Anda di halaman 1dari 2

Tugas 3 Hukum Pidana Ekonomi 53

Nama : JONA PERDANA WILLIEAM


Nim : 042167926
1. Penyalahgunaan kekuasaan oleh pegawai pajak diatur pada Pasal 36 A
ayat (4) UUKUP, jelaskan mengenai penjelasan pasal tersebut serta
sebutkan unur-unsur delik pajak yang termuat dalam Pasal 36 A ayat (4)
UUKUP.
2. KUHPidana dapat dipergunakan dalam masalah perbankan, untuk
melihat ketentuan-ketentuan mana yang diperkirakan dapat digunakan
dalam kasus Tindak Pidana Perbankan, maka sebutkan beberapa pasal-
pasal dalam KUHPidana yang dapat digunakan

Jawaban :

1. Namun, secara umum, Pasal 36 A UUKUP mengatur mengenai tindak pidana


perpajakan. Jika Pasal 36 A ayat (4) UUKUP mengatur penyalahgunaan kekuasaan
oleh pegawai pajak, kemungkinan besar pasal tersebut membahas tindak pidana
yang terkait dengan penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan oleh pegawai
pajak.

Unsur-unsur delik pajak dalam Pasal 36 A ayat (4) UUKUP mungkin melibatkan
perbuatan tertentu yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum
perpajakan, seperti penyalahgunaan informasi, pemerasan, atau tindakan lain
yang merugikan wajib pajak dan melanggar hukum perpajakan.

Sebaiknya, untuk informasi yang lebih akurat dan terbaru, Anda disarankan untuk
merujuk langsung pada teks UUKUP atau mengonsultasikan dengan sumber hukum
terpercaya atau ahli hukum yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut
tentang Pasal 36 A ayat (4) UUKUP serta unsur-unsur delik pajak yang terkandung
di dalamnya.

2. Dalam kasus tindak pidana perbankan, beberapa pasal dalam KUHPidana (Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana) yang mungkin dapat digunakan tergantung pada sifat dan elemen-
elemen dari tindakan pidana tersebut. Berikut beberapa pasal yang dapat relevan:

1. Pasal 378 KUHPidana - Penipuan:


• Pasal ini mengatur tentang penipuan, yang dapat mencakup perbuatan penipuan
dalam konteks perbankan.
2. Pasal 372 KUHPidana - Penggelapan:
• Pasal ini dapat diterapkan jika ada tindakan penggelapan aset atau dana dalam
konteks perbankan.
3. Pasal 263 KUHPidana - Pemalsuan Surat:
• Tindakan pemalsuan surat, seperti dokumen perbankan, dapat menjadi dasar untuk
penerapan pasal ini.
4. Pasal 372B KUHPidana - Pencucian Uang:
• Jika tindakan perbankan terkait dengan pencucian uang, pasal ini dapat diterapkan.
5. Pasal 551 KUHPidana - Tindak Pidana Korupsi:
• Jika terdapat indikasi korupsi dalam tindakan perbankan, pasal ini dapat menjadi
dasar hukum.
6. Pasal 372C KUHPidana - Tindak Pidana Terorisme:
• Jika tindakan perbankan terkait dengan pembiayaan terorisme, pasal ini dapat
relevan.
7. Pasal 263A KUHPidana - Pemalsuan Uang:
• Pasal ini khusus mengatur tindak pidana pemalsuan uang, yang dapat menjadi
relevan dalam konteks perbankan.
8. Pasal 406 KUHPidana - Penyalahgunaan Wewenang:
• Pasal ini dapat diterapkan jika tindakan perbankan melibatkan penyalahgunaan
wewenang oleh pegawai bank.

Harap dicatat bahwa penerapan pasal-pasal tersebut tergantung pada fakta dan keadaan
masing-masing kasus. Selain KUHPidana, juga mungkin ada peraturan khusus perbankan
yang dapat diterapkan dalam konteks tindak pidana perbankan. Oleh karena itu, sangat
disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum yang berpengalaman dalam hukum
pidana dan perbankan untuk mendapatkan nasihat yang lebih spesifik terkait kasus
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai