Babii-1
Babii-1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasaan Teori
1. Acne vulgaris Menurut Ilmu Medis
a. Definisi
Acne vulgaris adalah dermatosis kronis yang disebabkan oleh
peradangan unit pilosebasea akibat dari hipersekresi endogen di kelenjar
sebasea dan infeksi oleh mikrobia (Son Bk et al, 2010). Salah satu
penyebab Acne vulgaris adalah perubahan hormonal yang merangsang
kelenjar minyak dikulit, tingkat keparahan Acne vulgaris tergantung dari
jumlah produksi kelenjar minyak pada kulit (Movita, 2013).
b. Etiologi
Secara garis besar penyebab Acne vulgaris berasal dari faktor
eksogen maupun faktor endogenyang meliputi:
1) Genetik
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Baumann L & Keri J (2009)
adanya gen tertentu (CYP17-34C Homozigot Chinese Men) dalam
tubuh manusia meningkatkan kemungkinan terjadinya Acne vulgaris,
dimana gen tersebut dapat mempengaruhi peningkatan respon unit
pilosebasea.
2) Hormonal
Pada 60–70% wanita, lesi Acne menjadi lebih aktif kurang lebih satu
minggu sebelum haid oleh karena hormon progesteron yang
meningkat (Nguyen SH et al, 2007).
3) Tidur
Waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
hormon insulin dalam tubuh yang dapat mengakibatkan peningkatan
produksi sebum (Nguyen SH et al, 2007).
7
8
4) Stres
Stres dapat merangsang peningkatan hormon androgen, hormon
androgen dapat mempengaruhi produksi sebum pada kulit. Apabila
sebum bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri maka akan
menyebabkan sumbatan pada folikel rambut di kulit dan
menghasilakan Acne vulgaris (Djuanda A, 2007).
5) Pekerjaan
Penderita Acne juga banyak ditemukan pada karyawan-karyawan
pabrik dimana mereka selalu terpapar bahan-bahan kimia seperti oli
dan debu-debu logam (Nguyen SH et al, 2007).
6) Diet
Makanan tinggi lemak (gorengan, kacang, susu, keju, dan sejenisnya),
makanan tinggi karbohidrat (makanan manis, coklat, dan sejenisnya)
jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan
kadar komposisi sebum dan memperberat lesi Acne vulgaris
(Legiawati L, 2010).
7) Kosmetika
Penggunaan kosmetika secara berlebihan seperti alas bedak
(foundation), bedak padat (compact powder), dan krim pelindung dari
pengaruh buruk sinar matahari (sunscreen) dapat memicu timbulnya
Acne vulgaris, karena mengandung bahan-bahan komedogenik seperti
lanolin, petrolatum, minyak atsiri, dan berbagai macam bahan kimia
lainnya yang dapat menyumbat pori-pori (Magin P et al, 2006).
8) Infeksi
Peningkatan jumlah dan aktivitas mikroorganisme seperti
Propionilbacterium acnes, Corynebacterium acnes, Pityrosporum
ovale, dan Staphylococcus epidermidis berperan dalam proses
kemotaksis inflamasi dan pembentukan enzim lipolitik yang
mengubah fraksi lipid sebum yang menyebabkan peradangan dan
infeksi pada folikel pilosebasea (Djuanda A, 2007).
9
2) Bloodletting
Bloodletting merupakan salah satu teknik akupunktur tertua yang
awalnya digunakan sebagai metode untuk menusuk bisul, kemudian
dikembangkan menjadi suatu metode mengeluarkan darah kotor,
membersihkan akumulasi panas, membuang zat beracun,
meningkatkan sirkulasi darah, membersihkan flegma dari dalam
17
B. Kerangka Teori
Keterangan
Tidak diteliti:
Diteliti :
20
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori, kerangka konsep yang ditentukan adalah sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
D. Hipotesis
Dalam penelitian ini dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut:
1) Hipotesis Nol (H0): Tidak ada pengaruh terapi akupunktur titik Hegu (LI
4) dan Quchi (LI 11) kombinasi bloodletting pada area lokal terhadap
penurunan derajat lesi Acne vulgarisdi Rumah Sehat Wanakilis Surakarta.
2) Hipotesis Alternatif (Ha): Ada pengaruh terapi akupunktur titik Hegu (LI
4) dan Quchi (LI 11) kombinasi bloodletting pada area lokal terhadap
penurunan derajat lesi Acne vulgarisdi Rumah Sehat Wanakilis Surakarta.