Fraud dalam pengertian dari The Institute of Internal Auditor (“IIA”), “An arrayof
irregularities and illegal acts characterized by intentional deception”:sekumpulan tindakan yang
tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang
disengaja.
Terdapat beberapa factor yang menyebabkan maraknya penipuan dalam bisnis dan
investasi di Indonesia, atrala lain:
a) Kurangnya pembinaan dan sosialisasi tentang penipuan dari pemerintah sehingga banyak
masyarakat yang tidak atau kurang mengerti tentang bisnis menjadi percaya dengan
penipuan.
b) Persaingan yang tinggi dari perusahaan yang ada di Indonesia sehingga terjadinya
persaingan yang tidak sehat. Hal tersebut dapat terjadi karena suatu perusahaan ingin
menjatuhkan lawan bisnisnya yang dirasa memiliki produk yang lebih menarik daripada
perusahaan tersebut
c) Meningkatnya kasus penipuan dapat disebabkan karena kurang tegasnya aparat penegak
hukum dalam menindak kasus penipuan. Kurang tegasnya aparat penegak hukum dapat
menyebabkan para penipu leluasa dalam melakukan penipuan
Sekarang ini banyak yang melakukan transaksi bodong yang maraknya terjadi di Negara
kita yang kita cintai ini, salah satunya yaitu investasi dalam MeMiles merupakan aplikasi
investasi bodong yang belum lama ini berhasil diungkap Polda Jawa Timur (Jatim). Kasus
investasi bodong itu beromzet Rp 750 miliar.Investasi bodong tersebut dijalankan dengan
menggunakan PT Kam and Kam. Mereka menawarkan lewat aplikasi
bernama MeMiles.Pengguna menggunggah aplikasi MeMiles kemudian menjadi anggota dan
melakukan top up uang.
Dalah hal di atas tersebut pelaku usaha juga diancam ketentuan pidana dalam Pasal
378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) yang berbunyi:
“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4
tahun.”
Oleh sebab itu kita harus cedas dalam memilih investasi yang akan kita lakukan tersebut,
pemerintah telah membuat suatu tempat untuk investasi yang aman serta keuantungan yang
lumayan besar sesuai dengan investasi yang kita lakukan atau masukkan, yaitu di BEI (bursa
efek Indonesia) tempat para investor menanamkan modalnya dengan aman dan menguntungkan.
Dalam hal ini, ada beberapa cara kita supaya terhindar dari investasi yang sifatnya
bodong tersebut adalah:
Tiga cara diatas merupakan penyeleksian dasar dalam kita melakukan investasi, agar bias
terhindar dari investasi yang bersifat illegal. Dan bagi perusahaan yang membutuhkan modal
maka daftarlah perusahaan nya di bursa efek agar timbulnya kepercayaan para investor untuk
investasi kepada perusahaan yang mebutuhkan modal tersebut.
2. PENIPUAN PIDANA, PERDATA DAN KONTRAK
Peraturan perundang-undangan merujuk pada beberapa tindak pidana yang oleh para
akuntan dikenal sebagai fraud.kecurangan atas perbuatan curang hanyalah salah satu dari
tindakan pidana tersebut.
Kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), misalnya beberapa fakta yang menjelaskan
pengertian fraud yaitu seperti:
Dalam istilah akuntansi dan auditing di sebut dengan occupational fraud tree, hal ini
mempunyai tiga cabang utama, yakni korupsi, penyalahgunaan asset, fraudulent statements.
Korupsi
Dalam hal ini korupsi yang dimaksud adalah benturan kepentingan yang dalam berbagai
bentuk. Bisnis yang mengandung bentuan kepentingan sering disamarkan dengan kegiatan
soaial,-keagamaan, dan muncul dalam yayasan-yayasan.
Lembaga pemerintah atau bisnis selaku penjual (baik brang ataupun jasa) dapat juga ber-
KKN dengan pembeli. Praktek ini sangat mencolok dalam pembelian akhir (pembelian
sebenarnya) merupakan captive market dari penjual, namun oenjual juga tetap mengeluarkan
marketing fee atau sejenisnya yang tidak lain adalah penyuapan.
Penyalahgunaan asset
Pengambilan asset secara illegal dalam bahasa sehari-hari di sebut mencuri. Namun
dalam isntilah hukum yaitu pengambilan asset yang di lakukan oleh orang-orang yang
berwewenang dalam menglola asset tersebut atau menggelapkan asset tersebut.
Fraudulent statement
Jenis fraud ini sangat dikenal oleh para auditor yang melakukan general audit. Fraud
yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan, sangat menjadi perhatian auditor,
masyarakat maupun LSM, namun tidak menjadi perhatian akuntan forensik.
Ranting pertama fraud dalam menyusun laporan keuangan. Fraud ini berupa salah
saji.bentuk kedua lebih banyak berhubungan dengan laporan keuangan yang disampaikan pada
isntansi perpajakan atau istansi bea dan cukai.
Ranting kedua ialah menggambarkan fraud ke dalam laporan non-keuangan. Fraud ini
merupan penyimpangan dalam laporan non-keuangansecara menyesatkan. Lebih bagus dar
keadaan sebenarnya, seringkali berupa pemalsuan dan pemutarbalikkan keadaan.
Pada dasarnya terdapat dua tipe kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan
eksternal adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu
perusahaan/entitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap usaha; wajib pajak
terhadap pemerintah. Kecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari karyawan, manajer
dan eksekutif terhadap perusahaan tempat ia bekerja. Dalam tabel berikut tipe kecurangan
menurut Albrecht .W.Steve
Pada dasarnya terdapat dua sumber kecurangan, yaitu ekstemal dan internal. Kecurangan
eksternal (external fraud) adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap entitas.
Misalnya, kecurangan ekstemal mencakup: kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap
usaha; wajib pajak terhadap pemerintah; atau pemegang polis terhadap perusahaan asuransi.
Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Tipe kecurangan yang lain adalah kecurangan internal
(internal fraud). Kecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari karyawan, manajer dan
eksekutif terhadap perusahaan.
Computer Fraud
Tujuan pengadaan komputer antara lain digunakan untuk pencatatan komputer antara lain untuk
pencatatan operasional atau pembukuan suatu kantor/perusahaan.Kejahatan komputer dapat
berupa pemanfaatan berbagai sumber daya komputer diluar peruntukan yang syah dan
perusakam atau pencurian fisik atas sumber daya komputer itu sendiri.
a) Audit fraud
Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan
dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan
transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan
kriminal investigator.
Tanggung jawab utama untuk pencegahan dan deteksi kecurangan ada pada mereka yang
bertanggung jawab atas tata kelola entitas (yaitu, Dewan Direksi)
dan manajemen (klien). Terutama peran manajemen untuk memberikan penekanan kuat pada
pencegahan penipuan, yang dapat sangat mengurangi peluang untuk kesalahan perusahaan.
Peran auditor adalah melakukan audit sedemikian rupa untuk memperoleh keyakinan
yang wajar bahwa laporan keuangan , secara keseluruhan, bebas dari salah saji material, baik
karena penipuan atau kesalahan. Perbedaan antara penipuan dan kesalahan adalah masalah
niat. Kesalahan yang disengaja dianggap penipuan dan kesalahan yang tidak disengaja hanyalah
kesalahan.
Keluarnya sarbanas oxley memaksa independensi auditor di seluruh dunia agar lebih
berhati-hati dalam melakukan general audit.kususnya dalam upaya menentukan fraudulent
stastmen . kegagalan mereka menentukan froud yang menyebabkan laporan keuangan menjadi
menyesatkan, akan membawa konsekuensi besar, bahkan fatal seperti dalam kasus Arthur
enderson.
b) Akuntansi forensik
Akuntansi forensik atau audit investigative hamper tidak menyentuh fraud yang
menyebabkan laporan keuangan menjadi meyesatkan, dengan dua pengecualian:
Seperti regulator seperti Bapepam (OJK), yang menmpunyai dugaan kuat bahwa laporan
audit suatu kantor akuntan public mengandung kekeliruan yang serius ( atau kantor
akuntan public yang bersangkutan mengakui hal tersebut ). Regulator dapat meminta
kantor akuntan lain melakukan pendalaman, atau mereka melakukan penyelidikan.
Dalam hal ini akuntan forensik melakukan audit investigative.
Ketika froudulend statement dilakukan dengan mengolah data secara elektronik,
terintegritas dan besar-besaran atau penggunaan computer yang domain dalam
menyapkan laporan. Selain mempertimbangkan didalam maupun diluar pengadilan, juga
ada pertimbangan melakukan pengendalian khusus, yakni computer forensik.
Awal mulanya adalah pada bulan Oktober 1997, Indonesia telah menjajagi kemungkinan
untuk meminjam dana dari IMF dan World Bank untuk menangani krisis keuangan yang
semakin parah. Sebagai prasayarat pemberian bantuan, IMF dan World Bank mengharuskan
adanya proses Agreed Upon Due Dilligence (ADDP) yang dikerjakan oleh akuntan asing dibantu
beberapa akuntan Indonesia.
Akuntansi forensik dibagi ke dalam dua bagian: jasa penyelidikan (investigative services)
dan jasa litigasi (litigation services). Jasa Penyelidikan mengarahkan pemeriksa penipuan atau
auditor penipuan, yang mana mereka menguasai pengetahuan tentang akuntansi mendeteksi,
mencegah, dan mengendalikan penipuan, dan misinterpretasi. Jasa litigasi merepresentasikan
kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan jasa-jasa akuntansi forensik yang ditawarkan
untuk memecahkan isu-isu valuasi, seperti yang dialami dalam kasus perceraian. Sehingga, tim
audit harus menjalani pelatihan dan diberitahu tentang pentingnya prosedur akuntansi forensik di
dalam praktek audit dan kebutuhan akan adanya spesialis forensik untuk membantu memecahkan
masalah.
c) Audit Keuangan
Audit Keuangan atau lebih tepat disebut sebagai Audit laporan keuangan merupakan penilaian
atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan
pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara
wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan oleh firma-firma akuntan karena pengetahuannya akan laporan
keuangan.
Tujuan audit dari laporan keuangan yaitu untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian
laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada
prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini
audit. Opini audit laporan keuangan ada empat macam, yaitu:
a. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya laporan keuangan disajikan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
b. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), artinya laporan keuangan dapat diandalkan
tetapi masih ada beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil
keputusan.
c. Tidak Wajar (Adversed), artinya laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi
atau ada kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.
d. Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), artinya laporan keuangan memiliki kesalahan yang
material dan manajemen membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak menemukan bukti
yang cukup.
Orang yang dipercaya untuk mengisi cek yang akan di tandatangi atasan, membuat fraut yang
berkaitan dengan pengisisan cek, petugas yang menangani rekening Koran bank, mencuri dari nasabah
yang jarang bertransaksi,dan lain-lain.
Ada situasi yang mana membawa orang kepada kebutuhan penyelesaian persoalan secara diam-
diam, secara rahasia. Bukan penciran yang di lakukan secara diam-diam, tetapi sesuatu yang mendahukui
pencurian itu. Tentunya dengan adanya peluang untuk melakukan kecurangan dan juga adanya dorongan
yang kuat terhadap kebutuhan , maka terjadilah hal ini.
General information,yang merupakan bahwa kedudukan dan kepercayaan dapat dilanggar tanpa
konsekuensi. Pengetahuan ini diperoleh apa yang telah ia lihat dan dengar
Keahlian yang dibutuhkan dalam melakukan rencana kejahatan tersebut.
A. Mencegah Kecurangan
Mengacu pada Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan Zimbelman (2009:109), salah satu cara yang
dapat dilakukan perusahaan untuk mencegah fraud yaitu dengan mengurangi peluang
terjadinya fraud dengan memperhatikan hal–hal berikut ini:
Dari kelima unsur yang disebutkan pada kerangka di atas, Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan
Zimbelman (2009:110) terfokus pada:
1) Lingkungan pengendalian,
Merupakan lingkungan kerja yang diciptakan atau dibentuk oleh perusahaan bagi para karyawan.
Unsur – unsur lingkungan pengendalian meliputi hal–hal berikut:
Setiap fraud yang terjadi pasti meliputi tindakan kecurangan, menyembunyikan kecurangan, dan
konversi. Oleh karena sistem akuntansi yang baik dan benar dapat menyediakan jejak audit yang dapat
membantu fraud ditemukan dan mempersulit penyembunyian.
Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat mencakup kriteria
berikut:
Sah
Diotorisasi dengan benar
Lengkap
Diklasifikasikan dengan benar
Dilaporkan pada periode yang benar
Dinilai dengan benar
Diikhtisarkan dengan benar
Agar perilaku karyawan sesuai dengan apa yang diinginkan Anda sebagai pebisnis dan
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya, tentu diperlukan lima prosedur pengendalian yang
utama:
B. Mendeteksi Kecurangan
Mendeteksi terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dapat dilakukan dengan beberapa
teknik dibawah ini:
Salah satu cara yang sering digunakan dalam melakukan kecurangan adalah dengan memberikan
bantuan pada organisasi baik yang nyata atau fiktif. Untuk itu harus dideteksi adanya hubungan antara
organisasi dengan lembaga keuangan, organisasi dengan individu, eksternal auditor, lembaga
pemerintahan, atau investor.
3. Sifat organisasi
Sebuah kecurangan seringkali tidak terendus karena adanya struktur organisasi yang digunakan
untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur organisasi yang terlalu kompleks atau
tidak adanya internal audit dalam sebuah departemen. Untuk itu peneliti harus mengetahui seluk beluk
organisasi termsuk pemilik perusahaan.
5. Auditor Internal
Merupakan aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan
memperbaiki operasional organisasi. Definisi lainnya adalah penilaian yang dilakukan oleh personel
dalam organisasi uang memiliki kompetensi dalam hal meneliti catatan akuntansi perusahaan dan
pengendalian internal dalam perusahaan. Tujuan dari auditor internal adalah untuk membantu pihak
manajemen dalam pertanggungan jawab dengan memberikan analisa, saran, penilaian tentang kegiatan
yang diaudit.
6. Auditor Eksternal
Auditor eksternal diperlukan untuk mendeteksi kecurangan dalam organisasi serta melakukan
analisa jika auditor internal mengalami kesulitan.
Timbulnya kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan harus dicegah. Faktor yang paling
menentukan dalam melakukan tindakan pencegahan tersebut adalah dari internal perusahaan, karena
mereka yang secara langsung terjun dalam operasional organisasi. Karena itu sosok pimpinan yang
amanah dan anti kecurangan sangat dibutuhkan untuk itu. Selain dari internal organisasi, adanya
keterlibatan pihak luar seperti auditor eksternal dapat memberikan penilaian yang obyektif dimana untuk
memastikan laporan keuangan yang dihasilkan adalah wajar yaitu bebas dari keraguan dan ketidakjujuran.
Karena penilaiannya tersebut, maka seorang auditor eksternal hendaklah memiliki sikap profesionalisme
dalam menjalankan tugasnya.