di
atas, kolom subset 1 terdapat 2 nilai dari variabel metode A dan metode B. Hal ini menunjukkan mean
metode A dan metode B tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Pembahasan mengenai output SPSS dalam analisis Anova satu faktor akan saya
bagi menjadi 5 tahap pembahasan supaya lebih detail dan sistematis. Kita mulai
dari:
Berdasarkan output SPSS di atas, kita dapat melihat perbedaan rata-rata penjualan
dari keempat merek handphone dengan rincian sebagai berikut:
cara melakukan Uji ANOVA satu faktor dengan SPSS
Berdasarkan output SPSS di atas, diperoleh angka Levene Statistic sebesar 2,508
dengan signifikansi atau probabilitas (Sig) sebesar 0,074. Karena nilai signifikansi
0,074 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varian keempat
kelompok penjualan handphone yang kita bandingkan tersebut adalah sama atau
homogen.
C. Menguji Apakah Keempat Sampel Mempuyai Rata-Rata yang Sama atau Berbeda
(Analisis Anova)
Berdasarkan output Anova di atas, diketahui nilai sig sebesar 0,009 < 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keempat penjualan merek handphone
tersebut “BERBEDA” secara signifikan.
cara melakukan Uji ANOVA satu faktor dengan SPSS
D. Mencari Kelompok Mana Saja yang Rata-Rata Penjualannya Sama dan Tidak
Sama (Tes Post-Hoc)
Untuk melihat kesamaan rata-rata, maka kita akan menggunakan output Turkey
HSD. Berikut interpretasi tabel di atas:
1. Pada subset 1 terdapat data penjualan Lenovo, Vivo, dan Oppo. Artinya rata-rata penjualan ketiga
merek handphone tersebut tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Dengan kata lain, rata-rata
penjualan Lenovo, Vivo, dan Oppo adalah sama.
2. Pada subset 2 terdapat data penjualan Vivo, Oppo, dan Samsung. Artinya rata-rata penjualan
ketiga merek handphone tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Dengan kata lain, rata-rata
penjualan Vivo, Oppo, dan Samsung adalah sama.
Dalam riset eksperimen ini hanya rata-rata penjualan Samsung dengan Lenovo saja
yang berbeda, sedangkan rata-rata penjualan handphone merek lainnya adalah
sama. Dengan demikian, veriabel merek hanya berpengaruh secara signifikan
terhadap perbedaan rata-rata penjualan handphone merek Samsung dan Lenovo.
Demikian serangkain pembahasan kita tentang cara melakukan analisis anova satu
faktor dengan SPSS, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Terimakasih
atas perhatian kawan-kawan. Salam…