Animedoro Sebagai Inovasi Cara Belajar Mahasiswa
Animedoro Sebagai Inovasi Cara Belajar Mahasiswa
Kesadaran Belajar
Oleh:
Reyvaldi Oks’zia Putra (215020300111040)
Daffa Vaieq Fahrezi (215020307111042)
Universitas Brawijaya
Abstrak: Anime merupakan serial animasi yang berasal dari Jepang dan saat ini popularitasnya
sedang meningkat di kalangan muda mudi seperti remaja hingga mahasiswa. Penyajian alur
cerita dan grafik yang menarik membuat banyak mahasiswa penggemar anime lupa akan tugas
utamanya sebagai seorang pelajar karena menghabiskan waktu terlalu lama untuk menonton
anime. Oleh karena itu, diperlukan inovasi cara belajar mahasiswa supaya mahasiswa dapat
belajar dengan efektif dan memiliki waktu untuk menonton anime. Teknik animedoro adalah
cara belajar yang bisa dilakukan oleh mahasiswa penggemar anime agar mereka dapat belajar
dengan efektif dan tetap bisa menonton anime. Teknik ini mengintegrasikan antara cara belajar
pomodoro dan kegiatan menonton anime.
Kata Kunci : Mahasiswa, cara belajar, kesadaran belajar, teknik animedoro
Saat ini, anime sudah menjadi bagian yang tidak asing di kalangan masyarakat di
Indonesia. Penggemar anime terdiri dari berbagai kalangan usia, tetapi untuk saat ini, kalangan
yang mendominasi ialah kalangan usia remaja. Alur cerita yang menarik membuat banyak orang
kecanduan untuk terus menonton anime dan melupakan pekerjaannya baik sebagai pelajar atau
sebagai orang yang sudah bekerja. Sebagai seorang pelajar yang memiliki prioritas utama yakni
untuk belajar, kecanduan dalam menonton anime tentu saja akan menghambat proses belajar
mengajar sehingga nantinya akan berdampak pada penurunan prestasi dan kesadaran untuk
belajar.
Dengan penyajian grafik, karakter, dan cerita yang menarik membuat anime memiliki
banyak sekali penggemar. Terdapat dua kota besar di Indonesia, memiliki penggemar anime
terbanyak, yang menduduki peringkat 13, yaitu Surabaya dan Jakarta (Toi, Y., 2020:72). Dari
data tersebut, dapat diketahui bahwa anime sudah memiliki pengaruh yang kuat bagi masyarakat
Indonesia, terutama kalangan remaja yang masih memiliki banyak waktu luang.
Mengutip dari website idntimes, terdapat dampak negatif dari kecanduan menonton
anime, salah satunya adalah lupa akan waktu karena keseruan terhanyut dalam fantasi cerita
anime yang menarik. Hal ini yang akan menyebabkan seseorang, terutama pelajar yang
menggemari anime, mengalami penurunan kesadaran belajar yang pastinya akan berdampak
pada penurunan prestasi.
Keseruan yang disebabkan oleh desain grafis animasi yang khas, tokoh-tokoh yang
beragam serta alur cerita yang menarik dan berbeda-beda dari setiap judul anime yang berbeda
pula, mengakibatkan seseorang akan dengan mudahnya terhanyut dan memasuki dunia yang
diciptakan oleh setiap kisah yang terdapat dalam anime tersebut. Pada akhirnya, keseruan yang
dapat ditemukan dengan mudah dalam anime berpotensi untuk menimbulkan kecanduan. Rasa
candu yang disebabkan oleh anime dapat kita lihat melalui tingkatan yang ada di dalam para
penggemar anime, mulai dari orang-orang yang sebatas mengerti anime, meluangkan banyak
waktu untuk menonton dan mengetahui banyak hal terkait anime, hingga orang-orang yang
terobsesi dengan anime serta dunia yang ada di dalam anime tersebut sehingga mengisolasi
dirinya dari lingkungan sosial yang ada di sekitarnya. Namun, terdapat juga orang-orang yang
tidak terhanyut ke dalam kisah tersebut sehingga mereka masih memiliki kesadaran untuk
menggemari anime tersebut secukupnya, sewajarnya dan sebatas tontonan sebagai sebuah
hiburan.
Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan dapat berakibat buruk pada kita kelak,
seperti halnya kegemaran. Remaja sebagai pelajar, apalagi seorang mahasiswa yang sebentar
lagi menanggung tanggung jawab sebagai orang dewasa, seharusnya mulai belajar untuk
mendewasakan diri melalui kemampuan untuk memiliki manajemen waktu dan manajemen diri
yang baik sehingga tercipta kesadaran diri untuk menyeimbangkan aktivitas kegemaran dan
kewajiban belajar sebagai pelajar. Dengan belajar dan mengembangkan hal tersebut, penggemar
anime kedepannya dapat menyeimbangkan kebutuhan dan kewajiban mereka sebagai remaja
dan pelajar.
Kita dapat menjadikan sosok Ananda Hafidh Rifa’i Kusnanto sang peraih nilai sempurna
pada UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) tahun 2019 sebagai contoh dalam
menyeimbangkan kegemaran untuk menonton anime dan kewajiban belajar seorang pelajar.
Beliau meraih nilai 100 dalam empat mata pelajaran yang diujikan dalam UNBK tahun 2019
yang terdiri dari Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Fisika. Hafidh juga
menyempatkan diri untuk mencari hiburan yang paling ia senangi sehingga ia tidak merasa
kehilangan masa remajanya, yaitu menonton anime di sela-sela kesibukan kegiatan belajarnya
melalui situs atau platform YouTube.
Untuk itu, sebagai remaja dan pelajar yang belajar menuju kedewasaan, upaya untuk
terus berinovasi dan berkembang adalah solusi kita agar tidak tergerus arus perubahan zaman.
Cara dan metode belajar yang ada di masa lalu, mungkin terasa mulai atau bahkan sudah tidak
sesuai lagi dengan kegiatan belajar yang dibutuhkan oleh pelajar pada masa kini. Saat ini, di
tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, kegiatan belajar mengajar yang berlangsung
secara daring atau online yang menyebabkan timbulnya pro dan kontra di kalangan pelajar
maupun remaja.
Beberapa keuntungan dan kerugian yang ada diantaranya adalah timbulnya kemudahan
bagi pelajar untuk mengakses kegiatan pembelajaran di rumah atau dimanapun itu, tetapi
rendahnya tingkat pengawasan yang ditimbulkan oleh kemudahan tersebut, juga harus
diperhatikan karena hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan fokus dan keseriusan pelajar
dalam mengakses informasi dan materi pembelajaran. Apabila pelajar tidak dapat memanajemen
diri mereka untuk tetap fokus dan serius, kualitas belajar pelajar lah yang dikhawatirkan akan
menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, kita memerlukan kegiatan latihan untuk mengasah
kemampuan tersebut agar tidak tumpul, seperti halnya menggunakan metode belajar Pomodoro.
Metode Pomodoro merupakan inovasi cara belajar yang berlandaskan pada manajemen waktu,
yang mana pelajar dapat memiliki waktu belajar dan istirahat secara teratur sehingga mampu
melatih kemampuan fokus dan keseriusan pelajar dalam suatu periode belajar. Untuk
meningkatkan kesadaran belajar bagi mahasiswa maupun remaja yang merupakan penggemar
anime, penggabungan konsep metode belajar Pomodoro dengan kegiatan menonton anime
sebagai aktivitas untuk mengisi waktu istirahat setelah belajar yang disebut sebagai teknik
belajar animedoro merupakan inovasi cara belajar yang bisa menjadi solusi untuk masa kini.
Berdasarkan uraian di atas, artikel ini akan membahas beberapa hal berikut: (1) cara
belajar mahasiswa dan kesadaran belajar; (2) teknik animedoro sebagai inovasi cara belajar
mahasiswa. Tujuan dalam penulisan artikel ini ialah untuk menjelaskan teknik animedoro yang
menggabungkan konsep metode belajar Pomodoro dengan kegemaran menonton anime sebagai
inovasi cara belajar mahasiswa dalam upaya meningkatkan kesadaran belajar.
Penutup
Anime sebagai hiburan saat ini sangat populer di kalangan muda mudi terutama
mahasiswa. Namun, mahasiswa sering lupa akan tugas utamanya yakni belajar dan
menghabiskan waktu terlalu lama untuk menonton anime. Maka dari itu, teknik animedoro
menjadi solusi dalam inovasi cara belajar mahasiswa yang dapat dilakukan mahasiswa, terutama
mahasiswa penggemar anime sehingga mahasiswa bisa belajar dengan efektif dan memiliki
waktu untuk menonton anime. Dengan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran belajar
mahasiswa melalui inovasi cara belajar.
Daftar Rujukan
Tarwiyah, T., Simarmata, R.J.P. and Bombongan, C. (2021). Metode Pomodoro untuk
Mengatasi Attention Residue pada Masa Pembelajaran Daring. Jurnal Ilmiah
Core IT : Community Research Information Technology, (online) 9(4).
[Dilihat 30 Oktober 2021]
http://www.ijcoreit.org/index.php/coreit/article/view/270.
Toi, Y., 2020. Kepopuleran dan Penerimaan Anime Jepang Di Indonesia. Ayumi :
Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, (online) 7(1). [Dilihat 30 Oktober 2021]
https://doi.org/10.25139/ayumi.v7i1.2808.