Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WAY DENTE
Jalan Raya Way Dente RT. 01 RW. 06 Kampung Way Dente
Email: pkmwaydente@gmail.com – Kode Pos 34596
DENTE TELADAS

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE
NOMOR : 440/031/ SK/UKP /PKM.WD / II / 2017

TENTANG
SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE,


Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis
perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang
menjadi sasaran peningkatan layanan klinis;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas
ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan pasien

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1691/MENKES/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
2. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063 .
3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4431);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara 3637);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE


TENTANG SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kesatu : Kebijakan Sasaran- sasaran Keselamatan Pasien


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan /perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Way Dente


Pada tanggal 03 Februari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE,

ENIYATI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE
NOMOR : 440/031/SK/UKP/PKM.WD /II/2017
TANGGAL : 03 Februari 2017
TENTANG : SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan
bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas
permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel


berikut ini:

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien


NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%
2. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%
3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan ≥80%
Keperawatan
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di ≥90%
Puskesmas
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, umur,
alamat, nomor rekam medis pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien
yang teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
2. Peningkatan Komuinikasi yang Efektif

Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik,
lisan, atau tertulis. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan
terjadi pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon.
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali
hasil pemeriksaan kritis, seperti melaporkan hasil laboratorium klinik cito
melalui telepon ke unit pelayanan. Puskesmas secara kolaboratif
mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk perintah lisan
dan telepon termasuk: mencatat (atau memasukkan ke komputer) perintah
yang lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima perintah; kemudian
penerima perintah membacakan kembali (read back) perintah atau hasil
pemeriksaan; dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dan
dibaca ulang adalah akurat. Kebijakan dan/atau prosedur pengidentifikasian
juga menjelaskan bahwa diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali
(read back) bila tidak memungkinkan.

3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak
terjadi kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian
obat yang tepat sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien
yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus
selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan
keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat
sesuai prosedur dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur


X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas
Bungurari wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci
tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh
langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima
keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan
cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai
sabun (CTPS) 7 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas dibagi dengan
jumlah semua petugas pelayanan klinis.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang berobat di dilakukan pengkajian terhadap
kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh.
Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada
setiap pasien yang beresiko jatuh dengan memakaikan gelang
berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan
cara menhitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua
pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yang jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE,

ENIYATI
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS WAY DENTE
TENTANG
SASARAN – SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Nomor : 440/031/ SK/UKP /PKM.WD/II/ 2017
Revisi Ke : 00
Berlaku Tgl. : 28 Februari 2017
Halaman : 6

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WAY DENTE
Jalan Raya Way Dente RT. 01 RW. 06 Kampung Way Dente
Email: pkmwaydente@gmail.com – Kode Pos 34596

Anda mungkin juga menyukai