Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub Pin Polio)
Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub Pin Polio)
PUSKESMAS WARNASARI
a. Pendahuluan
Indonesia telah berhasil menerima sertifikat bebas polio bersama dengan negara anggota WHO
lainnya di Regional South East Asia Region (SAERO) pada bulan Maret 2014, sementara itu masih
tersisa negara Afganistan dan Pakistan yang masih dikategorikan endemis Penyakit Polio. Seluruh
negara telah berkomitmen untuk bersama melakukan upaya seoptimal mungkin untuk membasmi
penyakit polio dari seluruh dunia pada tahun 2026.
Pandemi Covid – 19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal.
Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin yang
cukup signifikan, termasuk imunisasi polio yaitu Oral Polio Vaccine (OPV) dan Inactivated Poliovirus
Vaccine (IPV). Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin
lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak.
Walaupun kasus Polio akibat virus Polio liar sudah tidak ditemukan lagi di Indonesia selama lebih
dari 10 tahun, namun penyakit ini masih mungkin terjadi di wilayah Indonesia oleh karena importasi
virus dari negara lain atau virus vaksin yang bermutasi di daerah dengan cakupan imunisasi polio yang
rendah dalam jangka waktu lama.
b. Latar Belakang
Pada tahun 2022 dan 2023 diwarnai dengan kembali hadirnya kasus polio di Indonesia. Pada
bulan November 2022, terkonfirmasi kasus Poliomyelitis pada anak usia 7 tahun yang diakibatkan oleh
Vaccine-Derived Polio virus Type 2 (VDPV2). Penemuan kasus ini ditanggulangi secara cepat oleh
tim gabungan Kementrian Kesehatan RI beserta mitra yang melakukan pengumpulan sampel tinja dari
kontak erat, pengumpulan sampel tinja dari anak sehat sekitar lingkungan, pengumpulan sampel
lingkungan, mengkaji data kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) secara retrospektif, serta mendukung
persiapan pelaksanaan imunisasi dalam rangka penganggulanagan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
Outbreak Response Immunization (ORI). Dan pada tahun 2023 kasus serupa ditemukan di Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat. Penderitanya adalah seorang anak perempuan berinisial A usia 4 tahun dengan
gejala awal mengalami sakit demam, muncul nyeri pada persendian, dan kelemahan anggota gerak.
Dengan munculnya kasus polio akhirnya membuat geger dan membuat Kemenkes menggelar Sub
Pekan Imunisasi Nasional Polio di Provinsi Jawa Barat dimulai dengan 2 Putaran. Putaran pertama
pada 03 April 2023 dan Putaran kedua pada tanggal 15 mei 2023. Vaksin yang digunakan untuk SUB
PIN Polio adalah Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang sejauh ini tidak ada laporan reaksi serius
pasca imunisasi. Vaksin jenis ini hanya digunakan pada pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) di Jawa Barat dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa Polio.
f. Sasaran
Sasaran pelaksanaan SUB PIN Polio adalah seluruh bayi balita yang berusia dari 0 bulan sampai
dengan 59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Warnasari sebanyak 4018 Bayi Balita.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Warnasari Penangung Jawab Program