PROFIL LEMBAGA
1
B. Bagan Struktur Kepengurusan RA Sarmaning
2
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERSONALIA RA SARMANING
Tugas pokok kepala RA pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu:
a. Tugas Manajerial
1. Menyusun perencanaan RA
2. Mengelola program pembelajaran
3. Mengelola kesiswaan
4. Mengelola sarana dan prasarana
5. Mengelola personal RA
6. Mengelola keuangan RA
7. Mengelola hubungan RA dan masyarakat
8. Mengelola administrasi RA
9. Mengelola sistem informasi RA
10. Mengevaluasi program RA
11. Memimpin RA
b. Tugas Supervisi
3
c. Tugas Kewirausahaan
4
C. Alamat dan Peta Lokasi RA Sarmaning
RA Sarmaning merupakan RA yang terletak di lingkungan perkampungan dan dekat
dengan lingkungan pendidikan.
Alamat RA Sarmaning
Kecamatan : Kemuning
Kota : Palembang
No telp : 0895-6198-10178
Kecamatan : Kemuning
Kota : Palembang
No.Telepon : 0895-6198-10178
7. NSM : 101216710089
5
10. Status Tanah : Milik Sendiri
Status L P Jumlah
1. Guru PNS - - -
Jumlah - 4 4
Siswa
Tahun Pelajaran
Laki-Laki Perempuan Total
2019/2020 15
2020/2021 25 29 55
2021/2022 42 34 76
2022/2023 46 31 77
3. Rombongan Belajar
6
c. Data Fasilitas Sekolah
1. Ruangan
Kondisi
Jumlah
No Jenis Ruangan Rusak Rusak
Ruangan Baik
Ringan Berat
1 Ruang Kelas 4 4 0 0
2 Halaman Bermain 1 1 0 0
3 Ruang Tata Usaha 1 1 0 0
4 Ruang Kepala Sekolah 0 0 0 0
5 Ruang Guru 0 0 0 0
6 Ruang UKS 0 0 0 0
7 Gudang 1 1 0 0
2. Infrastruktur
Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan 1 1 0 0
2 Pagar Samping 1 1 0 0
3 Pagar Belakang 0 0 0 0
4 Tiang Bendera 1 1 0 0
5 Bak Sampah 2 2 0 0
6 Saluran Primer 0 0 0 0
7 Sarana olah raga 1 1 0 0
8 Alat Cuci tangan 2 2 0 0
2 KM / WC Guru 1 1 0 0
Kondisi
N0 Jenis Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
Sumur dengan pompa
1 0 0 0
listrik
2 Sumur tanpa pompa listrik 0 0 0
3 Tadah Hujan 0 0 0
4 PDAM 1 0 0
7
5. Sumber Listrik ( Beri cek (V) untuk yang sesuai dan isi angka KVA
PLN 900 KVA
Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL 7 7 7
2 AC 0
3 Stop Kontak 7 7 7
4 Intalasi List 1 1 1
5 Kipas Angin 5 5 5
8
8. Buku
Jumlah
No Jenis Penerbit Sesuai Kurang Lebih
Eks
Departemen
1 Buku motivasi kegiatan 0
Agama RI
Amelia
Surabaya &
2 Buku cerita bergambar 0
Bintang
Indonesia
Buku pedoman
3 Kemendikbud 0
pembelajaran
Buku pedoman Departemen
4 0
pembelajaran Agama
Buku pedoman program
5 Kemendikbud 0
sarana pembelajaran
Buku pedoman program Departemen
6 0
sarana pembelajaran Agama
Buku panduan
Esterna
7 penyelenggaraan dan 3
Lasepta
pengelolaan TK-RA
Buku pedoman
8 administrasi Kemendikbud 1
kepegawaian TK
Buku pendekatan
saintifik dalam Rani Setyo
9 0
perangkat pembelajaran Mintari
K.13 PAUD
Buku petunjuk teknis
10 Kemendikbud 0
proses belajar mengajar
Buku standard supervisi
Departemen
11 dan evaluasi pendidikan 0
Agama
RA/BA/TA
Kemendikbud
Buku kumpulan lagu
12 & Departemen 0
keagamaan
Agama
Kemendikbud
Buku kurikulum model
13 & Departemen 0
pembelajaran
Agama
Buku metodik khusus
14 pengembangan Kemendikbud 0
keterampilan
9
BAGIAN II
DOKUMEN I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan anak usia dini diyaqini menjadi dasar penyiapan sumber daya manusia
yang berkualitas dimasa yanga akan datang. Oleh karena itu layanan PAUD pada jalur
Raudhatul Athfal harus dirancang secara seksama dengan memperhatikan
perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang
berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka RA Sarmaning memandang perlu
untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Raudhatul Athfal.
Dengan Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014
tentang standar PAUD, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146
Tahun 2014 tentang kurikulum PAUD dan Keputusan Menteri Agama No 792 tahun
2018 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum RA. Pendidikan Anak Usia Dini (RA)
yang berada dalam pembinaan Kemenag perlu menjabarkan dalam bentuk pedoman
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Raudhatul Athfal.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan termasuk satuan
pendidikan anak usia dini. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka setiap satuan RA
memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum di satuannya
secara mandiri atau keleluasaan pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan mengacu kurikulum nasional sebagai
kurikulum minimal.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan,
karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan
pendidikan atau pembelajaran di suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat
untuk membantu pendidik dan seluruh komponen satuan pendidikan dalam melakukan
tugasnya serta memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan.
10
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka pengembangan
kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati,
cermat dan penuh bertanggung jawab. Satuan pendidikan RA menangani peserta didik
pada kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden
ages). Maka pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak
usia dini harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia
sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Sehingga cita-cita pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan
generasi yang cerdas komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.
Pendidikan anak usia dini di lingkungan Kementrian agama diyakini menjadi
dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang, sesuai
dengan Hadis riwayat Imam Thabrani menjelaskan bahwa:
11
2. Landasan filosofi, Landasan Sosiologis, Landasan Psiko-Pedagogis dan Dasar Operasional
Penyusunan KTSP RA Sarmaning
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi pe
serta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkung
an alam di sekitarnya.
Kurikulum RA dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang te
rcantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesi
fik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Be
rdasarkan hal tersebut, Kurikulum RA dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum RA dikembangkan berdasa
rkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan
masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi keped
ulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendid
ikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama su
atu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didi
k, Kurikulum RA mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan l
uas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di
masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampu
an mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalaha
n masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi in
i, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang har
us termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan po
tensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik denga
n memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisa
n budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan t
ingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik.
12
13
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt.
akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka
berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah
Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Mujadalah/58: 11)
، َف َأَبَو اُه ُيَهِّو َد اِن ِه،*ُك ُّل َم ْو ُل وٍد ُيوَل ُد َع َلى الِفْط َرِة
* َأْو ُيَم ِّج َس اِنِه،َأْو ُيَنِّص َر اِنِه
"Setiap anak dilahirkan di atas fitrah, maka ibu bapaknya yang menjadikan
agamanya yahudi atau nasrani atau majusi”. (HR. Bukhori Muslim)
Kegagalan pendidikan bukan hanya diukur dari standar pemenuhan lapangan
kerja. Masalah yang lebih besar adalah pendidikan kita belum bisa
menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia. Ahmad Tafsir menegaskan,
bangsa-bangsa yang dimusnahkan Tuhan bukan karena tidak menguasai iptek
atau kurang pandai, namun karena buruknya akhlak.
14
Oleh Karena itu, mengutip kata-kata bijak para filosof, pendidikan sejatinya dit
ujukan untuk membantu memanusiakan manusia. Pendidikan tersebut harus me
ncakup unsur jasmani, rohani dan kalbu.Implementasi ketiga unsur itu dalam fo
rmat pendidikan niscaya menghasilkan lulusan dengan nilai kemanusiaan yang t
inggi.
b. Landasan Sosiologis
Kurikulum RA dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan ran
cangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyar
akat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perke
mbangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masy
arakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan per
ubahan kurikulum secara terus menerus.Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu
dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian kel
uaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
Manusia adalah mahkluk sosial. Pertemuan sosial antar individu, antar masyara
kat dan individu dengan masyarakat. Hidup dimasyarakat itu adalah manifestasi bak
at social anak Oleh karena itu,aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dik
embangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar jadi matang. Di samping tuga
s Pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat membantu dala
m membantu anak dalam mengembangkan diri, maka segi sosial ini perlu dipercepa
t dalam proses pendidikan. Dan menurut para Ahli bahwa salah Satu tujuan Pendidi
kan Adalah mendidik. Mendidik bertujuan membimbing agar kelak dapat hidup sera
si dengan masyarakat tempat manusia menjalani kehidupanya.
15
c. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum RA dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya.Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan dasar khususnya RA.
Oleh karena itu pendidikan di RA yang selama ini sangat menonjolkan
kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu dikembangkan menjadi
kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-terpadu mence
rminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat memerlukan p
enanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.
16
17
1. VISI RA Sarmaning
” Islami, Cerdas Kreatif dan Inovatif”
Generasi yang berakhlak mulia, sehat, cerdas, ceria, mandiri, kreatif, dan memiliki mo
ral yang luhur berlandaskan iman dan taqwa.
3. Misi RA Sarmaning
a. Membentuk anak menjadi insan muslim yang mencintai Allah SWT dan rasulnya.
b. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan inovatif.
c. Mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual.
d. Membentuk anak kreatif melalui belajar yang menyenangkan
18
4. Tujuan RA Sarmaning
a. Meningkatkan kualitas / professional guru sesuai dengan tuntunan program
pelajaran yang bermutu.
b. Meningkatkan mutu pendidikan dan terwujudnya prestasi anak didik sesuai dengan
tujuan pendidikan pra sekolah.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan untuk membentuk anak kreatif,
bersifat, berperilaku terpuji dan dan berbudi pekerti luhur serta jiwanya
nasionalisme.
d. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan program guru
mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar.
e. Menjalin kerjasama dengan seluruh unsur pendukung sekolah untuk meningkatkan
dan mengembangkan program sekolah.
C. KARAKTERISTIK
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial. Sikap spiritual dan
sosial dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa
ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, santun dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru di lingkungan rumah, tempat bermain, dan lembaga RA.
Pembelajaran di RA terdapat muatan PAI yang merupakan upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan anak untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani ajaran agama Islam. PAI RA juga menekankan pembelajaran
untuk menghormati penganut agama lain dalam rangka mewujudkan
kerukunan antar umat beragama. Pembelajaran PAI RA berbasis disiplin
ilmu yang meliputi Al-Quran-Hadis, akidah, akhlak, ibadah dan kisah
Islami yang disampaikan secara terpadu.
19
3. Holistik-Integratif
20
a. Kegiatan rutin
b. Kegiatan spontan
Adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan misalnya : meminta tolong dengan
baik, menawarkan bantuan dengan baik, meminta izin ketika masuk/keluar kelas.
Adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan yang baik kepada anak
misalnya: Bertutur kata yang baik dan sopan, membuang sampah pada tempatnya,
berpakaian rapi, datang tepat waktu, dll.
21
d. Kegiatan terprogram
22
4. Pengembangan Kognitif
Tujuan : Mengembangkan ide dan kemampuan anak bereksperimen
Bentuk kegiatan :
Kegiatan yang dilaksanakan belajar memecahkan masalah, Mencoba dan menceritakan
tentang apa yang terjadi jika warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman, balon
ditiup lalu dilepaskan, benda – benda dimasukkan kedalam air ( terapung, melayang,
tenggelam ), benda – benda dijatuhkan ( gravitasi ), benda- benda didekatkan dengan
magnit, mengamati benda dengan kaca pembesar, macam –macam rasa , mencium
macam – macam bau, mendengar macam – macam bunyi.
Berfikir logis (Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”;
dan “paling/ter”
Berfikir simbolik (Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung) dsb…
23
D. MUATAN LOKAL
24