Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Made Surya Putra Winata

NIM : 2104551459
Kelas :A
Mata Kuliah : Hukum Pengangkutan

Soal
Analisis Tentang pengangkutan dalam pariwisata.
Bagaimanakah dari segi hukum pengangkutan mengenai driver freelance (driver yg bekerja
di bidang pariwisata yang mengangkut wisatawan tetapi ia tidak terdaftar dalam instansi
driver manapun (bukan driver online seperti gocar, dll)) apakah hal ini termasuk legal atau
tidak

Jawab
Driver freelance adalah seseorang yang bekerja secara lepas sebagai pengemudi mobil atau
motor melalui platform online, tetapi tidak memiliki keterikatan kontrak dengan perusahaan
karena mereka bekerja secara mandiri. Saat ini, dengan pesatnya kemajuan teknologi, banyak jenis
pekerjaan yang dapat dilakukan secara online atau melalui media digital. Salah satunya adalah
menjadi seorang driver freelance. Merujuk pada ketentuan Pasal 1 angka 10 UU No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menyatakan bahwa kendaraan bermotor umum
adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut
biaya. Sedangkan berdasarkan pada ketentuan Pasal 1 angka 21 UU LLAJ, menyatakan bahwa
yang dapat disebut sebagai perusahaan angkutan umum adalah badan hukum yang menyediakan
jasa angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor umum. Sedangkan jika dilihat
mengenai definisidari driver freelance sendiri bahwa pekerjaan mereka merupakan pekerjaan yang
dilakukan tanpa terikat kontrak pada sebuah perusahaan atau badan hukum.
Melihat dari pada itu, jika dilihat dalam perspektif hukum transportasi, keberadaan driver
freelance yang tidak terdaftar di lembaga pengemudi manapun dianggap ilegal karena dalam
peraturan transportasi sudah ada ketentuan yang menuntut kendaraan umum untuk dioperasikan
oleh badan hukum. Badan hukum yang dimaksud termasuk entitas seperti BUMN, BUMD,
Perseroan Terbatas, atau Koperasi yang diakui secara hukum. Selain itu, Perizinan berusaha di
bidang lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko dijelaskan pada pasal 59
PP 30 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, PP 33 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian). Dalam hal ini, perizinan merujuk ke PP
No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Izin yang
diwajibkan untuk dimiliki berupa dokumen kontrak dan/atau kartu elektronik yang terdiri dari;
Surat keputusan izin penyelenggaraan angkutan, Surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi
kewajiban melayani angkutan, sesuai dengan izin yang diberikan; dan Kartu pengawasan. Tiga
izin yang telah disebutkan dalam PP No. 5 Tahun 2021 diberikan kepada pimpinan Perusahaan
angkutan umum dan berlaku selama 5 (lima) tahun.
Dalam situasi di mana seseorang bekerja sebagai pengemudi di industri pariwisata untuk
mengangkut wisatawan, dapat dianggap sebagai pelayanan angkutan orang yang bertujuan
memberikan layanan minimal antara jemput di sektor pariwisata. Terlihat dari kenyataan nyata
bahwa pengemudi freelance pariwisata memiliki kendaraan bermotor pribadi yang didukung
dengan beberapa dokumen izin, seperti surat izin mengemudi, buku kepemilikan kendaraan
bermotor, dan surat keterangan nomor kendaraan. Melihat dari kepemilikan izin mengemudi dan
dokumen kendaraan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dokumen-dokumen tersebut adalah upaya
pemenuhan persyaratan administratif seseorang. Maka dari itu, dapat kita katakan bahwa
Pengemudi yang tidak bergabung dengan sebuah organisasi bisa disebut sebagai rekan atau
pengemudi yang bekerja secara mandiri. Dalam konteks perusahaan Gojek, pengemudi dianggap
sebagai rekan yang memiliki posisi setara dengan pengemudi lainnya dan membagi hasil dengan
perusahaan. Tetapi, para pengemudi yang tidak tergabung dalam sebuah organisasi mungkin tidak
memiliki status hukum yang serupa dengan pengemudi yang tergabung. Contohnya, dalam
kesepakatan mitra antara pengemudi dan perusahaan Gojek, pengemudi memiliki status hukum
yang berlainan dari pengemudi yang tergabung dalam organisasi. Ini menunjukkan bahwa
pengemudi yang tidak bergabung dengan sebuah organisasi memiliki status hukum yang berbeda
dari pengemudi yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Oleh karena itu, Dalam hukum pengangkutan, status legalitas driver freelance yang
mengangkut wisatawan dalam industri pariwisata bisa kompleks. Persyaratan izin, regulasi
pariwisata, kepemilikan kendaraan, dan asuransi menjadi poin penting. Banyak yurisdiksi
mengharuskan izin khusus untuk mengangkut wisatawan dan mengatur ketat aspek keamanan serta
kendaraan. Namun adanya esensi terkait hal ini bahwa jika seorang driver freelance tidak terdaftar
secara hukum atau tidak memiliki izin yang diperlukan, kegiatan tersebut dapat dianggap ilegal
atau melanggar regulasi yang ada. Namun, penting juga memperhatikan variasi peraturan hukum
di berbagai tempat. Beberapa daerah mungkin lebih fleksibel atau belum sepenuhnya mengatur
status driver freelance dalam industri pariwisata. Dengan demikian, status legalitas sangat
tergantung pada undang-undang yang berlaku di masing-masing yurisdiksi.

Anda mungkin juga menyukai