Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian
yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode penelitian
kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 8) yaitu : “Metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.1
3.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang adadalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakanpenelitian populasi. Studi atau penelitian juga disebut studi populasi
atau studi sensus.2 Menurut Sugiyono (2011;18) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas &
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat provinsi lampung dengan 2 kota dan 13 kabupaten berdasarkan
badan pusat statistik provinsi lampung penduduk provinsi lampung tahun 2022
berjumlah 9 176 546 jiwa
3.3 Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan

1
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, 2010), Cet. 16, hlm. 23
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktek Pendekatan, hlm. 173.
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, sehingga sampel diambil
berdasarkan ciri yang telah diketahui sebelumnya. Provinsi lampung terdapat 2
kota dan 13 kabupaten yaitu : Lampung Barat, Tanggamus, Lampung selatan,
Lampung Timur, Lampung tengah, Lampung utara, Way kanan, Tulang
bawang, Pesawaran, Pringsewu, Mesuji, Tulang bawang barat, Pesisir barat,
Bandar Lampung, Dan Metro.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Besarnya
sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan rumus Slovin:
𝑁
n=
(1+𝑁 (𝑒 )²)

Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Total populasi
e : Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel
Perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝑁
n = ( 1+𝑁 (𝑒 )2 )
9176546
=
( 1+9176546 (0,1)2 )
9176546
=
( 1+9176546 (0,01)

= 99,99 = 100 responden


Sampel yang digunakan berjumlah 100 responden diambil 2 kota dan 13
kabupaten provinsi lampung dengan perhitungan sampel pada masing-masing
kota dan kabupaten menggunakan cara sebagai berikut:
303 397
1) Lampung barat : 9 176 546 X 100 = 3,3 = 3 orang
652 898
2) Tanggamus : 9 176 546 X 100 = 7,1 = 7 orang
1 081 115
3) Lampung selatan : 9 176 546 X 100 = 11,7 = 12 orang
1 127 946
4) Lampung timur : X 100 = 12,2 = 12 orang
9 176 546
1 500 022
5) Lampung tengah : 9 176 546 X 100 = 16,3 = 16 orang
635 129
6) Lampung utara : 9 176 546 X 100 = 6,9 = 7 orang
481 036
7) Way kanan : 9 176 546 X 100 = 5,2 = 5 orang
431 208
8) Tulang bawang : 9 176 546 X 100 = 4,6 = 5 orang
487 153
9) Pesawaran : 9 176 546 X 100 = 5,3 = 5 orang
408 415
10) Pringsewu : 9 176 546 X 100 = 4,4 = 5 orang
232 685
11) Mesuji : 9 176 546 X 100 = 2,5 = 3 orang
289 620
12) Tulang bawang barat : 9 176 546 X 100 = 3,1 = 3 orang
164 816
13) Pesisir barat : 9 176 546 X 100 = 1,7 = 2 orang
1 209 937
14) Bandar Lampung : 9 176 546 X 100 = 13,1 = 13 orang
171 169
15) Metro : 9 176 546 X 100 = 1,8 = 2 orang

3.4 Data dan sumber data


Jenis dan sumber data dalam melakukan penelitian ini di peroleh baik
dalam bentuk data primer maupun data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data Primer yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama untuk
analisis selanjutnya untuk menemukan solusi dari masalah yang diteliti (Bougie
dan Sekaran, 2016). Data primer ini khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset
yang sedang berjalan. Jenis data yang digunakan sebagai dasar pengujian
hipotesis adalah data primer yang diperoleh dari masyarakat provinsi lampung
sebagai responden dengan instrumen utama berupa angket (kuesioner). Sebagai
data pendukung, diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan
lain selain tujuan penelitian saat ini. (Bougie dan Sekaran, 2016). Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidakdipublikasikan.
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi Struktur organisasi unilever
lampung dan produk unilever yang berbasis green produk.

3.5 Metode Pengambilan Data


Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan tehnik pengumpulan
data sebagai berikut :
a. Kuisioner
Angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan datayang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.3 Metode
angket sering pula disebut sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa
inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket
merupakan serangkain atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sitematis, kemudian dikirim atau diisi oleh responden. Setelah diisi
angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti. 4
Skala yang di gunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut
Siregar ( 2013) skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang tentang sesuatu objek
atau fenomena tertentu pernyataan dalam kuisioner dibuat
menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat responden.
Dalam metode angket ini pertanyaan yang di susun dalam bentuk
kalimat kalimat pernyataan dengan opsi. Pada metode angket ini

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D),
(Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hlm. 199.
4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, ekonomi, dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainya, (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2010), Ed. 1 Cet. 5,
hlm. 123
peneliti menggunakan skala likert yaitu responden diminta untuk
memberikan pilihan jawaban dengan skala ukuran yang telah di
sediakan oleh peneliti. Adapun yang menjadi responden adalah
masyarakat yang ada di 13 kabupaten dan 2 kota di provinsi lampung
dan angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
pengetahuan environmental awarnes dan eco label terhadap produk
unilever.

b. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui proses Tanya jawab
lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak
yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.5
Dalam teknik ini peneliti mengadakan wawancara kepada pegawai
unilever lampung berkenaan dengan produk unilever yang berbasis
green produk.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya.6 Metode dokumentasi ini di gunakan utuk memperoleh
informasi tentang pengetahuan masyarakat terhadap produk ramah
lingkungan terhadap produk unilever.

5
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, hlm, 105.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktek Pendekatan, hlm. 274.
3.6 Definisi oprasional dan pengukuran variabel
Definisi operasional/variabel penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah
penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi
operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam
bentuk indikator-indikator. Adapun definisi operasional penelitian yaitu untuk
mempermudah pemahaman tentang pengukuran atas variabel-variabel dalam
penelitian ini, maka dapat dibentuk dalam matrik operasional variabel
penelitian. Dapat dilihat pada table 2.1. berikut ini:

Tabel 2.1
Definisi oprasional variabel penelitian
No Variabel Definisi Indikator Skala
Penelitian
1 Environmental Environmental 1. Kepedulian Likert
Awarness ( X1 ) awareness konsumen
didefinisikan terhadap
sebagai ukuran lingkungan.
kemampuan 2. Produk ramah
seseorang untuk lingkungan.
memahami sifat, 3. Citra merek.
proses dan masalah 4. Kesadaran
lingkungan, tingkat harga
kepeduliannya (Suki,2013 )
terhadap kualitas
lingkungan, dan
sejauh mana ia
berkomitmen
terhadap perilaku
lingkungan dalam
kehidupan
seharihari (Yeung,
1998:263).
2 Label ramah ecolabel adalah Menurut Likert
lingkungan ( logo atau label Riyanto et al.,
Ecolabel) pernyataan yang pengukuran
( X2 ) menunjukkan aspek terhadap variabel
lingkungan dan eco-label juga
merupakan salah dapat
satu perangkat menggunakan
dalam rangka indikator berikut:
pengelolaan 1) Mengetahui
lingkungan hidup. bahwa ecolabel
Ecolabel terdapat pada
merupakan sarana produk ramah
penyampaian lingkungan
informasi yang 2) Menyadari
akurat, verifiable keberadaan
dan tidak ecolabel pada
menyesatkan saat berbelanja
kepada konsumen 3) Menyadari
yang mengenai bahwa
aspek lingkungan pemerintah
dari suatu produk mendukung
(barang atau jasa), ecolabel
komponen atau Berkaitan
kemasannya dengan
menjaga
lingkungan.
4) Ecolabel dapat
dengan mudah
diidentifikasi
3 Keputusan Keputusan Indikator-indikator
Pembelian ( Y ) pembelian itu dari keputusan
sendiri menurut pembelian menurut
Kotler adalah suatu kotler yaitu :
tindakan konsumen 1. Kemantapan
untuk membentuk pada sebuah
referensi diantara produk adalah
merek-merek dalam kualitas produk
kelompok pilihan yang sangat
dan membeli baik.
produk yang paling 2. Kebiasaan
disukai Inti dari dalam membeli
pengambilan produk.
keputusan 3. Memberikan
konsumen rekomendasi
(consumer decision kepada orang
making) adalah lain
proses 4. Melakukan
pengintegrasian pembelian ulang
yang
mengkombinasikan
pengetahuan untuk
mengevaluasi dua
atau lebih perilaku
alternatif, dan
memilih salah satu
di antaranya.

Tabel 2.2
Tabel skala likert
Pilihan jawaban Skor
Sangat setuju ( SS ) 5
Setuju ( S ) 4
Netral ( N ) 3
Tidak Setuju ( TS ) 2
Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1

3.7 Uji Instrumen Penelitian


Dalam penelitian, data mempunyai peranan yang ukup penting, terbukti
dengan benar tidaknya data dan baik tidaknya data. Adapun baik tidaknya data
tergantung pada baik buruknya instrumen pengumpulan data. Sedangkan
instrumen dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan, yaitu valid dan
raliabel. Sebelum angket digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas.
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Pengujian
homogenitas dilakukan untuk menguji analisis validitas tersebut. Instrumen
yang valid berarti instrumen itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.7

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 121.
Sebuah instrumen pengukuran dikatakan valid jika hasilnya sesuai
dengan kriteria tertentu, artinya memiliki kesejajaran antara hasil pengukuran
dengan kriteria tersebut. Cara yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah dengan mengkorelasikan hasil pengukuran dengan kriteria. Kriteria
yang digunakan sebagai patokan untuk menilai validitas sebuah instrumen
pengukuran dapat berupa hasil tes yang sudah terstandar maupun dari catatn-
catatan dilapangan tentang sesuatu yang diukur. Cara yang digunakan untuk
mengetahui kesejajaran adalah dengan mengkorelasikan hasil pengukuran
dengan kriteria. Kriteria yang digunakansebagai patokan untuk menilai
validitas sebuah instrumen pengukuran dapat berupa hasil tes yang sudah
terstandar maupun dari catatn-catatan dilapangan tentang sesuatu yang diukur.8
Untuk mengetahui validitas item angket digunakan rumus korelasi
product moment dengan angka kasar.9

Keterangan :
rᵪᵧ = Koefesien korelasi
X = Skor item
Y = Skor total
N = Jumlah konsumen
Harga rᵪᵧ yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga kritik product
moment dengan ketentuan, apabila harga rᵪᵧ > r tabel maka instrumen tersebut
valid.

8
Eko Purwo Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
hlm. 128-134
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 213
3.7.2 Uji Reabilitasi
Reliabel berarti instrumen akan mendapatkan hasil yang sama walau digunakan
berulang-ulang sesuai dengan sesuatu yang diukur.10 Reliabilitas instrumen
merujuk kepada hasil pengukuran data kalau instrumen itu digunakan oleh
orang atau sekelompok orang yang berada dalam waktu berlainan. Karena
hasilnya yang konsisten itu maka instrumen itu dapat dipercaya (reliable) atau
diandalkan (dependeble).11 Untuk menghitung reliabilitas angket menggunakan
rumus Alpha.

3.8 Uji Prasarat Analisis


3.8.1 Uji Normalitas
Uji ini merupakan uji kelayakan sebuah data untuk dianalisis, jika
datatersebut berdistribusi normal maka dapat digunakan uji statistik parametik
dan sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka pengujiandilakukan
dengan menggunakan statistik nonparameterik, salah satu cara untuk menguji
kenormalan suatu data penelitian yaitu denganmenggunakan uji Kolmogorov-
smirnov. Yaitu dengan cara melihat nilai signifikasi, apabila signifikasi > 0,05
maka data dinyatakan berdistribusinormal, dan apabila signifikasi < 0,05 maka
data dinyatakan tidakberdistribusi normal. Berikut langkah-langkah pengujian
dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov:
a. Membuat hipotesis

10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 121.
11
Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm
58
b. Menentukan taraf siginifikasi yaitu 5% atau 0,05
c. Menentukan siginifikasi D tabel yaitu n₁ dan n₂

d. Menentukan hipotesis12
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas
Yaitu keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual
padamodel regresi. Model regresi yang baik tidak seharusnya terjadi
heteroskedastisitas dan berlaku sebaliknya jika model regresi yang tidak baik
seharusnya terjadi heteroskedastisitas. Banyak jenis pengujian untuk
menentukan heteskedastisitas, namun pada penelitian ini digunakan uji
koefesien korelasi Spearmasn’s rho. Karakteristik dari pengujian ini yaitu
apabila nilai signifikasi antara variabel independen dengan variabel residual >
0,05 maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai
signifikasi < 0,05 maka dinyatakan terjadi heteroskedastisitas Berikut
merupakan rumusnya:

3.8.3 Uji Multikolonieritas


Multikolonieritas artinya suatu keadaan dimana terjadinya hubungan
linear yang sempurna bahkan mendekati sempurna (1) antara variabel-variabel
independen penelitian. Sama seperti heteroskedastisitas, jenis regresi yang baik

12
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 140.
tidak seharusnya terjadi multikolonieritas. Dalam menentuka multikolonieritas
adapat dilakukan dengan dua metode, yakni:

3.9 Uji Hiptesis


3.9.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melihat persamaan
antara satu variabel independen terhadap satu variabel dependen, maka secara
umum dapat dirumuskan dengan:

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda


Persamaan regresi linier berganda, digunakan untuk melihat persamaan
beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen,maka secara
umum analisis regresi linear berganda dapat dirumuskan:
3.9.3 Uji t (Parsial)
Rumus uji t digunakan untuk melihat pengaruh secara parsial antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Maka dalam penelitian ini
akan dilihat secara parsial antara variabel harga (X1) terhadap keputusan
pembelian (Y), variabel promosi (X2) terhadap variabel keputusan pembelian
(Y), dan variabel pelayanan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Berikut
merupakan langkah-langkah pengujian uji t:
a. Merumuskan hipotesis 1 variabel Harga ( X1 )
b. Taraf signifikasi yaitu 0,05
c. Menentukan t hitung ( pada tabel coefficients ) dan t tabel
d. Kriteria pengujian
t hitung ≤ t tabel maka H₀ diterima
t hitung ≥ t tabel maka H₀ di tolak
3.9.4 Uji f ( Simultan )
Rumus uji f digunakan untuk melihat pengaruh secara simultan antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Maka dalam penelitian ini
akan dilihat seberapa besar pengaruh secara simultan yaitu antara variabel
independen (harga, promosi dan pelayanan) terhadap variabel dependen
(keputusan pembelian). Langkah-langkah pengujian uji f yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan Hipotesis
b. Taraf signifikasi yang digunakan yaitu 0,05
3.9.5 Koefesien Determinasi
Koefesien Determinasi merupakan angka yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan suatu variabel atau beberapa variabel
bebas (X) terhadap naik atau turunnya variabel terikat (Y).Signifikasi nilai
penentu yaitu berada pada taraf 0-1 (0 ≤ KP ≤ 1). Maka kriteria penentuannya
adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai koefesien penentu (KP) = 0, berarti tidak ada pengaruh antara
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y)
b. Jika nilai koefesien penentu (KP) = 1, berarti naik/turunnya variabel
dependen (Y) adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independent (X)
c. Jika nilai koefesien penentu (KP) berada diantara 0 dan 1 (0 < KP < 0)
maka besarnya pengaruh variabel independen terhadap naik/turunnya
variabel dependen adalah sesuai dengan nilai KP itu sendiri, dan
selebihnya berasal dari faktor-faktor lain. 13
d. Dengan rumus sebagai berikut: Koefisien penentu (KP) atau koefisien
determinasi (KD) dirumuskan:

13
Misbahudin dan Iqbal Hasan, "Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi
Aksara", 2013).

Anda mungkin juga menyukai