.
6. BENDAHARA PENGELUARAN
Untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran belanja, Menteri/Pimpinan Lembaga mengangkat Bendahara
Pengeluaran di setiap Satker. Kewenangan pengangkatan Bendahara
Pengeluaran sebagaimana dimaksud dapat didelegasikan kepada kepala
Satker, dan pengangkatan Bendahara Pengeluaran dan pendelegasian
kewenangan pengangkatan Bendahara Pengeluaran ditetapkan dengan surat
keputusan. Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA, PPK
atau PPSPM.
Bendahara Pengeluaran melaksanakan tugas kebendaharaan atas uang/surat
berharga yang berada dalam pengelolaannya, yang meliputi:
1. Uang/surat berharga yang berasal dari UP dan Pembayaran LS melalui
Bendahara Pengeluaran; dan
2. Uang/surat berharga yang bukan berasal dari UP, dan bukan berasal
dari Pembayaran LS yang bersumber dari APBN.
Pelaksanaan tugas kebendaharaan Bendahara Pengeluaran meliputi:
1. menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan
uang/surat berharga dalam pengelolaannya;
2. melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;
3. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan
untuk dibayarkan;
4. melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari
pembayaran yang dilakukannya;
5. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke
kas negara;
6. mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan
7. menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala
KPPN selaku kuasa BUN.
Kepala Satker menyampaikan surat keputusan pengangkatan dan spesimen
tanda tangan Bendahara Pengeluaran kepada Kepala KPPN dalam rangka
penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Pembayaran dilaksanakan
setelah dilakukan pengujian atas perintah pembayaran berdasarkan perintah
PPK yang meliputi: