Anda di halaman 1dari 24

output

optimum
2000 Produksi

500

0 20 40 50 70 input

Biaya

Biaya Minimum

50 output
Rp

Biaya

Biaya Minimum

R 50 output

Maximum

profit
50 output
Penjualan sebesar Rp.80 biaya Rp.72
Penjualan sebesar Rp.90 biaya Rp.80  optimum
Penjualan sebesar Rp.100 biaya Rp.90
Penjualan = TC + Laba
BEP  Penjualan = TC + 0
P.Q = TBT + TVC
P.Q = TBT + Vc.Q
TBT = (P.Q) + (Vc.Q)
BEP  Q = TBT/ (P – Vc)

TPK DENGAN DATA RANDOM KONTINU


Kalua sebelumnya Proses TPK dengan data deskrit.
Bagaimana klw Datanya Random Kontinue???
Proses TPK nya dengan menggunakan TABEL NORMAL
Atau dengan Analisis Probabilitas Murni
Cirinya adalah data yang kita pakai adalah Data Rerata dan
Standar Deviasinya saja.
TPK DENGAN DATA RANDOM KONTINU

Kreteria keputusan dengan Expected Value (Nilai Harapan).


Contoh Kasus1: Arman penjual TOMAT kinerjanya selama ini adalah dapat
menjual Tomat dengan rerata 120 peti dan deviasi standar 40 peti per
minggu. Jika harga beli dan harga jual tomat sekarang $9 dan $16 serta
harga jual tomat sisa $3 per peti. Berapa persediaan optimal Arman??

ML $6

Jawab: Analisis Marginal P = ----------- = ------------ = 0,462

ML + MP $6 + $7

Artinya; Arman paling tidak harus 0,462 pasti, dapat menjual 1 peti
tambahan, sebelum ia memutuskan membeli 1 peti tomat
tambahan di atas rerata penjualannya.
Gambar; Gambar frekweni Normal; Variabel random ‘Penjualan Masa
lampau’yang dirdistribusi secara kontinu

µ=120 peti

Ó=38 peti

Z=0,1

Bidang.....0,538 bidang 0,462

µ =120 Q=??= 124 peti


Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar. Nilai Z dari 0,538
tersebut adalah Z=0,100.

Artinya Volume pada titi Q, adalah 0,1 deviasi standar disebelah


kanan rerata.

Volume pada titik Q = rerata + 0,1 deviasi standar


Vol Volume pada titik Q = 120 peti + 0,1 (40 peti) = 124 atau

ume pada titik Q = 120 peti + 0,09 (40 peti) = 123,6 peti atau

Dibulatkan menjadi 124 peti.

Contoh Kasus2:

Misalkan Armed, bermaksud membeli sebuah mesin ROBOT untuk


menggantikan TKM yang selama ini dipakainya dalam proses
produksi produknya. Robot ini membebankan biaya operasi
$5.000,- per tahun dan akan menghemat biaya produksi produknya
$4 per jam kerja (JK). Untuk mencapai Break Even Point (BEP),
robot ini paling tidak harus bisa dipakai $5.000/$4 = 1250 JK per
tahun. Jadi Armed harus cari informasi probabilitas robot tersebut
dapat bekerja di atas 1250 JK.

Dari Agen mesin robot diperoleh informasi bahwa diperkirakan


robot ini dapat bekeja rerata 1400 JK per tahun, dengan
penyimpangan ±200 JK. Jadi data menunjukkan interval JK robot
1200 JK minimum dan 1600 JK maksimum.

Pengalaman Agen bahwa dari pemakai (konsumen) robot ini,


perbandingan penyimpangan antara reratanya dengan JK minimum
dan JK maksimum adalah 5 berbanding 3.
MASALAH KEPUTUSANNYA, Apakah Robot tersebut akan dibeli
untuk menggantikan TKM, berdasarkan BESARAN PELUANG ROBOT
BEKERJA DI ATAS BEP??

PROSES PENGOLAHAN DATA INFORMASI


Titik 1600 peti atau titik Q = 13/16 = 0,813
Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar. Nilai Z dari 0,813
tersebut adalah Z=0,89. Jadi volme titik Q adalah 0,89 deviasi
standar ke sebelah kanan nilai rerata, atau 0,89Ó = 200 JK.

Jadi 1Ó= 200/0,89 = 225 peti.

1600

3 5 5 3

1200 1400 Q

Q=13/16=0,813

1600

Bidang =0,813

3 5 5 3
1200 1400 Q

Q=13/16=0,813

PROSES KEPUTUSAN 0,813 => Z=0,89=200


Jadi 1Ó= 200/0,89 = 225 peti.

µ = 1400 JK dan standar deviasinya (Ó)= 225

BERAPA Probabilitas mesin robot dapat bekerja di atas BEP?


16-{3+(50/225)5}/16= (16-4,11)/16= 11,89/16= 0,74

Z=0,666

Bidang = 0,74

3 5 5 3

BEP=1250JK 1400

Z= (1400-1250)/225 =0,666 --> 0,666Z = 0,74537 atau 74%


BERAPA Probabilitas mesin robot bekerja di bawah BEP?
Relatif sangat kecil karena hanya (1-0,74) = 0,26.
KARENA ITU ROBOT MENGUNTUNG UNTUK DIBELI, UTK
MENGGANTIKAN TKM.

Contoh KASUS 3:
Misalkan PT. AWAN sedang merencanakan pembuatan
produk baru. Manager keuangan memperkirakan bahwa
BEP produk baru tersebut 80 unit.
Manager pemasaran dan stafnya memperkirakan bahwa
volume penjualan per bulan produk baru tersebut adalah
reratanya 110 unit dengan deviasi standar 10 unit.
Hasil survei yang lengkap atas produk tersebut
menghasilkan bahwa rerata volume penjualan produk baru
tersebut adalah 70 unit dengan deviasi standar 7 unit.
Keputusan dibuat/diproduksi tidaknya produk baru
tersebut tergantung pada besaran probabilitas volume
penjualan di atas BEP.
JAWAB: Ringkasan data kasus di atas adalah sbb:

Sumber data Rerata (µi) Dev-Std (Ói) Varians (v)

Manajer Pemasaran µ1=110 unit Ó1=10 unit v1=100


Hasil Survei lengkap µ2=70 unit Ó2=7 unit v2=49
Gabungan µg= 83,17 Óg= 8,11

BEP sebesar= 80 unit.

Rumus rerata gabungan:

----------------------------------------------

-----------------------------------------------

Rumus Standar Deviasi gabungan sbb:


----------------------------------------------------------
2
Óg = ___________________

------------------------------------------------------------
110 (1/100)+ 70(1/49)
Rerata gabungan =µg= ------------------------------- = 83,17 unit
(1/100) + (1/49)

2
Standar Deviasinya= -------------------------- = 8,11 unit
(1/100) + (1/49)

Rugi Laba

Bidang Laba 64%


36%
µg

BEP=80unit 83unit

Deviasi standar pada titik BEP =(83 - 80)/8,11 = 3/8,11


=0,356 akan dicari di Tabel kurva normal= 1- 0,356 = 0,64
Lihat Tabel kurva normal di Z = 0,64
Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar, diperoleh nilai
probabilitas 0,7561 atau 76%. Peluang volume penjualan lebih dari
BEP adalah 0,7561. Dengan kata lain peluang untuk rugi dari produk
baru ini hanya 0,246 atau 24,6%.
Contoh KASUS 4:
Misalkan PT. XYZ dengan data keuangan menyangkut
produk barunya adalah sbb:
Harga jual produk (P) $7.5

Biaya variabelnya (v) $4.5 per unit


Biaya Tetap (TBT) per ahun $1,500,000
Rerata volume penjualan yang diharapkan dari produk baru
tersebut adalah 600,000 unit per tahun, dengan
penyimpangan 300,000. Diperkirakan rentang peluang akan
terjadi 2 berbanding 1 antara rerata dan penyimpangan.
TBT $1,500,000
BEP = -------------- = -------------------- = 500,000 unit/th
(P - v) ($7.5 - $4.5)
900,000

1 2 2 1

300,000 600,000 Q

Q=5/6=0,8333

Titik 900,000 unit atau titik Q = 5/6 = 0,833


Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar. Nilai Z dari 0,833
tersebut adalah Z=0,97. Jadi volume titik Q (900,000 unit tsb)
adalah 0,97 deviasi standar ke sebelah kanan nilai rerata, atau

0,97 Ó = 300,000 unit. Jadi 1 Ó= 300,000/0,97 = 309,278 unit.

900,000

Bidang =0,833
3 5 5 3

300,00 600,000 Q

Q=5/6=0,833

PERTANYAANNYA:

1). Berapa Peluang volume penjualan mencapai BEP (500,000 unit)


atau lebih??

JAWAB: (µ - xi)/Ó

(600,000 – 500,000)/309,278 = 0,323 deviasi standar di bawah


rerata. Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar diperoleh
angka= 0,62552.

Bidang =0,62552
1 – 0,6552
300,00 500,000 600,000

2) Berapa Peluang volume penjualan mencapai Laba $500,000 atau


lebih??

Jawab: Untuk mencapai Laba $500,000. Volume penjualan paling


tidak harus 500,000 unit + ($500,000/$3) = 666,667 unit.

Volume penjualan paling tidak 666,667 unit itu adalah meliputi


($666,667 - $600,000)/309,278 atau 0,216 deviasi standar di atas
rerata. Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar diperoleh
angka= 0,58706. Jadi peluang volume penjualan untuk mencapai
Laba paling tidak $500,000 adalah (1-0,58706) atau = 0,413.

1-0,58706 900,000
Bidang =0,58706

3 5 5 3

300,00 600,000 666,667 Q

Q=5/6=0,833

3) Berapa Peluang volume penjualan akan terjadi rugi mencapai


$250,000 atau lebih?

Kerugian sebesar $250,000 akan terjadi jika volume penjualan yang


terjadi ($250,000/$3)= 83,333 di bawah BEP., atau volume
penjualan kurang dari 416,666 unit. Tingkat penjualan sebesar itu
meliputi (600,000 - 416,666)/309,278 atau 0,593 deviasi standar,

Dari Tabel Distribusi Probabilitas Normal Standar diperoleh angka=


0,7224. Jadi peluang volume penjualan untuk rugi paling tidak
$250,000 adalah (1 - 0,7224) atau = 0,2776.
900,000

Bidang =0,7224

3 5 5 3

300,00 600,000 666,667 Q

Hasil Analisis Data menunjukkan:

1. Peluang robot mencapai BEP =0,626


2. Peluang memperoleh Laba $500,000 atau lebih =0,415
3. Peluang untuk merugi $250,000 =0,2776
BAGAIMANA KEPUTUSAN PEMBELIAN ROBOT??

KASUS-5 (KUIS)
Misalkan PT.ABAH KITA merencanakan membeli suatu mesin.
Jam operasional mesin diasumsikan berdistribusi normal,
dengan rerata (µ )=1500 jam per tahun dengan deviasi standar
(Ó)=500jam. Perhitungan manajer keuangan BEP mesin
adalah 900jam.

Pertanyaan:
Berapa peluang mesin dapat bekeja di atas BEP??
Berapa peluang mesin bekerja di bawah BEP??
Perusahaan akan merugi $6 per jam, jika mesin bekerja di
bawah BEP. Berapa peluang perusahaan akan RUGI $120 ?,
dan berapa peluang perusahaan akan memperoleh LABA
$240?
Apakah mesin tersebut dapat diputuskan untuk dibeli??

Diketahui:
µ = 1500 jam
Ó = 500 jam BEP= 900 jam dan ML=MP= $6 per jam

BEP= 900 jam (1500 – 900)/500 = 1,2  Tabel =0,885

Peluang bekeja di atas BEP adalah= 0.885

Pelauang bekerja di bawah BEP= 1 – 0,885 = 0,115

Bidang =0,885

500 900 1500 500


Berapa peluang perusahaan akan RUGI $120 ?,
Unit $120/$6= 20 unit di bawah BEP atau = 900 – 20 = 880jam
1500-880/500 = 1,24 Tabelnya =0,893
Peluang RUGI adalah 1 – 0,893 = 10,7%

dan berapa peluang perusahaan akan memperoleh LABA


$240??
Peluang $240/$6= 40jam di atas BEP. Peluang di atas 940jam
(1500-940)/500 = 1,12 Dari tabel =0,86864 atau 86,86%

Apakah mesin tersebut dapat diputuskan untuk dibeli??


Keputusan Mesin dibeli.
µ=120 peti

Ó=38 peti

Z=0,1

Bidang.....0,417 bidang 0,583

µ =120

Q=?? 112 peti

Perediaan= 120 – 0,21(38) = 120 – 7,98 = 112 peti

Anda mungkin juga menyukai