BAB III Rahmat Robani
BAB III Rahmat Robani
METODOLOGI PENELITIAN
1
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, 2010), Cet. 16, hlm. 23
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktek Pendekatan, hlm. 173.
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, sehingga sampel diambil
berdasarkan ciri yang telah diketahui sebelumnya. Provinsi lampung terdapat 2
kota dan 13 kabupaten yaitu : Lampung Barat, Tanggamus, Lampung selatan,
Lampung Timur, Lampung tengah, Lampung utara, Way kanan, Tulang
bawang, Pesawaran, Pringsewu, Mesuji, Tulang bawang barat, Pesisir barat,
Bandar Lampung, Dan Metro.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Besarnya
sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan rumus Slovin:
𝑁
n=
(1+𝑁 (𝑒 )²)
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Total populasi
e : Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel
Perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝑁
n = ( 1+𝑁 (𝑒 )2 )
9176546
=
( 1+9176546 (0,1)2 )
9176546
=
( 1+9176546 (0,01)
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D),
(Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hlm. 199.
4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, ekonomi, dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainya, (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2010), Ed. 1 Cet. 5,
hlm. 123
peneliti menggunakan skala likert yaitu responden diminta untuk
memberikan pilihan jawaban dengan skala ukuran yang telah di
sediakan oleh peneliti. Adapun yang menjadi responden adalah
masyarakat yang ada di 13 kabupaten dan 2 kota di provinsi lampung
dan angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
pengetahuan environmental awarnes dan eco label terhadap produk
unilever.
b. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui proses Tanya jawab
lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak
yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.5
Dalam teknik ini peneliti mengadakan wawancara kepada pegawai
unilever lampung berkenaan dengan produk unilever yang berbasis
green produk.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya.6 Metode dokumentasi ini di gunakan utuk memperoleh
informasi tentang pengetahuan masyarakat terhadap produk ramah
lingkungan terhadap produk unilever.
5
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, hlm, 105.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktek Pendekatan, hlm. 274.
3.6 Definisi oprasional dan pengukuran variabel
Definisi operasional/variabel penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah
penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi
operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam
bentuk indikator-indikator. Adapun definisi operasional penelitian yaitu untuk
mempermudah pemahaman tentang pengukuran atas variabel-variabel dalam
penelitian ini, maka dapat dibentuk dalam matrik operasional variabel
penelitian. Dapat dilihat pada table 2.1. berikut ini:
Tabel 2.1
Definisi oprasional variabel penelitian
No Variabel Definisi Indikator Skala
Penelitian
1 Environmental Environmental 1. Kepedulian Likert
Awarness ( X1 ) awareness konsumen
didefinisikan terhadap
sebagai ukuran lingkungan.
kemampuan 2. Produk ramah
seseorang untuk lingkungan.
memahami sifat, 3. Citra merek.
proses dan masalah 4. Kesadaran
lingkungan, tingkat harga
kepeduliannya (Suki,2013 )
terhadap kualitas
lingkungan, dan
sejauh mana ia
berkomitmen
terhadap perilaku
lingkungan dalam
kehidupan
seharihari (Yeung,
1998:263).
2 Label ramah ecolabel adalah Menurut Likert
lingkungan ( logo atau label Riyanto et al.,
Ecolabel) pernyataan yang pengukuran
( X2 ) menunjukkan aspek terhadap variabel
lingkungan dan eco-label juga
merupakan salah dapat
satu perangkat menggunakan
dalam rangka indikator berikut:
pengelolaan 1) Mengetahui
lingkungan hidup. bahwa ecolabel
Ecolabel terdapat pada
merupakan sarana produk ramah
penyampaian lingkungan
informasi yang 2) Menyadari
akurat, verifiable keberadaan
dan tidak ecolabel pada
menyesatkan saat berbelanja
kepada konsumen 3) Menyadari
yang mengenai bahwa
aspek lingkungan pemerintah
dari suatu produk mendukung
(barang atau jasa), ecolabel
komponen atau Berkaitan
kemasannya dengan
menjaga
lingkungan.
4) Ecolabel dapat
dengan mudah
diidentifikasi
3 Keputusan Keputusan Indikator-indikator
Pembelian ( Y ) pembelian itu dari keputusan
sendiri menurut pembelian menurut
Kotler adalah suatu kotler yaitu :
tindakan konsumen 1. Kemantapan
untuk membentuk pada sebuah
referensi diantara produk adalah
merek-merek dalam kualitas produk
kelompok pilihan yang sangat
dan membeli baik.
produk yang paling 2. Kebiasaan
disukai Inti dari dalam membeli
pengambilan produk.
keputusan 3. Memberikan
konsumen rekomendasi
(consumer decision kepada orang
making) adalah lain
proses 4. Melakukan
pengintegrasian pembelian ulang
yang
mengkombinasikan
pengetahuan untuk
mengevaluasi dua
atau lebih perilaku
alternatif, dan
memilih salah satu
di antaranya.
Tabel 2.2
Tabel skala likert
Pilihan jawaban Skor
Sangat setuju ( SS ) 5
Setuju ( S ) 4
Netral ( N ) 3
Tidak Setuju ( TS ) 2
Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 121.
Sebuah instrumen pengukuran dikatakan valid jika hasilnya sesuai
dengan kriteria tertentu, artinya memiliki kesejajaran antara hasil pengukuran
dengan kriteria tersebut. Cara yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah dengan mengkorelasikan hasil pengukuran dengan kriteria. Kriteria
yang digunakan sebagai patokan untuk menilai validitas sebuah instrumen
pengukuran dapat berupa hasil tes yang sudah terstandar maupun dari catatn-
catatan dilapangan tentang sesuatu yang diukur. Cara yang digunakan untuk
mengetahui kesejajaran adalah dengan mengkorelasikan hasil pengukuran
dengan kriteria. Kriteria yang digunakansebagai patokan untuk menilai
validitas sebuah instrumen pengukuran dapat berupa hasil tes yang sudah
terstandar maupun dari catatn-catatan dilapangan tentang sesuatu yang diukur.8
Untuk mengetahui validitas item angket digunakan rumus korelasi
product moment dengan angka kasar.9
Keterangan :
rᵪᵧ = Koefesien korelasi
X = Skor item
Y = Skor total
N = Jumlah konsumen
Harga rᵪᵧ yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga kritik product
moment dengan ketentuan, apabila harga rᵪᵧ > r tabel maka instrumen tersebut
valid.
8
Eko Purwo Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
hlm. 128-134
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 213
3.7.2 Uji Reabilitasi
Reliabel berarti instrumen akan mendapatkan hasil yang sama walau digunakan
berulang-ulang sesuai dengan sesuatu yang diukur.10 Reliabilitas instrumen
merujuk kepada hasil pengukuran data kalau instrumen itu digunakan oleh
orang atau sekelompok orang yang berada dalam waktu berlainan. Karena
hasilnya yang konsisten itu maka instrumen itu dapat dipercaya (reliable) atau
diandalkan (dependeble).11 Untuk menghitung reliabilitas angket menggunakan
rumus Alpha.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 121.
11
Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm
58
b. Menentukan taraf siginifikasi yaitu 5% atau 0,05
c. Menentukan siginifikasi D tabel yaitu n₁ dan n₂
d. Menentukan hipotesis12
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas
Yaitu keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual
padamodel regresi. Model regresi yang baik tidak seharusnya terjadi
heteroskedastisitas dan berlaku sebaliknya jika model regresi yang tidak baik
seharusnya terjadi heteroskedastisitas. Banyak jenis pengujian untuk
menentukan heteskedastisitas, namun pada penelitian ini digunakan uji
koefesien korelasi Spearmasn’s rho. Karakteristik dari pengujian ini yaitu
apabila nilai signifikasi antara variabel independen dengan variabel residual >
0,05 maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai
signifikasi < 0,05 maka dinyatakan terjadi heteroskedastisitas Berikut
merupakan rumusnya:
12
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 140.
tidak seharusnya terjadi multikolonieritas. Dalam menentuka multikolonieritas
adapat dilakukan dengan dua metode, yakni:
13
Misbahudin dan Iqbal Hasan, "Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi
Aksara", 2013).