Anda di halaman 1dari 3

MATERI PEMBELAJARAN

NILAI SUATU BARANG, HARGA PENJUALAN DAN PEMBELIAN


(Menggunakan buku paket siswa kelas VII edisi 2017)

Dalam perdagangan dikenal istilah laba (untung) dan rugi. Laba dan rugi sangat
bergantung pada harga pembelian dan penjualan. Misalkan pak subur seorang penjual bubur
ayam di daerah Jakarta. Seperti biasa, setiap pagi pak Subur pergi ke pasar untuk
berbelanja bahan baku untuk membuat bubur ayam. Untuk membeli bahan pokok bubur
tersebut, pak subur menghabiskan uang Rp 1.000.000,-. Dengan bahan baku tersebut pak
Subur mampu membuat sekitar 130 porsi bubur ayam dan dijual dengan harga Rp 10.000,-
per porsi. Pada hari itu pak Subur mampu menjual 110 porsi bubur ayam.
Ini dikatakan bahwa pak Subur mendapat laba Rp 100.000,-. Dari uraian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa pak Subur mendapat laba, jika porsi yang terjual melebihi dari
uang yang dibelanjakan untuk bahan pokok.

Laba = Harga jual – Harga beli

Pak Soso seorang penjual bakso di daerah Malang. Setiap hari Pak Soso menghabiskan Rp
800.000,00 rupiah untuk berbelanja bahan baku untuk membuat bakso. Dengan bahan baku
tersebut Pak Soso mampu membuat rata-rata 120 porsi dengan harga Rp 8.000,00 per porsi.
Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Soso biasa berjualan, sehingga bakso yang laku
terjual hanya 90 porsi. Dikatakan bahwa Pak Soso rugi Rp 80.000,00. Dengan demikian,
suatu perdagangan dikatakan mengalami kerugian jika penjualan kurang dari harga
pembelian dan dirumuskan

Rugi = Harga beli – Harga jual


1. Presentase Keuntungan
Presentase keuntungan digunakan untuk mengetahui presentase keuntungan dari suatu
penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.

Missal : PU = presentase keuntungan


HB = harga beli (modal)
HJ = harga jual

(total pemasukan) Presentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus :

NJ−HB
PU = X 100 %
HB

Contoh soal :
1. Pak dedi membeli suatu motor bekas Rp 4.000.000,00. Dalam waktu seminggu
motor tersebut dijual kembali dengan harga Rp 4.200.000,00. Tentukan presentase
keuntungan Pak Dedi.

Penyelesaian :
Sebelum menentukan presentase keuntungan, kita menentukan keuntungan (U)
yang diperoleh pak Dedi lebih dulu.
( 1 ) U=HJ −HB
¿ Rp 4.200 .000 , 00−Rp 4.000 .00 0
¿ Rp 200.000 ,0 0
U
( 2 ) PU = X 100 %
HB
Rp 200.000
¿ X 100 %
Rp . 4.000 .000
¿5%

Jadi presentase keuntungan yang diperoleh Pak Dedi adalah 5%

2. Presentase Kerugian
Presentase kerugian digunakan untuk mengetahui presentase kerugian dari suatu
penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Missal : PR = Presentase Kerugian
HB = Harga Beli
HJ = Harga Jual
Presentase kerugian dapat ditentukan dengan rumus :
HB−HJ
PU = X 100 %
HB

Karena yang dihitung adalah presentasenya, maka orang dengan keuntungan lebih besar
belum tentu presentase keuntungannya juga lebih besar.
Contoh :
Pak rudi membeli sepaket tanah dengan harga Rp 40.000.000,00. Karena terkendala
masalah keluarga, Pak Rudi terpaksa menjual tanah tersebut dengan harga Rp
38.000.000,00. Tentukan presentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi.
Penyelesaian :
Sebelum menentukan presentase kerugian, kita menentukan kerugian (R) yang diperoleh
Pak Rudi lebih dulu.

( 1 ) R=HJ −HB

¿ Rp 40.000 .000−Rp 38.000 .00 0

¿ Rp 2.000.000 , 0 0

R
( 2 ) PR= X 100 %
HB

Rp 2.000 .000
¿ X 100 %
40.000 .000

¿5%

Anda mungkin juga menyukai