Anda di halaman 1dari 28

Sub Tema : Pendidikan

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH INTERNAL 2021

PEMANFAATAN RUMAH BUDAYA LOKAL JAWA TENGAH


SEBAGAI PENUNJANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
MUATAN LOKAL JENJANG SEKOLAH DASAR

Disusun Oleh:

Alifta Nurillah Kosasih (K1321009/2021)

Arum Nismala Wardani (K4321011/2021)

Habibullah (K3121040/2021)

Siti Nurohmahwati (K2321068/2021)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Rumah Budaya Lokal sebagai Penunjang


Efektivitas Pembelajaran Muatan Lokal Jenjang Sekolah Dasar
2. Universitas : Universitas Sebelas Maret
3. Sub Tema : Pendidikan
4. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Habibullah
b. NIM : K3121040
c. Jurusan : Bimbingan dan Konseling
d. Universitas : Universitas Sebelas Maret
e. Alamat Email : habibullah@student.uns.ac.id
f. Alamat Rumah : Jl. Sam Ratulangi, Manahan, Surakarta
g. Nomor HP : 083128482559
5. Pamong
a. Nama Lengkap & Gelar : Septiana Rizka Safitri
b. NIM : K4320074
c. Alamat Rumah : Klumprit, RT.02/RW.01, Mojolaban, Sukoharjo
d. Nomor HP : 085648240442

Surakarta, 22 November 2021

Pamong, Ketua TIM,

Septiana Rizka Safitri Habibullah


NIM. K4320074 NIM. K3121040

i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Rumah Budaya Lokal sebagai Penunjang


Efektivitas Pembelajaran Muatan Lokal Jenjang Sekolah Dasar
Nama Ketua : Habibullah
Nama Anggota : Alifta Nurillah Kosasih
Arum Nismala Wardani
Siti Nurohmahwati

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan
belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan “LKTI LOMBA
INTERNAL” yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Lingkar Studi Pendidikan (LSP) FKIP Universitas Sebelas Maret. Demikian
pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini
sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Surakarta, 22 November 2021


Ketua TIM

Habibullah
NIM. K3121040

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“PEMANFAATAN RUMAH BUDAYA LOKAL SEBAGAI PENUNJANG
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL JENJANG
SEKOLAH DASAR”. Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah Internal 2021.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini, diantaranya :
● Kak Septiana Rizka Safitri, selaku pembimbing teknis dan materi dalam
penyusunan karya tulis ini.
● Orang tua kami yang telah membantu baik materil maupun spiritual selama
penyusunan karya tulis ini.
● Berbagai pihak yang turut membantu terselesaikannya karya tulis ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk kesempurnaan karya tulis ini. Dan sudah sepantasnya kami
mohon maaf atas salah – salah kata dalam penyusunan karya tulis ini.
Akhirnya, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.

Surakarta, 22 November 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Muatan Lokal........................................... 3
B. Pembelajaran Muatan Lokal Di Sekolah Dasar................................ 3
C. Pengertian Budaya Lokal................................................................. 4
D. Keanekaragaman Budaya di Indonesia............................................. 5
E. Kebudayaan Lokal di Daerah Jawa Tengah...................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian............................................................................ 7
B. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Rumah Budaya Lokal Guna Menjadi Wadah Belajar bagi
Seluruh Siswa Sekolah Dasar di Indonesia tentang Kebudayaan
Nusantara......................................................................................... 8
B. Implementasi Rumah Budaya Lokal di Sekolah Dasar..................... 8
C. Implikasi Rumah Budaya Lokal sebagai Wadah Pengenalan
Budaya Nusantara bagi Seluruh Siswa Sekolah Dasar di
Indonesia......................................................................................... 10
D. Bentuk Pembelajaran Muatan Lokal Dengan Rumah Budaya........... 11

iv
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN..................................................................................... 14
B. SARAN............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 15
LAMPIRAN.................................................................................................... 17

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Budaya Lokal Jawa Tengah....................................................... 6


Gambar 4.1 Konsep Tampak Depan.............................................................. 11
Gambar 4.2 Konsep Tampak Samping.......................................................... 12
Gambar 4.3 Konsep Tampak Belakang......................................................... 12

vi
PEMANFAATAN RUMAH BUDAYA LOKAL SEBAGAI PENUNJANG
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL JENJANG
SEKOLAH DASAR

Alifta Nurillah Kosasih1, Arum Nismala Wardani2,


Habibullah3, & Siti Nurohmahwati4
Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keanekaragaman suku dan budaya


yang melimpah. Namun hal tersebut tentu menjadikan suatu tantangan tersendiri
dalam menjaga keberadaannya. Masuknya arus globalisasi yang begitu pesat
menyebabkan kebudayaan Indonesia yang semakin luntur. Terlebih lagi adanya
pandemi Covid-19 yang menjadikan para masyarakat lebih ketergantungan
terhadap budaya-budaya asing. Adanya muatan lokal dinilai bisa menjadi tombak
awal penanaman cinta budaya lokal sejak dini. Turunnya minat dalam belajar
budaya lokal karena masuknya budaya asing. Maka dibutuhkan alternatif tersendiri
yang memungkinkan untuk diterapkan pada pola pembelajaran muatan lokal
jenjang Sekolah Dasar dengan tujuan mengembalikan minat para peserta didik
dalam mengorek lebih dalam terkait kebudayaan lokal. Pengimplementasian
Rumah Budaya lokal sebagai penunjang pembelajaran muatan lokal dinilai bisa
menjadi alternatif pilihan dalam hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang melalui studi literatur atau kajian
pustaka. Hasil penelitian menunjukkan konsep Rumah Budaya lokal yang dapat
diwujudkan diberbagai daerah dengan mengadopsi kebudayaan lokal yang berada
di sekitar lingkungan Sekolah Dasar. Seperti contohnya dengan mengadopsi budaya
Jawa Tengah untuk para peserta didik yang berada di provinsi Jawa Tengah.
Diperlukan beberapa upaya serta peran aktif dari beberapa pihak dalam mendukung
pemanfaatan tersebut.
Kata Kunci : Muatan Lokal, Pendidikan, Rumah Budaya, Sekolah Dasar

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman budaya Indonesia adalah salah satu warisan yang harus
dilestarikan. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sumber daya
alam dan budaya yang melimpah dari Sabang hingga Merauke, serta memiliki
ratusan suku bangsa dan bahasa. Tidak hanya itu, kebiasaan masyarakat di setiap
daerahnya pun berbeda-beda. Karena hal-hal tersebut, Indonesia kaya akan
keragaman suku dan budaya.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang pesat dan adanya arus
globalisasi, kebudayaan Indonesia semakin terkikis atau luntur tergerus oleh arus
zaman. Dalam arus globalisasi ini budaya kebarat–baratan (westernisasi)
merupakan salah satu faktor penyebab budaya Indonesia (lokal) pudar.
Dikarenakan banyaknya nilai–nilai budaya barat yang masuk ke dalam nilai–
nilai budaya Indonesia (lokal) (Siregar dan Nadiroh, 2016).
Saat ini, pembelajaran muatan lokal pada jenjang Sekolah Dasar (SD)
adalah salah satu cara agar budaya lokal tetap diajarkan dan dikenal kepada para
peserta didik. Muatan lokal adalah suatu istilah dalam penyebutan mata pelajaran
tambahan di sekolah. Pada umumnya muatan lokal atau mulok yaitu suatu mata
pelajaran yang disesuaikan dengan ciri khas daerahnya masing-masing, karena
Indonesia merupakan negara yang kaya akan ribuan kebudayaan, adat istiadat,
suku, bangsa, agama, ras, etnis dan lain sebagainya maka pendidikan pun juga
harus menyesuaikan diri dengan keragaman ini. Namun, saat ini muatan lokal
sudah jarang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia padahal muatan lokal
merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, penulis ingin membuat sebuah cara alternatif agar para
peserta didik dapat lebih mudah memahami dan mengenal budaya lokal yaitu
dengan pemanfaatan rumah budaya lokal yang akan diterapkan di Sekolah Dasar
(SD). Rumah budaya lokal ini nantinya akan didesain sesuai dengan ciri khas
kebudayaan masing-masing daerah sehingga para peserta didik diharapkan lebih
memahami, mengenal, dan mencintai kebudayaan sendiri (lokal).

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
● Bagaimana implementasi dan implikasi rumah budaya lokal sebagai
penunjang efektivitas pembelajaran muatan lokal jenjang Sekolah Dasar
(SD)?

C. Tujuan Penelitian
Dengan rumusan masalah di atas diharapkan dapat mengetahui tujuan
penulisan dari makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
● Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan implementasi serta
implikasi rumah budaya lokal sebagai penunjang efektivitas pembelajaran
muatan lokal jenjang Sekolah Dasar (SD).

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
● Dapat menjadi salah satu acuan tentang gambaran rumah budaya lokal
sebagai penunjang efektivitas pembelajaran muatan lokal jenjang
Sekolah Dasar (SD).
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Masyarakat
● Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat
agar lebih mencintai budaya lokal dibandingkan dengan budaya
luar
b. Untuk Siswa
● Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai manfaat rumah budaya lokal sebagai penunjang
efektivitas pembelajaran muatan lokal jenjang Sekolah Dasar (SD)

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembelajaran Muatan Lokal


Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang
terdapat pada standar isi dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Keberadaan pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran agar
penyelenggaraan pendidikan di setiap daerah lebih meningkat relevansinya
terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan lokal, pemerintah menekankan
kurikulum pendidikan muatan lokal. Kurikulum muatan lokal bukanlah hal
yang baru. Sejak tahun 1987, keberadaannya dikuatkan dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan nomor
0412/U/1987 tanggal 11 Juli 1987. Sedangkan pelaksanaannya dijabarkan
dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) Nomor 173/-C/Kep/M/87 tertanggal 7 Oktober 1987.
Kurikulum muatan lokal merupakan salah satu hal yang sangat berguna
karena bertujuan untuk memberi tahu dan mengenalkan budaya daerahnya, ciri
khas daerahnya kepada para peserta didik dan juga dapat memberikan
pengetahuan kepada para peserta didik untuk terampil dan dapat hidup di
lingkungan masyarakat di masa yang akan datang.

B. Pembelajaran Muatan Lokal Di Sekolah Dasar


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung
dalam suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran terdapat interaksi
antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar seperti buku, jurnal,
ataupun e-resources yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
umum pembelajaran adalah terjadinya perubahan tingkah laku seseorang
menjadi lebih baik, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

3
Pada pembelajaran berbasis kurikulum 2013, terdapat kurikulum muatan
lokal. Tirtarahardja dan Sula (Genggong, 2021) mengemukakan bahwa
kurikulum muatan lokal sebagai mata pelajaran yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial,
lingkungan budaya, serta kebutuhan daerah.
Pada dasarnya, anak usia sekolah sangat ingin tahu tentang segala sesuatu
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, mereka selalu bahagia ketika
terlibat secara mental, fisik dan sosial dalam belajar. Mereka akan senang
memiliki kesempatan untuk menjelajahi area yang penuh dengan sumber
belajar. Dengan menciptakan situasi belajar yang bermanfaat dan
menyenangkan, metode pengajaran, dan pembelajaran. Maka aspek kejiwaan
mereka yang berada dalam proses pertumbuhan akan dapat berkembang dengan
baik.

C. Pengertian Budaya Lokal


Menurut Ismail (dalam Tjahyadi dkk, 2019: 31-32), budaya lokal adalah
semua ide, aktivitas dan hasil aktivitas manusia dalam suatu kelompok
masyarakat di lokasi tertentu. Sumber budaya lokal mencakup semua
komponen unsur budaya yang berlaku di dalam masyarakat dan menjadi ciri
khas masyarakat tertentu tempat kebudayaaan itu tumbuh dan berkembang.
Wujud kebudayaan dapat berupa ide, aktivitas, maupun artefak.
Pengertian objek budaya lokal adalah hasil dari bentuk realisasi karena
adanya kearifan lokal yang masih terjaga di suatu lokal tertentu sampai saat ini
dan masih berkembang di masyarakat. Objek budaya lokal bisa dari benda dan
non benda.
a. Kebudayaan lokal terdiri dari kebudayaan material/benda, seperti pakaian
daerah,wadah tradisional,dan senjata tradisional
b. Non material/non benda, seperti cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun
dan upacara adat

4
D. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Rahmaniah (2012: 1) mengemukakan bahwa istilah budaya didefinisikan
sebagai ‘keseluruhan cara hidup (way of life) dalam suatu masyarakat tertentu’.
Budaya dipakai dan diterapkan dalam kehidupan oleh anggota masyarakat
tertentu. Budaya di Indonesia sangatlah beragam, tidak hanya masalah bahasa,
namun seni-seni yang dimiliki budaya Indonesia pun juga sangat banyak. Kita
tahu bahkan masing-masing daerah di Indonesia memiliki lagu daerah masing-
masing, tidak hanya lagu daerah juga ada alat musik, rumah adat, pakaian adat,
dan lain-lain.
Keberagaman budaya adalah keseluruhan struktur-struktur sosial, religi. Di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat istiadat yang
ada di dalam sebuah masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya. Pada dasarnya Indonesia yang memiliki banyak budaya yang
beragam. Pada perkembangannya manfaat keberagaman budaya ini adanya
akulturasi budaya, namun tidak menghilangkan ciri khas masing- masing
malahan jadi menambah keanekaragaman budaya Indonesia menjadi semakin
kaya.

E. Kebudayaan Lokal di Daerah Jawa Tengah


Di Indonesia, kearifan lokal bisa berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan,
adat-istiadat, hukum, adat, hingga aturan-aturan khusus. Kearifan lokal juga
menjadi tradisi budaya, yang bisa menjaga kesimbangan lingkungan serta
kelestarian alam.
Kebudayaan Jawa Tengah yang perlu diketahui oleh generasi bangsa.
Kebudayaan Jawa adalah hasil pemikiran dari orang Jawa itu sendiri yang
dituangkan menjadi tradisi untuk selalu terus dipertahankan hingga saat ini. Di
Indonesia sendiri banyak sekali kebudayaan yang menarik untuk diulas, salah
satunya yaitu kebudayaan Jawa Tengah.
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah merupakan suku asli Jawa.
Kebudayaan Jawa Tengah ini dikenal sebagai pusat budaya dimana terdapat
kota Yogyakarta dan Surakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih

5
ada hingga kini. Kebudayaan Jawa Tengah yang perlu diketahui mulai dari suku
Jawa, agama, pakaian adat, rumah adat, hingga adat istiadatnya.

Gambar 2.1 (Budaya Lokal Jawa Tengah)

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
sebagai metode pilihan yang terbaik digunakan untuk membantu menyelesaikan
penelitian ini. Metode merupakan sebuah upaya dalam kegiatan ilmiah yang
dilakukan peneliti secara bertahap yang dimulai dari tahap menentukan suatu
topik, mengumpulkan data-data informas idan selanjutnya diteruskan dengan
menganalisis data yang telah diperoleh. Sehingga dari beberapa tahap tersebut
akan dihasilkan sebuah pemahaman dan informasi pada topik atau masalah yang
telah ditentukan.
Metode penelitian kualitatif merupakan metode dengan tujuan untuk
memperoleh pengertian atau makna yang lebih mendalam mengenai suatu
peristiwa, suatu gejala, dan sebuah fakta maupun realita (Semiawan, 2010).
Semua hal tersebut bisa dipahami jika peneliti bisa menelusuri secara lebih
dalam lagi dan tidak hanya menelusuri sebatas pandangan yang berada
dipermukaan saja. Adapun yang menjadi ciri khas dari metode penelitian
kualitatif adalah dari hasil yang telah diperoleh secara mendalam dan lengkap.
Selain menjadi ciri khas metode, kedalaman juga sebagai faktor unggul alasan
dalam memilih metode penelitian kualitatif. Faktor unggul lain metode
penelitian kualitatif juga bisa dilihat dari keunikan metode yang sesuai dengan
perspektif sendiri (Gumilang, 2016).

B. Teknik Pengumpulan Data


Teknis pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
melalui studi literatur atau studi pustaka. Adapun maksud dari teknis tersebut
adalah, mengumpulkan data Pustaka dengan melalui jurnal ilmiah, buku serta
artikel-artikel ilmiah lainnya untuk kemudian akan dibaca, dipahami, dipelajari
dan diambil kesimpulan dari apa yang telah dibaca untuk menghasilkan suatu
konsep yang sedang diteliti.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Konsep Rumah Budaya Lokal Guna Menjadi Wadah Belajar bagi Seluruh
Siswa Sekolah Dasar di Indonesia tentang Kebudayaan Nusantara
Rumah budaya merupakan sebuah solusi untuk mengenalkan kebudayaan
Indonesia melalui sektor pendidikan pada era pascapandemi. Rumah budaya ini
ditujukan untuk Sekolah Dasar (SD) dan dapat pula ditujukan untuk seluruh
masyarakat secara luas. Konsep rumah kebudayaan tersebut yang direncanakan
dapat dibangun di seluruh wilayah Indonesia dan dibangun sesuai dengan
daerah masing-masing. Rumah budaya ini bertujuan sebagai wadah untuk
menumbuh kembangkan potensi kebudayaan dalam bentuk lisan, sebagian
lisan, dan bukan lisan.
Sebagaimana yang telah diulas sebelumnya, konsep pembangunan rumah
budaya tersebut diperuntukkan untuk seluruh siswa dan siswi pada jenjang
Sekolah Dasar (SD) serta dapat pula untuk masyarakat luas. Hal tersebut
dilandaskan oleh alasan bahwa pada situasi pasca pandemi seperti sekarang ini,
minat para pelajar tersebut dalam mempelajari budaya nusantara pasti
mengalami penurunan. Algoritma sekolah daring membuat mereka semakin
acuh terhadap pembelajaran terkait kebudayaan, terutama belajar bahasa
daerah. Maka dari itu, pembangunan rumah budaya diharapkan dapat
membuka, menyadarkan kembali, dan menambah wawasan para generasi emas
bangsa tersebut mengenai ilmu pendidikan budaya pada era pascapandemi.

B. Implementasi Rumah Budaya Lokal di Sekolah Dasar


Sebagai upaya agar rumah budaya yang ditujukan untuk para siswa-siswi
sekolah dasar dapat terlaksana dengan baik, maka sebelum dapat
menggunakannya dibutuhkan beberapa sebagai berikut :
1. Perancangan dan Pembuatan Rumah Budaya Jawa Tengah
Pada tahap ini menjadi tahap pertama dalam pengimplementasian
rumah budaya lokal Jawa Tengah yang nantinya di dalamnya diberikan
berbagai fasilitas/sarana dan prasarana yang berkenaan tentang kebudayaan

8
lokal di Jawa Tengah. Hasil akhir dari penerapan rumah budaya lokal
tersebut bergantung pada tahapan ini. Pada langkah ini juga disajikan
berbagai informasi berupa ilmu kebudayaan yang bersumber dari berbagai
literatur yang sudah dikaji secara akurat dan dapat dipercaya.
2. Sosialisasi
Setelah dilakukan tahapan perancangan dan pembuatan, maka
berikutnya diperlukan langkah sosialisasi sebagai upaya pengenalan agar
rumah budaya lokal Jawa Tengah dapat tersebar dan dikenal secara cepat.
Sehingga harapannya rumah budaya lokal tersebut bisa digunakan secara
efektif dan baik.
3. Pengimplementasian/Pelaksanaan
4. Pemantauan
Pada tahapan ini bertujuan agar dapat dengan cepat diketahui jika
terdapat kendala, kejanggalan, atau ketidaksesuaian dari tujuan pembuatan
rumah budaya lokal Jawa Tengah sehingga harapannya dapat segera diatasi.
5. Evaluasi
Pada tahapan ini dapat dilakukan upaya berupa evaluasi berupa
kritik dan saran dari para pengunjung, terutama para siswa-siswi SD.
Implementasi rumah budaya tersebut tentunya akan berjalan dengan lancar
apabila terdapat peran aktif dari beberapa pihak, yaitu antara lain :
1. Akademisi
Pihak tersebut yang berperan dalam memberikan ide-ide dan
pengembangan kreatifitas pembelajaran terkait kebudayaan lokal Jawa
Tengah untuk para pelajar SD mengenai perancangan rumah budaya lokal
Jawa Tengah di mana dalam hal ini juga bekerja sama dengan pemerintah
daerah.
2. Siswa-Siswi SD
Pihak ini berperan sebagai pengunjung dan subjek utama dalam
implementasi pendidikan budaya melalui rumah budaya lokal Jawa Tengah.
3. Orang Tua
Pihak ini berperan sebagai pendukung dengan membantu para
pelejar tersebut dalam penerapan rumah budaya lokal.

9
4. Masyarakat Luas
Pihak tersebut juga dapat dikatakan sebagai pengunjung yang berada
di luar subjek tujuan utama, tetapi tentunya masih sangat terbuka lebar untuk
dapat memanfaatkan rumah budaya lokal tersebut.
Di samping itu, dalam perancangan implementasi tersebut dibuat
skema sosial yang lebih lanjut agar rumah budaya ini dapat berjalan dengan
semakin baik, yaitu dengan membutuhkan bantuan dari beberapa pihak lain
yang dapat disebutkan seperti di bawah ini :
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia
2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
3. Dinas Pendidikan Jawa Tengah

C. Implikasi Rumah Budaya Lokal sebagai Wadah Pengenalan Budaya


Nusantara bagi Seluruh Siswa Sekolah Dasar di Indonesia
Rumah budaya lokal Jawa Tengah sebagai wadah pengenalan budaya lokal
daerah Jawa Tengah memiliki peranan dalam dunia Pendidikan Indonesia. Hal
ini membawa suatu harapan agar rumah lokal tersebut dapat menjadi penyuntik
wawasan mengenai betapa kaya dan indahnya budaya lokal di Jawa Tengah
sehingga budaya tersebut tidak terbenam, terutama pada era pascapandemi
seperti ini sebagai akibatnya budaya tersebut dapat tetap terbit dan lestari,
Keberadaan rumah budaya lokal Jawa Tengah membawa suatu upaya baru
yang harapannya dapat menjadi media pembelajaran budaya yang bersifat
menyenangkan, unik, dan menarik sehingga para pelajar SD dapat dengan
semangat berkunjung ke tempat tersebut untuk memahami dan mengetahui
kebudayaan yang beragam di Jawa Tengah. Oleh karena itu, hadir suatu harapan
agar generasi penerus bangsa yang sudah banyak terpapar oleh banyak kegiatan
secara daring akibat pandemi dapat sadar atau kembali sadar serta mengetahui
kebudayaan lokal bangsanya sendiri sehingga kemungkinan kecil kebudayaan
kita diambil dan diakui oleh negara lain.

10
D. Bentuk Pembelajaran Muatan Lokal Dengan Rumah Budaya
Bentuk pembelajaran yang bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan Rumah
Budaya sebagai alternatif pembelajaran serta penunjang efektivitas bisa
diterapkan dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas. Di luar kelas disini
dimaksudkan dengan mengajak para peserta didik untuk singgah di Rumah
Budaya tersebut. Proses pembelajaran yang hanya monoton pada pembelajaran
di kelas saja memang membuat tingkat kebosanan peserta didik cenderung lebih
meningkat. Hal itu juga disebabkan materi muatan lokal yang hanya dijelaskan
secara lisan tanpa ada sarana prasarana yang digunakan juga turut menyumbang
tingkat kebosanan para peserta didik. Maka dari itu dengan adanya konsep
belajar di luar kelas dengan menggunakan Rumah Budaya tersebut, setidaknya
dapat memberi suasana baru dan menghilangkan rasa kebosanan yang merujuk
ke rasa malas dalam memperhatikan. Rumah Budaya tersebut secara tidak
langsung peserta didik akan mulai mempunyai rasa penasaran dan keingintahuan
yang tinggi mengenai seluk beluk dari keberadaan Rumah Budaya tersebut.
Diambil contoh pemanfaatan Rumah Budaya di Jawa Tengah yang otomatis
kebudayaan yang diadopsi juga bersumber dari kebudayaan Jawa Tengah itu
sendiri. Adapun konsep desain Rumah Budaya yang diterapkan pada Rumah
Budaya lokal Jawa Tengah ini seperti pada bagian depan bangunan/Rumah
Budaya yang dibuat seperti miniatur Rumah adat Jawa Tengah. Adapun kegiatan
yang bisa dilakukan di bagian depan ini bisa seperti untuk menonton wayang
saat materi mengenai cerita tokoh pewayangan. Dengan begitu para peserta didik
akan merasa lebih tertarik dalam mendengarkan cerita-cerita pewayangan yang
sedang ditampilkan karena didukung juga dengan suasana yang cukup baik.

Gambar 4.1 (Konsep Tampak Depan)

11
Beralih ke bagian lain yang berada di Rumah Budaya, yaitu bagian kanan
dan juga kiri bangunan. Pada bagian tersebut bisa dibangun pojok membatik dan
juga pojok kesenian. Pojok membatik ini dimaksudkan seperti adanya
bermacam-macam kain batik yang berada di Jawa Tengah serta mencakup
pakaian adat dari Jawa Tengah.

Gambar 4.2 (Konsep Tampak Samping)

Sedangkan maksud dari pojok kesenian seperti disediakannya alat musik


gamelan yang merupakan alat musik khas dari Jawa Tengah. Pada bagian kanan
dan kiri dari bangunan ini bisa digunakan jika para peserta didik mendapatkan
materi mengenai cerita-cerita bersejarah dan juga jika memasuki materi
pelajaran mengenai tembang dolanan maupun tembang macapat. Dengan
disediakannya alat musik, selain belajar untuk nembang sebisa mungkin para
peserta didik juga akan belajar mengenai cara memainkan gamelan itu sendiri.
Selain itu, dengan adanya elemen musik pada proses pembelajaran, dinilai cukup
menambah keseruan saat proses pembelajaran dan para peserta didik akan
semakin nyaman dalam belajar.

Gambar 4.3 (Konsep Tampak Belakang)

12
Lanjut ke bagian belakang dari bangunan/Rumah Budaya, pada bagian
tersebut bisa dilengkapi dengan hal-hal yang berkaitan dengan aksara jawa.
Entah itu cerita yang membahas tentang asal usul terciptanya hanacaraka
maupun alat-alat yang bisa menggambarkan wujud asli dari penulisan
hanacaraka tersebut. Materi aksara jawa disini merupakan salah satu materi yang
dinilai cukup sulit dipahami oleh para peserta didik. Oleh karena itu dengan
adanya sarana dan prasarana yang ditambahkan pada bagian belakang tersebut
diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong para peserta didik untuk lebih
memahami materi dan juga diharapkan mampu mempermudah pemahaman dari
peserta didik tersebut.

13
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Rumah budaya merupakan salah satu solusi untuk mengenalkan
kebudayaan Indonesia melalui bidang pendidikan di era pandemi. Konsep
pembangunan rumah budaya diperuntukkan untuk seluruh peserta didik pada
jenjang Sekolah Dasar serta dapat juga masyarakat luas dengan harapan dapat
membuka, menyadarkan kembali, dan menambah wawasan para generasi emas
bangsa mengenai ilmu pendidikan budaya pada era pasca pandemi.
Tahapan implementasi rumah budaya di Sekolah Dasar berupa tahapan
perancangan dan pembuatan, tahap sosialisasi, tahap pengimplementasian atau
pelaksanaan, tahap pemantauan, dan tahap evaluasi. Keberadaan budaya lokal
Jawa Tengah sebagai wadah pengenalan budaya lokal daerah Jawa Tengah bagi
peserta didik jenjang Sekolah Dasar membawa suatu upaya baru yang
harapannya dapat menjadi media pembelajaran budaya yang bersifat
menyenangkan, unik dan menarik untuk dikunjungi dan dipelajari kebudayaan
yang ada di dalamnya.

B. SARAN
Keberadaan rumah budaya lokal Jawa Tengah merupakan salah satu solusi
yang dapat dilaksanakan sebagai wadah pengenalan budaya lokal kepada siswa
Sekolah Dasar. oleh karena itu, bantuan dari banyak pihak sangat dibutuhkan
demi kelancaran proses implementasi agar dapat berjalan dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdhul, Y. 2021. Budaya Lokal : Pengertian, Objek, Ragam Dan Contoh.


https://penerbitbukudeepublish.com/materi/budaya-lokal/. Diakses pada 21
November 2021.
Anonim1. 2019. Pentingnya Penerapan Muatan Lokal pada Sekolah Dasar di Abad
21. https://www.suaramerdeka.com/opini/pr-04116950/pentingnya-
penerapan-muatan-lokal-pada-sekolah-dasar-di-abad-21. Diakses pada 21
November 2021.
Antara, M. dan Yogantari, V. 2018. Keragaman Budaya Indonesia Sumber Inspirasi
Inovasi Industri Kreatif. Makalah.
Basari, A. 2014. Penguatan Kurikulum Muatan Lokal Dalam Pembelajaran Di
Sekolah Dasar. Seminar Nasional tahun 2014.
Genggong, Theresia M., dkk. 2021. Urgensi dan Model Pembelajaran Muatan
Lokal Berbasis Budaya Manggarai untuk Menunjang Pendidikan Karakter
di Sekolah Dasar. Jurnal Literasi Pendidikan Dasar, 2(1): .
Gumilang, G. S. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bimbingan Dan
Konseling. Jurnal Fokus Konseling. 2(2): 144-159.
Marliana dan Hikmah, N. 2013. Pendidikan Berbasis Muatan Lokal Sebagai Sub
Komponen Kurikulum. Jurnal Dinamika Ilmu. 13(1): 105-119.
Pane, A. dan M.D. Dasopang. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Ilmu-ilmu
Keislaman. 3(2): .
Rahmaniah, A. 2012. Budaya dan Identitas. Sidoarjo: Dwiputra Pustaka Jaya.
Semiawan, C. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo.
Sosmiarti dan U.A. Fahlefi. 2019. Pengembangan Potensi Wisata Sejarah dan
Kearifan Lokal Masyarakat Soasio Melalui Program Paket Wisata dan
Rumah Budaya sebagai Pusat Kesultanan Tidore. Buletin Ilmiah Nagari
Membangun. 2(2): 281-295.
Tjahyadi, I., H. Wafa, dan M. Zamroni. 2019. Kajian Budaya Lokal. Lamongan:
Penerbit Pagan Press.
Vannisa. 2021. Kebudayaan Jawa Tengah. https://perpustakaan.id/budaya-jawa-
tengah/. Diakses pada 21 November 2021.

15
Widiansyah, S. dan Hamsah. 2018. Dampak Perubahan Global terhadap Nilai-Nilai
Budaya Lokal dan Nasional (Kasus pada Masyarakat Bugis-Makasar).
Jurnal Hermeneutika. 4(1): 39-48.

16
LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI LOMBA INTERNAL 2021

Ketua TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Habibullah
NIM : K3121040
TTL : Surakarta, 28 Januari 2003
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Bimbingan dan Konseling
Email : habibullah@student.uns.ac.id
No. HP : 083128482559
Alamat : Jl. Sam Ratulangi, Manahan, Surakarta

B. Karya Yang Pernah Dibuat

Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan
Pemanfaatan Daun Binahong
1. Menjadi Keripik Yang LKTI 2016
Menyehatkan

Pemanfaatan Daun Pletekan


2. Menjadi Obat Penurun Gula KRENOVA 2017
Darah ( Diabetes )

C. Penghargaan Yang Pernah Diraih

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Tahun

- - - -

17
Anggota TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Alifta Nurillah Kosasih
NIM : K1321009
TTL : Sragen, 20 Juli 2002
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Matematika
Email : aliftakosasih863@gmail.com
No. HP : 082322793232
Alamat : Sukamarto RT.03/RW.08, Jetak, Sidoarjo, Sragen

B. Karya Yang Pernah Dibuat

Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan
- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diraih

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Tahun

Liga Olimpiade Pelajar


1. Olimpiade Indonesia 2021
Indonesia 2021 : Matematika

18
Anggota TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Arum Nismala Wardani
NIM : K4321011
TTL : Ponorogo, 28 November 2002
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi
Email : arumnismala@student.uns.ac.id
No. HP : 081213249288
Alamat : Ponorogo, Jawa Timur

B. Karya Yang Pernah Dibuat

Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan

GO-CEAN (GOVERNANCE
COASTAL ECONOMIC
APPLICATION) Sebagai
Lomba Essay
1. Aplikasi Terintegrasi Cerdas 2020
Lstrum 60th ITS
Menopang Sektor
Perekonomian Pesisir Pasca
Pandemi Covid-19

C. Penghargaan Yang Pernah Diraih

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Tahun

- - - -

19
Anggota TIM
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Siti Nurohmahwati
NIM : K2321068
TTL : Karya Tunas Jaya, 14 Juli 2003
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Fisika
Email : rahmawattii45@gmail.com
No. HP : 082286662069
Alamat : Jalan Kabut RT.02/RW.23, Panggung Rejo, Jebres,
Surakarta

B. Karya Yang Pernah Dibuat

Jenis
No. Judul Karya Tahun
Lomba/Kegiatan

Lomba Karya
1. Pengantin Sahur Ilmiah 2019
Kebudayaan

C. Penghargaan Yang Pernah Diraih

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Tahun

- - - -

20

Anda mungkin juga menyukai