Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

HUKUM PIDANA EKONOMI

NAMA : DENFER L. K. POLI


NIM : 041928774

1. Penyalahgunaan kekuasaan oleh pegawai pajak diatur pada Pasal 36 A ayat (4)
UUKUP, jelaskan mengenai penjelasan pasal tersebut serta sebutkan unur-unsur delik
pajak yang termuat dalam Pasal 36 A ayat (4) UUKUP.
2. KUHPidana dapat dipergunakan dalam masalah perbankan, untuk melihat ketentuan-
ketentuan mana yang diperkirakan dapat digunakan dalam kasus Tindak Pidana
Perbankan, maka sebutkan beberapa pasal-pasal dalam KUHPidana yang dapat
digunakan

JAWABAN..

1. Pada pasal 36 A ayat (4) di jelaskan bahwa pegawai pajak yang memiliki maksud
hanya menguntungkan diri sendiri dan melawan secara hukum dengan
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang untuk mmberikan sesuatu,
untuk membayar atau menerima pembayaran, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi
dirinya sendiri, di ancam dengan pidana. Intinya isi pasal tersebut yaitu bagi siapa saja
pegawai pajak yang menyalah gunakan kekuasannya akan dikenakan pidana.
Unsur Delik pajak yang termuat dalam pasal 36 A ayat (4) yaitu :
a. Dilakukan pegawai pajak
b. Dengan maksud menguntungkan diri sendiri
c. Secara melawan hukum
d. Menyalahgunakan kekuasannya
e. Memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk membayar, atau
menerima, pembayaean, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri

2. Dalam kasus tindak pidana perbankan, beberapa pasal dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHPidana) Indonesia yang dapat diterapkan termasuk, namun tidak
terbatas pada:
 Pasal 372 KUHPidana: Pencucian Uang. Ketika tindakan perbankan digunakan untuk
menyembunyikan atau mencuci hasil kejahatan.
 Pasal 378 KUHPidana: Penipuan. Bila terdapat pemalsuan dokumen, manipulasi data
keuangan, atau praktik penipuan dalam transaksi perbankan.
 Pasal 372B KUHPidana: Pencucian Uang oleh korporasi. Penerapan pidana terhadap
korporasi yang terlibat dalam pencucian uang.
 Pasal 263 KUHPidana: Pemalsuan surat berharga. Jika dokumen atau surat berharga
bank dipalsukan.
 Pasal 263B KUHPidana: Penyalahgunaan kepercayaan. Bila pejabat bank
menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
 Pasal 378B KUHPidana: Penipuan oleh korporasi. Penerapan pidana terhadap
korporasi yang terlibat dalam tindak pidana penipuan.
 Pasal 55 KUHPidana: Tentang pidana tambahan, seperti pencabutan izin usaha bank
atau sanksi lainnya.
 Pasal 2 UU Tindak Pidana Korupsi: Terkait dengan tindak pidana korupsi yang
mungkin terjadi dalam konteks perbankan.

Anda mungkin juga menyukai