Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan
rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Naskah pada kegiatan
Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023 Kategori GTK Inovatif.

Sebagai guru hendaknya terus menjadi pembelajar sepanjang hayat agar dapat
menuntun tumbuh kembang peserta didik sesuai dengan bakat dan kodratnya,
sehingga seorang guru perlu terus belajar untuk berinovasi dalam menciptakan ide-
ide segar sehingga kebutuhan anak dalam belajar dapat terpenuhi.

Untuk mendorong hal tersebut saya selaku salah satu peserta kegiatan Apresiasi Guru
dan tenaga Kependidikan Tahun 2023 kategoro GTK Inovatif membuat sebuah
naskah yang bertema “Cerdas Literasi Dengan Pop Up Book Tematik “. Naskah ini
masih jauh dari kata sempurna untuk itu saya mohonkan kritik dan saran yang
membangun agar Naskah ini bisa saya perbaiki kedepannya.

Semoga Naskah ini dapat memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran


khususnya pada jenjang Anak Usia Dini.

Tolangohula, 12 September 2023


Penulis

LISNA LAJA S.Pd, AUD


LEMBAR PENGESAHAN

Naskah Dengan Tema “Cerdas Literasi Dengan Pop Up Book Tematik” Di Tk


Negeri Pembina Tolangohula, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo,
Provinsi Gorontalo” Di Susun Sebagai Pemenuhan Persyaratan Bukti Karya
Pada Kegiatan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Kategori GTK
Inovatif

Tolangohula, 12 September 2023

Mengetahui Penulis Naskah


Mengetahui
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
TK Negeri Pembina Tolangohula
TK Negeri Pembina Tolangohula

ELPIN ABDULKADIR S.Pd LISNA LAJA S.Pd, AUD


ELPIN ABDULKADIR
NIP. 19770529 200901 2S.Pd
001 NIP. 19871223 202012 2 004
NIP. 19770529 200901 2 001

Pengawas PAUD

WAGIYAH, S.Pd.I, M.Pd


NIP.1966012 198803 2 023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelopor pendidikan Ki Hajar Dewantara berkata “Serupa seperti para
pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadan kayu, jenis-
jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya, seperti itulah seorang
guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik
bedanya, guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan bathin”.
Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik
dan memiliki kodratnya masing-masing, tugas kita sebagai guru adalah
menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat
tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-
masing dan memastikan bahwa dalam prosesnya anak-anak tersebut merasa
selamat dan bahagia.
Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, Literasi ialah kemampuan
berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca,
berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan
tujuannya.
Literasi Terdiri pada anak usia dini terdiri dari : 1). Literasi baca tulis,
2). Literasi numerasi, 3) Literasi sains 4). Literasi Digital, 5) Literasi financial
dan 6). Literasi budaya dan kewarganegaraan, dari keenam literasi tersebut
saya lebih menitik beratkan pada perkembangan 2 literasi yakni literasi baca
tulis dan literasi numerasi. Kemampuan Literasi memang tidak ditekankan
pada pendidikan anak usia dini namun tetap harus diperkenalkan dengan cara
yang menarik agar mereka siap menghadapi jenjang sekolah dasar.
Hal-hal inilah yang melatar belakangi saya mengambil tema naskah
“Cerdas Dengan Pop Up Book Tematik” Pop Up Book Mungkin tidak asing
lagi ditelinga kita yang telah berselancar di media social, youtube dan yang
lainnya namun di sekolah saya belum ada yang menggunakan media tersebut
sebagai media pembelajaran sehingga tercetus ide di benak saya untuk
membuat media pembelajaran ini yang saya kemas semenarik mungkin agar
menarik minat anak untuk belajar khususnya dalam pengembangan literasi
peserta didik anak usia dini.
Pop-Up Book merupakan media pembelajaran yang sengaja dirancang
khusus berbentuk 3D dengan bervariasi bentuk dan gambar yang menarik
serta unik untuk kepentingan Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). Kesimpulannya media buku pop-up dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.Fungsi pop-up sebagai media pembelajaran memang masih
jarang digunakan, selain itu pop-up book ini belum populer untuk masyarakat
awam. Sehingga dalam pembuatannya dan penggunaannya dalam
pembelajaran harus disosialisasikan terlebih dahulu bagaimana
penggunaannya dan apa manfaatnya ketika digunakan dalam pembelajaran di
kelas.
1.2. Situasi Dan Kondisi Sekolah TK Negeri Pembina Tolangohula
Situasi dan kondisi yang saya alami ketika mengajar di kelas adalah :
a) Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan angka 1-10 secara
berurutan namun ketika angka tersebut dituliskan di papan tulis dan
urutannya di acak banyak anak yang tidak mampu menyebutkan
simbol angkanya.
b) Ada sebagian kecil anak yang mampu menyebutkan angka dan huruf
yang ditunjukan guru namun tidak mampu menuliskan symbol angka
dan huruf tersebut.
c) Ada sebagian besar anak yang mampu menuliskan semua symbol baik
huruf maupun angka namun mereka tidak paham symbol apa yang
mereka tulis.
d) Harapan semua orang tua/wali murid ketika menyekolahkan anaknya
ke taman kanak-kanak tujuannya adalah agar anak mereka mampu
menulis dan membaca.
1.3. Peran Dan Tanggung Jawab
Hal-hal yang menjadi peran dan tanggung jawab saya selama melakukan
praktik baik ini adalah :
a) Membuat Pop Up Book dengan tampilan menarik
b) Pop Up Book di buat sesuai tema yang akan diajarkan
c) Isi dari setiap tema yang ada dalam Pop Up Book yang dibuat harus
dapat menambah pengetahuan baru dari peserta didik
d) Berbagi dengan teman sejawat dalam komunitas
e) Berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah dalam pembuatan media
Pop Up Book.
1.4. Tantangan yang dihadapi
Hal-hal yang menjadi tantangan dalam membuat praktik baik ini adalah :
a. Bagaimana cara mengkomunikasikan praktik baik pembuatan pop=up
book tematik kepada kepala sekolah, teman sejawat dan orang tua/wali
murid yang merupakan anggota huyulah kelas.
b. Bagaimana menyediakan bahan untuk membuat Pop-Up Book tematik
c. Bagaimana membuat Pop Up Book agar yang mampu menarik minat
anak untuk belajar agar dapat mengubah hasil belajar anak kerah yang
lebih baik.
BAB II

ISI

2.1 Pelaksanaan Aksi


Pelaksanaan aksi dilakukan dengan beberapa tahapan :
1. Persiapan
Hal-hal yang saya lakukan pada tahap persiapan adalah :
a) Melakukan kolaborasi dengan kepala sekolah tentang media dan
pembelajaran yang akan saya lakukan.
Hal yang pertama akan saya lakukan adalah menghubungi kepala sekolah,
dan mendiskusikan tentang rencana saya dalam membuat media Pop Up
Book di kelas, saya akan menjelaskan bahan dan alat yang saya perlukan,
bagaimana cara membuatnya dan manfaatnya dalam pembelajaran yang
akan saya lakukan.
b) Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat dengan melakukan diskusi
tentang hal-hal yang akan saya persiapkan dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media pop up book.
Dan saya akan berdiskusi dengan teman sejawat dalam komunitas kecil di
sekolah saya dan menjelaskan tentang Pop Up Book yang akan saya buat
dan apa manfaatnya, serta meminta pendapat teman sejawat tentang
rencana yang akan saya lakukan, meminta kritikan dan saran yang
membangun demi memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada media Pop
Up Book yang saya buat. Saya pun akan merencanakan dengan teman
sejawat bagaimana cara saya untuk mendapatkan bahan dan alat yang saya
perlukan dalam membuat pop up book tematik ini, bagaimana cara
mengaplikasikan pembelajaran dengan menggunakan pop up book,
kemudian merencakan pembuatan pojok baca di kelas hal-hal yang
dibutuhkan serta sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan
saya nanti.
c) Membuat Pojok baca tempat untuk meletakkan Pop up Book yang telah
dibuat agar mudah diakses anak.
Mengatur kelas agar terdapat tempat untuk menyeting pojok baca yang
akan dibuat, tempatnya diseting agar dapat dijangkau anak dengan mudah
dibuat senyaman mungkin agar anak nyaman ketika beraktiftas di dalam
pojok baca.
2. Pelaksanaan Aksi
a. Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam pembuatan Pop Up Book
bekerja sama dengan orang tua/wali murid.Melakukan diskusi dengan
orang tua wali murid tentang apa itu Pop Up Book, alat dan bahan apa
saja yang akan dibutuhkan, bagaimana cara membuatnya, dan
manfaatnya bagi pembelajaran di kelas. Sehingga ketika orang tua
diminta untuk berpartisipasi dalam membuat pop up book mereka akan
berpartisipasi penuh.
b. Mengakses Aplikasi Canva untuk membuat materi atau bahan pelajaran
yang akan digunakan dalam pembuatan Pop-up Book Tematik
c. Bekerja bersama dengan komunitas guru di sekolah dalam pembuatan
media Pop-Up Book Tematik.
d. Berkolaborasi dengan anggota Huyulah kelas dalam pembuatan media
Pop-up Book tematik.
e. Tahapan Pembuatan Media
Alat dan bahan yang digunakan :
Gunting
Kalender Bekas
Lem
Kertas HVS
Gambar yang dibuat melalui aplikasi Canva sesuai tema
yang dibutuhkan.
Langkah pembuatan Pop-up Book Tematik

Tekhnik Pertama Menggunting kertas kemudian diaplikasikan pada kalender bekas

Mengakses Aplikasi Canva Untuk Materi yang akan di tempel

Kemudian Digunting Sesuai Ganbar Agar Terlihat Rapi dan Menarik


Proses penempelan pada kertas ditempel rapi dan dibuat seindah mungkin
Proses akhir adalah pembuatan sampul buku yang dibuat dengan menggunakan
Aplikasi Canva

f. Produk yang dihasilkan diantaranya:


 Pop-Up Book Tema Binatang yang dibuat untuk
mengembangkan Literasi baca tulis pada anak
 Pop-Up Book Tema Bangunan Bersejarah di Gorontalo untuk
mengembangkan Litetasi baca tulis dan Literasi budaya
 Pop-Up Book Tema Makanan Khas Daerah Gorontalo untuk
mengembangkan Literasi baca tulis dan literasi budaya.
 Pop-Up Book Tema Buah-buahan untuk mengembangkan
Literasi baca tulis anak.
3. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Setelah semua kegiatan telah dilaksanakan maka saya akan melaksanakan
refleksi terhadap kegiatan yang telah saya lakukan, pada tahap ini saya dan
teman-teman sejawat dan kepala sekolah akan berkumpul kembali dan
mendiskusikan hal-hal yang telah kami alami ketika melakukan
pembelajaran dengan menggunakan media Pop Up Book tematik di kelas,
satu persatu akan menyampaikan pendapatnya dan bagaimana respon
murid terhadap penggunaan media Pop Up Book tematik. Dan diakhir sesi
kami akan menentukkan apakah media ini dapat memudahkan mereka
dalam pembelajaran atau tidak, apakah anak termotivasi atau tidak.

Dalam penggunaan media pembelajaran pop up book di kelas tentunya sudah


saya uji cobakan terlebih dahulu di kelas saya sebelum saya melakukan strategi di
atas, dan respon anak sangat baik ketika saya menggunakan media ini dalam
pembelajaran, mereka pun sangat antusias dan rebutan melihat Pop Up Book yang
saya buat ada sebagian anak mulai menyampaikan pendapatnya dengan kalimat
sederhana sesuai dengan gambar yang di Pop Up Book, mulai membaca gambar dan
ingin tahu tentang tulisan yang tertulis dibuku media tersebut sehingga saya harus
menjawab satu persatu pertanyaan yang mereka utarakan ada juga anak yang berani
tampil di depan kelas dan menceritakan apa yang ada dalam Pop up Book walaupun
dengan menggunakan kalimat sederhana. Dengan alasan tersebut saya mengambil
kesimpulan untuk berbagi karya saya ini dengan teman sejawat saya dan
Alhamdulillah respon mereka pun sangat baik dan antusias dan mau mencoba
membuat sendiri media Pop Up Book untuk digunakan di kelas masing-masing.

Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah akan membuat Pop-up Book
Tematik lebih bervariasi lagi sesuai dengan pengetahuan yang diinginkan untuk
diketahui anak, kemudian ditata di pojok baca agar dapat diakses oleh anak dengan
mudah serta memberikan bimbingan kepada anggota huyula kelas yang ingin
membuat Pop-up Book sendiri dirumah agar terjadi kesinambungan dalam belajar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Buku pop-up book mempunyai peluang yang sangat besar untuk


dikembangkan sebagai media pembelajaran. Menarik perhatian semua kalangan
khususnya pada anak-anak, media buku 3D atau yang saat ini disebut Pop-up book
dapat menarik perhatian anak. Pada awalnya anak-anak biasa saja melihat sampul
buku namun, setelah halaman pertamadi buka anak-anak akan terkejut dengan
gambar yang tiba-tiba muncul dan dapat bergerak. Selain itu, hal yang menarik lagi
adalah anak-anak akan mengeluarkan suara terkejut saat melihat gambar 3D di setiap
halaman yang berbeda-beda. Pop-up Book dapat Menarik perhatian anak dalam
memusatkan perhatian mereka kesatu titik, salah satu cara yang dapat membantu
konsentrasi anak terhadap suatu hal, media buku 3D ini bisa membantu memusatkan
perhatian mereka.
Dengan memvariasikan pembalajaran dengan menggunakan media Pop-up
Book dalam pembelajaran ternyata dapat mengakomodir kebutuhan anak dalam
belajar. Anak akan merasa senang dengan bacaan dan terdorong untuk mulai
membaca buku dengan membaca gambar. Sehingga dengan sendirinya penggunaan
pop-up book dapat meningkatkan kemampuan literasi anak.
Perasaan saya ketika menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media
Pop-up Book tematik adalah sangat senang karena dapat meningkatkan minat anak
dalam membaca buku, meningkatkan pengetahuan anak tentang hal-hal baru dan
memudahkan guru untuk memfokuskan anak dalam belajar suatu tema tertentu.

Sehingga penulis mengambil kesimpulan akhir bahwa penggunaan media


Pop-up book tematik dalam pembelajaran merupakan salah satu media yang dapat
meningkatkan kemampuan literasi pada anak usia dini.
Beberapa kutipan yang membuat saya semangat menulis Naskah ini :

*“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi
dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di
dunia pada umumnya”

(Ki Hajar Dewantara)

Semoga kita bisa menjadi guru yang dapat menuntun anak sesuai dengan kodrat alam
dan kodrat zamannya dan memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
anak.

*Dikutip dari modul pendidikan guru penggerak


DAFTAR PUSTAKA

https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-
prinsip/

Anda mungkin juga menyukai