Anda di halaman 1dari 55

FISIOLOGI INDUK DAN

LARVA

Sistem
Sirkulasi Darah
by
Dr. Wahidah, S.Pi., M.Si
I. FUNGSI DAN KOMPOSISI DARAH

Secara umum fungsi darah dapat


dikelompok sebagai alat :

1. Transportasi (makanan, hormone, hasil


metabolisme)
2. Pertahanan tubuh terhadap penyakit
3. Penyumbatan kebocoran pada
pembuluh darah
 Mengatur keseimbangan air
 Mengatur suhu tubuh agar stabil
(kondisi suhu tubuh dipengaruhi suhu
lingkungan)
 Mengatur keseimbangan asam & basa
 Mengatur getah-getah hormon ke
kelenjar buntu
KOMPOSISI DARAH

Darah merupakan jaringan yang


berbentuk cair terdiri atas dua komponen,
 Cairandarah (biasa pula disebut
plasma darah) dan
 Sel darah (bagian darah yang padat).
1.Cairan Darah (plasma darah)
terdiri atas :

- Air
- Zat-zat yang larut dalam air seperti
protein, karbohidrat, lemak, lesitine,
cevalin, asam amino, vitamin,
hormon dan gas.
2. Bagian yang padat, (sel-sel darah), terdiri
atas :
a. Sel darah merah (eritrosit) atau red
blood cell (RBC)

b. Sel darah putih (leukosit) atau white


blood cell (WBC)

c. Trombosit (keping-keping darah)


2

Darah ikan. 1. Eritrosit, 2. Netrofil, 3.


Netrofil, 4. Monosit
1

4
2

Darah Ikan. 1. Esinofil, 2. Netrofil,


3. Basofil, 4. Monosit
2
1

Darah Ikan. 1. Limfosit,


2. Trombosit, 3. Trombosit
2

3
1

Darah Udang. 1. Hyalin,


2. Semi Granulosit, 3. Granulosit
Diagram sel darah ikan
Sel darah merah ikan
yang matang
memiliki inti yang
secara morfologi
mirip dengan sel
darah merah
manusia. Berbentuk
ellips panjang 13-16
mikron dan lebar 7-
10 mikron.
Sel darah putih pada ikan berjumlah
20.000/mm3 sampai 150.000/mm3
(Moyle and Chech 1988) lebih banyak
dari sel darah putih manusia. Volume
sel darah putih ini juga sangat
bervariasi berdasarkan jenis dan
ukuran ikan.
Sel darah putih terdiri atas 2
kelompok besar yaitu :
1. Agranulosit (limfosit, monosit
dan trombosit)
2. Granulosit (netrofil, eosinofil
dan basofil)
Limfosit berdiameter 4,5-12,0
m (Moyle and Chech 1988)
sedangkan menurut Roberts
(1989) berukuran 7-10 mikron,
dengan kelimpahan berkisar
71,12-82,88% dari total sel
darah putih dalam darah ikan
(Blaxhal 1971).
Peran Limfosit
Dapat menerobos
jaringan organ lunak
untuk menyediakan zat
kebal untuk pertahanan
tubuh

Membentuk sel memori


terhadap antigen
Monosit berbentuk oval atau bundar
dengan diameter 8-15 µm, inti
berdekatan dengan tepi sel atau
terletak di tengah sel. Monosit
berjumlah kecil, kecuali bila terdapat
benda asing yang masuk ke dalam
jaringan atau aliran darah
Monosit

 Oval atau bundar, diameter 8-15 µm, inti


berdekatan dengan tepi sel atau terletak di
tengah sel.
 Jumlah sedikit, kecuali bila terdapat benda
asing yang masuk ke dalam jaringan atau
aliran darah
Trombosit
 Trombosit terlibat dalam pembekuan darah.
 Merupakan komponen darah yang paling
kecil dan tidak berinti dengan diameter 3-4
µm.
 Ciri khusus trombosit adalah lingkaran
sitoplasmanya tipis di sekeliling inti yang
berwarna cerah.
Netrofil

 Bundar,diameter 9-13 µm dengan


sitoplasma yang besar dan
mengandung granula.
 Sitoplasmaberwarna biru cerah atau
ungu pucat sedangkan inti biru gelap
 Netrofildapat meninggalkan pembuluh
darah untuk menghancurkan antigen.
 Antigen tersebut dimusnahkan dengan
cara dimakan dibantu oleh adanya
vakuola yang berisi enzim
Sel eosinofil

 Sel eosinofil memiliki granula, terdapat dalam


lapisan stratum compactum dan lapisan
stratum granulosum pada alat pencernaan.
 Fungsi aslinya belum diketahui
Hemosit
 Hemosit udang penaeid terdiri atas
 Hemosit bergranula besar (Granulosit)
 Hemosit bergranula kecil dan
 Hemosit tidak bergranula (sel hyalin)
Hemosit
 Granulositmerupakan jaringan untuk
sistem pertahanan seluler melawan
infeksi,
 Granularakan bermigrasi ke daerah-
daerah yang mengalami infeksi.
 Sel
hyalin juga berperan dalam sistem
pertahanan tubuh udang
II. SIRKULASI DARAH

 Ikanmempunyai sistem
peredaran darah
tertutup dan tunggal.
 Berbedadengan udang
yang memiliki sistem
peredaran darah
terbuka
A. Organ sirkulasi darah
1. Jantung
 Jantung pada ikan terdiri atas satu
serambi (atrium) dan satu bilik
(ventrikel)
 Terbagi lagi atas sinus venosus,
atrium, ventrikel dan conus
arteriosus (pada elasmobranch)
sedangkan pada teleostei disebut
bulbus arteriosus.
Jantung

Elasmobranchi
 Terdapat 7 pasang katup / flet
 Dindingnya tipis

Teleostei
 Mempunyai sepasang flet / katup
 Dindingnya tebal
 Mempunyai kekuatan 2-5 kali dr
elasmobranchi, dan 10-25 kali lbh
besar dr elasmobranchial heart
hugfish.
Penampang melintang
jantung ikan trouth
(teleostei) dan ikan
shark (elasmobranch)
2. Saluran Darah
• Arteri coronary anterior.
Memasok darah pada
conus arteriosus dan
ventrikel
Jantung ikan • Arteri coronary posterior.
menerima darah kaya Memasok darah pada
oksigen melalui dua
arteri coronary, yaitu : bagian dinding jantung.
3. Pembuluh limfa
 Berfungsi sbg proteksi sebelum masuk ke
sistem peredaran darah. Mekanisme
sederhana karena merupakan sistem
peredaran darah tunggal.
4. Aliran darah
 Saluran pembuluh utama ikan adalah
arteri (pembuluh nadi) dan vena
(pembuluh balik).
 Arteri
berfungsi membawa darah
meninggalkan jantung
 Vena membawa darah menuju jantung
Pembuluh Darah

Arteri (pembuluh nadi)


- Berdinding tebal dan kuat
- Meninggalkan jantung

Vena (pembuluh darah balik)


Berdinding tipis
Membawa darah kembali ke jantung

Kapiler
Adalah bagian percabangan saluran darah yang
merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas
nutrien) antara darah dengan jaringan/sel.
Pola Umum Aliran Darah Ikan
Diagram sirkulasi umum darah ikan
Sirkulasi darah pada Udang

Darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah menuju bagian


bawah tubuh, seperti bagian kaki. Darah dari bagian kaki mengalir
menuju insang bagian kiri dan kanan tanpa melalui pembuluh. Di
insang, darah mengikat O2 dan kemudian kembali ke jantung.
 Udang penaeid dan arthropoda memiliki
sistem sirkulasi darah terbuka, darah dan
sel darahnya disebut hemolimf dan hemosit.
Crustacea memiliki jantung yang terletak
bagian dorsal cephalothorax.
 Bagian terbesar cephalothorax diisi oleh
hepatopankreas yang berfungsi untuk
menyerap nutrien, menyimpan lemak dan
menghasilkan enzim pencernaan.
 Selain itu juga terdapat lymphoid yang
berfungsi untuk menyaring hemolimf dan
jaringan hematopoetic yang berfungsi untuk
memproduksi hemosit.
III. ORGAN PEMBENTUK DARAH

 Pada stadia embrio, saluran darah dapat


menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa
sel-sel darah dibentuk di permukaan saluran
darah.
 Dinding esophagus terdapat organ lymphoid
yang menghasilkan sel-sel darah putih.
 Ginjal adalah organ yang paling kaya akan
jaringan lymphoid, thrombocyte dibentuk di
bagian mesonefrik.
 Lamprey dan kebanyakan Teleostei, ginjal
merupakan penghasil sel darah yang utama
selama hidupnya, terutama kepala ginjal.
 Jaringan lymphoid juga terdapat pada
permukaan gonad jantan dan betina ikan
Selachi dan Dipnoi.
IV. PEMBEKUAN DARAH

Komponen utama dalam sistem pembekuan


darah, yaitu :
 Sejumlah enzim yang menghasilkan serabut
fibrin dari fibrinogen,
 Trombosit yang dapat menjadi perekat
penyumbat permukaan yang rusak
 Sistem enzim fibrinolitik yang akan
melarutkan hasil pembekuan
V. SISTEM PERTAHANAN TUBUH

 Responimmun alami yang bersifat


non spesifik
 Respon immun adaptif yang bersifat
spesifik.
Respon imun alami ikan
 Pertahanan mekanik dan kimia
 Pertahanan humoral
 Pertahanan Sellular (fungsi dari sel
darah)
 Pertahanan selluler dilakukan oleh sel
darah putih yang mempunyai kemampuan
fagositosis (memakan/ menghancurkan
antigen)
 Terdiri atas monosit, netrofil, basofil,
eosinofil, makrofag dan sel NK (Natural
Killer).
Penghancuran antigen terjadi dalam
beberapa tingkatan, yaitu
 Kemotaksis,
 Menangkap,
 Memakan (fagositosis),
 Membunuh dan
 Mencerna.
Pada udang hemosit memegang peranan
penting dalam respon seluler pertahanan
tubuh udang yang meliputi fagositosis,
enkapsulasi, melanisasi, cytotoksisitas dan
komunikasi antar sel.
 Sel hyaline berperan dalam proses
fagositosis seperti makrofage pada ikan dan
binatang berdarah panas lainnya. Sel ini
memiliki sedikit sekali granula pada
sitoplasmanya
 Sel semigranula dikarakteristikkan dengan
terdapatnya granula pada sitoplasma, dapat
melakukan proses enkapsulasi dan sedikit
berperan dalam proses fagositosis
 Sel granula dikarakteristikkan dengan
terdapatnya granula dalam jumlah yang
besar di sitoplasma. Sel berperan dalam
menghasilkan, menyimpan dan mensekresi
senyawa antimikroba. Fungsi utamanya
adalah menghasilkan enzim Phenoloksidase
yang memiliki peranan penting dalam sistem
pertahanan
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai