Xenon Pemanfaatan Rumah Budaya Lokal Sebagai Penunjang Efektivitas Pembelajaran Muatan Lokal Jenjang Sekolah Dasar Habibullah
Xenon Pemanfaatan Rumah Budaya Lokal Sebagai Penunjang Efektivitas Pembelajaran Muatan Lokal Jenjang Sekolah Dasar Habibullah
Disusun Oleh:
Habibullah (K3121040/2021)
2021
LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan
belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan “LKTI LOMBA
INTERNAL” yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Lingkar Studi Pendidikan (LSP) FKIP Universitas Sebelas Maret. Demikian
pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini
sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.
Habibullah
NIM. K3121040
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“PEMANFAATAN RUMAH BUDAYA LOKAL SEBAGAI PENUNJANG
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL JENJANG
SEKOLAH DASAR”. Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah Internal 2021.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini, diantaranya :
● Kak Septiana Rizka Safitri, selaku pembimbing teknis dan materi dalam
penyusunan karya tulis ini.
● Orang tua kami yang telah membantu baik materil maupun spiritual selama
penyusunan karya tulis ini.
● Berbagai pihak yang turut membantu terselesaikannya karya tulis ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk kesempurnaan karya tulis ini. Dan sudah sepantasnya kami
mohon maaf atas salah – salah kata dalam penyusunan karya tulis ini.
Akhirnya, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Muatan Lokal........................................... 3
B. Pembelajaran Muatan Lokal Di Sekolah Dasar................................ 3
C. Pengertian Budaya Lokal................................................................. 4
D. Keanekaragaman Budaya di Indonesia............................................. 5
E. Kebudayaan Lokal di Daerah Jawa Tengah...................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian............................................................................ 7
B. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Rumah Budaya Lokal Guna Menjadi Wadah Belajar bagi
Seluruh Siswa Sekolah Dasar di Indonesia tentang Kebudayaan
Nusantara......................................................................................... 8
B. Implementasi Rumah Budaya Lokal di Sekolah Dasar..................... 8
C. Implikasi Rumah Budaya Lokal sebagai Wadah Pengenalan
Budaya Nusantara bagi Seluruh Siswa Sekolah Dasar di
Indonesia......................................................................................... 10
D. Bentuk Pembelajaran Muatan Lokal Dengan Rumah Budaya........... 11
iv
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN..................................................................................... 14
B. SARAN............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 15
LAMPIRAN.................................................................................................... 17
v
DAFTAR GAMBAR
vi
PEMANFAATAN RUMAH BUDAYA LOKAL SEBAGAI PENUNJANG
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL JENJANG
SEKOLAH DASAR
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman budaya Indonesia adalah salah satu warisan yang harus
dilestarikan. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sumber daya
alam dan budaya yang melimpah dari Sabang hingga Merauke, serta memiliki
ratusan suku bangsa dan bahasa. Tidak hanya itu, kebiasaan masyarakat di setiap
daerahnya pun berbeda-beda. Karena hal-hal tersebut, Indonesia kaya akan
keragaman suku dan budaya.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang pesat dan adanya arus
globalisasi, kebudayaan Indonesia semakin terkikis atau luntur tergerus oleh arus
zaman. Dalam arus globalisasi ini budaya kebarat–baratan (westernisasi)
merupakan salah satu faktor penyebab budaya Indonesia (lokal) pudar.
Dikarenakan banyaknya nilai–nilai budaya barat yang masuk ke dalam nilai–
nilai budaya Indonesia (lokal) (Siregar dan Nadiroh, 2016).
Saat ini, pembelajaran muatan lokal pada jenjang Sekolah Dasar (SD)
adalah salah satu cara agar budaya lokal tetap diajarkan dan dikenal kepada para
peserta didik. Muatan lokal adalah suatu istilah dalam penyebutan mata pelajaran
tambahan di sekolah. Pada umumnya muatan lokal atau mulok yaitu suatu mata
pelajaran yang disesuaikan dengan ciri khas daerahnya masing-masing, karena
Indonesia merupakan negara yang kaya akan ribuan kebudayaan, adat istiadat,
suku, bangsa, agama, ras, etnis dan lain sebagainya maka pendidikan pun juga
harus menyesuaikan diri dengan keragaman ini. Namun, saat ini muatan lokal
sudah jarang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia padahal muatan lokal
merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, penulis ingin membuat sebuah cara alternatif agar para
peserta didik dapat lebih mudah memahami dan mengenal budaya lokal yaitu
dengan pemanfaatan rumah budaya lokal yang akan diterapkan di Sekolah Dasar
(SD). Rumah budaya lokal ini nantinya akan didesain sesuai dengan ciri khas
kebudayaan masing-masing daerah sehingga para peserta didik diharapkan lebih
memahami, mengenal, dan mencintai kebudayaan sendiri (lokal).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
● Bagaimana implementasi dan implikasi rumah budaya lokal sebagai
penunjang efektivitas pembelajaran muatan lokal jenjang Sekolah Dasar
(SD)?
C. Tujuan Penelitian
Dengan rumusan masalah di atas diharapkan dapat mengetahui tujuan
penulisan dari makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
● Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan implementasi serta
implikasi rumah budaya lokal sebagai penunjang efektivitas pembelajaran
muatan lokal jenjang Sekolah Dasar (SD).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
● Dapat menjadi salah satu acuan tentang gambaran rumah budaya lokal
sebagai penunjang efektivitas pembelajaran muatan lokal jenjang
Sekolah Dasar (SD).
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Masyarakat
● Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat
agar lebih mencintai budaya lokal dibandingkan dengan budaya
luar
b. Untuk Siswa
● Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai manfaat rumah budaya lokal sebagai penunjang
efektivitas pembelajaran muatan lokal jenjang Sekolah Dasar (SD)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pada pembelajaran berbasis kurikulum 2013, terdapat kurikulum muatan
lokal. Tirtarahardja dan Sula (Genggong, 2021) mengemukakan bahwa
kurikulum muatan lokal sebagai mata pelajaran yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial,
lingkungan budaya, serta kebutuhan daerah.
Pada dasarnya, anak usia sekolah sangat ingin tahu tentang segala sesuatu
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, mereka selalu bahagia ketika
terlibat secara mental, fisik dan sosial dalam belajar. Mereka akan senang
memiliki kesempatan untuk menjelajahi area yang penuh dengan sumber
belajar. Dengan menciptakan situasi belajar yang bermanfaat dan
menyenangkan, metode pengajaran, dan pembelajaran. Maka aspek kejiwaan
mereka yang berada dalam proses pertumbuhan akan dapat berkembang dengan
baik.
4
D. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Rahmaniah (2012: 1) mengemukakan bahwa istilah budaya didefinisikan
sebagai ‘keseluruhan cara hidup (way of life) dalam suatu masyarakat tertentu’.
Budaya dipakai dan diterapkan dalam kehidupan oleh anggota masyarakat
tertentu. Budaya di Indonesia sangatlah beragam, tidak hanya masalah bahasa,
namun seni-seni yang dimiliki budaya Indonesia pun juga sangat banyak. Kita
tahu bahkan masing-masing daerah di Indonesia memiliki lagu daerah masing-
masing, tidak hanya lagu daerah juga ada alat musik, rumah adat, pakaian adat,
dan lain-lain.
Keberagaman budaya adalah keseluruhan struktur-struktur sosial, religi. Di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat istiadat yang
ada di dalam sebuah masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya. Pada dasarnya Indonesia yang memiliki banyak budaya yang
beragam. Pada perkembangannya manfaat keberagaman budaya ini adanya
akulturasi budaya, namun tidak menghilangkan ciri khas masing- masing
malahan jadi menambah keanekaragaman budaya Indonesia menjadi semakin
kaya.
5
ada hingga kini. Kebudayaan Jawa Tengah yang perlu diketahui mulai dari suku
Jawa, agama, pakaian adat, rumah adat, hingga adat istiadatnya.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
sebagai metode pilihan yang terbaik digunakan untuk membantu menyelesaikan
penelitian ini. Metode merupakan sebuah upaya dalam kegiatan ilmiah yang
dilakukan peneliti secara bertahap yang dimulai dari tahap menentukan suatu
topik, mengumpulkan data-data informas idan selanjutnya diteruskan dengan
menganalisis data yang telah diperoleh. Sehingga dari beberapa tahap tersebut
akan dihasilkan sebuah pemahaman dan informasi pada topik atau masalah yang
telah ditentukan.
Metode penelitian kualitatif merupakan metode dengan tujuan untuk
memperoleh pengertian atau makna yang lebih mendalam mengenai suatu
peristiwa, suatu gejala, dan sebuah fakta maupun realita (Semiawan, 2010).
Semua hal tersebut bisa dipahami jika peneliti bisa menelusuri secara lebih
dalam lagi dan tidak hanya menelusuri sebatas pandangan yang berada
dipermukaan saja. Adapun yang menjadi ciri khas dari metode penelitian
kualitatif adalah dari hasil yang telah diperoleh secara mendalam dan lengkap.
Selain menjadi ciri khas metode, kedalaman juga sebagai faktor unggul alasan
dalam memilih metode penelitian kualitatif. Faktor unggul lain metode
penelitian kualitatif juga bisa dilihat dari keunikan metode yang sesuai dengan
perspektif sendiri (Gumilang, 2016).
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Rumah Budaya Lokal Guna Menjadi Wadah Belajar bagi Seluruh
Siswa Sekolah Dasar di Indonesia tentang Kebudayaan Nusantara
Rumah budaya merupakan sebuah solusi untuk mengenalkan kebudayaan
Indonesia melalui sektor pendidikan pada era pascapandemi. Rumah budaya ini
ditujukan untuk Sekolah Dasar (SD) dan dapat pula ditujukan untuk seluruh
masyarakat secara luas. Konsep rumah kebudayaan tersebut yang direncanakan
dapat dibangun di seluruh wilayah Indonesia dan dibangun sesuai dengan
daerah masing-masing. Rumah budaya ini bertujuan sebagai wadah untuk
menumbuh kembangkan potensi kebudayaan dalam bentuk lisan, sebagian
lisan, dan bukan lisan.
Sebagaimana yang telah diulas sebelumnya, konsep pembangunan rumah
budaya tersebut diperuntukkan untuk seluruh siswa dan siswi pada jenjang
Sekolah Dasar (SD) serta dapat pula untuk masyarakat luas. Hal tersebut
dilandaskan oleh alasan bahwa pada situasi pasca pandemi seperti sekarang ini,
minat para pelajar tersebut dalam mempelajari budaya nusantara pasti
mengalami penurunan. Algoritma sekolah daring membuat mereka semakin
acuh terhadap pembelajaran terkait kebudayaan, terutama belajar bahasa
daerah. Maka dari itu, pembangunan rumah budaya diharapkan dapat
membuka, menyadarkan kembali, dan menambah wawasan para generasi emas
bangsa tersebut mengenai ilmu pendidikan budaya pada era pascapandemi.
8
lokal di Jawa Tengah. Hasil akhir dari penerapan rumah budaya lokal
tersebut bergantung pada tahapan ini. Pada langkah ini juga disajikan
berbagai informasi berupa ilmu kebudayaan yang bersumber dari berbagai
literatur yang sudah dikaji secara akurat dan dapat dipercaya.
2. Sosialisasi
Setelah dilakukan tahapan perancangan dan pembuatan, maka
berikutnya diperlukan langkah sosialisasi sebagai upaya pengenalan agar
rumah budaya lokal Jawa Tengah dapat tersebar dan dikenal secara cepat.
Sehingga harapannya rumah budaya lokal tersebut bisa digunakan secara
efektif dan baik.
3. Pengimplementasian/Pelaksanaan
4. Pemantauan
Pada tahapan ini bertujuan agar dapat dengan cepat diketahui jika
terdapat kendala, kejanggalan, atau ketidaksesuaian dari tujuan pembuatan
rumah budaya lokal Jawa Tengah sehingga harapannya dapat segera diatasi.
5. Evaluasi
Pada tahapan ini dapat dilakukan upaya berupa evaluasi berupa
kritik dan saran dari para pengunjung, terutama para siswa-siswi SD.
Implementasi rumah budaya tersebut tentunya akan berjalan dengan lancar
apabila terdapat peran aktif dari beberapa pihak, yaitu antara lain :
1. Akademisi
Pihak tersebut yang berperan dalam memberikan ide-ide dan
pengembangan kreatifitas pembelajaran terkait kebudayaan lokal Jawa
Tengah untuk para pelajar SD mengenai perancangan rumah budaya lokal
Jawa Tengah di mana dalam hal ini juga bekerja sama dengan pemerintah
daerah.
2. Siswa-Siswi SD
Pihak ini berperan sebagai pengunjung dan subjek utama dalam
implementasi pendidikan budaya melalui rumah budaya lokal Jawa Tengah.
3. Orang Tua
Pihak ini berperan sebagai pendukung dengan membantu para
pelejar tersebut dalam penerapan rumah budaya lokal.
9
4. Masyarakat Luas
Pihak tersebut juga dapat dikatakan sebagai pengunjung yang berada
di luar subjek tujuan utama, tetapi tentunya masih sangat terbuka lebar untuk
dapat memanfaatkan rumah budaya lokal tersebut.
Di samping itu, dalam perancangan implementasi tersebut dibuat
skema sosial yang lebih lanjut agar rumah budaya ini dapat berjalan dengan
semakin baik, yaitu dengan membutuhkan bantuan dari beberapa pihak lain
yang dapat disebutkan seperti di bawah ini :
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia
2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
3. Dinas Pendidikan Jawa Tengah
10
D. Bentuk Pembelajaran Muatan Lokal Dengan Rumah Budaya
Bentuk pembelajaran yang bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan Rumah
Budaya sebagai alternatif pembelajaran serta penunjang efektivitas bisa
diterapkan dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas. Di luar kelas disini
dimaksudkan dengan mengajak para peserta didik untuk singgah di Rumah
Budaya tersebut. Proses pembelajaran yang hanya monoton pada pembelajaran
di kelas saja memang membuat tingkat kebosanan peserta didik cenderung lebih
meningkat. Hal itu juga disebabkan materi muatan lokal yang hanya dijelaskan
secara lisan tanpa ada sarana prasarana yang digunakan juga turut menyumbang
tingkat kebosanan para peserta didik. Maka dari itu dengan adanya konsep
belajar di luar kelas dengan menggunakan Rumah Budaya tersebut, setidaknya
dapat memberi suasana baru dan menghilangkan rasa kebosanan yang merujuk
ke rasa malas dalam memperhatikan. Rumah Budaya tersebut secara tidak
langsung peserta didik akan mulai mempunyai rasa penasaran dan keingintahuan
yang tinggi mengenai seluk beluk dari keberadaan Rumah Budaya tersebut.
Diambil contoh pemanfaatan Rumah Budaya di Jawa Tengah yang otomatis
kebudayaan yang diadopsi juga bersumber dari kebudayaan Jawa Tengah itu
sendiri. Adapun konsep desain Rumah Budaya yang diterapkan pada Rumah
Budaya lokal Jawa Tengah ini seperti pada bagian depan bangunan/Rumah
Budaya yang dibuat seperti miniatur Rumah adat Jawa Tengah. Adapun kegiatan
yang bisa dilakukan di bagian depan ini bisa seperti untuk menonton wayang
saat materi mengenai cerita tokoh pewayangan. Dengan begitu para peserta didik
akan merasa lebih tertarik dalam mendengarkan cerita-cerita pewayangan yang
sedang ditampilkan karena didukung juga dengan suasana yang cukup baik.
11
Beralih ke bagian lain yang berada di Rumah Budaya, yaitu bagian kanan
dan juga kiri bangunan. Pada bagian tersebut bisa dibangun pojok membatik dan
juga pojok kesenian. Pojok membatik ini dimaksudkan seperti adanya
bermacam-macam kain batik yang berada di Jawa Tengah serta mencakup
pakaian adat dari Jawa Tengah.
12
Lanjut ke bagian belakang dari bangunan/Rumah Budaya, pada bagian
tersebut bisa dilengkapi dengan hal-hal yang berkaitan dengan aksara jawa.
Entah itu cerita yang membahas tentang asal usul terciptanya hanacaraka
maupun alat-alat yang bisa menggambarkan wujud asli dari penulisan
hanacaraka tersebut. Materi aksara jawa disini merupakan salah satu materi yang
dinilai cukup sulit dipahami oleh para peserta didik. Oleh karena itu dengan
adanya sarana dan prasarana yang ditambahkan pada bagian belakang tersebut
diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong para peserta didik untuk lebih
memahami materi dan juga diharapkan mampu mempermudah pemahaman dari
peserta didik tersebut.
13
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Rumah budaya merupakan salah satu solusi untuk mengenalkan
kebudayaan Indonesia melalui bidang pendidikan di era pandemi. Konsep
pembangunan rumah budaya diperuntukkan untuk seluruh peserta didik pada
jenjang Sekolah Dasar serta dapat juga masyarakat luas dengan harapan dapat
membuka, menyadarkan kembali, dan menambah wawasan para generasi emas
bangsa mengenai ilmu pendidikan budaya pada era pasca pandemi.
Tahapan implementasi rumah budaya di Sekolah Dasar berupa tahapan
perancangan dan pembuatan, tahap sosialisasi, tahap pengimplementasian atau
pelaksanaan, tahap pemantauan, dan tahap evaluasi. Keberadaan budaya lokal
Jawa Tengah sebagai wadah pengenalan budaya lokal daerah Jawa Tengah bagi
peserta didik jenjang Sekolah Dasar membawa suatu upaya baru yang
harapannya dapat menjadi media pembelajaran budaya yang bersifat
menyenangkan, unik dan menarik untuk dikunjungi dan dipelajari kebudayaan
yang ada di dalamnya.
B. SARAN
Keberadaan rumah budaya lokal Jawa Tengah merupakan salah satu solusi
yang dapat dilaksanakan sebagai wadah pengenalan budaya lokal kepada siswa
Sekolah Dasar. oleh karena itu, bantuan dari banyak pihak sangat dibutuhkan
demi kelancaran proses implementasi agar dapat berjalan dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Widiansyah, S. dan Hamsah. 2018. Dampak Perubahan Global terhadap Nilai-Nilai
Budaya Lokal dan Nasional (Kasus pada Masyarakat Bugis-Makasar).
Jurnal Hermeneutika. 4(1): 39-48.
16
LAMPIRAN
Ketua TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Habibullah
NIM : K3121040
TTL : Surakarta, 28 Januari 2003
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Bimbingan dan Konseling
Email : habibullah@student.uns.ac.id
No. HP : 083128482559
Alamat : Jl. Sam Ratulangi, Manahan, Surakarta
Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan
Pemanfaatan Daun Binahong
1. Menjadi Keripik Yang LKTI 2016
Menyehatkan
- - - -
17
Anggota TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Alifta Nurillah Kosasih
NIM : K1321009
TTL : Sragen, 20 Juli 2002
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Matematika
Email : aliftakosasih863@gmail.com
No. HP : 082322793232
Alamat : Sukamarto RT.03/RW.08, Jetak, Sidoarjo, Sragen
Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan
- - - -
18
Anggota TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Arum Nismala Wardani
NIM : K4321011
TTL : Ponorogo, 28 November 2002
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi
Email : arumnismala@student.uns.ac.id
No. HP : 081213249288
Alamat : Ponorogo, Jawa Timur
Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan
GO-CEAN (GOVERNANCE
COASTAL ECONOMIC
APPLICATION) Sebagai
Lomba Essay
1. Aplikasi Terintegrasi Cerdas 2020
Lstrum 60th ITS
Menopang Sektor
Perekonomian Pesisir Pasca
Pandemi Covid-19
- - - -
19
Anggota TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Siti Nurohmahwati
NIM : K2321068
TTL : Karya Tunas Jaya, 14 Juli 2003
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Fisika
Email : rahmawattii45@gmail.com
No. HP : 082286662069
Alamat : Jalan Kabut RT.02/RW.23, Panggung Rejo, Jebres,
Surakarta
Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan
Lomba Karya
1. Pengantin Sahur Ilmiah 2019
Kebudayaan
- - - -
20