Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN

KEARIFAN LOKAL

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEARIFAN LOKAL


SEREN TAUN DI DESA CISANTANA KECAMATAN
CIGUGUR

Disusun oleh :
Salsabila Dinda Heriyani ( Wala )
Eka Resmawati (Pakis)
Farhan Dwi Setiawan (Doma)
M Noval Ifantri (Tepus)

ANGKATAN XI

KELUARGA PENJELAJAH ALAM BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

AGUSTUS 2023

JL. RAYA PERJUANGAN, MARGA MULYA BEKASI UTARA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Kegiatan : Meningkatkan Pemahaman Kearifan Lokal Seren


Taun di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur
Nama Ketua Penelitian : Salsabila Dinda Heriyani
Nomor Induk Mahasiswa : 202210415239
Angkatan : XI (Sebelas)
Tanggal Lulus Persentasi : 05 Agustus 2023

Bekasi, 11 Agustus 2023

Menyetujui,
Pembimbing

Yogi Syafitra
NIA : KB.19.08.121

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Meningkatkan Pemahaman Kearifan


Lokal Seren Taun di Desa Cisantana
Kecamatan Cigugur
Nama Ketua Penelitian : Salsabila Dinda Heriyani
Nomor Induk Mahasiswa : 202210415239
Angkatan : XI (Sebelas)
Tanggal Lulus Presentasi : 05 Agustus 2023

Bekasi, 11 Agustus 2023


Mengesahkan,

Penguji I : Akbar Maulana Sholichin


NIA : KB.17.06.73 …………………..
Penguji II : Markus Ade Putra
NIA : KB.17.06.79 …………………..
Penguji III : Dini Amalia Putri
NIA : KB.19.08.107 …………………..
Penguji IV : Yogi Syafitra
NIA : KB.19.08.121 …………………..

Mengetahui,

Ketua Umum Sekretaris Umum


KAPAL BAJA KAPAL BAJA

Aldiansyah Putra Pradana Dini Amalia Putri


NIA : KB.19.08.106 NIA : KB.19.08.107

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat hidayahnya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyusun proposal
untuk kegiatan penjelajahan anggota muda angkatan XI. Proposal ini dibuat sebagai
bentuk tahapan menjadi anggota penuh di UKM KAPAL BAJA.
Dalam penyusunan proposal ini, kami telah banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pengarahan, dan dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat,
penulis menyampaikan terima kasih kepada abang dan mpo yang telah memberikan
pengarahan, koreksi, saran, serta motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal ini.
Kami sadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan proposal
penjelajahan ini yang tidak berkenan. Atas perhatian, kerjasama dan dukungan kami
ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Bekasi, 11 Agustus 2023

Bidang Kearifan Lokal

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 8
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................... 10
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10
1.4 Batasan Masalah ......................................................................................... 11
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 11
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 11
1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................. 12
1.8 Metode Penelitian ....................................................................................... 12
1.9 Perencanaan Perjalanan .............................................................................. 12
BAB II PERENCANAAN PENELITIAN .......................................................... 13
2.1 Perencanaan Manajemen Penelitian............................................................ 13
2.2 Perencanaan Manajemen Barang Bawaan .................................................. 14
2.3 Perencanaan Manajemen Keuangan ........................................................... 14
2.4 Objek Penelitian.......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pelaksanaan damar sewu ..................................................................... 9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Rundown kegiatan Kearifan lokal......................................................... 15


Tabel 2. 2 Daftar Barang-Barang Kearifan Lokal .................................................. 15
Tabel 2. 3 Anggaran Biaya Kearifan Lokal ........................................................... 16

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Pertanyaan

7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukannya di dilihat
dari adat, keanekaragaman budaya, suku, ras, bahasa, maupun agama.
Kemajemukan budaya menjadi kekayaan yang sangat berharga dalam memperkaya
kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia kaya akan adat istiadat yang tersimpan dan
terjaga dengan baik. Macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan
kekayaan yang sangat berharga yang harus di jaga dan dilestarikan agar tidak hilang
dan tidak pudar.
Budaya daerah memegang peranan penting bagi kelangsungan kebudayaan
nasional. Oleh karena itu, budaya daerah sudah seharusnya dipelihara dan dijaga
agar tetap eksis dan menonjol dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Salah
satunya dengan mengangkat budaya daerah dan mempelajari secara mendalam,
sehingga keberadaan kebudayaannya tetap terlaksana atau dapat diteruskan oleh
generasi penerus bangsa serta menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
budaya tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Kearifan lokal merupakan
pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam
tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang
sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama
puluhan bahkan ratusan tahun.
Seren taun merupakan kegiatan upacara adat penghayat kepercayaan sunda
atau yang biasa disebut sebagai sunda wiwitan. Istilah seren taun diambil dari
bahasa sunda. Seren berarti menyerahkan, Taun berarti tahun yang terdiri dari 12
bulan. Seren taun, hajat bumi atau babarit desa, merupakan kegiatan upacara adat
atau ritual yang dilakukan oleh kelompok kepercayaan sunda wiwitan, di desa
Cisantana kecamatan Cigugur. Upacara adat seren taun ini digelar setiap Rayagung
bulan terakhir pada penanggalan sunda, upacara adat seren taun dipusatkan di
paseban tri panca tunggal, kediaman pangeran djatikusumah yang didirikan tahun
1840. Sebagaimana biasanya hasil panen seperti gabah, sayur mayur dan hasil bumi
lainnya memenuhi rangkaian acara.

8
Perayaan seren taun sudah dilakukan turun-temurun sejak zaman kerajaan Sunda
purba seperti kerajaan Padjadjaran.
Seren taun yang diadakan di desa Cisantana kecamatan Cigugur diadakan
selama lima hari yang puncaknya adalah tanggal 22 rayagung. Urutan rangkaian
upacara dan materi upacara tergantung pada situasi dan kondisi, namun biasanya
acara utama yang dilakukan adalah proses menyalakan damar sewu di seluruh
kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Gedung Paseban Tri Panca Tunggal
menjadi tempat dilaksanakannya seren taun , damar sewu tersebut dinyalakan oleh
pasukan berkuda yang berjumlah 4 orang yang mengambil inti api dari pusat api di
Paseban Tri Panca Tunggal, ini merupakan simbol bahwa istilah bahasa sunda yang
mengatakan orang sunda ulah pareumeun obor, bahwasanya masyarakat Sunda
jangan sampai kehilangan arah kehidupan. Kurangnya pemahaman lebih lanjut dan
informasi yang tersedia pada sumber-sumber yang ada, membuat peneliti tertarik
untuk mengkaji terkait seren taun.

Gambar 1. 1 Pelaksanaan damar sewu


(Sumber : Antonius Danar - strategi.id)

Penulis mengemukakan bahwa dengan adanya jaman modernisasi dan


globalisasi, masyarakat yang memiliki adat istiadat atau tradisi tidak akan
mengubah atau menggoyahkan keteguhan dari aturan adat istiadat tersebut. Karena
adat istiadat atau tradisi tersebut merupakan warisan nenek moyang yang secara
turun temurun diwariskan kepada penerusnya agar tetap menjaga dan
melestarikannya. Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, penulis
menyadari bahwa untuk tetap melestarikan acara adat yang ada pasti terdapat

9
kendala-kendala yang akan menghambat proses pelaksanaan acara adat tersebut.
Penulis melanjutkan pula bahwa tidak mudah melestarikan kearifan lokal yang
sudah ada sebelumnya. Untuk menjaga dan melestarikannya haruslah paham
mengenai makna nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya. Serta pentingnya
mengidentifikasi hambatan dan hal pendukung yang ada pada masyarakat sekitar
dalam memelihara dan mempertahankan upacara adat seren taun, yang memang
diperlukan untuk nantinya upacara ini tetap terjalankan dan tidak terhenti akibat
kendala-kendala yang ada. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
dalam terhadap pelaksanaan seren taun, untuk melakukan penelitian berjudul :
“Meningkatkan Pemahaman Kearifan Lokal Seren Taun di Desa Cisantana
Kecamatan Cigugur”.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Faktor - faktor yang menghambat dan pendukung dalam upacara adat seren
taun.
2. Minimnya pemahaman makna - makna yang terdapat pada
setiap rangkaian upacara adat seren taun.
3. Rendahnya implementasi upacara seren taun pada masyarakat di desa
Cisantana.

1.3 Rumusan Masalah


Kurangnya informasi terkait faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
dalam upacara adat seren taun, makna pada rangkaian adat seren taun serta
Implementasi upacara seren taun pada masyarakat di desa Cisantana. Keterbatasan
data pada jurnal, web dan sumber lainnya, sehingga mendorong peneliti untuk
mengkaji lebih dalam terkait seren taun.

10
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, maka penulis
memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi. penulis
membatasi berkaitan mengenai makna-makna dalam rangkaian upacara adat seren
taun kearifan lokal yang ada di desa Cisantana.

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tradisi budaya tersebut dalam aspek
sosial, dan budaya. Dengan adanya penelitian diharapkan dapat diketahuinya faktor
yang menghambat kelangsungan seren taun sehingga dengan ini bisa dikaji
pencegahannya. Peneliti akan menganalisis aspek-aspek seperti hambatan dan
makna dalam upacara adat seren taun dengan tujuan pembaca dan peneliti
menambah wawasan dan paham akan makna rangkaian upacara adat seren taun.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang
pentingnya seren taun dalam mempertahankan warisan budaya dan memengaruhi
kehidupan masyarakat. Peneliti akan membuat artikel guna meningkatkan
informasi terkait seren taun.

1.6 Manfaat Penelitian


Kegiatan penelitian yang biasa dilakukan selalu memiliki kegunaan baik bagi
penulis, pembaca, dan masyarakat luas yang membutuhkannya. Kegunaan
Penelitian ini antara lain :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan teoretis bagi
para peneliti selanjutnya dan berbagai pihak yang berkepentingan dalam
meneliti seren taun di desa Cisantana kecamatan Cigugur.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi penulis sendiri adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan terkait seren taun.
b. Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait.

11
1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat penelitian dan waktu pelaksanaan yang dipilih sebagai berikut :
1. Tempat penelitian :
Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
2. Waktu penelitian :
Penelitian ini dilaksanakan pada Selasa, 22 Agustus 2023.

1.8 Metode Penelitian


1. Metode Studi pustaka
Studi pustaka adalah proses membaca sejumlah referensi yang rata-rata
berupa tulisan (baik buku, artikel, jurnal, dan lain-lain) yang nantinya
dijadikan sebagai sumber rujukan untuk tulisan yang disusun.
2. Metode Wawancara
Teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlansung satu arah, komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab
dalam hubungan tatap muka pada pihak yang terkait, wawancara dengan
informan merupakan teknik mendasar guna mendapatkan pengetahuan seren
taun.

1.9 Perencanaan Perjalanan


Dalam mempersiapkan pelaksanaan penelitian kearifan lokal, kami angkatan
XI melakukan perencanaan perjalanan untuk pelaksanaan penelitian yang
maksimal, sebagai berikut :
1. Pencarian data :
Hal ini dilakukan dengan cara mencari berbagai refrensi dan wawancara
kepada masyarakat palutungan.
2..Persiapan Teknis Survei :
Sebelum kegiatan berlangsung anggota muda Angkatan XI melakukan
persiapan lapangan berupa survei yang bertujuan untuk mendapatkan
infomasi dan target narasumber yang akan di proses menjadi bahan penelitian.
3.Persiapan fisik :
Kami melakukan pelatihan fisik berupa Joging
dengan bertahap 3 – 4 KM. Serta melakukan medical check up tiga hari

12
sebelum kegiatan
4.Persiapan perlengkapan :
Yang dipersiapkan oleh anggota muda angkatan XI berupa perlengkapan
dasar wawancara seperti ATK, tripod, handphone.
5.Penentuan tujuan penelitian : Anggota muda angkatan XI membuat tujuan
penelitian dan fokus penelitian mengenai kearifan lokal yang ingin dipelajari
6.Pemilihan lokasi dan narasumber: Identifikasi lokasi yang relevan dan
mencari narasumber yang memiliki pengetahuan tentang kearifan lokal.
7.Pengumpulan data awal: Lakukan pengumpulan data melalui wawancara
pada narasumber dan masyarakat, atau teknik lainnya sesuai dengan
metodologi yang telah direncanakan.
8.Validasi Hasil: Hasil wawancara dengan narasumber dikaitkan dengan
studi pustaka untuk memastikan akurasi dan validitasnya.
9.Publikasi: Membagikan hasil penelitian melalui artikel untuk berkontribusi
pada pemahaman tentang kearifan lokal.

13
BAB II
PERENCANAAN PENELITIAN

1.1 Perencanaan Manajemen Penelitian


Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
ditentukan. penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan
kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Berbeda dengan penelitian
kuantitatif, para peneliti kualitatif mencari makna, pemahaman, pengertian, tentang
suatu fenomena, kejadian, maupun kehidupan manusia dengan terlibat langsung
atau tidak langsung dalam setting yang diteliti, kontekstual, dan menyeluruh.
mengumpulkan data sekali jadi atau sekaligus dan kemudian mengolahnya,
melainkan tahap demi tahap dan makna disimpulkan selama proses berlangsung
dari awal sampai akhir kegiatan, bersifat naratif, dan holistic (Prof.Dr. A. Muri
Yusuf, M.Pd, 2017). Tim kearifan lokal sendiri sudah menentukan metode kualitatif
yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu :
1. Metode Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah proses membaca sejumlah referensi yang rata-rata
berupa tulisan (baik buku, artikel, jurnal, dan lain-lain) yang nantinya
dijadikan sebagai sumber rujukan untuk tulisan yang disusun. Sarwono
menyampaikan bahwa studi pustaka adalah kegiatan membaca sejumlah buku
atau referensi. Tujuannya untuk mengetahui pembahasan lebih mendalam
mengenai suatu topik atau tema. Topik ini disesuaikan dengan topik yang
diangkat ke dalam tulisan.
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi
antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang
diwawancarai (interview) melalui komunikasi langsung. Dapat dikatakan
bahwa wawancara merupakan percakapan tahap muka (Face To Face) (Yusuf,
2017).

14
Tabel 2. 1 Rundown kegiatan Kearifan lokal

Waktu Kegiatan Lokasi Keterangan


Selasa, 22 Agustus 2023
04.35 – 04.45 Bangun + Sholat
04.45 – 05.45 Sarapan pagi
Persiapan ke rumah tokoh
06.00 – 07.00
masyarakat
Wawancara tokoh masyarakat
07.00 – 10.30
tentang Seren Taun

Desa Cisantana Narasumber dari


sekretaris paseban
Wawancara ke warga sekitar
10.30 – 11.30 kondisional pada hari
tentang Seren Taun
wawancara

11.30 – 13.00 Ishoma


Melanjutkan wawancara ke
13.00 – 15.00
warga sekitar
15.00 – 21.00 Evaluasi
21.00 – 04.35 Istirahat

1.2 Perencanaan Manajemen Barang Bawaan

Tabel 2. 2 Daftar Barang-Barang Kearifan Lokal

No Nama Barang Qty


1 Tripod 1
2 Handphone 2
3 ATK 4

15
1.3 Perencanaan Manajemen Keuangan

Tabel 2. 3 Anggaran Biaya Kearifan Lokal

No Nama Barang Qty Harga / Qty Jumlah

1 Gula 2 bks Rp 10.000 Rp 20.000

2 Kopi 2 pack Rp 15.000 Rp 30.000

3 Roma kelapa 2 pcs Rp 12.000 Rp 24.000

4 Teh 4 pcs Rp 5.000 Rp 10.000

5 Kopi abc 2 pack Rp 10.000 Rp 20.000

6 Sarden 2 pcs Rp 7.500 Rp 15.000

7 Supermi 6 pcs Rp 2.500 Rp 15.000

8 Indomie goreng 6 pcs Rp 3.000 Rp 18.000

9 Terigu 2 pcs Rp 15.000 Rp 30.000

10 Roma malkis 2 pcs Rp 9.000 Rp 18.000

11 Transportasi 4 anggota - Rp 50.000

Total Pengeluaran Rp 250.000

1.4 Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diangkat oleh tim kearifan lokal adalah seren
taun cigugur, terkait upaya yang dilakukan masyarakat sekitar untuk memelihara
dan mempertahankan upacara adat seren taun serta mengetahui makna acara seren
taun di desa Cisantana kecamatan Cigugur, penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi lebih detail tentang seren taun Cigugur.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penelitian kearifan lokal dengan judul “Meningkatkan Pemahaman


Kearifan Lokal Seren Taun di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur” dapat ditarik
kesimpulan bahwasannya tujuan penelitian ini untuk menambah data yang kurang
terkait seren taun, penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih
dalam akan makna rangkaian upacara adat seren taun. Hasil penelitian diharapkan
dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya seren taun dalam
mempertahankan warisan budaya dan memengaruhi kehidupan masyarakat.
Maka dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat
memberi kebermanfaatan bagi para pembacanya, dapat dijadikan landasan teoretis
bagi para peneliti selanjutnya serta menambah wawasan dan pengetahuan terkait
seren taun.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alfian Hasybullah, M. (2019) . Manajemen Special Event Upacara Adat "Seren


Taun" Cigugur Kuningan. Bandung : Jurnal Ilmu Komunikasi.Retrieved
from https://journal.uinsgd.ac.id
(di akses pada tanggal 28 Juli 2023 pukul 08.41).
Dwi Agustiningsih, D. (2020) . Seren Taun : Merawat Tradisi di Cigugur
Kuningan. Yogyakarta : Deepublish. Retrieved from https://scholar.google.
com/scholar?
(di akses pada tanggal 19 Juli 2023 pukul 10.12).
Fathi Royyani, M. (2008). Upacara Seren Taun di Cigugur, Kabupaten Kuningan,
Jawa Barat Tradisi Sebagai Basis Pelestarian Lingkungan . Bogor : Jurnal
Biologi Indonesia. Retrieved from https://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.
php/jurnal_biologi_indonesia/article
(di akses pada tanggal 18 Juli 2023 pukul 08.25).
Fujiastuti, D. (2013) . Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Dalam Upacara Adat Seren Taun . Bandung : Jurnal UPI. Retrieved from
http://repository.upi.edu/id
(di akses pada tanggal 19 Juli 2023 pukul 19.20).
Nina Adlini, M. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka . Medan : Jurnal
Edumaspul. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/ maspuljr/article
(di akses pada tanggal 18 Juli 2023 pukul 08.00).
Nur Adhima Shafa, L. (2014). POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL DAN
BUDAYA DALAM UPACARA ADAT SEREN TAUN : Bandung
: Universitas Pendidikan Indonesia. Retrieved from
http://repository.upi.edu/
(di akses pada tanggal 22 Juli 2023 pukul 12.46).
Nurapriani. D. (2021). Penggunaan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Melalui Upacara
Seren Taun Masyarakat Adat Cigugur Kuningan Sebagai Sumber Belajar
IPS. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Retrieved from
http://repository.upi.edu
(di akses pada tanggal 22 Juli 2023 pukul 16.20)

18
Restapi, R & Narawati, T & Nugraheni, T. (2022) . Upacara Seren Taun Masyarakat
Sunda Sebagai Media Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar. Bandung :
Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran. Retrieved from
http://www.journal.umtas.ac.id/
(di akses pada tanggal 28 Juli 2023 pukul 08.35).
Setiawatri, N. & Kosasih, A. (2019) . Implementasi Pendidikan Karakter
Peduli Sosial Pada Masuarakat Pluralisme di Cigugur Kuningan. Yogyakarta
: Jurnal Pendidikan Karakter. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/
index.php/jpka/article/view/22986
(di akses pada tanggal 25 Juli 2023 pukul 14.10).

19
Lampiran
Lampiran 1
DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam upaya


mempertahankan upacara adat mereka?
2. Bagaimana masyarakat menghadapi tantangan modernisasi dalam
melestarikan seren taun?
3. Apakah adanya perubahan sosial dan budaya menjadi kendala bagi masyarakat
dalam mempertahankan seren taun ?
4. Apakah faktor ekonomi mempengaruhi kesinambungan acara seren taun
masyarakat cigugur ?
5. Apa saja hambatan hukum atau regulasi yang mempengaruhi pelaksanaan
upacara adat di wilayah cigugur?
6. Bagaimana perubahan pola pikir generasi muda memengaruhi tradisi acara
serentaun ?
7. Apakah terdapat peran teknologi dan media sosial dalam mengubah cara
masyarakat memandang upacara seren taun ?
8. Apa faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam upacara adat seren
taun?
9. Apa makna-makna yang terdapat pada setiap rangkaian upacara adat seren taun
Bagaimana mengimplementasikan upacara seren taun pada pengetahuan anak
anak didesa Cisantana kecamatan Cigugur?
10. Bagaimana dukungan dari pemerintah atau lembaga lainnya salam membantu
penyelengaraan seren taun?
11. Bagaimana peran generasi muda masyarakat sekitar dalam mendukung
pelaksanaan seren taun?
12. Bagaimana antusias anak-anak dalam menonton acara seren taun?
13. Apakah ada tantangan yang dihadapi dalam menjaga dan melestarikan Seren
Taun sebagai warisan budaya?
14. Bagaimana upaya dilakukan untuk melawan tantangan ini?
15. Bagaimana asal-usul Seren Taun? Apakah ada legenda atau cerita khusus yang
terkait dengan tradisi ini?
16. Apa tujuan dari perayaan Seren Taun di Desa Cugugur? Apakah
ada makna khusus di balik acara ini?
17. Bagaimana peran masyarakat desa Cigugur dalam menjaga
keberlanjutan tradisi Damar Sewu dan Seren Taun?
18.

Anda mungkin juga menyukai