Kopling
Kopling tidak tetap
Pendahuluan Penggunaan
Roda gigi adalah suatu elemen mesin yang berfungsi Penggunaan roda gigi
sebagai penerus/pemindah putaran dan daya tanpa cukup luas dimulai dari
terjadi slip. alat pengukur yang kecil
Dapat direncanakan dengan tepat, dimana kedua dan teliti seperti jam
roda tersebut harus dibuat bergigi pada kelilingnya
tangan, sampai roda gigi
sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi
kedua roda yang saling berkait/berkontakan reduksi pada turbin
Roda bergigi dapat berbentuk silindris, kerucut, atau
besar yang berdaya
sekrup. puluhan ribu megawatt.
3 4
1
Keunggulan transmisi roda gigi : Jenis Roda Gigi
lebih ringkas dan tidak slip (kehandalan Jenis roda gigi dapat diklasifikasikan menjadi
dalam operasional) beberapa kelompok:
putaran lebih tinggi dan tepat, A. Berdasarkan bentuk gigi dan sistem kerjanya
efisiensinya yang tinggi B. Berdasarkan posisi sumbu dari poros
dapat memindahkan daya yang besar dan C. Berdasarkan kecepatan peripheral dari roda
putaran yang tinggi gigi.
tidak mudah rusak,
D. Berdasarkan jenis atau bentuk hubungan
mudah dalam perawatan. pasangan gigi.
5 6
7 8
2
B. Berdasarkan posisi sumbu dari poros Roda gigi dengan poros sejajar
Menurut letak/posisi poros sebagai Roda gigi dimana giginya sejajar pada dua
bidang silinder disebut “bidang jarak bagi“.
kedudukan roda gigi:
Kedua bidang silinder tersebut
Roda gigi dengan poros sejajar bersinggungan dan satu menggelinding
Roda gigi dengan poros berpotongan pada yang lain dengan sumbu tetap sejajar.
Roda gigi dengan poros silang
9 10
Roda gigi dengan poros berpotongan Roda gigi dengan poros silang
Roda gigi yang posisinya saling tegak lurus Roda gigi yang mana poros pinion dan
poros roda gigi pasangannya bersilangan.
11 12
3
C. Berdasarkan kecepatan peripheral D. Berdasarkan jenis atau bentuk
dari roda gigi hubungan pasangan gigi
13 14
Tata Nama
(Nomenklatur)
Roda Gigi
Bagian gigi di luar lingkaran jarak bagi (kepala)
yang mempunyai tinggi disebut tinggi kepala
(adendum)
Bagian gigi di sebelah dalam lingkaran jarak bagi
(kaki) yang mempunyai tinggi disebut tinggi kaki
(dedendum)
Celah antara lingkaran kepala dan lingkaran kaki
dari gigi pasangannya (kelonggaran puncak)
15 16
4
Dimensi Roda Gigi
Diameter lingkaran jarak bagi (D1) = z × m
. d
Jarak antar gigi yang Jarak bagi lingkar (Pc) (Pc) =
Z
diukur pada (jarak bagi Diameter lingkaran kepala (D2) = (z + 2) m
lingkar) pitch circle-nya Kelonggaran puncak (ck) = 0,25 . m
yaitu jarak satu titik pada Diameter lingkaran kaki (Dk) = (z - 2) m - 2 ck
gigi sampai titik pada gigi Tinggi gigi (h) = 2.m + ck
Tebal gigi (b) = 2 x m
berikutnya pada
Tinggi kepala (adendum) (tk) = (0,8 ÷ 1) m
kedudukan yang sama. Tinggi kaki (dedendum) (f) = 1,2 m (m + ck)
17 18
5
Fr Diagram
Fn Penentuan
Ft Modul Roda Gigi
6
Perbandingan perkontakan
(Contact Rasio)
Rasio perpindahan Apa yang terjadi jika contact ratio terlalu
putaran poros: besar ?
z2
i Kebisingan/getar yang terjadi ketika
z1
roda gigi (gear) beroperasi tinggi
dimana :
z1 = Jumlah gigi pada roda gigi penggerak Daya yang ditransmisikan dapat lebih
z2 = Jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan besar
Umumnya roda gigi dirancang dengan Perencanaan bantalan harus lebih kokoh
contact ratio antara 1:2 s.d. 1:8. 25 26
7
Drive Gear
Gaya Pada Roda Gigi
Fr
Fn
Roda gigi saat mulai berputar dan saat beban Ft
Fr
terus bekerja maka perlu faktor koreksi pada Fn
daya yang di perlukan dari daya yang f
Ft
direncanakan (Pd).
Tabel Faktor koreksi daya yang akan dipindahkan (fc)
Pd P . f c
Gaya radial (Fr) Fr Fn sin f Ft tan f
Pd
Ft . V p
atau Ft
102 Pd
d d 102 Vp
T Fn 1 cos f Ft 1
d2 d2
31 32
8
Tabel Faktor bentuk gigi
Jumlah gigi
Y
Jumlah gigi
Y Bentuk pasangan roda Hubungan dengan pengaruh kecepatan keliling
(z) (z)
gigi yang direncanakan diberikan dalam bentuk faktor dinamis (fv) yang
10 0,201 25 0,339
11 0,226 27 0,349 harus sesuai dengan menyatakan bahwa “semakin tinggi
12 0,245 30 0,358 modul disebut faktor kecepatannya, semakin besar pula variasi
13 0,261 34 0,371 bentuk gigi (y), beban atau tumbukan yang terjadi”
14 0,276 38 0,383
sehingga mempunyai
15 0,289 43 0,396
kekuatan yang Tabel Faktor dinamis fV
16 0,295 50 0,408
17 0,302 60 0,421 seragam. Kecepatan rendah V = 0,5 ÷ 10 m/s
3
fV
18 0,308 75 0,434 3 V
19 0,314 100 0,446 fV
6
Kecepatan sedang V = 5 ÷ 20 m/s
20 0,320 150 0,459 6V
21 0,327 300 0,471 5,5
Kecepatan tinggi V = 20 ÷ 50 m/s fV
23 0,333 Batang gigi 0,484 5,5 V
33 34
9
Lebar sisi gigi yang perlu dihitung atas dasar
per satuan lebar yang terkecil.
Tegangan yang terjadi
Sehingga beban per satuan lebar yang dipakai Tegangan lentur yang terjadi pada perkontakan
adalah beban permukaan per satuan lebar roda gigi dapat dihitung:
sisi:
6 Ft h
b
Ft sb
FH' b t2
Umumnya Lebar sisi gigi (b) Tegangan lentur yang terjadi harus lebih kecil
berbanding modul sehingga b dari tegangan lentur ijin bahan roda gigi (sb
6 10
diperoleh harga yang besarnya m < sa) sehingga rancangan aman.
harus di antara 6 s.d. 10
37 38
39
10