Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andreika Ramadhani

NRP : 232020004
Kelas : AA
RESUME GDB-357 ILMU NAUTIKA
Rules No.16

Setiap kapal yang diarahkan untuk menjauhi kapal lain harus sejauh mungkin, mengambil
tindakan awal dan substansial untuk menjaga jarak dengan baik. Seperti :

1. Dimana kapal yang diarahkan untuk menjauh ini mengacu pada situasi dimana otoritas,
peraturan, atau komunikasi antar kapal mengistuksikan sebuah kapal untuk menjauhi
kapal lain. Alasannya untuk menghindari tubrukan.
2. Tindakan awal yaitu berupa perubahan arah, kecepatan, atau Tindakan lain yang
dibutuhkan untuk menghindari tubrukan.
3. Tindakan substansial dilakukan dengan signifikan dan cukup untuk menghindari situasi
yang berpotensi berbahaya.
4. Menjaga jarak dengan baik untuk meminimalkan resiko tubrukan.

Rules No. 17

A. Jika salah satu dari dua kapal harus menyingkir, kapal lainnya harus menjaga arah dan
kecepatannya.
• Situasi ini terjadi ketika dua kapal bergerak mendekati satu sama lain dan ada
potensi untuk tubrukan atau konflik. Dalam situasi ini, aturan navigasi
menentukan bahwa salah satu dari kedua kapal tersebut harus mengambil
tindakan untuk menghindari tubrukan. Tindakan ini mungkin berupa perubahan
arah, perubahan kecepatan, atau tindakan lain yang diperlukan untuk menjauh
dari kapal lain.
• Jika satu kapal telah memutuskan untuk menyingkir (yaitu mengambil tindakan
untuk menghindari tubrukan), maka kapal lainnya harus tetap mempertahankan
arah dan kecepatannya. Dengan kata lain, kapal yang tidak harus menyingkir
harus tetap stabil dan tidak mengubah jalurnya. Hal ini bertujuan untuk
memberikan jelasnya tindakan yang diambil oleh masing-masing kapal,
sehingga kapal yang memutuskan untuk menghindar dapat melakukannya
dengan aman dan efektif
B. kapal yang terakhir dapat mengambil tindakan untuk menghindari tubrukan dengan
manuvernya sendiri setelah menjadi jelas baginya bahwa kapal yang diharuskan untuk
menyingkir tidak mengambil tindakan yang tepat sesuai sesuai dengan Peraturan ini.
• Prinsip ini dirancang untuk meminimalkan kebingungan dan meningkatkan
keselamatan pelayaran di laut. Dengan mengikuti aturan ini, kapal-kapal dapat
berinteraksi dengan cara yang terorganisir dan dapat diprediksi ketika mereka
ber hadapan dalam situasi yang berpotensi berbahaya.
C. kapal diharuskan untuk menjaga arah dan kecepatannya begitu dekat sehingga tubrukan
tidak dapat dihindari dengan tindakan kapal yang memberi jalan saja, dia harus
mengambil tindakan yang paling membantu untuk menghindari tubrukan.

D. Kapal yang digerakkan dengan tenaga listrik yang mengambil tindakan dalam situas
penyeberangan sesuai dengan Peraturan untuk menghindari tabrakan dengan kapal
yang digerakkan dengan tenaga listrik lainnya, jika keadaan memungkinkan, tidak
mengubah arah ke pelabuhan untuk kapal di sisi pelabuhannya sendiri.

Rules No. 18

Tanggung jawab antar kapal

Kapal Tenaga dan Kapal Layar yang sedang berlayar harus menghindari:

1. Kapal yang tidak terkendali (Kapal karam, Kapal turun jangkar, Kapal berlabuh,dll.)

2. Kapal yang kemampuan geraknya terbatas

3. Kapal yang sedang menangkap ikan

4. Kapal layar

Kapal yang sedang menangkap ikan, yang sedang berlayar, sedapat mungkin harus
menghindari:

1. Kapal yang tidak terkendali (Kapal karam, Kapal turun jangkar, Kapal berlabuh,dll.)

2. Kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas

Contohnya seperti pesawat amfibi dan pesawat Wing in Ground (WIG) craft yang akan lepas
landas, mendarat maupun terbang di dekat perairan secara umum harus bebas dari semua
kapal dan menghindari menghalangi navigasi dari kapal yang lainnya. Dan jika beroprasi di
atas air maka harus mematuhi sesuai peraturan kapal tenaga dan kapal layar.

Dimana pesawat amfibi atau Wing in Ground (WIG) craft ini tidak dapat bermanuver dengan
baik dan dapat menimbulkan ketidakpastian yang berlebihan bagi kapal-kapal lain, maka ia
harus menjaga jaraknya.

Rules No. 19

Perilaku kapal dalam visibilitas terbatas

Peraturan ini berlaku terhadap kapal yang tidak saling melihat pada saat bernaviagasi atau
keterbatasan pandangan (Terhalang oleh kabut atau Malam hari)

1. Setiap kapal harus berlayar dengan kecepatan yang aman sesuai ketentuan yang
berlaku dengan keadaan dan kondisi jarak pandang dari kapal tersebut.
2. Kapal yang memiliki radar apabila mendapatkan situasi dalam jarak dekat yang
beresiko harus mengambil tindakan untuk menghindar atau manuver sejauh mungkin.
3. Setiap kapal yang mendengar sinar kabut di depannya dengan jelas dari kapal lain,
atau tidak dapat menghindari situasi jarak dekat antar kapal yang berada di depan
jalurnya wajib mengurangi kecepatan menjadi minimum dan berhati hati sampai
dengan situasi bahaya tubrukan sudah berakhir.

Anda mungkin juga menyukai