Anda di halaman 1dari 5

ELEMEN 2 MATERI KE 2

OTOMATISASI DAN DIGITALISASI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Pengertian otomatisasi

Otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara
otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi
pengawasan manusia (dalam industri dan sebagainya).
Otomatisasi dengan menggunakan robot diperlukan untuk Pengolahan Makanan, sebab
dengan menggunakan mesin konvensional beberapa jenis pekerjaan tidak dapat
dilakukan dengan baik, sebaik pekerjaan manusia. Robot mutahir sepenuhnya dapat
mengotomastisasi tugas mengambil alih tenaga kerja yang sebelumnya dilakukan
oleh manusia. Ini artinya robot telah membantu manusia untuk tidak lagi mengerjakan
pekerjaan yang sifatnya pekerjaan berulang-ulang, beresiko (bahaya) untuk
mengerjakan hal lain yang lebih penting.

https://www.dnm.co.id/otomatisasi-terintegrasi /https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/27/15000022

Otomatisasi dapat diterapkan pada berbagai tahapan proses pembuatan makanan, termasuk
penanganan bahan baku, pemrosesan, pengemasan, dan penyimpanan.

 Otomatisasi dalam pembuatan makanan melibatkan penggunaan mesin, sensor, dan


sistem kontrol untuk melakukan tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual.
 Ini adalah cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sekaligus mengurangi
biaya tenaga kerja dan kesalahan manusia.
 Otomatisasi dapat diterapkan pada berbagai tahapan proses pembuatan makanan,
termasuk pemanenan, pembersihan, pemrosesan, pengemasan, dan penyimpanan.
 Ini juga dapat membantu memastikan konsistensi dalam kualitas produk dan
mengurangi limbah.
 Sementara otomatisasi dapat memberikan banyak manfaat, ada juga tantangan yang
terkait dengan penerapannya di industri manufaktur makanan.
 Salah satu tantangannya adalah biaya investasi awal yang tinggi dalam teknologi
otomasi dan kebutuhan keahlian khusus untuk menginstal dan memelihara sistem.

Keuntungan Otomasi dalam Manufaktur Makanan

Berikut adalah beberapa manfaat otomatisasi dalam pembuatan makanan:

1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas: Otomasi manufaktur makanan dapat


membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi makanan
dengan merampingkan operasi dan meminimalkan kebutuhan akan tenaga kerja
manual.

1
Mesin otomatis dapat melakukan tugas-tugas seperti menyortir, memotong, dan
mengemas makanan jauh lebih cepat dan lebih akurat daripada manusia, yang
mengarah ke jalur produksi yang lebih cepat dan hasil yang meningkat.
2. Keamanan dan kebersihan makanan yang lebih baik: Sistem otomatis dapat
membantu mempertahankan tingkat keamanan dan kebersihan makanan yang tinggi
dengan mengurangi risiko kontaminasi dari kontak manusia.
Sistem otomatis dapat dirancang untuk meminimalkan risiko kontaminasi silang dan
memastikan bahwa makanan ditangani dan diproses secara aman dan higienis,
sehingga mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
3. Peningkatan konsistensi dan kontrol kualitas: Sistem otomatis dapat membantu
memastikan konsistensi dan kontrol kualitas dalam proses produksi makanan dengan
mempertahankan standar yang seragam untuk produk makanan.
Sistem otomatis dapat diprogram untuk memastikan bahwa produk makanan
diproduksi dengan spesifikasi yang sama setiap saat, memastikan bahwa produk akhir
memiliki kualitas yang konsisten.
4. Mengurangi biaya tenaga kerja: Otomasi dalam manufaktur makanan dapat
mengurangi biaya tenaga kerja dengan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja
manual. Mesin otomatis dapat melakukan tugas yang membutuhkan tenaga kerja
manual, sehingga mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan di lini produksi.
5. Ketertelusuran produk yang ditingkatkan: Sistem otomatis dapat meningkatkan
ketertelusuran produk dengan memberikan informasi yang akurat dan terkini tentang
asal dan riwayat produk makanan.
Sistem otomatis dapat digunakan untuk melacak dan melacak produk makanan dari
titik asal ke titik penjualan, sehingga memungkinkan produsen makanan dengan
cepat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kualitas atau keamanan yang
mungkin timbul.
6. Fleksibilitas dan skalabilitas: Sistem otomatis dapat memberi produsen makanan
fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar dalam proses produksi.
Mesin otomatis dapat diprogram untuk melakukan berbagai tugas, sehingga
memudahkan produsen makanan untuk beradaptasi dengan perubahan permintaan
atau persyaratan produk.
7. Mengurangi limbah dan dampak lingkungan: Otomasi manufaktur makanan dapat
membantu mengurangi limbah dan dampak lingkungan dengan meminimalkan
jumlah bahan mentah, air, dan energi yang dibutuhkan dalam proses produksi
makanan.
Sistem otomatis dapat dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya
dan meminimalkan limbah, sehingga menghasilkan proses pembuatan makanan yang
lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Jenis Otomasi dalam Manufaktur Makanan

Berikut adalah beberapa jenis otomatisasi dalam pembuatan makanan:

 Robotika: Robot digunakan dalam pembuatan makanan untuk berbagai tugas


seperti memilih dan menempatkan produk, menyortir, mengemas, dan membuat
palet. Tugas-tugas ini sebelumnya dilakukan secara manual, tetapi dengan robot
dapat dilakukan dengan lebih efisien, cepat, dan akurat.
 Sistem Konveyor: Sistem konveyor mengangkut bahan atau produk dari satu tempat
ke tempat lain di fasilitas manufaktur makanan. Mereka dapat digunakan untuk
memindahkan produk di antara tahap produksi yang berbeda atau mengangkut
produk jadi ke area pengemasan dan penyimpanan.

2
 Kendaraan Berpemandu Otomatis (AGV): AGV adalah robot bergerak yang dapat
memindahkan produk atau bahan di sekitar fasilitas manufaktur. Mereka sangat
berguna untuk memindahkan barang berat atau besar dan dapat diprogram untuk
mengikuti jalur atau rute tertentu.
 Sistem Penglihatan: Sistem penglihatan menggunakan kamera dan sensor untuk
memantau dan memeriksa produk saat bergerak melalui manufaktur. Mereka dapat
digunakan untuk mendeteksi cacat, mengukur ukuran dan bentuk produk, dan
memastikan bahwa produk diberi label dan dikemas dengan benar.
 Peralatan Pengemasan Otomatis: Peralatan pengemasan otomatis dapat
digunakan untuk mengisi, menyegel, dan memberi label wadah. Mesin ini dapat
diprogram untuk menangani berbagai jenis dan ukuran kemasan dan dapat
beroperasi dengan kecepatan tinggi, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi
biaya tenaga kerja.
 Sistem Kontrol Proses: Sistem kontrol proses digunakan untuk memantau dan
mengontrol berbagai aspek proses produksi makanan, termasuk suhu, kelembapan,
tekanan, dan laju aliran. Sistem ini membantu memastikan bahwa produk diproduksi
secara konsisten dan dengan standar yang tinggi.
 Pembersihan dan Sanitasi Otomatis: Sistem pembersihan dan sanitasi otomatis
menggunakan peralatan dan bahan kimia khusus untuk membersihkan dan
mensanitasi fasilitas manufaktur makanan. Sistem ini dapat diprogram untuk
beroperasi pada waktu tertentu dan dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi
dan penyakit bawaan makanan.

Pertimbangan Keamanan dalam Manufaktur Makanan Otomatis

Berikut adalah beberapa pertimbangan keamanan yang harus diperhatikan saat menerapkan
proses pembuatan makanan otomatis:

 Penilaian dan manajemen risiko: Sebelum menerapkan proses pembuatan


makanan otomatis apa pun, penting untuk melakukan penilaian risiko yang
komprehensif untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menentukan langkah-
langkah keamanan yang sesuai. Penilaian risiko harus ditinjau secara berkala dan
diperbarui seperlunya.
 Desain peralatan: Desain peralatan manufaktur makanan otomatis harus
mengutamakan keselamatan. Semua mesin dan peralatan harus dirancang untuk
meminimalkan risiko kecelakaan dan cedera, seperti pemasangan pengaman, tombol
berhenti darurat, dan sistem peringatan.
 Pelatihan karyawan: Pelatihan yang tepat harus diberikan kepada semua karyawan
yang beroperasi atau bekerja di dekat peralatan manufaktur makanan
otomatis. Pelatihan ini harus mencakup instruksi tentang pengoperasian peralatan
yang aman, prosedur lockout/tagout, dan protokol tanggap darurat.
 Perawatan dan servis: Perawatan dan servis rutin sangat penting untuk memastikan
pengoperasian peralatan produksi makanan otomatis yang aman. Peralatan harus
diperiksa dan dirawat sesuai dengan pedoman pabrikan, dan setiap cacat atau
malfungsi harus segera ditangani.
 Alat pelindung diri (APD): APD seperti sarung tangan, kacamata pengaman, dan
pakaian pelindung mungkin diperlukan saat bekerja dengan peralatan produksi
makanan otomatis. APD yang tepat dapat membantu mencegah cedera dan
melindungi karyawan dari bahaya seperti bahan kimia, benda tajam, dan mesin
bergerak.

3
 Komunikasi bahaya: Semua bahaya yang terkait dengan proses dan peralatan
pembuatan makanan otomatis harus dikomunikasikan dengan jelas kepada karyawan
melalui label peringatan, tanda, dan materi pelatihan.
 Perencanaan tanggap darurat: Proses pembuatan makanan otomatis harus
dilengkapi dengan rencana tanggap darurat jika terjadi malfungsi peralatan atau
insiden keselamatan lainnya. Karyawan harus dilatih tentang rencana ini dan diberikan
instruksi yang jelas tentang cara menanggapi keadaan darurat.
 Kepatuhan terhadap peraturan: Proses pembuatan makanan otomatis harus
mematuhi semua peraturan dan standar keselamatan yang relevan, termasuk
peraturan OSHA, pedoman FDA, dan peraturan setempat. Kegagalan untuk mematuhi
peraturan ini dapat mengakibatkan denda, penalti, dan tanggung jawab hukum.

DIGITALISASI

 Digitalisasi merupakan proses konversi dari analog ke digital dengan


menggunakan teknologi dan data digital dengan sistem pengoprasian otomatis
dan sistem terkomputerisasi
 Digitalisasi mengacu pada penggunaan berbagai teknologi dan data digital untuk
meningkatkan proses berbagai kegiatan secara efektif dan efisien. Jika menilik
lebih jauh, digitalisasi hadir dan/atau diawali dengan revolusi digital sejak tahun
1980. Revolusi digital ini mengubah penggunaan teknologi mekanik dan
elektronik analog menuju teknologi digital. Lantas bagaimanakah digitalisasi itu
jika dikaitkan dengan pertanian? Digitalisasi pertanian secara sederhana dapat
diartikan sebagai perubahan metode dalam segala aspek di bidang pertanian
seperti pengolahan hingga pemasarannya. Perubahan yang dimaksud ialah
perubahan konsep dengan memanfaatkan teknologi terkini yang relevan dengan
era industri 4.0 sehingga berbagai aktivitas di bidang pertanian dapat berjalan
lebih efektif dan efisien.
 Digitalisasi hadir karena analisis kebutuhan dari manusia yang menginginkan
kemudahan dalam proses kehidupannya. Perubahan metode dan konsep dalam
pertanian telah terjadi sejak lama. Namun, sejak kapankan pertanian dikatakan
mengalami proses digitalisasi? Mari kita tarik mundur ke era industri 1.0 yang
telah dimulai pada abad ke-18 dimana terjadi perubahan besar-besaran dalam
pertanian dengan hadirnya berbagai penemuan seperti mesin uap dan mesin
bertenaga air. Kemudian, di era industri 2.0 yang dimulai pada akhir abad ke-19
hingga awal abad ke-20 yang ditandai dengan hadirnya tenaga listrik. Lantas, di
era industri 3.0 yang ditandai dengan perkembangan semikonduktor dan proses
otomatisasi industri, komputer dan robot menjadi aktor utama. Lantas di era
inilah yang menandai masuknya berbagai sektor kedalam era digitalisasi yang
turut pula menjadi gerbang utama menuju era industri 4.0 ini.
 Dengan hadirnya digitalisasi pertanian ini akan terdapat sisi positif dan
negatifnya Sebagai contoh dari sisi positifnya, digitalisasi pertanian ini
memudahkan proses pengolahan pertanian dengan bantuan berbagai teknologi
seperti drone. Dalam pemasarannya pun digitalisasi sangat membantu dimana
hadirnya berbagai platform online yang memudahkan produk pertanian untuk
dipasarkan, dan juga kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan
dari sisi konsumen. Namun, hadir pula sisi negatifnya seperti pengikisan budaya
dimana yang dulunya budaya gotong royong lestari, kini telah memudar akibat
kurangnya interaksi sosial dengan tergantinya manusia dengan mesin-mesin.
Disamping itu, tergantinya manusia dengan mesin-mesin pada bidang pertanian
dalam hal ini buruh juga berpotensi untuk meningkatkan potensi pengangguran.
Digitalisasi pertanian pada dasarnya memiliki potensi dan baik untuk diterapkan
di Indonesia, tinggal bagaimana kita mengubah pola pikir guna memaksimalisasi
dan mendayagunakan era digital ini sebaik mungkin.

4
5

Anda mungkin juga menyukai