Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS

Untuk Memenuhi Mata Kuliah : Pendidikan Karakter

Disusun oleh :

Siti Nurhalima 200620158

Kelas : VI-B

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
Problema Pembelajaran Daring Terhadap Pendidikan Karakter Peserta
Didik

Pandemi global Covid 19 memiliki dampak yang sangat dalam di Pendidikan


dalam memutus penularan pandemi pembelajaran yang dilakukan disekolah biasanya
secara tatap muka sekarang berubah drastis menjadi serba online di berbagai macam
aplikasi seperti whatsapp group. pembelajaran berjalan dengan bagus dan kreatif
dalam mengasih materi terhadap siswa, dari latihan yang diberikan siswa. Namun
kendala yang terjadi ada siswa yang tidak bisa mengumpulkan latihan dikarenakan
ada siswa yang tidak memiliki handphone dan kurang mampu, ada juga siswa yang
sengaja tidak mengirimkan tugas karena malas, dan terbiasa dengan menunda-nunda
tugas yang diberikan sehingga mereka menumpuk tugas-tugas mereka di akhir
semester dan tugas tersebut malah berantakan dan asal jadi saja.
Pandemi global Covid 19 telah merubah gaya hidup manusia terkhusus di
bidang pendidikan. Karena mengharuskan pendidikan menjadi beradaptasi cepat
untuk berubah menjadi cepat dengan sistem belajar online atau bisa dikenal dengan
Work From Home (WFH) di dunia pendidikan, namun kebijakan tersebut memiliki
dampak yang besar terhadap perubahan diri individu terutama karakter yang
menyebabkan peserta didik kurang bisa menghargai guru mereka karena ada dari
mereka yang mengabaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka.
Sistem belajar dengan daring sangat membuat siswa menjadi bingung, siswa
berdampak stress, siswa menjadi bingung dan kurang kreatif dan tidak produktif, dan
menyebabkan minat baca siswa menjadi lebih berukurang dikarenakan tidak adanya
tekanan dari sekolah kepada siswa karena guru tidak bisa memantau siswa nya secara
langsung. Karena dikatakan nilai dari pendidikan belajar online ini bisa dipakai
dengan bagus oleh siswa tampa kekurangan dari arti belajar itu sendiri namun yang
terjadi banyak peserta didik yang mengabaikan belajar online dan menyebabkan
penurunan sikap dari peserta didik itu sendiri mereka lebih senang bermain game di
HP Android mereka dan mengabaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka.
Pendidikan karakterbisa ditanamkan kepada anak sejak dari lahir, mulai
sewaktu kesadaran kedua orang tua membimbing dan membesarkan anak. Pendidikan
karakter dilaksanakan sepenuhnya setelah diterapkan oleh kedua orang tua, semasa
pandemi covid 19. Strategi yang diberikan kedua orang tua ketika menanamkan
pendidikan karakter tersebut kepada anaknya, ada dua yaitu : membiasakan anak
dalam belajar dengan perkembangan zaman saat ini yaitu belajar online mereka harus
terbiasa dengan sistem belajar online karena kita tidak tahu kapan pandemi ini akan
berakhir bisa jadi nanti pendidikan modern nantinya akan lebih memanfaatkan
jaringan internet untuk belajar dan diteladania artinya peserta didik harus mampu
mendalami pembelajaran lewat jaringan ini sehingga mereka tidak kaku dalam
memakai teknologi dan tidak tertinggal dari perkembangan zaman. Dari strategi yang
didapatkan tersebut dihasilkan pribadi anak yang disiplin, tanggung jawab dan
menjadi contoh dan mandiri.
Beberapa permasalahan yang dialami peserta didik, guru serta orang tua
selama kegiatan pembelajaran daring seperti teknologi sangat kurang dan kaku dalam
teknologi, dan bertambahnya biaya kuota internet, adakanya komunikasi dan
sosialisasi dari kalangan guru terhadap peserta didik sehingga menyebabkan
menurunnya pendampingan anak-anak. Pandemi global sangat mempengaruhi banyak
kehidupan didunia pendidikan, sebagai seorang guru yang memiliki tanggung jawab
untuk mendidik peserta didik tidak boleh berhenti, guru harus bisa mengelola kelas-
kelas online.
Pembelajaran daring memiliki dampak positif dan negatif terhadap
perkembangan anak, Juwita dkk ( 2020) masyrakat secara fungsional merupakan
sistem yang terdiri dari bagian sosial, ketika terjadi perubahan pada suatu masyarakat,
maka masyrakat lainpun juga akan mengalami perubahan dan tidak menimbulkan
beberapa perilaku buruk seperti perilaku agresif, Karneli ( 2019 ) mengemukakan
perilaku agresif ialah perilaku yang berupa fisik maupun verbal yang bermaksud
untuk meruka atau menyakiti orang lain sehingga menyebabkan trauma bagi korban
dari perilaku tersebut. Begitupula dengan pandemi covid – 19 perubahan-perubahan
karakter bagi peserta didik kerap kali terjadi perubahan yang signifikan. (Purnomo
and Wahyudi, 2020) nilai pendidikan karakter yang diharapkan dari peserta didik
yaitu rasa menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, berpendirian, toleransi
beragama dan tidak memaksakan kehendak, dan anti perundungan.
Namun pembelajaran daring bisa menjadi modal awal bagi peserta didik untuk
meningkatkan dirinya karena peserta didik dituntut untuk mandiri dikemudian hari.
(Nasution, Neviyarni and Alizamar, 2017) dengan android, peserta didik bisa bertanya
dengan teman tentang tugas sekolah yang rumit untuk mereka pahami, berdiskusi
tentang tugas besok, memberikan kabar jika tidak bisa datang kesekolah, dan sangat
banyak hal yang bisa mereka bahas dengan android. Itulah nantinya yang akan
membentuk karakter peserta didik yang mandiri karena mereka juga akan di tuntut
untuk berusaha demi kepentingan diri mereka pribadi.
Pendidikan karakter bagi anak merupakan catatan penting bagi seorang guru di
masa sekarang ini apalagi sekarang semuanya dilakukan serba dengan teknologi,
dimana menuntut seorang guru harus mengikuti perkembangan zaman, seperti yang
disarankan oleh Isriwal P. A, Firman, (2019) dalam penelitiannya sebagai seorang
profesional di bidangnya sangat penting bagi seorang guru untuk mengikuti
perkembangan zaman karena zaman yang dihadapi tersebut akan terus berubah-rubah
dan arus nya semakin cepat apalagi sekarang zaman sudah memasuki era 4.0.

Pelaksanaan pendidikan karakter dilakukan dengan berbagai pendekatan atau


metode. Yang memberi hasil anak untuk dapat menanamkan nilai-nilai karakter yang
baik, sehingga anak tidak hanya mengetahui karakter yang baik (moral knowledge)
tetapi juga dapat mencapai (moral action), tujuan utama pendidikan karakter.
Beberapa pendekatan atau metode yang digunakan untuk melakukan pendidikan
karakter antara lain:

Labelling

Salah satu Langkah penerapan metode yang baik adalah dengan penggunaan
kata-kata yang positif dan memotivasi anak untuk terus maju dan berkembang.
Katakata positif dan motivasi dapat menimbulkan rasa percaya diri dan semangat
akan maju, hal ini perku untuk dilakukan dan dilaksanakan oleh setiap guru agar
siswanya bisa menjadi pribadi yang percaya diri dalam menghadapi segala tantangan
dalam masa belajarnya. Jadi peran guru harus menimbulkan relevansi untuk
membangun citra diri yang baik pada anak dengan kata-kata yang positif, motivasi
yang baik sehingga semua ini mempengaruhi cara belajar anak.

Bersikap Lembut
Dalam sebuah keluarga, seorang anak berhak menerima kasih sayang dari
orang tuanya dan anggota keluarga lainnya. Sikap lemah lembut yang dilakukan orang
tua kepada anak dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan psikis yang baik.
Karena bersikap lembut kepada anak bukan untuk menolak hukuman tetapi untuk
melindungi halhal yang berharga di hati anak agar tidak terbebani secara psikis. Jadi
sudah sepantasnya guru untuk selalu berlaku lemah lembut terhadap anak, tunjukan
sebagi figure yang santun dan murah senyum agar anak selalu mencintai dan
menyayangi kita.

Tidak Membandingkan
Perbedaan karakter dan orang tua memang menjadi hal yang jelas
menyebabkan adanya perbedaan watak dan karakter anak bawaan dari keluarga.
Namun adanya perbedaan ini tidak harus menjadi hal yang menyebabkan guru
membandingkan anak yang satu dengan yang lain. Karena proses membandingkan
anak yang satu dengan yang lain ini akan berdampak terhadap rasa percaya diri dan
karakter anak ke depannya. Karena mungkin dalam keluarga nya mereka juga
mengalami hal pembandingan antara saudaranya di rumah. Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa sikap orang tua yang suka membanding-
bandingkan anak satu dengan yang lain merupakan bentuk kekerasan terhadap anak
dalam keluarga.

Memberi Contoh
Selama pandemi yang berjalan kurang lebih dua tahun ini sangat berdampak
terhadap perilaku dan karakter anak secara kemandirian dan tanggung jawab sebagai
seorang siswa. Pendidikan karakter yang selama ini sudah berjalan beberapa tahun
sejak siswa masuk hari pertama ke jenjang sekolah dasar akibat pandemi ini maka
semuanya berubah. Para siswa lebih banyak kegiatan di rumah dan kegiatan interaksi
sosial dengan teman sebaya pun terbatasi. Akibatnya pendidikan karakter menjadi
terhenti. Beberapa karakter siswa mulai luntur tergerus oleh gawai yang mereka
mainkan hampir setiap hari.

Melibatkan Anak
Dalam Kegiatan Guru sebagai seorang pendidik tentunya dalam melaksanakan
pembelajaran akan melibatkan siswa. Karna siswa menjadi sentra transfer
pengetahuan dari guru. Dengan adanya proses pembelajaran maka pengetahuan akan
tersampaikan. Guru sudah semestinya dapat bekerja sama dengan siswa dalam hal
pembelajaran.
Pembatasan Penggunaan Gadget
Dalam pembelajaran online penggunaan gadget menjadi salah satu alternatif
utama media yang dipakai dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Tanpa adanya
HP/laptop maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. Hampir
semua guru, orang tua dan siswa menggunakan gadget ini sebagai media yang paling
efektif dalam pembelajaran karna dirasa mampu menjembatani proses transfer
pengetahuan dari guru kepada seorang siswa.

Buat Peraturan
Pentingnya sebuah aturan disusun oleh guru adalah dalam rangka
mendisiplinkan siswa dan melatih tanggung jawab siswa dalam belajar. Tanpa adanya
peraturan yang disusun maka siswa akan menjadi tidak dapat terkontrol dengan baik.
Tata tertib sekolah dan tata tertib kelas memegang peranan penting dalam
kedisiplinan siswa. Pentingnya tata tertib sekolah telah dikemukakan oleh Curvin &
Mendler bahwa adanya perilaku nakal pada siswa merupakan salah satu faktor
penyebab pembatasan ambiguitas. Dengan dimasukkannya tata tertib sekolah dan tata
tertib kelas dalam tata tertib sekolah, maka batas-batas perilaku siswa di sekolah
menjadi jelas.

Dorong Sikap Mandiri


Guru berkewajiban mendorong sikap kemandirian siswa dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sebagai seorang siswa yang baik. Dengan dorongan dari
guru maka sikap amndiri ini akan terbentuk dengan sendirinya. Khususnya dalam
pembelajaran saat pandemi ini maka kemandirian siswa menjadi kunci utama dalam
membangun karakter.

Anda mungkin juga menyukai