Anda di halaman 1dari 13

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
No. 158 K/Pdt.Sus/2007
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara :

do
gu PT. JASA MARGA (Persero), beralamat di Plasa Tol Taman Mini
Indonesia Indah, Jakarta 13550 dan berkantor cabang di

In
A
Surabaya – Gempol, dalam hal ini memberi kuasa kepada : H.
ACHMAD TAUFIK, SH. dan INDRA AJOESTIA, SH. Advokat,
ah

lik
berkantor di Surabaya, Jalan Juwingan 30 ;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat ;
melawan:
am

ub
SUWANTO, karyawan PT. JASA MARGA (Persero), bertempat
tinggal di Perumahan Mutiara Citra Asri III/12 RT. 01/RW. 14,
ep
Desa/Kelurahan Sumorame, Kecamatan Candi, Kabupaten
k

Sidoarjo ;
ah

Termohon Kasasi dahulu Tergugat ;


R

si
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang

do
gu

Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan


Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada pokoknya atas
dalil-dalil :
In
A

Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah ada hubungan kerja


sejak 19 tahun sebagai pengumpul tol, terakhir sebagai pengumpul tol pada
ah

lik

Gerbang Tol Gempol sejak tahun 2002 ;


Bahwa pengalaman selama itu menunjukkan Tergugat telah memahami
m

ub

apa yang menjadi tugas pekerjaannya sebagai pengumpul tol, artinya Tergugat
telah memahami prosedur pengumpulan tol yang bersifat keharusan baik itu
ka

berupa kewajiban maupun larangan yaitu saat akan memasuki tempat kerja,
ep

menjalankan pekerjaan maupun akan meninggalkan tempat kerja ;


ah

Bahwa setiap karyawan pengumpul tol yang akan bekerja sebelum


R

memasuki tempat kerja harus menyimpankan uang dan barang pribadinya


es

ditempat penyimpanan (locker) dan mencatatkan dalam daftar pencatatan


M

ng

barang-barang apa saja dan berapa uang yang disimpannya, maksudnya setiap
on
gu

Hal. 1 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karyawan pengumpul tol yang akan bekerja memasuki gardunya masing-masing

si
harus bersih tanpa membawa uang pribadinya, begitu juga nanti saat keluar dari
gardu apabila istirahat atau selesai bekerja ;

ne
ng
Bahwa hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran
atau penyimpangan terhadap Hasil Pendapatan Tol (HPT) dari masing-masing
gardu pengumpul tol. Disamping itu untuk mewujudkan tertib pengumpul tol

do
gu secara bertahap diadakan audit pelaksanaan pengumpul tol oleh Tim Audit ;
Bahwa pada tanggal 25 Nopember 2005 saat Tergugat melaksanakan

In
A
tugasnya diadakan audit sistem pengumpulan tol dan cash opname oleh tim
audit yang mana hasilnya ditemukan beberapa kejanggalan atas cash opname
ah

lik
yaitu minus Rp 13.500 (tiga belas ribu lima ratus rupiah) berdasarkan per-
hitungan jurnal dan minus Rp 20.500 (dua puluh ribu lima ratus rupiah) ber-
dasarkan penghitungan KTM / Kartu Tol ;
am

ub
Bahwa Tergugat telah melakukan pelanggaran pada saat menjalankan
tugasnya menyimpan uang dalam saku celananya sebesar Rp 2.000,- (dua ribu
ep
rupiah) yang ditengarai uang itu juga dari Hasil Pendapatan Tol (HPT) ;
k

Bahwa Tergugat untuk kebutuhan uang makan dan transport tiap harinya
ah

telah terbiasa mengambil uang kurang lebih Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) yang
R

si
besar kecilnya uang tersebut tergantung dari banyaknya selisih lebih menurut
perhitungan Tergugat ;

ne
ng

Bahwa Tergugat telah mengambil beberapa kartu tol (lebih dari satu) tiap
harinya milik perusahaan untuk dimusnahkan/dihilangkan dengan cara dipatah-

do
gu

kan terlebih dahulu lalu dibuang ke kali Porong. Hal ini dilakukan dengan
maksud semata-mata untuk menghindari terjadinya selisih, baik disengaja
maupun tidak, dalam perhitungan pendapatan tol yang memerlukan per-
In
A

tanggungjawaban Tergugat. Sehingga dengan demikian uang hasil transaksi


kartu tersebut dapat bebas dipergunakan oleh Tergugat ;
ah

lik

Bahwa saat dilakukan audit penyimpangan juga terjadi ditempat


penyimpanan (locker) milik Tergugat, telah diketemukan uang sebesar
m

ub

Rp 92.000,- (sembilan puluh dua ribu rupiah) yang tidak dapat dipertanggung-
jawabkan oleh Tergugat kepemilikannya ;
ka

Bahwa karena rapinya bentuk-bentuk penyimpangan seperti tersebut


ep

diatas, maka hal itu berlangsung setidak-tidaknya selama 1 (satu) tahun terakhir
ah

ini sejak dilakukannya audit tanggal 25 November 2005. Sehingga Penggugat


R

setidak-tidaknya telah dirugikan sebesar Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu
es

rupiah) ;
M

ng

on
gu

Hal. 2 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan kata lain berdasarkan seluruh uraian diatas dapat ditegaskan sekali lagi

si
bahwa :
Tergugat pada saat bertugas di gardu tolnya tanggal 25 November 2005

ne
ng
telah terbukti secara sah mengambil tanpa hak uang sejumlah Rp 2.000,- yang
diperoleh dari Hasil Pendapatan Tol (HPT) ;
Tergugat secara terus menerus setiap harinya mengambil dan memakai-

do
gu nya uang milik perusahaan hasil dari pendapatan tol untuk keperluan pribadinya
yang besarnya sedikitnya Rp. 5.000,- selama 1 (satu) tahun terakhir sejak

In
A
dilakukannya audit terhadap dirinya ;
Tergugat telah kedapatan menyimpan tanpa hak uang milik perusahaan
ah

lik
sebesar Rp 92.000,- (sembilan puluh dua ribu rupiah) dalam locker/lemari
tempat menyimpan barang-barang pribadi milik Tergugat ;
Untuk mendapatkan uang tersebut yang bebas dari resiko pertanggung-
am

ub
jawaban saat penghitungan terakhir hasil pendapatan tol dilakukan dengan cara
mengambil beberapa kartu tol untuk dimusnahkan/dihilangkan, dibuang di kali
ep
porong ;
k

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tergugat telah melakukan


ah

beberapa perbuatan secara terus menerus dan atau yang mempunyai


R

si
hubungan sedemikian rupa sehingga harus dianggap sebagai perbuatan yang
dilanjutkan walaupun tiap-tiap perbuatan itu masing-masing merupakan pelang-

ne
ng

garan dimana Tergugat dengan sengaja menguasai secara melawan hak


dengan maksud untuk dimiliki suatu barang atau uang yang seluruhnya atau

do
gu

sebagian adalah kepunyaan perusahaan atau setidak-tidaknya bukan milik


Tergugat yang berada padanya bukan karena kejahatan melainkan adanya
hubungan kerja pribadinya dengan Penggugat (perusahaan) ;
In
A

Bahwa atas perbuatan yang telah dilakukannya terhadap Penggugat


telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama sebagai hasil kesepakatan antara
ah

lik

PT. JASA MARGA (Persero) dengan Serikat Karyawan JASA MARGA yang
peraturan pelaksanaannya telah diuraikan secara konkrit dalam Keputusan
m

ub

Direksi PT. JASA MARGA (Persero) Nomor : 111 / KPTS / 2004 tanggal 1 Mei
2004 tentang Peraturan Disiplin Karyawan ;
ka

Bahwa Tergugat telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan


ep

pelanggaran disiplin yaitu berupa pelanggaran pasal 6 (4) sebagai pelanggaran


ah

disiplin tingkat IV pada angka 2 nya yaitu perbuatan "Melakukan penipuan,


R

pencurian atau penggelapan barang atau uang milik perusahaan" dan pada
es

angka 12 yaitu perbuatan "menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-


M

ng

surat berharga milik dan atau yang berada dibawah penguasaan perusahaan",
on
gu

Hal. 3 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu dengan cara melakukan perbuatan yang dilarang pasal 5 angka 8 yaitu :

si
melakukan perbuatan yang bersifat teknik tanpa hak terhadap peralatan dan
kelengkapan operasional tol dan atau peralatan kerja lainnya sehingga

ne
ng
menyebabkan kerugian perusahaan dan atau pemakai jalan tol ;
Bahwa didalam Perjanjian Kerja Bersama telah menentukan ancaman
sanksi terhadap pelanggaran disiplin karyawan tingkat IV, yaitu pasal 24 huruf d,

do
gu yang menyatakan "Pelanggaran Disiplin Tingkat IV diancam Hukuman Disiplin
Berat dengan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja" ;

In
A
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka demi menjaga tertib
tegaknya peraturan disiplin karyawan dan untuk tidak berpengaruh dan diikuti
ah

lik
para pekerja lainnya terlebih pada diri Tergugat sendiri telah menyalahgunakan
kewenangan atau jabatan yang diberikan padanya untuk kepentingan diri sendiri
maka Penggugat harus mengambil sikap terhadap hal ini ;
am

ub
NON AKTIF (SKORSING) ;
Bahwa untuk kepentingan pemeriksaan atas pelanggaran disiplin berat
ep
yang telah dilakukan oleh Tergugat, mulai sejak tanggal 5 Desember 2005 telah
k

dinon aktifkan dari tugas pekerjaannya dengan tetap memperhatikan dan


ah

memberikan upah penuh dan hak-hak lainnya sebagaimana sebelumnya. Dan


R

si
sampai dengan saat ini pihak manajemen masih belum bisa memberikan tugas
dan jabatannya pada Tergugat ;

ne
ng

Bahwa untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut pada tanggal 4


Januari 2006 Penggugat telah melakukan rapat bipartit antara manajemen PT.

do
gu

JASA MARGA Cabang Surabaya - Gempol dengan serikat karyawannya untuk


membahas pelanggaran disiplin berat yang dilakukan Tergugat ;
Bahwa berdasarkan hasil rapat pertemuan bipartit, Penggugat telah
In
A

melaporkan dan memberitahukan perihal tersebut pada Kantor Dinas Tenaga


Kerja Pemerintah Kota Surabaya Cq. Mediator Hubungan Industrial bahwa
ah

lik

Penggugat tetap pada prinsipnya tidak dapat melanjutkan hubungan kerja


dengan Tergugat sehingga untuk itu telah diberikan anjuran Mediator Hubungan
m

ub

Industrial Nomor : 82/PHK/V/2006 tanggal 15 Mei 2006 ;


Bahwa oleh karena hubungan kerja tidak dapat lagi dilanjutkan yang
ka

untuk itu diperlukan ijin/penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan


ep

hubungan industrial bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat


ah

telah putus karena pemutusan hubungan kerja (PHK) ;


R

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, mohon agar Pengadilan


es

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya dapat kiranya mengadili


M

ng

perkara ini dengan memberikan putusan sebagai berikut :


on
gu

Hal. 4 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;

si
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran disiplin tingkat IV, yaitu
pasal 6 (4) angka 2 dan angka 12 Peraturan Disiplin Karyawan ;

ne
ng
3. Menyatakan pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat
putus karena pemutusan hubungan kerja (PHK) ;
4. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uit voerbaar bij

do
gu voorraad) ;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini ;

In
A
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex
aequo et bono) ;
ah

lik
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Surabaya telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 122/
G/2006/PHI.SBY, tanggal 19 Desember 2006 yang amarnya sebagai berikut :
am

ub
1. Menolak gugatan Penggugat ;
2. Memerintahkan Tergugat untuk bekerja kembali kepada Penggugat ;
ep
3. Menghukum Penggugat membayar upah Tergugat selama tidak dipekerjakan
k

secara tunai kepada Tergugat sebesar Rp 35.124.000,- (tiga puluh lima juta
ah

seratus dua puluh empat ribu rupiah) ;


R

si
4. Menghukum Pengugat untuk membayar biaya perkara sebesar nihil ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

ne
ng

Penggugat pada tanggal 19 Desember 2007 kemudian terhadapnya oleh


Penggugat (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus

do
gu

tanggal 22 Agustus 2006) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada


tanggal 9 Januari 2007 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi
No. 122/Kas/G/2007/PHI.Sby, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
In
A

Surabaya, permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-
alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal
ah

lik

22 Januari 2007 ;
Bahwa setelah itu oleh Tergugat yang pada tanggal 24 Januari 2007
m

ub

telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat diajukan jawaban


memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya
ka

pada tanggal 2 Februari 2007 ;


ep

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya


ah

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam


R

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang,


es

maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

si
Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
I. KEBERATAN PERTAMA :

ne
ng
Judex factie keliru menafsirkan dan mengkualifikasikan pokok perkara ;
Dalam putusannya tidak memperdulikan substansi beberapa pelanggaran
yang terjadi karena perbuatan Tergugat, seolah-olah kesemuanya dianggap

do
gu merupakan tindak pidana dan tidak ada perbuatan yang murni merupakan
indisipliner terhadap PKB maupun PP, yaitu :

In
A
I. PRIMER (yang dianggap/berdimensikan tindak pidana) ;
Pelanggaran pasal 6 ayat (4) angka 2 Peraturan Disiplin Karyawan,
ah

lik
sebagai pelanggaran disiplin Tingkat IV - Pelanggaran berat, yaitu :
"Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang atau uang
milik perusahaan" adalah sebagai berikut :
am

ub
- Pada saat Tim audit melakukan pemeriksaan diketemukan adanya
indikasi awal bahwa pada diri Tergugat diketemukan uang dalam
ep
sakunya sejurnlah Rp. 2.000,- yang tidak dapat dipertanggung
k

jawabkan, kemudian dalam pengembangan pemeriksaan ditemukan


ah

uang sejumlah Rp. 92.000,-di locker/lemari penyimpanan barang


R

si
pribadi, di luar uang pribadi yang tidak dicatat/diketahui oleh
pengawas, melakukan penyimpangan hasil pendapatan tol (HPT) ;

ne
ng

- Bahwa Tergugat untuk kebutuhan uang makan dan transport tiap


harinya telah terbiasa mengambil uang perusahaan dari HPT kurang

do
gu

lebih Rp. 5.000,- yang besar kecilnya uang tersebut tergantung dari
banyaknya selisih lebih menurut perhitungan Tergugat ;
II. SUBSIDAIR (Murni merupakan pelanggaran disiplin/ indisipliner) ;
In
A

Pelanggaran pasal 6 ayat (4) angka 12 Peraturan Disiplin Karyawan,


sebagai pelanggaran disiplin tingkat IV - Pelanggaran berat, yaitu :
ah

lik

"Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik


dan atau yang berada di bawah penguasaan perusahaan" ;
m

ub

yaitu dengan cara melakukan perbuatan yang dilarang pasal 5 angka 8,


yaitu :
ka

"Melakukan perbuatan yang bersifat tekhnik tanpa hal terhadap peralatan


ep

dan kelengkapan operasional tol dan atau peralatan kerja lainnya


ah

sehingga menyebabkan kerugian perusahaan dan atau pemakai jalan


R

tol" ;
es

Bahwa Tergugat memanfaatkan kartu tol sebagai alat/untuk memainkan/


M

ng

merubah golongan kendaraan yang besar diganti dengan golongan/kelas


on
gu

Hal. 6 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kendaraan yang lebih kecil sehingga mendapatkan manfaat dari adanya

si
selisih/kelebihan tarif pembayarannya ;
1. Sehingga Judex Factie dalam pertimbangan hukumnya menafsirkan

ne
ng
bahwa semua pelanggaran disiplin yang telah dilakukan adalah
identik merupakan tindak pidana sehingga PHK dapat dilakukan
setelah ada terlebih dahulu putusan hakim pidana yang berkekuatan

do
gu hukum tetap ;
1.1 Bahwa pendirian Judex Factie tersebut di atas sangat tidak

In
A
benar dan keliru ;
1.2 Bahwa pelanggaran/kesalahan berat yang telah dilakukan
ah

lik
adalah perbuatan pelanggaran disiplin (indisipliner) terhadap
ketentuan yang telah disepakati bersama, baik yang terdapat
dalam PKB maupun PP, sehingga perbuatan tersebut dapat
am

ub
dikualifikasikan sebagai perbuatan wan prestasi (ingkar janji)
dalam lingkup keperdataan atau hukum privat bukan perbuatan
ep
pidana yang diatur di dalam hukum pidana
k

1.3 Perlu diingat kembali bahwa keterkaitan hubungan antara


ah

Pemohon dan Termohon adalah dalam lingkup hubungan kerja,


R

si
dengan demikian apabila terjadi perselisihan adalah merupakan
perselisihan perburuhan maka lembaga yang berwenang

ne
ng

mengadilinya adalah peradilan khusus yaitu Pengadilan


Hubungan Industrial sebagai lembaga Penyelesaian Perselisihan

do
gu

Hubungan Industrial (PPHI) ;


1.4 Begitu jelas dan sederhanannya bahwa ini adalah merupakan
perselisihan perburuhan, merupakan pelanggaran disiplin
In
A

bahkan bipartit pun dengan mudahnya menyatakan bahwa


Tergugat telah bersalah (bukti P-7) melakukan pelanggaran
ah

lik

disiplin, Judex factie pun sesungguhnya juga mengetahui setelah


memeriksa baik data maupun bukti, telah terjadi pelanggaran
m

ub

disiplin, pelanggaran berat ;


1.5 Bahwa Judex factie telah mengabaikan prinsip, maksud dan
ka

tujuan UU Nomor 2 Tahun 2004, dengan dibentuknya


ep

Pengadilan Hubungan Industrial sebagai Lembaga PPHI adalah


ah

untuk menyelesaikan perburuhan dengan cepat, tepat, adil, dan


R

murah ;
es

II. KEBERATAN KEDUA :


M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Judex factie salah/keliru pula dalam penerapam hukumnya sebagaimana

si
jelas dan sederhananya bahwa substansi pokok perkara adalah nyata-
nyata merupakan perselisihan perburuhan, pelanggaran disiplin atau

ne
ng
pelanggaran atas kesepakatan hubungan kerja sehingga menimbulkan
kerugian pada pihak perusahaan tetapi sebaliknya menafsirkan,
mengkualifikasikan sebagai tindak pidana yang oleh karena itu

do
gu mesyaratkan terlebih dahulu adanya putusan hakim pidana yang telah
berkekuatan hukum tetap ;

In
A
2.1 Putusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PUU-1/2003 tanggal 28
Oktober 2004, melarang pekerja yang telah melakukan kesalahan
ah

lik
berat yang dikualifikasikan sebagai tindak pidana, diputus hubungan
kerjanya secara sepihak oleh pengusaha berdasarkan pasal 159
ayat (1) UU Ketenagakerjaan ;
am

ub
Padahal faktanya lain, Penggugat/Pemohon Kasasi untuk maksud
tersebut tidak melakukan PHK sepihak melainkan mengajukan
ep
ijin/penetapan terlebih dahulu pada lembaga yang berwenang yaitu
k

Pengadilan Hubungan Industrial disertai dengan bukti-buktinya ;


ah

2.2 Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan untuk mendapatkan


R

si
penetapan PHK atas dasar kesalahan berat adalah tidak menilai
apakah perbuatan tersebut telah sesuai dengan unsur-unsur tindak

ne
ng

pidana atau tidak (memutuskan bahwa pekerja telah melakukan


tindak pidana atau tidak) akan tetapi melihat PHK tersebut dari segi

do
gu

hubungan kerja yang didasari pada hukum keperdataan, yaitu


bahwa suatu perjanjian harus dilakukan dengan etikad baik (pasal
1338 KYHPerdata), sehingga bentuk alat bukti yang disampaikan,
In
A

PHI dapat menilai pekerja dalam melakukan hubungan kerja,


apakah beretikad baik atau tidak, dan bukan menilai apakah alasan
ah

lik

pengusaha memenuhi unsur-unsur tindak pidana atau tidak, karena


hal tersebut di luar kewenangan Penggugat ;
m

ub

2.3. Bahwa pencampur adukan perkara perselisihan perburuhan yang


nota bene mengandung unsur tindak pidana sama sekali tidak
ka

mengabaikan asas praduga tidak bersalah (presumption of


ep

innocence), mencampur adukan/mengalihkan wewenang peradilan


ah

pidana ke peradilan perdata, yang seharusnya diselesaikan melalui


R

peradilan pidana ;
es

Bahwa unsur kesalahan (schuld), selalu ada dalam setiap


M

ng

pelanggaran hukum, baik itu hukum privat maupun hukum publik,


on
gu

Hal. 8 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena wanprestasi, perbuatan melawan hukum (keperdataan)/

si
onrechtmatig daad maupun perbuatan pidana itu sendiri, artinya
unsur kesalahan akan selalu ada dalam setiap tuntutan pertanggung

ne
ng
jawabannya. Oleh karena itu pembuktian ada atau tidaknya unsur
kesalahan tidak bisa menjadi mutlak hanya ada di dalam hukum
pidana dan penetapan bersalah atau tidaknya hanya oleh hakim

do
gu pidana ;
III. KEBERATAN KETIGA :

In
A
3. Judex factie tidak tegas mengungkapkan adanya "kesalahan" di dalam
tindakan/perbuatan Tergugat atas fakta ini setelah memeriksa data
ah

lik
maupun bukti yang ada ;
3.1 Bahwa Judex factie setelah memeriksa fakta yang terungngkap dari
data dan bukti-bukti yang didapat, hanya menyimpulkan terhadap
am

ub
ketentuan/peraturannya saja yang mengatur sebagai hukuman
disiplin berat dalam PKB adalah bertentangan dengan putusan MK
ep
Nomor. 012/PUU-1/2003, tidak secara tegas menyatakan kesalahan
k

yang terjadi atas perbuatan Tergugat meskipun telah diketahui


ah

dengan mudahnya dari fakta dan bukti yang ada ;


R

si
3.2 Bahwa, meskipun kesalahan berat tersebut telah didukung dengan
bukti-bukti :

ne
ng

a. Pekerja/buruh tertangkap tangan ;


b. Adanya pengakuan dari yang bersangkutan ;

do
gu

c. Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang
berwenang di perusahaan dan didukung 2 (dua) orang saksi
yang disertai pula dengan keterangan/pernyataan dari serikat
In
A

pekerja bahwa Tergugat memang telah bersalah ;


IV. KEBERATAN KEEMPAT :
ah

lik

4. Kesalahan Judex factie pada saat memeriksa dan mengidentifikasi


substansi pokok perkara tidak cermat dalam mengungkap adanya suatu
m

ub

kerugian yang timbul akibat perbuatan/kesalahan Tergugat, sebagaimana


yang didalilkan dalam surat gugatan ;
ka

Bahwa akibat perbuatan Tergugat, penyalahgunaan uang perusahaan


ep

dari hasil pendapatan tol untuk kepentingan pribadi dan membuang


ah

setiap barang bukti yang didapat berupa kartu tol milik perusahaan
R

dengan mematahkan lalu membuang ke kali porong, jelas telah


es

merugikan perusahaan ;
M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa perihal kerugian telah Penggugat buktikan dalam acara

si
pemeriksaan pembuktian di persidangan ;
V. KEBERATAN KELIMA :

ne
ng
Judex factie dalam putusannya tidak memberikan pertimbangan hukum yang
cukup sehingga salah/keliru dalam penerapan hukumnya ;
5. Bahwa Judex factie tidak mencantumkan/menguraikan unsur-unsur dari

do
gu pelanggaran hukum disiplin sebagai perselisihan perburuhan dalam
lingkup keperdataan ;

In
A
5.1 Bahwa dalil gugatan Penggugat yang mendasarkan pada perbuatan
indisipliner, pelanggaran terhadap kesepakatan bersama dalam
ah

lik
lingkup keperdataan, telah terpenuhinya seluruh unsur-unsur sifat
keperdataan ;
a. Adanya perbuatan melanggar/melawan hukum ;
am

ub
b. Adanya kesalahan yang diperbuat, dan ;
c. Mengakibatkan kerugian ;
ep
5.2 Bahwa pelanggaran hukum disiplin/kesalahan berat yang nota bene
k

mengandung unsur tindak pidana, pada hakekatnya adalah


ah

pelanggaran hukum materiil terhadap ketentuan yang telah


R

si
disepakati bersama dalam PKB bukan perbuatan formil tindak
pidana yang ada di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana,

ne
ng

yang untuk itu memerlukan pembuktian khusus seperti diatur di


dalam UU No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ;

do
gu

5.3 Bahwa pertanggung jawaban dalam setiap pelanggaran hukum


selalu harus ada unsur kesalahan, baik itu dalam lingkup hukum
privat maupun hukum publik, sehingga dengan demikian PHI dalam
In
A

mengadili perselisihan aquo berdasarkan UU Ketenagakerjaan


adalah memang sudah menjadi kompetensi mutlaknya, bukan
ah

lik

mengalihkan atau mencampur adukan wewenang peradilan pidana


ke peradilan perdata yang seharusnya diselesaikan melalui
m

ub

peradilan pidana ;
Disitulah letak kekhususannya, PHI sebagai pengadilan khusus
ka

pada Pengadilan Negeri, memeriksa dan mengadili setiap


ep

perselisihan perburuhan yang masuk ;


ah

5.4 Sehingga dengan demikian apabila putusan PHI memasyarakatkan


R

putusan pidana terlebih dahulu sampai berkekuatan hukum tetap


es

adalah merupakan pemborosan biaya dan waktu sehingga tidak


M

ng

efisien, mengingkari mekanisme penyelesaian perselisihan


on
gu

Hal. 10 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hubungan industrial yang cepat, tepat, adil dan murah sebagaimana

si
diamanatkan UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial ;

ne
ng
Bahwa oleh karena pertimbangan hukum PHI tidak lengkap dan keliru
menafsirkan dan mengkualifikasikan pokok perkara murni sebagai
perselisihan perburuhan maka keliru pula dalam penerapan hukumnya ;

do
gu Bahwa dengan kata lain, berdasarkan seluruh uraian di atas dapat
ditegaskan sekali lagi bahwa Judex factie :

In
A
- Salah/keliru dalam menafsirkan dan mengkualifikasi pokok perkara ;
- Salah dalam memahami dan menerapkan hukum ;
ah

lik
- Tidak memberi pertimbangan hukum yang lengkap terhadap
keseluruhan substansi pokok perkara ;
Sehingga oleh karenanya, sangat tepat dan benar jika putusan
am

ub
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya
Nomor. 122/G/2006/PHI.SBY tanggal 19 Desember 2006, DIBATALKAN;
ep
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
k

berpendapat :
ah

mengenai alasan ke 1, 2, 3, 4, 5 :
R

si
Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena
Perselisihan Hubungan Industrial telah salah menerapkan hukum dengan

ne
ng

pertimbangan sebagai berikut :


- Termohon Kasasi telah mengakui semua kesalahan atas perbuatannya

do
gu

dengan membuat surat pernyataan sebagaimana diatur Pasal 24 ayat (1( d.


PKB periode tahun 2006-2008 yang masih berlaku dikatagorikan merupakan
kesalahan berat dan dikenakan sanksi PHK, namun masa kerja yang cukup
In
A

lama dan selama bekerja belum pernah mendapat surat peringatan, oleh
karena itu perlu dipertimbangkan untuk diberikan upah proses selam 6
ah

lik

(enam) bulan dan uang pengantian hak yang seharusnya diterima oleh
Termohon Kasasi ;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, menurut


pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan
ka

permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. JASA MARGA (Persero)


ep

tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada


ah

Pengadilan Negeri Surabaya No. 122/ G/2006/PHI.SBY, tanggal 19 Desember


R

2006 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar
es

putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini ;


M

ng

on
gu

Hal. 11 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan ini di bawah

si
Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), berdasarkan Pasal 58
Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dibebankan kepada

ne
ng
Negara ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004,
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan

do
gu ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan ;

In
A
MENGADILI :
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. JASA
ah

lik
MARGA (Persero) tersebut ;
Membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Surabaya No. 122/ G/2006/PHI.SBY, tanggal 19 Desember 2006 ;
am

ub
MENGADILI SENDIRI :
- Menyatakan putus hubungan kerja sejak tanggal 30 Juni 2006 ;
ep
- Menghukum Penggugat membayar uang proses sebesar 6 (enam) bulan
k

upah/gaji ;
ah

- Menghukum Penggugat membayar uang penggantian hak sesuai Pasal 156


R

si
ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 ;
- Membebankan biaya perkara kepada Negara ;

ne
ng

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


Agung pada hari Kamis, tanggal 24 Januari 2008, oleh Titi Nurmala Siagian,

do
gu

SH., MH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, H. Buyung Marizal, SH. dan Horadin Saragih, SH., MH. Hakim-
Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
In
A

umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
tersebut dan dibantu oleh Tripeni Irianto Putro, SH., M.Si. Panitera Pengganti
ah

lik

dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;


Hakim-Hakim Anggota Ketua :
m

ub

ttd./ H. Buyung Marizal, SH. ttd./


ttd./Horadin Saragih, SH., MH. Titi Nurmala Siagian, SH., MH.
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 12 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti :

si
ttd./
Tripeni Irianto Putro, SH., M.Si.

ne
ng
Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI.

do
gu a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus

In
A
Rahmi Mulyati, SH., MH.
ah

lik
Nip : 040.049.629
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 13 hal. Put. No. 158 K/Pdt.Sus/2007


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Anda mungkin juga menyukai