Disusun Oleh :
SHELA MARLITA
18330010
2021
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG PROSES
PENYUNTINGAN NASKAH DI REDAKSI
INDIE BOOK CORNER (IBC)
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang telah memberikan saya kekuatan, petunjuk, dan karunia
Nya.
2. Orangtua tercinta saya yang telah mendukung secara maksimal dalam
penyusunan laporan magang ini.
3. Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan saya dalam melakukan
penyusunan laporan magang ini.
4. Teman-teman sekelas yang sudah mendukung dan memberikan semangat
dalam proses penyususnan laporan magang ini.
5. Diri saya sendiri
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Penulis
iv
Shela Marlita
v
DAFTAR ISI
v
3.5 Aktivitas Magang...........................................................................................22
3.5.1 Kegiatan Magang....................................................................................22
BAB IV
PEMBAHASAN.............................................................................................................26
4.1 Deskripsi dan Hasil Kerja Magang.................................................................26
4.1.1 Membuat Review Novel.........................................................................26
4.1.2 Proofing/Penyelarasan Aksara................................................................26
4.1.3 Penyuntingan/Editing.............................................................................27
BAB V
KESIMPULAN...............................................................................................................30
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................30
5.2 Rekomendasi..................................................................................................31
5.2.1 Untuk Penerbit Indie Book Corner.........................................................31
5.2.2 Untuk Program Studi Ilmu Komunikasi..................................................31
5.2.3 Untuk Mahasiswa...................................................................................32
BAB VI
REFLEKSI DIRI............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
LAMPIRAN 1.................................................................................................................35
LAMPIRAN 2.................................................................................................................36
LAMPIRAN 3.................................................................................................................37
LAMPIRAN 4.................................................................................................................38
LAMPIRAN 4.................................................................................................................40
LAMPIRAN 6.................................................................................................................44
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Henalda Fitrika, (2004). Kedudukan Hukum Para Pihak Dalam Perjanjian Penerbitan Buku
Sebagai Suatu Perjanjian Baku. Thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
1
dan keahlian khusus untuk memulai dari memilih memilih dan memilah
buku yang kira-kira laku di pasaran, kemudian melakukan penyelarasan
aksara (proofing), lalu menyunting naskahnya, mencetak,
mendistribusikan sekaligus mempromosikannya.
Semua proses tersebut harus dikelola secara profesional sehingga
akan sangat sulit untuk ditangani secara pribadi oleh pengarang (penulis).
Sehingga banyak para pengarang yang bekerja sama dengan penerbit
untuk melakukan proses penerbitan. Penerbit adalah suatu pihak yang
bertindak menerbitkan buku, majalah atau jurnal. Hal itu sesuai dengan
pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,2 “penerbit adalah orang
dan sebagainya yang menerbitkan, atau perusahaan dan sebagainya yang
menerbitkan buku, dan majalah.” Penerbit juga membuat pengarang
dikenal masyarakat. Dalam menerbitkan buku, terdapat beberapa proses
yang dilakukan oleh penerbit antara lain yaitu, mencari naskah,
menyeleksi naskah, membuat kesepakatan dengan pengarang, memberikan
ISBN naskah, mencetak naskah, dan mendistribusikan.3
Indie Book Corner (IBC) adalah salah satu jasa penerbitan yang
membantu penulis untuk menerbitkan karya tulis menjadi buku. Pada saat
keresahaan banyak dirasakan oleh penulis yang ingin mewujudkan
impiannya tetapi tidak bisa menembuskan naskahnya ke penerbit major
lable, dikarenakan tidak sesuai dengan ketentuan pasar yang sangat
dipertimbangkan oleh penerbitan agar tidak mengalami kerugian, IBC
sendiri membuka layanan self publish ala buku indie. IBC merupakan
penerbitan buku yang tidak berpatokan pada satu genre saja, hampir semua
genre diterima dan dibantu dalam proses penerbitan, sekalipun itu genre
baru yang diciptakan oleh penulis baru, serta IBC juga tidak mematok
berapa banyak halaman yang pantas untuk diterbitkan.
Dengan sistem tersebut tentunya IBC banyak memilih dan memilah
2
Depepartemen Pendidikan Nasioal. (2014). Permendikbud No. 146 Tahun 2014. Jakarta:
Depdiknas.
3
Cici Erawati. 2017. Proses Penerbitan Karya Sastra dan Ideologi Penerbit Kabarita Padang
(Tinjauan Sosiologi Sastra). Skripsi. Padang: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Andalas.
2
mana tulisan yang baik hingga buruk untuk nantinya akan diterbitkan di
IBC. Dalam hal ini tentunya peran editor sangat dibutuhkan untuk
memperbaiki tulisan tersebut. Dalam proses penerbitan buku profesi editor
menjadi sangat penting karena buku menjadi salah satu sumber belajar
bagi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Berdasarkan penjelasan di atas, ketika melaksanakan magang di
divisi redaksi sebagai editor penerbit Indie Book Corner (IBC), maka
diharapkan laporan magang ini dapat menjadi gambaran dasar mengenai
pekerjaan yang dilakukan di bagian redaksi penerbit IBC.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan magang ini meliputi dua hal, yaitu tujuan
praktis dan tujuan akademik. Berikut uraian dari kedua tujuan tersebut:
1.2.1 Tujuan Praktis
Penulis memperoleh pengalaman kerja di divisi redaksi,
yakni terkait dengan bidang penyuntingan naskah. Penulis ingin
mempraktikkan keterampilan-keterampilan dasar penelitian yang
sudah dipelajari dalam mendukung kerja bidang penyuntingan.
Penulis ingin memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga
kepada divisi redaksi.
3
yang dituntut oleh dunia kerja yang akan segera ia masuki setelah
lulus.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi Perusahaan
Dengan adanya pelaksanaan magang ini diharapkan dapat
terjalin hubungan yang baik antara universitas dengan pihak
magang. Selain itu dengan adanya kegiatan magang ini, maka
redaksi di Penerbit Indie Book Corner mampu mencapai hasil kerja
yang optimal dan selebihnya juga dapat membantu dengan
memberikan masukan, pendapat dan manfaat yang membangun
pada divisi Redaksi Penerbit Indie Book Corner.
1.3.2 Manfaat bagi Penulis
Penulis mendapatkan wawasan baru mengenai
penyuntingan dan juga mampu memahami dan mengembangkan
keterampilan yang akan diperlukan dan dituntut oleh dunia kerja
pada nantinya, khususnya dunia penulisan.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hlm. 67
5
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hal. 54.
5
menciptakan dan menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang
saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang sering
berubah-ubah. Komunikasi organisasi mempunyai peranan penting dalam
memadukan fungsi-fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yaitu:6
a. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
b. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya dengan cara efektif
d. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang
menimbulkan keinginan orang untuk memberikan kontribusi
e. Mengendalikan prestasi.
6
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), hal.14
7
Sentot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal. 218
6
harus sesuai sehingga dapat dipahami oleh semua anggota organisasi.
Dalam buku Komunikasi organisasi dikutip oleh R. Wayne Pace dan Don
F. Faules. Guetzzkow menyatakan bahwa aliran informasi dalam suatu
organisasi dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: serentak, berurutan, atau
kombinasi.8
8
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, komunikasi Organisasi, (Bandung, Rosdakarya, 2006. Hal. 171-
173.
7
2.3 PENERBIT
Penerbit atau penerbitan merupakan industri yang berkonsentrasi
dalam memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi
(sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik).9
Dalam sistem penerbitannya penerbit dibedakan sebagai penerbitan umum
(konvensional) dan penerbitan dengan sistem Indie (self publish), dimana
penulis sebagai penerbitnya nya. Penerbitan adalah suatu usaha atau
kegiatan yang berkaitan dengan proses editorial, produksi, dan pemasaran
barang-barang, naskah tercetak yang didistribusikan kepada pembaca.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat kita lihat ada tiga bidang yang
berkaitan dengan penerbitan, yaitu bidang editorial, bidang produksi, dan
bidang pemasaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 91), kata
penerbit diberikan di bawah kata terbit. Terbit memiliki arti “keluar” untuk
diedarkan (tentang surat kabar, buku, dan sebagainya) kata penerbit
sebagai bentukan kata terbit mengandung arti orang atau perusahaan yang
menerbitkan buku, majalah, dan sebagainya.10
Pada mulanya, penerbitan adalah percetakan, yaitu sebagai
kegiatan pembuatan (manufacturing), dan belum berfungsi sebagai
penyebarluasan. Lalu pada abad ke-19, penerbit berfungsi sebagai
promotor dari kata-kata tercetak. Dunia penerbitan dan percetakan
berkembang terus, baik cakupan pekerjaannya maupun peralatan
pendukungnya. Dalam dunia penerbitan semakin banyak jenis buku yang
diterbitkan, dalam berbagai bahasa, dan disebarkan di berbagai negara.
Maka terciptalah berbagai jenis penerbit yang mengkhususkan diri
menerbitkan buku tertentu, misalnya jenis buku anak-anak, buku pelajaran
sekolah, buku fiksi dan non-fiksi. Adakalanya sebuah buku diterbitkan
dalam bahasa tertentu. Misalnya buku legenda Indonesia diterbitkan dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Agar menarik, buku perlu dirancang
9
Aminoedin, Anis. 1989. Peranan Editor Penerbitan Dalam Proses Penerbitan Buku. Balai
Penerbitan FKUI. Jakarta: Grasindo
10
1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
8
secara khusus, sesuai dengan jenisnya. Dalam dunia perbukuan, selain
penerbit dan percetakan, dikenal pula pihak perancang buku. Mereka
inilah yang bertugas menangani penampilan buku agar menarik dan sesuai
dengan isinya.
Altbach (2000: 45) mengemukakan pendapat bahwa penerbit buku
merupakan seorang investor dalam perbukuan. Penerbit adalah seorang
yang mengeluarkan uang untuk pengarang, penerjemah, penyunting,
pencetak, pabrik kertas, dan yang lain-lain untuk memproduksikan buku,
dan untuk para penjual, pemasang iklan, dan mereka yang membantu
dalam pemasarannya, dan menerima uang dari penjual buku dan yang lain-
lain yang membeli buku tersebut atau yang membeli hak untuk
menggunakan isi buku itu dalam berbagai cara.11
11
Magdalena Maydaina Mery, 2017. Penerbitan , Penyuntingan Naskah, Indeks dan ISBN,
Pemasaran dan Aspek Ekonomi Penerbitan. Makalah.UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK.
Hal. 5
12
Ibid, hal 13
13
Ibid, hal. 16
9
perbuatan sunting-menyunting; segala sesuatu yang berhubungan dengan
pekerjaan menyunting (pengeditan). Sehingga dapat tarik garis besar
bahwa arti dari penyuntingan adalah sebuah proses memperbaiki naskah
yang dilakukan oleh seseorang. Tugas seorang penyunting naskah yaitu
menyunting naskah dari segi kebahasaan (ejaan, diksi, struktur kalimat),
memperbaiki naskah dengan persetujuan penulis. Penyunting berperan
penting dalam proses penerbitan sebuah buku hal ini dikarenakan seorang
penyunting naskah adalah seseorang yang membuat naskah menjadi enak
dibaca dan tidak membuat pembaca bingung sekaligus mudah dipahami
oleh pembaca. Penyunting naskah dapat dikatakan sebagai perantara
penulis dan pembaca.
Nurjamal mengemukakan bahwa aspek kemampuan penggunaan
ejaan, kosakata dan menyusun kalimat menjadi sangat penting agar
karangan memiliki kualitas yang baik (Oktaria, dkk. 2017:167).14 Menurut
Eneste (2017:15),15 seorang penyunting naskah harus menguasai kaidah
ejaan bahasa Indonesia yang baku saat ini. Ia harus benar-benar paham
mengenai penggunaan huruf kecil dan huruf kapital, pemenggalan kata,
dan penggunaan tanda-tanda baca seperti titik, koma, dll. Oleh karena itu,
seorang penyunting naskah dituntut untuk menguasai tata bahasa. Ia harus
tahu mana kalimat yang baik dan benar, dan mana kalimat yang salah.
Penyunting naskah juga harus lebih peka terhadap hal-hal yang berbau
suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Kalau tidak peka, maka
akan merugikan penerbit, karena buku yang diterbitkan bisa dilarang
beredar oleh pihak yang berwenang (Eneste, 2017:18)16. Menjadi seorang
penyunting naskah tentunya harus memiliki ketilitian dan kesabaran
Hal yang tidak kalah penting yang menjadi syarat seseorang bisa
14
Dinari Oktariai, Andayani, Kundharu Saddhono . 2017. Penguasaan Kalimat Efektif sebagai
Kunci Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi. Metalingua. Vol 15(2): 165-177.
15
Pamusuk Eneste, 2017. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Hal.15.
16
Ibid, Hal. 18.
10
menjadi penyunting naskah yaitu keluwesan. Menurut pendapat Eneste
(2017:19)17 bahwa seorang penyunting naskah haruslah dapat bersikap dan
berlaku luwes (supel). Seorang penyunting naskah juga perlu memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik. Hymes menyatakan bahwa
memiliki literasi komunikasi sama halnya dengan mengetahui untuk apa
berkomunikasi, apa yang akan dikomunikasikan, dengan siapa
berkomunikasi, kapan dan di mana serta dalam acara apa komunikasi
dilakukan (Rahmawati, dkk. 2017:903)18. Hal ini penting karena seorang
penyunting naskah sering berhubungan dengan orang lain, seperti
penulis/pengarang naskah. Dalam berhubungan dengan pihak luar, seorang
penyunting naskah bertindak sebagai wakil penerbit. Dengan demikian,
penyunting naskah harus bisa menjaga citra dan nama baik penerbit.
2.5 REDAKSI
Redaksi merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers
yang menjalankan, visi, misi, atau idealism media. Redaksi memiliki
tanggung jawab dalam urusan suatu berita pantas dipublikasikan atau
tidak. Redaksi ialah sekumpulan orang dalam sebuah organisasi
perusahaan media massa (cetak, elektronik, online ) yang bertugas untuk
menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita melalui
berbagai pertimbangan, di antaranya ialah bentuk tulisan berupa berita atau
bukan, bahasa, akurasi, dan kebenaran tulisan.
Dari definisi di atas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa
redaksi ialah sekumpulan orang atau tim kerja (team work) dalam sebuah
organisasi media massa yang bekerja sama dan bersinergi untuk mencapai
tujuan bersama yang tugas utamanya ialah mempertimbangkan atau
memilih berita mana yang layak muat dan tidak layak muat baik dari segi
bahasa, akurasi maupun kebenaran tulisan. Kesemuanya itu akan
17
Ibid, Hal. 19.
18
Rahmawati, L. E., Suwandi, S., Saddhono, K., Setiawan, B. (2017). Urgensi Literasi Komunikasi
dalam Pengembangan Tes Kompetensi Berbahasa Indonesia untuk Mahasiswa Asing. The 1st
International Conference on Language, Literature and Teaching, 901-906. (Laili Etika Rahmawati,
2017)
11
dipertimbangkan oleh redaktur pada sebuah media.19
BAB III
PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG
19
Viya Desvyana Putri. 2016. Pola Manajemen Redaksi Harian Umum Pekanbaru Pos Dalam
Menghasilkan Berita Yang Berkualitas. Skripsi. Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
12
3.1 Profil Penerbit Indie Book Corner
No Identitas Keterangan
Nama
1. Indie Book Corner (IBC)
Institusi/Organisasi
20
Sumber: Penerbit Indie Book Corner
13
tertentu saja. Indie Book Corner menerima naskah dalam tema apapun:
puisi, cerpen, novel, novelette, naskah politik, ekonomi, sosial, agama,
horror, komedi, album foto, kumpulan resep, hingga kumpulan lagu.
Asalkan bukan yang berbau SARA dan pornografi. Penerbit IBC akan
membantu siapapun yang ingin menulis dan menerbitkan bukunya melalui
jalur indie. Penerbitan buku akan dimulai dari proses editing, proofreading,
layout, desain cover, dan tentunya proses cetak hingga menjadi buku.
Buku yang diterbitkan Indie Book Corner dapat memiliki ISBN. Untuk
penambahan ISBN serta barcode buku, IBC bisa membantu untuk
pengurusannya.
Indie Book Corner menerbitkan karya benar-benar menjadi sebuah
buku. Persis seperti buku-buku yang ada di toko buku. IBC membuat
sampul full colour, lengkap dengan finishingnya: laminasi cover, jilid lem
panas (perfect bound), dan terbungkus plastik (wrapping). IBC memakai
mesin berteknologi tinggi. Hasilnya menjadi sama persis dengan buku
hasil cetak dari penerbitan besar yang biasa dijumpai di toko buku. Dengan
mengirimkan naskah ke Redaksi IBC, maka secara otomatis terjadi
kesepakatan antara penulis yang mengirimkan naskah dengan penerbit
IBC. Indie Book Corner (IBC) tepatnya adalah jasa penerbitan yang bisa
membantu menerbitkan karya menjadi buku. Semuanya dilakukan dengan
gaya indie.
14
tapi lebih tepatnya sebuah gerakan perbukuan atau gerakan buku indie.
Perjalanannya bukan hanya sebuah kepentingan mencari profit tapi
lebih dari itu. Seperti ungkap Bajang pada saat keresahaan banyak
dirasakan oleh penulis yang ingin mewujudkan impiannya tetapi tidak bisa
menembuskan naskahnya ke penerbit major label, dikarenakan tidak sesuai
dengan ketentuan pasar yang sangat dipertimbangkan oleh penerbitan agar
tidak mengalami kerugian, IBC hadir sebagai solusinya, membuka layanan
self-publish ala buku indie. IBC adalah penerbitan buku yang tidak
berpatokan pada satu genre saja, hampir semua genre ia terima dan bantu
terbitkan, sekalipun itu genre baru yang diciptakan oleh penulis baru, serta
IBC juga tidak mematok berapa banyak halaman yang pantas untuk
diterbitkan.
Logo Indie Book Corner (IBC) sendiri adalah ide dari sang pendiri
yaitu Irwan Bajang, yang pada saat itu memikirkan sebuah gagasan yang
cukup baik dan praktis. Bentuknya yang melingkar, tidak ada garis
terputus mencoba menggambarkan IBC adalah kegiatan yang tidak
terputus, hubungannya tidak hanya antara saat ia membutuhkan dan klien
butuh saja. Saat penulis telah menerbitkan bukunya tidak berhenti disitu
saja, jaringannya berlanjut selalu, nyambung berkesinambungan dengan
15
penulis dan teman-teman penerbit lainnya. Untuk warnanya, IBC
menggunakan warna merah dengan alasan mempunyai simbol penegasan
semangat, terlebih fokus sasaran pasar penerbitan dan penjualan bukunya
IBC adalah ke kalangan anak muda, maka merah menjadi warna yang
sangat tepat.
16
mendistribusikannya ke Editor dan Desain sampul untuk
dikelola hingga siap cetak dan publikasi. Dalam hal ini,
Sekretaris akan mencatat semua pembiayaan, baik yang
masuk ataupun keluar. Segala bentuk pembayaran dan
pemasukan untuk naskah dan lain sebagainya
dikoordinasikan langsung dengan Bagian Keuangan.
Bagian keuangan membayar, menerima dan mencatat
semua biaya yang timbul dari kegiatan di dalam redaksi.
1. Menentukan naskah masuk dan akan diproses terbit.
2. Mendistribusikan buku yang akan diproses ke editor,
memberi info kepada desainer dan admin.
3. Mengontrol kualitas editan, cover dan kualitas cetak
sebuah buku/produk penerbitan.
4. Membangun jaringan kerja, promosi, jaringan lain
yang diperlukan bersama penulis, pembaca,
komunitas, toko buku dan pihak lain yang
diperlukan.
5. Mengonsep acara, promosi dan kerjasama dengan
pihak lain terkait masalah buku.
6. Bertanggung jawab atas nama baik dan kemajuan
perusahaan.
7. Mencari naskah.
8. Menentukan target jumlah naskah dalam sebulan.
9. Memastikan deadline dan ketepatan proses sebuah
buku
10. Membuat evaluasi dan memimpin rapat evalusai
berkala, tiga bulan, enam bulan dan tahunan.
3.4.1.3 Sekretaris Redaksi
Sekretaris Redaksi berkomunikasi dengan Editor,
Layouter dan Desainer secara intens hingga naskah jadi
dan mengawalnya sampai terpajang di web
17
bukuindie.com
1. Menentukan naskah masuk dan akan terbit. Dalam
hal ini, komunikasi dilakukan dengan Pemimpin
Redaksi dan editor.
2. Memantau dan mendistribusikan naskah yang
masuk untuk masing- masing editor.
3. Memastikan tenggat waktu untuk editing naskah,
pembuatan cover dan proses cetak.
4. Mengoleksi kontak editorfreelance dan memakai
jasa mereka di saat- saat yang diperlukan.
5. Membantu menyusun konsep
buku danpromonya, termasuk
penyelenggaraan acara dan publikasi media.
6. Mengambil alih tugas Pimpinan Redaksi dalam
waktu-waktu tertentu.
7. Mencari naskah dan mempromosikan IBC secara
rutin baik online maupun offline.
8. Berkoordinasi dengan marketing/admin penjualan
untuk proses upload dan penjualan buku online dan
offline.
9. Membuat laporan editor bulanan dan berkala 3, 6
dan 12 bulan kepada pemimpin redaksi
3.4.1.4 Editor
1. Menyusun penyuntingan naskah, menjadikan naskah
menarik dan layak dibaca.
2. Memastikan tidak ada kesalahan ketik, kesalahan
EYD, penyebutan nama, simbol dan kesesuaian
data.
3. Memastikan sebuah naskah selesai tepat waktu
dan dengan kualitas paling maksimal.
4. Membuat konsep buku: membuatkan judul buku,
18
credittitle dan daftar isi, serta memastikan ukuran
buku yang pas untuk sebuah naskah.
5. Menyusun konsep cover bersama desainer dan
penulis.
6. Membuat review singkat untuk setiap buku dan
mempublikasikannya di website.
7. Menyiarkan buku baru di website.
8. Memberi penawaran harga kepada penulis,
menentukan harga jual dan memastikan sistem
distribusi
9. Membangun jaringan dengan penulis dan berburu
naskah.
10. Mencari naskah.
11. Membuat laporan bulanan dan berkala, 3, 6 dan 12
bulan kepada kepala editor
3.4.1.5 Desain Sampul
1. Membuat karakter visual penerbitan yang kuat dan
punya daya pikat pasar yang baik.
2. Menyusun konsep sebuah cover buku. Untuk
membuat konsep cover, desainer bisa
berkomunikasi dengan editor atau penulisnya.
3. Membuat cover depan dan belakang secara utuh
sesuai ukuran buku, membuat punggung buku dan
garis potong untuk cover tersebut.
4. Membuat poster, pembatas buku, atau media
promosi lain yang mendukung publikasi buku.
5. Membuat produk turunan buku seperti cendera
mata, kaos, blocknote atau apa saja.
6. Membuat laporan kerja bulanan dan berkala 3, 6
dan 12 bulan kepada pemimpin redaksi.
3.4.1.6 Media Sosial
19
1. Mengelola sosial media instagram, twitter dan
facebook dengan nama akun Indie Book Corner
(IBC)
2. Membuat imformasi mengenai menerbitkan buku di
penerbit IBC
3. Mengadakan promosi mengenai penerbitan buku dan
penggunaan jasa- jasa redaksi IBC seperti jasa
Editor, Desainer dan Layouter
4. Mencari penulis melalui akun media sosial
3.4.1.7 Admin Keuangan
Bagian keuangan mencatat cash flow,
melaporkan dan membayarkan biaya- biaya: royalti,
biaya cetak buku, gaji, honor freelancer, perjalanan
dinas, dsb. Segala bentuk pembayaran dan pemasukan
untuk naskah dan lain sebagainya dikoordinasikan
langsung dengan Bagian Keuangan. Bagian keuangan
membayar, menerima dan mencatat semua biaya yang
timbul dari kegiatan di dalam redaksi. Berikut perincian
job desk yang dilakukan Admin Keuangan:
1. Mencatat semua naskah masuk, termasuk harga jasa
dan harga cetak dari sebuah buku.
2. Membuat nota arsip dari transaksi di poin
atas.Menyimpannya dan menyiapkan tagihan yang
sesuai.
3. Mencatat, menagih, membuat faktur dan
mengarsipkan laporan penjualan buku.
4. Melakukan komunikasi dan pembayaran royalti
yang terjadwal kepada penulis. (Jadwalkan tanggal
pelaporan pembayaran yang tetap. Minimal 1 bulan
setelah laporan dari toko buku/distributor diterima)
5. Mencatat semua jenis transaksi yang masuk dan
20
keluar. Menulisnya di buku besar.
6. Membuat laporan rutin keadaan kas perusahaan,
dengan menyusun tabel, grafik dan bentuk laporan
lainnya secara terjadwal (per bulan, 3 bulan, 6 bulan
dan rekap tahunan).
7. Menerima, menjawab, mengarsipkan dan merespons
semua surat yang masuk dan keluar, baik online
ataupun offline. Termasuk pembelian buku IBC dari
website.
8. Mengelola penjualan online. (Dalam Hal ini akan
dibantu oleh admin web)
9. Aktif membantu promo sebuah produk.
10. Merekap buku-buku terbitan baru IBC beserta
kelengkapan buku (penulis, judul, kontak, nomor
rekening).
11. Merekap stok buku di gudang.
12. Membuat ISBN dan mengirimkan via email
3.4.1.8 Marketing dan Penjualan Buku
Marketing dan Penjualan Buku bertugas
mengkampanyekan buku, menyusun strategi penjualan
dan mengarahkan publik untuk berbelanja buku di
platformonline maupun offline IBC. Dalam kondisi
tertentu, Marketing Penjualan bisa mengajak orang di
luar IBC bekerjasama dalam satu tim. Misalnya dalam
proses pembangunan isu buku, pameran, acara bedah
buku, workshop, penjualan langsung dan lainnya.
Media Penjualan Buku Indie Book Corner :
1. Website bukuinide.com
2. Tokopedia
3. Bukalapak
4. Facebook Toko Budi
21
5. Instagram Toko Budi
6. Whatsapp Toko Budi
7. Emailkasir@bukuindie.com
8. Shopee
12 September - 15
Mengerjakan tugas review novel.
September 2021
22
23 September Mengirim tugas proofing pertama dan
23
Mengumpulkan tugas penyuntingan
14 Oktober 2021
pertama.
24
Mengumpulkan tugas penyuntingan
4 November 2021
ketiga.
BAB IV
PEMBAHASAN
25
4.1 Deskripsi dan Hasil Kerja Magang
Magang dilaksanakan selama dua bulan, dimulai pada tanggal 12
September 2021 hingga 13 November 2021 di Indie Book Corner (IBC).
Selama proses magang, penulis diberikan tugas sebagai editor naskah.
Selama magang di IBC, banyak sekali ilmu yang dapat diambil, seperti
belajar penyelarasan aksara, menyunting naskah, menulis kalimat yang
tepat sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), belajar tata bahasa
Indonesia yang baik dan benar, mengetahui banyak makna kata dengan
pedoman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebelum menjadi
seorang editor, penulis ditugaskan untuk mengerjakan beberapa tugas
yaitu membuat review novel dan peyelaraskan aksara (proofing).
Kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama magang dapat
dikategorikan sebagai berikut:
4.1.1 Membuat Review Novel
Langkah awal penulis untuk memahami kerja editor di
IBC dengan diberikan tugas pada minggu pertama magang adalah
membuat penulisan bebas (review novel, buku, film, cerpen, dsb),
dalam penugasan ini penulis memilih membuat review novel.
Tugas diberikan agar penulis dapat terbiasa dengan menulis serta
menggali sejauh mana pemahaman akan kalimat yang baik dan
benar menurut PUEBI. penulis membuat review novel Egosentris
karya Syahid Muhammad.
4.1.2 Proofing/Penyelarasan Aksara
Tugas selanjutnya sebelum memasuki kerja editor atau
penyuntingan naskah adalah tugas proofing. Proofing atau
penyelarasan aksara adalah tugas untuk memeriksa dan
mengganti kata jika naskah memiliki kesalahan pengetikan,
ejaan, gramatika, dan kata baku atau tidak baku. Tugas proofing
diberikan tiga kali selama periode magang yang kemudian
direvisi oleh pembimbing lapangan. Pada tugas proof yang
26
pertama, penulis mendapat tugas untuk menyelaraskan aksara
naskah dengan judul “Luka Lama” bagian enam, tugas kedua
diberikan naskah dengan judul “Luka Lama” bagian sembilan,
kemudian pada tugas yang ketiga diberikan naskah dengan judul
“Naba Mencari Telur Ikan Terbang” bagian 6–10. Dalam
pengerjaan proofing naskah, penulis menggunakan PUEBI dan
KBBI sebagai rujukan dalam menyelaraskan aksara. Naskah yang
diproof banyak ditemukan kesalahan ejaan, penulisan, dan lain-
lain yang tidak sesuai dengan PUEBI dan KBBI, maka tugas
proofer adalah memperbaiki kesalahan tersebut.
Setelah direvisi, setiap hari jumat pukul 10.00 wib
dilakukan briefing bersama mahasiswa magang lain untuk
mendiskusikan proof yang telah dibuat oleh masing- masing
mahasiswa magang.
4.1.3 Penyuntingan/Editing
Setelah menyelesaikan tugas proofing, peserta magang
dinyatakan siap untuk mengerjakan naskah editing. Penyuntingan
naskah atau editing adalah sebuah proses memperbaiki atau
menyempurnakan tulisan secara redaksional dan substansial.
Selain itu harus memperhatikan sistematika penulisan dan
memperhatikan apakah isi tulisan dapat dipahami pembaca atau
malah membingungkan. Dalam menyunting naskah, penulis juga
menggunakan PUEBI dan KBBI.
Naskah pertama yang diberikan adalah naskah fiksi dengan
judul “Wisomongso”, disini penulis menyunting naskah
“Wisomongso” bagian 5 dan bagian 11. Naskah ini menceritakan
tentang sebuah dongeng yang ada di masa lampau mengenai
peperangan antara dewa dan manusia. Bahasa dalam naskah ini
cukup sulit dikarenakan mengambil setting masa lampau sehingga
bahasa yang digunakan juga banyak pribahasa yang sulit untuk di
mengerti. Secara garis besar, dalam tulisan ini penulis kurang
27
memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
banyak mengandung kalimat yang tidak sesuai dengan KBBI dan
juga aturan PEUBI. Selain itu, tulisan mengandung kerumitan
makna kata dan bahasa lampau yang dapat membuat pembaca
bingung akan maksud dari tulisan penulis.
Naskah kedua yang diberikan merupakan naskah non-fiksi
yang berjudul “Bab V Perlindungan Hak-Hak Pekerja Migran
Indonesia”. Dalam naskah ini berisi mengenai pasal-pasal UUD
yang mengatur mengenai pekerja migran Indonesia, dalam naskah
ini penulis menemukan banyak kesalahan penulisan, namun lebih
condong pada kesalahan huruf (huruf kapital, huruf miring, huruf
tebal), serta kesalahan dalam penulisan sebuah pasal.
Dalam pelaksanaan pembagian tugas magang tentunya
diperlukan sebuah teknik penyampaian informasi yang sesuai dan
dapat dengan mudah dipahami oleh peserta magang. Aliran
informasi dalam sebuah organisasi merupakan proses yang
dinamik, dengan proses ini informasi secara berkesinambungan
ditampilkan, diberikan, dan diinterpretasikan. proses ini tentunya
berlangsung terus dan berubah secara konstan, yang artinya
komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang dapat berhenti
secara tiba-tiba. Tetapi, komunikasi yang terjadi sepanjang waktu.
Hal ini sesuai dengan proses kegiatan magang yang sudah
dilakukan di penerbit IBC, sesuai dengan penjelasan dalam buku
Komunikasi organisasi dikutip oleh R. Wayne Pace dan Don F.
Faules. Guetzzkow menyatakan bahwa aliran informasi dalam
suatu organisasi dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: serentak,
berurutan, atau kombinasi. Selama kegiatan magang penyampaian
informasi yang dilakukan oleh pembimbing lapangan, ialah
penyampaian informasi secara serentak. Penyampaian secara
serentak yang dilakukan oleh pembimbing lapangan tentunya
membuat peserta magang menjadi lebih mudah dalam memahami
28
informasi mengenai tugas yang disampaikan oleh pembimbing
lapangan. Saat proses penyampaian tugas serta evaluasi tugas
media yang digunakan adalah Google Meet untuk brefing rutin
yang membahas mengenai evaluasi tugas yang sudah diberikan,
kemudian Whatshapp untuk koordinasi pembagian tugas magang.
dan Google Drive untuk pengumpulan tugas yang sudah selesai.
29
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Program magang yang sudah dilaksanakan ini tentunya sangat
memberikan manfaat dan membantu penulis dalam memahami gambaran
dunia kerja nyata nantinya. Sehingga nantinya saat penulis terjun
kedalam dunia kerja tidak terjadi ketimpangan yang signifikan.
Penyuntingan adalah hal yang sangat penting dalam proses penerbitan
buku dengan demikian maka seorang penyunting naskah harus memiliki
keahlian khusus, untuk bisa memilah, menelaah, dan memperbaiki
naskah sesuai dengan persetujuan penulis, agar nantinya buku tersebut
bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca. Kegiatan magang
penyuntingan di redaksi penerbit indie book Corner telah memberikan
berbagai pengalaman dan gambaran bagi Mahasiswa magang, bukan
hanya dalam kegiatan penyuntingan. Namun, dalam menjalin hubungan
sosial di dalam lingkup kehidupan dunia kerja. Berikut 3 poin yang harus
diperhatikan dalam melakukan kegiatan penyuntingan naskah di sebuah
perusahaan, yaitu ketelitian , kepekaan terhadap kesalahan penggunaan
tanda baca, kesalahan tata bahasa dan juga kerjasama dalam kelompok.
Selain itu itu juga perlu diimbangi dengan kampuan pengoperasian fitur-
fitur yang ada di MS. Word guna memudahkan saat penyuntingan
naskah. Selain itu penulis juga dapat memgetahui mekanisme kerja dari
bidang redaksi yang dapat membuahkan skill dari pengalaman magang.
Pengalaman magang mahasiswa membuahkan hasil pada pada
pribadi hingga terdapat beberapa rencana yang dilakukan mahasiswa
kedepannya sebagai ide yang didapat dari kegiatan magang ini. Kegiatan
magang ini sangat berharga bagi mahasiswa karena banyak hal baru yang
didapat dan dengan mudah dipelajari serta semua itu sangat bermanfaat
bagi pribadi mahasiswa untuk sekarang maupun untuk kedepannya.
30
5.2 Rekomendasi
5.2.1 Untuk Penerbit Indie Book Corner
Dalam proses kegiatan magang yang sudah berjalan
kemarin dilakukan secara WFH (Work From Home) atau secara
online karena masih adanya pandemi Covid-19. Sehingga setiap
perusahaan mempunyai kebijakan sendiri dalam mencegah
penyebaran Covid-19, salah satunya dengan melakukan kegiatan
magang jarak jauh melalui sistem daring. Seperti yang dilakukan
oleh IBC, setiap mahasiswa magang melaksanakan magangnya
melalui daring. Namun, tentunya magang dengan sistem seperti ini
memiliki beberapa keterbatasan sehingga alangkah baiknya
memberi kesempatan pada mahasiswa magang untuk melakukan
kegiatan magang langsung di kantor penerbit IBC, tentunya dengan
kebijakan lain seperti pembatasan waktu kerja dan lain sebagainya.
Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara
kerja penerbit khususnya di bagian redaksi. Dan untuk pengecekan
hasil tugas yang sudah dikerjakan lebih baik di berikan catatan
khusus yang lebih detail lagi.
31
diperoleh saat dikelas sangat berpengaruh untuk memudahkan
mahasiswa saat dilaksanakannya kegiatan serta tugas-tugas
magang, sehingga penulis dapat menciptakan ide-ide yang berguna
untuk kerja di divisi magang yang dijalankan.magang. Namun,
disini ada beberapa teori yang kurang dibahas secara detail dalam
mata kuliah Bahasa Indonesia terkait dengan PUEBI. Dengan
demikian, penulis mengharapkan materi mata kuliah Bahasa
Indonesia sebagai dasar untuk menulis, baik dalam jurnalistik
maupun umum dapat lebih luas lagi. penulis merasa mata kuliah
Bahasa Indonesia yang sudah dilaksanakan belum memenuhi syarat
agar dapat belajar menjadi seorang penyunting naskah. Alangkah
lebih baiknya untuk kedepannya dapat dengan maksimal saat
membahas materi terkait dengan PUEBI dan juga KBBI.
32
BAB VI
REFLEKSI DIRI
33
DAFTAR PUSTAKA
Fitrika, H. (2004). Kedudukan Hukum Para Pihak Dalam Perjanjian Penerbitan Buku
Sebagai Suatu Perjanjian BAku. Surabaya: Universitas Airlangga.
34
Lampiran 1
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta di Tempat
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa:
Dengan ini mengajukan permohonan mengikuti Kegiatan Magang/ Kuliah Kerja Praktek dan
memohon dibuatkan Surat Pengantar Magang dari Fakultas yang akan kami ajukan ke Instansi:
Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas terkabulnya diucapkan terima kasih.
35
Lampiran 2
KepadaYth.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
Universitas Respati Yogyakarta
Maka Laporan ini sudah memenuhi syarat dan sesuai dengan pelaksanaan tugas
Magang mahasiswa yang bersangkutan, sehingga dapat diujikan dihadapan tim penguji
Magang.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
36
Lampiran 3
Pembimbing Lapangan
37
Lampiran 4
LAPORAN PERIODIK
PERKEMBANGAN KEGIATAN MAGANG
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
38
Yogyakarta, 15 November 2021
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Peserta Magang
39
Lampiran 5
40
25 September – Mengerjakan tugas proofing kedua (naskah
29 September Luka Lama bagian 9 - 10).
41
16 Oktober – 20 Mengerjakan ulang tugas penyuntingan
Oktober pertama.
2021
42
11 November Pelepasan mahasiswa magang dan
2021 menyerahkan berkas penilaian magang dan
berkas lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan maganh di Indie Book Corner
Yogyakarta.
Pembimbing Lapangan
43
Lampiran 6
PROPOSAL MAGANG
DISUSUN OLEH:
Shela Marlita
(18330010)
2021
44
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG
PROSES PENYUTINGAN REDAKSI INDIE BOOK CORNER
Proposal Magang Program Studi S-1 Ilmu Komunikasi telah disahkan pada tanggal 2
September 2021 sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Magang
Nama : Shela Marlita
NIM : 18330010
Lokasi : Jl. Gedongkuning No.18, Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta,
Yogyakarta 55171
Mengetahui,
Ketua Program Studi
S-1 Ilmu Komunikasi
45
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
melaksanakan pendidikan di Universitas Respati Yogyakarta dengan kosentrasi
Jurnalistik program studi Ilmu Komunikasi sehingga saat ini mencapai semester
VII ( tujuh).
Untuk menerapkan ilmu baik dari teori ataupun praktik yang sudah diperoleh
dari perkuliahan, penulis diwajibkan melakukan pembelajaran dan penerapan di
lapangan sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada kurikulum
akademik.
Oleh karena itu, melalui proposal ini penulis berharap sekiranya dapat
diberikan kesempatan melaksanakan kerja praktik di penerbit Indie Book Corner
sebagai tempat yang mampu memberikan pembelajaran dan penerapan nyata di
dunia Jurnalistik yang sebenarnya.
Yogyakata 29 Agustus 2021
Penulis
46
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................50
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................51
1. Latar Belakang..........................................................................................................51
2. Tujuan Magang.........................................................................................................54
A. Tujuan Umum.............................................................................................................54
B. Tujuan Khusus............................................................................................................54
3. Manfaat Magang.......................................................................................................54
A. Bagi Mahasiswa..........................................................................................................54
B. Bagi Universitas.........................................................................................................55
C. Bagi Pihak Penyelenggara Magang.............................................................................55
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN........................................................................55
1. NAMA KEGIATAN...................................................................................................55
2. WAKTU DAN PELAKSANAAN..............................................................................55
a. Waktu...........................................................................................................................55
b. Tempat........................................................................................................................56
3. Program Magang........................................................................................................56
4. Sasaran Magang.........................................................................................................56
BAB III PENUTUP........................................................................................................57
Kesimpulan.....................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................57
47
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Magang merupakan salah satu mata kuliah yang mewajibkan mahasiswa
berpartisipasi secara nyata dan langsung dalam agenda kerja professional pada
sebuah perusahaan, lembaga, instansi komunikasi sesuai dengan konsentrasi
pilihan mahasiswa yang dilaksanakan dalam batas waktu tertentu yang sudah
ditentukan.Magang digunakan sebagai saranan membangun mental dan
meningatkan softskill dan hardskill mahasiswa agar siap saat terjun kedunia kerja,
khususnya pada bidang jurnalistik. Dalam pelaksanaan magang mahasiswa
dituntut untuk dapat menerapkan dan mempraktekkan teori yang sudah diperoleh
selama kuliah.
Magang dikelola sepenuhnya oleh Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogykarta sebagai salah
satu bagian dari proses perkuliahan regular. Kegiatan magang ini bermanfaat bagi
mahasiwa agar dapat bersikap dewasa, bertanggung jawab atas profesi yang
ditekuni serta membekali mahasiswa agar dapat berinteraksi dengan lingkungan
kerja. Dengan adanya Magang diharapkan nantinya lulusan Prodi S1 Ilmu
Komunikasi Universitas Respati Yogyakarta dapat menjadi lulusan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan membawa masyarakat pada kehidupan yng lebih
baik.
Penerbit adalah seseorang atau suatu pihak yang bertindak menerbitkan
buku, majalah atau jurnal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri ,
“penerbit adalah orang dan sebagainya yang menerbitkan, atau perusahaan dan
sebagainya yang menerbitkan buku, dan majalah.” (Depdiknas,2014:1450).
Penerbit juga membuat pengarang dikenal masyarakat. Dalam menerbitkan buku,
terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh penerbit yaitu diantaranya, mencari
naskah, menyeleksi naskah, membuat kesepakatan dengan
pengarang, memberikan ISBN naskah, mencetak naskah, dan
mendistribusikan.
Dalam proses memperoleh naskah penerbit melakukan beberapa cara
yaitu, dengan cara naskah spontan, naskah pesanan, naskah terjemahan, naskah
sayembara, naskah yang dicari editor, dan naskah kerja sama (Eneste, 2009: 6-7).
Berikut penjelasannya :
1. Naskah spontan merupakan naskah yang dikirim pengarang ke penerbit dan
kemudian penerbit mempertimbangkannya dari berbagai segi apakah naskah itu
akan diterbitkan atau tidak.
2. Naskah pesanan merupakan naskah yang sengaja dipesan oleh penerbit dari
pengarang atau penulis.
3. Naskah yang dicari editor merupakan naskah yang sengaja dicari editor dari
pengarang.
4. Naskah terjemahan merupakan naskah yang berasal dari bahasa asing dan
diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
6. Naskah kerja sama merupakan naskah yang berasal dari suatu lembaga/ badan/
instansi/ tertentu dan diterbitkan atas kerja sama lembaga tersebut dengan
penerbit.
49
sudah disebutkan diatas ada beberapa penerbit local seperti salah satunya yaitu,
Indie Book Corner.
Indie Book Corner sendiri merupakan sebuah proyek yang didirikan
sebagai upaya membantu penulis-penulis pemula maupun penulis senior untuk
mempublikasikan karyanya dalam bentuk buku. Indie Book Corner memiliki visi
yaitu, agar produksi buku semakin mudah demi memperkaya perbukuan
Indonesia, meningkatkan minat menulis dan membaca. Penerbit Indie yang lahir
dari komunitas penggiat buku di Yogyakarta, terjun dalam aktivitas perbukuan
sejak tahun 2009. Indie Book Corner membantu para penulis pemula maupun
senior untuk menerbitkan buku secara mandiri, yakni dengan biaya cetak dari
penulis sendiri.
Dalam dunia jurnalistik dikenal istilah redaksi, yaitu pihak yang bertugas
untuk memilih dan menyusun tulisan yang akan diterbitkan pada surat kabar atau
majalah. Namun, penggunaan kata redaksi juga digunakan di dunia penerbitan.
Fungsi redaksi di dunia penerbitan hampir mirip dengan redaksi di surat kabar
ataupun majalah. Yang paling membedakan adalah hasilnya, jika penerbitan
tentunya redaksi akan menghasilkan buku sedangkan redaksi di surat kabar
menghasilkan surat kabar.
Dalam pelaksanan proses redaksional terdapat kegiatan penyuntingan atau
mengedit atau bisa disebut dengan kegiatan mempersiapkan sebuah naskah baik
itu berupa tulisan pendek atau calon buku dari segi Bahasa. Tugas penyunting
adalah mengelola bahasa sebuah naskah, melakukan perbaikan dengan berpegang
pada kaidah bahasa hingga buku tersebut jadi dan sampai ke tangan pembaca.
Fungsi dari seorang penunting tidak berhenti pada perbaikan ejaan dan tata
kalimat saja, namun juga berperan untuk memastikan apakah ide penulis sampai
kepada pembaca secara utuh.
Dengan demikian, saya Shela Marlita, mahasiswa Ilmu Komunikasi
dengan konsentrasi Jurnalistik bermaksud untuk melaksanakan magang di
Penerbit Indie Book Corner di bagian Redaksi untuk menerapkan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh khususnya di bidang Jurnalistik dan berharap dapat
memberikan informasi yang berupa evaluasi, masukan, maupun solusi yang
50
terbaik untuk dapat mengatasi persoalan yang ada.
2. Tujuan Magang
A. Tujuan Umum
1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa lebih kreatif dan tanggap
terhadap persoalan dan fenomena yang di hadapai di dunia kerja.
3. Manfaat Magang
A. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan juga ilmu baru yang barangkali belum
diajarkan pada saat perkuliahan.
2. Akan menjadi tenaga kerja yang siap mengimplentasikan ilu , pengatahuan serta
keterampilannya.
B. Bagi Universitas
51
C. Bagi Pihak Penyelenggara Magang
2. Laporan hasil magang dari mahasiswa bisa menjadi bahan evaluasi bagi pihak
penyelenggaraan magang.
52
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
1. NAMA KEGIATAN
Magang proses penyuntingan redaksi Indie Book Corner.
a. Waktu
Pelaksanaan magang dilakukan di Penerbit Indie Book Corner dengan alamat : Jl.
Gedongkuning No.118, Pringgolayan, Rejowinangun, Kec. Kotagede, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171.
3. Program Magang.
Di bawah ini merupakan beberapa program yang dipersiapkan saat magang yaitu :
1. Membantu dan ikut menjadi bagian dari pihak perusahaan agar berperan aktif
dalam dunia kerja.
2. Membantu mempersiapkan dan mensukseskan tujuan perusahaan, baik di dalam
maupun di luar perusahaan
3. Membantu dalam proses kerja bagian redaksional sebagai bentuk implementasi
penerapan kerja dibidang jurnalistik
4. Memegang teguh tanggung jawab yang diberikan perusahaan pada saat magang
5. Mengikuti kebijakan yang diberikan oleh perusahaan.
4. Sasaran Magang
Kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa tidak mencakup semua
kemampuan mahasiswa dalam studi Komunikasi. Sasaran dalam kegiatan ini
53
adalah staff di bagian redaksional. Mahasiswa memberikan kemampuannya dalam
mengasah softskill dan hardskill secara baik dan benar dalam penerapan di dunia
jurnalistik. Selain itu, dengan ini mahasiswa dapat belajar menjadi pekerja yang
lebih professional, dan aktif dalam menjalankan sebuah tanggung jawab yang
diberikan.
54
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Demikian proposal kegiatan magang yang telah saya buat sebagai pemohon
untuk melaksanakan kagitan magang di Indie Book Corner. Besar harapan saya
untuk mendapatkan dukungan dan bantuan. Serta penulis juga berharap setelah
penulis melakukan praktek magang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan
dan juga dapat terjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan antar pihak kampus
dengan pihak Indie Book Corner. Demikian proposal magang ibuat dengan
sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan ketersediaan bimbingan serta
kesempatan yang telah diberikan, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak-pihak yang bersangkutan,
DAFTAR PUSTAKA
55