Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

KADER PEDULI IMUNISASI


(KALI IMUN)

Diajukan sebagai salah satu syarat mengikutiTenaga Kesehatan Berprestasi


di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang

OLEH
Ns. Meri Yusnita S.kep
NIP. 19841202 201001 2 020

PUSKESMAS PARAK KARAKAH


2023
I. PENDAHULUAN
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien
dalam mencegah penyakit dan menurunkan angka kematian seperti cacar, polio,
tubercolosis, hepatitis B, difteri, campak, rubella dan sindrom kecacatan bawaan
akibat rubella (congenital rubella syndrome/CRS), tetanus, pneumonia (radang paru)
serta meningitis (radang selaput otak). Pelaksanaan imunisasi pada balita
menyelamatkan sekitar 2–3 juta nyawa di seluruh dunia setiap tahun dan
berkontribusi besar pada penurunan angka kematian bayi global dari 65 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 29 pada tahun 2018 (Nandi & Shet, 2020).
Pelaksanaan imunisasi diharapkan dapat menurunkan jumlah balita yang
meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) (InfoDatin
Kementerian Kesehatan, 2016). Namun dalam beberapa tahun terakhir, angka
kematian balita akibat penyakit infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan
imunisasi masih terbilang tinggi. Laporan WHO tahun 2020 menyebutkan bahwa
terdapat 20 juta anak belum mendapatkan pelayanan imunisasi untuk balita di
seluruh dunia secara rutin setiap tahun. Tingginya jumlah anak yang belum
mendapatkan imunisasi mengakibatkan beberapa penyakit yang dapat
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, yang seharusnya dapat dicegah
dengan vaksin, muncul kembali di negara maju dan berkembang. Penyakit tersebut
antara lain campak, pertusis, difteri dan polio (Hidayah et al., 2018; UNICEF, 2020).

II. LATAR BELAKANG


Pandemi COVID-19 menyebabkan lebih dari 125 juta kasus positif yang
dikonfirmasi dan 2.748.737 kematian yang dilaporkan di seluruh dunia sampai
tanggal 26 Maret 2021 mendorong perubahan drastis dalam norma sosial global 3
termasuk penyediaan layanan kesehatan. Hal ini tentunya memiliki implikasi yang
signifikan terhadap upaya pengendalian penyakit menular lainnya dan penyakit yang
dapat dicegah melalui program imunisasi (Chandir et al., 2020; WHO, 2021).
Penurunan cakupan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap akan menyebabkan tidak
terbentuknya kekebalan pada bayi dan balita sehingga akan menurunkan derajat
kesehatan anak (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Menurut data Laporan Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat, cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2020 adalah 56.7%. Angka ini
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2019 cakupan imunis
adalah sebesar 76.2% asi dasar lengkap di Provinsi Sumatera Barat (Dinkes
Sumbar, 2021) . Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Padang cakupan imunisasi
dasar lengkap mengalami penurunan dari tahun s ebelumnya. Pada tahun 2019
sebelum pandemi cakupan imunisasi dasar di Kota Padang adalah 89.2%. Saat
terjadinya pandemi pada tahun 2020 cakupan imunisasi turun menjadi 60.9%. Hal
yang sama juga terjadi pada seluruh Puskesmas yang ada di Kota Padang (Dinkes
Padang, 2021). Berdasarkan laporan tahunan Kota Padang, puskesmas Parak
Karakah termasuk salah satu puskesmas yang mengalami penurunan cakupan
imunisasi yaitu dari % menjadi % saat terjadi pandemi covid.
Pandemi Covid meningkat dari tahun sebelumnya yaitu (Dinkes Padang,
2020) 19 cakupan imun . Pada imunisasi dasar lengkap di puskesmas parak karakah
mengalami penurunan yang sangat besar yaitu (Dinkes Padang,19 hendaknya tidak
menyurutkan semangat tenaga kesehatan untuk tetap melaksanakan kegiatan
imunisasi dan mengambil langkah penting untuk memastikan setiap anak yang
merupakan kelompok rentan terlindungi dari penyakit dengan penyakit berbahaya
yang dapat dicegah imunisasi. oleh karena itu puskesmas parak karakah membentuk
kader peduli imunisasi (Kali Imun) untuk mengejar capaian imunisasi bayi balita di
wilayah kerja puskesmas parak karakah.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Dari paparan di atas, maka kami bermaksud untuk mengajukan makalah tenaga
kesehatan teladan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2023.

IV. TUJUAN KEGIATAN


Tujuan umum
Untuk meningkatkan capaian imunisasi dasar lengkap.

Tujuan khusus
Tujuan yang ingin dicapai kegiatan ini adalah
1. agar Masyarakat rutin membawa anak balita ke posyandu untuk melakukan
imunisasi
2. Balita mendapatkan imunisasi lengkapc.Cakupan target imunisasi tercapai

V. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA


1. PENGORGANISASIAN
Penanggung Jawab inovasi : Ns. Meri Yusnita S.kep

Anggota Bidan : Imelda ( Kia Anak )


Promkes : Sri NolVa Elida
Pembina Wilayah : Syafrida
Erni Novita
Salmiati

Kader di Masing-masing kelurahan


2. TATA HUBUNGAN KERJA
Pihak terkait Kegiatan Peran serta

1. PJ Imunisasi Melakukan monitoring dan Sosialisasi kegiatan KALI IMUN


pemaparan pentingnya (Kader Peduli Imunisasi)
menjangkau sasaran bayi dan
balita dengan sweeping kerumah
bayi dan balita yang tidak
berkunjung.
2. KIA Anak Penjaringan bayi dan balita yang Melakukan skrinning kegiatan
tidak berkunjung ke posyandu. pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita
yang berkunjung
4. Promkes Sosialisasi Kegiatan Inovasi KALI Penyuluhan pada Kader Posyandu
IMUN

5. RT /RW Seluruh kegiatan Pengerakan massa


6. PKK /TOMA Survey kegiatan Pengerakan massa
7. Kader Survey kegiatan Pengerakan massa
Penyuluhan masyarakat
8 Lurah Seluruh kegiatan Dukungan program
Pegerakan massa

9 Camat Seluruh kegiatan Dukungan program


Pengerakan massa.

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
Memonitoring setiap bulan kegiatan a. Monitoring kegiatan posyandu
posyandu, dengan memantau jumlah b. Memantau jumlah kehadiran bayi dan
kehadiran bayi dan balita ,dan melakukan balita sesuai sasaran
kegiatan sweeping ke rumah – rumah bayi c. Melaksanakan sweeping ke rumah bayi
balita yang tidak bisa berkunjung dan balita yang tidak ebrkunjung ke
posyandu

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Memonitoring kegiatan posyandu
b. Memantau jumlah kehadiran bayi dan balita sesuai dengan sasaran
c. Melaksanakan sweeping ke rumah bayi dan balita yang tidak berkunjung ke posyandu
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN 2023
JAN FEB MAR APRL MEI JUN JUL
Pemantaaun
kegiatan
kader
posyandu

IX. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setiap sesudah pelaksanakan untuk menilai kegiatan
dilakukan sesuai jadwal yang dibuat oleh penanggung jawab UKM.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab UKM membuat laporan hasil kegiatan pelaksanaan berupa capaian
program ke kepala puskesmas sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.

XI. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai