STUDI KASUS:
BANK BSI
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK
BERDASARKAN
Perbankan (selanjutnya disebut UU PERBANKAN).
Pengertian terkait rahasia bank tercantum dalam
Pasal 1 Angka 28 UU Perbankan yang berbunyi
UU PERBANKAN sebagai berikut,
Pada kasus ini jika terbukti telah terjadi kebocoran data pribadi, maka
Bank BSI telah lalai sebagai pihak Bank dalam menjalankan tugasnya,
yaitu menjaga "rahasia bank" itu sendiri. Dan membutuhkan adanya
peningkatan keamanan terhadap sistem banknya.
Jika kasus yang dicurigai benar terjadi, maka Bank
BSI dalam hal ini juga dapat terjerat pasal yang
terdapat UU ITE, seperti pada Pasal 42 Ayat (1)
menyatakan kewajiban penyelenggara jasa
ANALISIS
telekomunikasi untuk merahasiakan informasi dan
BERDASARKAN apabila melanggar diancam pidana penjara
maksimal 2 (dua) tahun dan/atau denda maksimal
UU PDP
sanksi administratif sesuai dengan Pasal 57 UU PDP
ayat 2 yang menyatakan:
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (l) berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan pemrosesan
Data Pribadi;
c. penghapusan atau pemusnahan Data Pribadi;
dan/atau
d. denda administratif.
Selain itu, Pasal 70 UU PDP terdapat ketentuan pidana. Dalam
ketentuan itu, apabila tindak pidana dilakukan oleh korporasi,
maka pidana dapat dijatuhkan kepada pengurus, pemegang
kendali, pemberi perintah, pemilik manfaat, dan/atau korporasi.
Sementara, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi
hanya pidana denda. Kemudian, pidana denda yang dijatuhkan
kepada korporasi paling banyak 10 kali dari maksimal pidana
denda yang diancamkan.