Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

IMUNISASI

SWEEPING SUB PIN POLIO

TAHUN 2023

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BABAKAN SURABAYA
Jl. Atlas VII No. 25 Bandung 40281 Telp (022) 7210377
Email: babakansurabayapkm@gmail.com
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SWEEPING SUB
PIN POLIO
UPTD PUSKESMAS BABAKAN
SURABAYA 2023

A. PENDAHULUAN
Indonesia telah berhasil menerima sertifikat bebas polio bersama
dengan Negara anggota WHO lainnya di Regional South East Asia
Region (SEARO) pada Bulan Maret 2014, sementara itu masih
tersisa Negara Afganistan dan Pakistan yang masih dikategorikan
endemis penyakit polio. Seluruh Negara telah melakukan upaya
seoptimal mungkin untuk membasmi penyakit polio dari seluruh
Dunia pada tahun 2026.

B. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid-19 mengaibatkan pelaksanaan imunisasi tidak
berjalan optimal, data beberapa tahun terakhir menunjukkan
terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin yang cukup
signifikan, termausk imunisa poilo yaitu Oral Polio Vaccine (OPV)
dan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Hal ini menyebabkan
jumkah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin
lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak.
Walaupun kasus polio akibat virus polio liar sudah tidak
ditemukan lagi di Indonesia selama lebih dari 10 tahun, namun
penyakit ini masih mungkin terjadi di wilayah Indonesia oleh
karena impotasi virus dari negara lain atau virus vaksin yang
bermutasi di daerah dengan cakupan imunisasi polio yang rendah
dalam jangka watu lama.

Pada Bulan November Tahun 2022, terkonfirmasi kasus


poliomyelitis pada anak usia 7 tahun yang diakibatkan oleh
Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VPPV2). Penemuaan kasus ini
ditanggulangi secara cepat oleh tim gabungan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia beserta mitra yang melakukan
pengumpulan sampel tinja dari kontak erat. pengumpulan sampel
tinja dari anak sehat sekitar lingkungan, pengumpulan sampel
lingkungan, mengkaji data kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP)
secara retrospektif, serta mendukung persiapan pelaksanaan
imunisasi dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) atau Outbreak Response Immunization (ORI).
Komite Ahli Eradikasi Polio dan Komite Penasihat Ahli
Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on
Immunization) merekomendasikan agar dilakukan pemberian
imunisasi novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) melalui kegiatan
Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) sejumlah 2 putaran di
wilayah KLB maupun wilayah lainnya yang beresiko tinggi sesuai
kajian epidemiologi. WHO merekomendasikan bahwa kegiatan Sub
PIN dalam rangka penanggulangan KLB Poliio cVDPV type 2 ini
harus menyasar 2 hingga 4 juta sasaran untuk dapat memutus
rantai penularan. Sampai dengan saat ini cakupan Sub PIN Polio
belum mencapai target 95% yaitu baru 55% sehingga dipandang
perlu melakukan kegiatan sweeping untuk meningkatkan cakupan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningatkan cakupan imunisasi nOPV2 dalam rangka
upaya penanggulangan KLB.
2. Tujuan Khusus
 Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang
tinggi
 Penanggulangan kasus KLB Polio
 Mempertahankan status indonesia Bebas Polio

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Memberikan sweeping imunisasi nOPV2 (novel Oral Polio Vaccine
Type 2) bagi anak usia 0-59 bulan yang belum mendapatkan
imunisasi nOPV2 dosis 1 dan dosis 2
2. Rincian Kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring
d. Pencatatan dan Pelaporan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Persiapan
a. Pendataan
Kegiatan pendataan sasaran Sub PIN Polio dilakukan oleh
penanggung jawab pelayanan imunisasi dengan melibatkan
kader kesehatan di setiap Posyandu. Pendataan dilakukan
menggunakan formulir yang telah disiapkan oleh penanggung
jawab untuk menyisir sasaran yang belum mendapatkan
imunisasi nOPV2 dosis 1 dan dosis 2
b. Koordinasi
Koordinasi dilakukan dengan lintas sektoral melalui tatap
muka langsung dalam melaksanakan kegiatan sweeping
Sub PIN Polio. Koordinasi dilaksanakan dalam rangka
melakuan strategi sweeping guna meningkatkan cakupan.
c. Persiapan logistik
1) Vaksin
Jenis vaksin yang perlu disiapkan adalah nOPV2.
Distribusi dan penggunannya diatur oleh Puskesmas.
2) Alat yang digunakan
Alat imunisasi yang diperlukan adalah dropper Polio
3) Kantung/Kresek limbah/Plastik klip
Merupakan kantung yang digunakan untuk menyimpan
limbah PIN Polio, dimana sebelumnya vial vaksin dan
dropper yang sudah dipakai atau sosialisasi atau rusak
disimpan terlebih dahulu ke dalam plastic klip untuk
masing-masing vial vaksin.
d. Pembinaan Petugas
Penanggung jawab pelayanan imunisasi melakukan
pembinaan atau sosialisasi kepada petugas kesehatan yang
akan melakukan kegiatan sweeping Sub PIN Polio meliputi
definisi dan rencana pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan sweeping Sub PIN Polio dilakukan setelah pelaksanaan
PIN Polio selesai namun target tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
3. Monitoring
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah selesai
pelayanan di tiap pos oleh pelaksana imunisasi dan kader.
Selanjutnya dilaporkan kepada penanggung jawab program
imunisasi.
4. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan hasil imunisasi Sub PIN Polio dicatat di format
yang telah disediakan dan dilaporkan ke Puskesmas segera
setelah pelaksanaan kegiatan Sub PIN Polio yang selanjutnya
diinput dalam aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).

F. SASARAN
Semua bayi dan balita usia 0-59 bulan yang berdomisili di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Babakan Surabaya yang belum
mendapatkan dosis 1 dan 2 dalam kegiatan Sub PIN Polio.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

April Ju
No Kegiata ni
n III IV I II III IV
1 Pendataan dan sasaran √ √
2 Koordinasi lintas sektor √ √ √
3 Pelaksanaan sweeping Sub √ √ √ √ √
PIN Polio

4 Monitoring √ √
5 Pencatatan dan Pelaporan √ √

H. MONITORING EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan kegiatan Sub PIN Polio dievaluasi kesesuainnya
dengan kesepakatan jadwal, prosedur pelaksanaan dan sasaran
yang ada. Bila ditemukan ketidaksesuaian maka dilakukan kaji
ulang dan dilaporkan kepada penanggung jawab/koordinator
progeam dan Kepala Puskesmas.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil kegiatan dicatat, dilaporkan dan dievaluasi apakah
sudah sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
bentuk pertanggungjawaban dan untuk meningkatkan mutu
kegiatan. Pencatatan pelaporan dilakukan setiap hari melalui
Google Form yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung
dan Aplikasi ASIK.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Babakan Penanggungjawab Program
Surabaya

dr. Dewi Frida Aryeni, M.T Siti Solihatini


NIP. 197710112006042005 NIPK. 2018.11.04.085

Anda mungkin juga menyukai