Pengaruh Al Qur'An
Pengaruh Al Qur'An
Volume 6 Nomor 2 Maret 2022 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i2.8520
Qonita Lillah
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang bagaimana mengetahui pengaruh hafalan AlQuran terhadap kesejahteraan psikologis dan motivasi belajar pada hafidz
dan hafidzah di Institut Tinggi Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur, serta mengembangkan rasa satisfaction (kepuasan) atas nikmat hafalannya yang telah
dianugrahkan oleh Allah SWT. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah subjek yaitu 42 hafidz dan hafidzah yang
sudah mmapu menghafal 1-5 juz. Teknik yang dipakai untuk mengumpulan data ialah wawancara, pengamatan, angket dan dokumentasi. angket
dalam penelitian ini yakni angket hafalan AlQuran, angket kesejahteraan psikologis dan angket motivasi belajar. Penelitian ini menggunakan analisis
data regresi linear sederhana. Dari analisis regresi linear sederhana dengan tingkat signifikansi atau probalilitas 0.000 < 0.05. Diperoleh dua
kesimpulan yakni nilai Sig sebesar 0,029 pada analisis hafalan AlQuran dan motivasi belajar, ini berarti hafalan AlQuran memberikan pengaruh
terhadap motivasi belajar sebesar 11.4%, dan nilai Sig sebesar 0.031 pada analisis hafalan AlQuran dan kesejahteraan psikologis, ini artinya hafalan
AlQuran juga berpengaruh terhadap kesejahteraaan psikologis sebesar 11.2%.
ABSTRACT
This article discusses how to determine the effect of memorizing Al-Qur’an on the psychological well-being and learning motivation of the hafiz and
hafidzah (male and female Muslims who memorize the Al-Qur’an) at the Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur. Then, it is to see how students can
increase the satisfaction of memorization skills given by Allah SWT. A quantitative study in this article describes 42 hafidz and hafidzah who have
been able to memorize 1-5 juz (sections in Al-Qur’an). The techniques used to collect data are interview, observation, questionnaire, and
documentation. The questionnaire in this study involves Al-Qur'an memorization, psychological well-being, and learning motivation. This study uses
simple linear regression data analysis. Based on simple linear regression analysis with a significance level or probability of 0.000 <0.05, two
conclusions are obtained first the Sig value is 0.029 on the analysis of memorizing the Al-Qur'an and learning motivation, which means that
memorizing the Al-Qur'an has an effect on learning motivation of 11.4%. Second, the Sig value is 0.031 on the analysis of memorizing the Al-Qur'an
and psychological well-being, which means that memorizing the Al-Qur'an also affects psychological well-being by 11.2%.
Citation : Lillah, Q. (2022). Pengaruh Hafalan Al Qur’an Terhadap Aspek Psikologis Dan Motivasi Belajar Hafidz Hafidzah Al
Qur’an. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 6(2), 371-376. DOI :
http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i2.8520.
PENDAHULUAN
Di Indonesia ini telah banyak lembaga tahfidz Qur’an pada awalnya terbatas dibebarapa
lembaga tahfidz Qur’an, berbagai halaqoh daerah, tetapi setelah cabang tahfidz Qur’an
tahfidz, daurah tahfidz , bahkan ada yang dimasukkan dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an
membuka fakultas Al Qur’an yang sudah (MTQ) tahun 1981 menjadi berkembang di
dikhususkan bagi laki-laki dan perempuan. Ini daerah derah Indonesia manapun. Tentunya ini
dikarenakan perkembangan dalam kecenderungan tidak lepas dari peran ulama ulama penghafal
menghafal Al-Qur’an mulai banyak diminati Qur’an yang berusaha menyebarkan
masyarakat. Lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran tahfidz Qur’an di lembaga lembaga
pesantren atau sejenisnya. Diantara manfaat dari dalam menambah ilmu pengetahuan serta
hafalan Al Qur’an sendiri membawa pengaruh mengembangkan rasa berbagi dalam dirinya
pada psikologis para penghafal Al Qur’an. dengan orang lain. Dan ini adalah amanah bagi
Berhubungan dengan bagaimana seorang seorang muslim yang harus dijalankan sebagai
penghafal Al Qur’an dapat selalu mengontrol amanah Rasulullah SAW. Karena pendidikan
atau menyeimbangkan dirinya selama proses bertujuan untuk mendorong siswa-siswa menuju
menghafal Al Qur’an dengan penguasaan perubahan sosial juga moral, intelektual dan
lingkungan sekitarnya. Seperti yang disebutkan tingkah laku sehingga mampu berjiwa mandiri
para ahli dalam Chairani dan Subandi (2010) sebagai makhluk sosial juga individu. Sehingga
menjelaskan, terutama pada regulasi diri yakni dapat kita simpulkan bahwa tujuan pendidikan
dimana seorang penghafal Qur’an dapat mampu adalah menghasilkan peserta didik yang
mengatur tingkah laku, dan menjalankan tingkah berkarakter dan memiliki akhlakul
laku tersebut sebagai strategi yang berpengaruh karimah.Indikator penting dari pendidikan adalah
pada performansi seseorang dalam mencapai proses pembelajaran yang berkualitas.
tujuan atau prestasi sebagai bukti peningkatan. Setidaknya ada dua indikator yang
Hal ini berkaitan pula pada teori berkualitas dalam proses pembelajaran, yaitu
kesejahteraan psiklogis adalah kemampuan proses dalam pembelajaran dan hasil
seseorang yang memiliki tujuan serta makna pembelajaran. Melaksanakan permbaruan pada
dalam hidup, merasakan adanya pengembangan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas yang
juga pertumbuhan diri mempunyai penguasaan mendorong peserta didik untuk mandiri dan tidak
lingkungan, otonomi, hubungan positif dengan terpusat pada intruksi tenaga pendidik. Kemudian
orang lain , perasaan positif terhadap diri sendiri. setelah proses kegiatan mengajar diperbaiki
Dan dapat disimpulkan dari beberapa definisi selanjutnya dibahas tentang hasil belajar, dari hal
para ahli yang ada bahwa kesejahteraan tersebut dapat terlihat kemampuan siswa dalam
psikologis merupakan suatu kondisi pribadi menikmati kegiatan belajar mengajar dengan
bukan hanya merasakan kebahagiaan, kepuasan memperhatikan tujuan belajar sesuai kurikulum.
hidup dan tanpa mengalami gejala depresi, akan Dan indikator tersebut diamati berdasar perilaku
tetapi dapat memiliki kemandirian terhadap yang tercermin pada siswa yang aktif dalam
tekanan sosial, dapat mengontrol lingkungan belajar, bukan proses belajar karena keterpaksaan
eksternal, terampil membentuk korelasi hangat
terhadap individu lain, dan mempunyai METODE PENELITIAN
keyakinan atas tujuan hidup yang bermakna Pendekatan dalam penelitian adalah
dengan mengembangkan diri. Kesejahteraan kuantitatif. Subjek Penelitian adalah mahasiswa
psikologis ini saling berkesinambungan terhadap Institut Ilmu Al Qur’an Bantul. Yang terbagi
pendidikan seorang anak, yang berfungsi dalam tiga fakutas yaitu, fakultas Ushuludin,
mengembangkan kemampuan, watak dan Fakultas Tarbiyah, fakultas Ekonomi dan Bisnis
melahirkan akhlaq yang bagus. Sudjana (2002:1) Islam dengan rincian mahasiswa Ushuludin 19,
menjelaskan bahwa pendidikan ialah proses Tarbiyah 14, Ekonomi dan Bisnis Islam 9 dengan
belajar mengajar yang dapat dilaksanakan pada hafalan 1-5 juz. Dalam penelitian ini untuk
lingkungan sekolah, masyarakat, ataupun mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
keluarga. Statement dari Sudjana ini sejalan masalah, peneliti menggunakan beberapa cara
dengan Sabda Rasulullah SAW: yaitu: angket, terdapat tiga angket yakni angket
hafalan alquran, angket kesejahteraan psikologis
...... علَّ َمه
َ َخي ُركُم َمن تَعَلّ َم القُرآنَ َو dan angket motivasi belajar; Wawancara akan
Artinya: “Sebaik baik kalian adalah yang diajukan kepada: Pimpinan Institut Ilmu Al dan
mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya” Guru bimbingan konseling Institut Ilmu Al
(HR. Bukhori) Qur’an An Nur; pengamatan yang akan digunakan
Maka hafalan seorang Hafidz ini telah berupa pengamatan biasa atau tak terlibat dan
berpengaruh untuk mengembangkan dirinya
dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji F
penelitian ini adalah regresi linear sederhana ini artinya bahwa hipotesis diterima atau dengan
kata lain hafalan alquran memberikan pengaruh
HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap kesejahteraaan psikologis dengan
Dari hasil analisis regresi linear berganda tingkat signifikansi atau probalilitas 0.000 < 0.05.
diperoleh taraf Sig 0.000 < 0.05 , maka sesuai
Besarnya nilai korelasi atau hubungan ® dan menyadari dan memanfaatkan potensi yang
hafalan al quran dan kesejahteraan psikologis ada secara berkesinambungan.
yaitu sebesar 0.334 dan besarnya prosentase Penelitian lain yang mendukung yakni
pengaruh variabel hafalan al quran terhadap hasil penelitian dari Firdausy bahwa santri yang
kesejahteraan psikologis adalah 11.2%. memiliki kesejahteraan psikologis yaitu santri
Kesejahteraan psiklogis adalah yang mampu memenuhi seluruh dimensi
kemampuan individu untuk memiliki tujuan dan kesejahteraan psikologis, mampu menerima
makna dalam hidup, merasakan adanya dirinya apa adanya dengan mengakui aspek
pengembangan dan pertumbuhan diri mempunyai positif dan negatif dalam diri, mampu menjalin
perasaan positif terhadap diri sendiri, penguasaan hubungan yang hangat dengan orang lain dan
lingkungan, otonomi, serta hubungan positif mampu memilih situasi yang kondusif dalam
dengan orang lain,. Bagi hafiz atau hafifzah yang memaksimalkan hafalan Al-Qur’an, memiliki
mampu mlewati dan menghadapi masalah yang kemandirian dalam mengambil keputusan dan
dihadapi dan mmapu berkompetesi mengatur berperilaku sesuai dengan nilai standar diri.
lingkungan maka akan mengarah pada kondisi Kesejahteraan psikologis juga secara
psikologis yang positif dan terbentuaklah intrinsik terdapat dalam Q.S Yunus, 57 “Hai
kesejahtraan psikologis yang baik dalam dirinya. manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
Hal ini juga didukung oleh hasil pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
peneltian yang dilakukan Ramadhan yakni penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
penghafal Al-Quran ponpes kampung petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
mempunyai kesejahteraan psikologis yang beriman”. Berdasarkan ayat diatas bahwa Al
bermacam-macam. Kesejahteraan psikologis Qur’an dapat menjadi obat atau penyembuh bagi
santri ditunjukkan dengan sikap mampu penyakit penyakit yang diderita manusia sehingga
menerima dirinya apa adanya, mampu mampu membuat manusia sejahtera secara
mengontrol hubungan yang hangat dengan orang psikologis karena terjalin hubungan yang selaras
lain, mampu memutuskan dan mengatasi masalah antara pribadi dengan Allah SWT serta individu
secara mandiri, mampu mengontrol lain.
lingkungannya agar sesuai dengan kebutuhannya, Dalam peneltian ini, juga di dapat hasil
memiliki tujuan dan makna hidup yang jelas lain dari analisis regresi linear berganda yang
untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang menguji pengaruh hafalan alquran terhadap
lain dan beribadah sebagai hamba Allah SWT, motivasi belajar diperoleh nilai Sig 0.000 < 0.05 ,
maka sesuai dengan dasar pengambilan
keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa belajar dengan tingkat signifikansi atau
hipotesis diterima atau dengan kata lain hafalan probalilitas 0.000 < 0.05.
alquran memberikan pengaruh terhadap motivasi
Sum of
Total 416.286 41
Besarnya nilai korelasi atau hubungan Quran memberikan pengaruh sebesar 13.69%,
hafalan al quran dan motivasi belajar yaitu terhadap motivasi belajar siswa pada mata
sebesar 0.338 dan besarnya prosentase pengaruh pelajaran Pendidikan Agama Islam di Mts Al-
variabel hafalan al quran terhadap motivasi Firdaus Cipatat-Bandung Barat. Penelitian lain
belajar adalah 11.4%. Huitt,W. (2001) juga dilakukan oleh Muhsin yang bertujuan untuk
mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau mengetahui adanya pengaruh hafalan juz ‘amma
status internal (kadang-kadang diartikan sebagai di madrasah Diniyah Tafaqquh Fiddin terhadap
kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang hasil belajar Al-Qur’an Hadis di MTsN Rejoso
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif Peterongan I. Berdasarkan analisis bahwa Jika r
bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. hitung > r tabel maka Ho ditolak, Jika r hitung < r
Hafidz dan hafidzah yamg mempunyai tabel maka Ho diterima. Dengan taraf
motivasi belajar tinggi ditunjukkan dengan sikap kepercayaan 0.05 (5%), maka dapat diperoleh r
kuatnya kemauan untuk berbuat, mampu tabel = 0.361 ternyata r-hitung lebih besar
menyiapkan umlah waktu yang disediakan untuk daripada r-tabel (0.679>0.361), sehingga Ho
belajar, mampu merelakan kegiatan lain, dan ditolak H1 diterima. Hal ini berarti terdapat
memliki ketekunan dalam mengerjakan tugas. korelasi signifikan antara hafalan juz ‘amma di
Pendapat lain juga ditambahkan Uno bahwa Madrasah Diniya Tafaqquh Fiddin dan hasil
motivasi memiliki peran penting dalam belajar belajar Al-Qur’an Hadis di MTsN. Secara tidak
yaitu (a) menentukan hal-hal yang dapat langsung motivasi belaajr juga turut
dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan menyumbang prestasi belajar siswa. Hidayat
belajar yang hendak dicapai, (c) menetukan berpendapat bahwa memungkinkan para
ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan penghafal Al Qur’an mendapat prestasi lebih
(d) menentukan ketekunan belajar. Hasil tinggi dari pada non penghafal Al Qur’an,
penelitian ini selaras dengan peneltian Nurhayati sekalipun umur, kecerdasan, dan ilmu mereka
dan Sholeh yang bertujuan untuk mengetahui berdekatan.
pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap motivasi
belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Dan hasil peneltiaannya menyebutkan hafalan Al-