Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Volume 11 Nomor 4, Oktober 2021


e-ISSN 2549-8134; p-ISSN 2089-0834
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM

FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA DRIVER

Fitri Yatulaini*, Noeroel Widajati


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur
60115, Indonesia
*fitri.yatulaini-2017@fkm.unair.ac.id

ABSTRAK
Setiap pekerjaan memiliki potensi bahaya yang tersendiri salah satunya akan berdampak terhadap
kejadian kecelakaan akibat kerja. Secara umum kecelakaan akibat kerja disebabkan oleh 2 yaitu
unsafe action dan unsafe condition. PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) merupakan suatu
perusaahaan yang operasinya tidak terlepas dari seorang driver. Penerapan Safety driving merupakan
salah satu program yang dibuat oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan namun tahun
2020 masih ditemukan kecelakaan akibat kerja pada driver. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
menganalisa lebih lanjut mengenai apa saja faktor penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja pada
driver di PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT). Penelitian ini merupakan penelitian observasional
dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapatkan dari hasil
wawancara dan observasi serta data sekunder yang berasal dari hasil laporan perusahaan. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan faktor penyebab
kecelakaan akibat kerja pada driver pada tahun 2020 disebabkan oleh unsafe action dengan faktor
pendukung lain dari kondisi lapangan yang kurang jelas seperti marka yang pudar serta faktor individu
yaitu kurangnya pengetahuan.

Kata kunci: kecelakaan akibat kerja; unsafe action; unsafe condition

FACTORS CAUSED ON WORK ACCIDENTS ON DRIVER

ABSTRACT
Every job has its own potential hazards, one of which will have an impact on the incidence of work-
related accidents. In general, work-related accidents are caused by 2, that is unsafe action and unsafe
conditions. PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) is a company whose operations cannot be
separated from a driver. The application of Safety driving is one of the programs created by the
company to prevent accidents, but in 2020 there are still accidents due to work in drivers. The purpose
of this study is to further analyze what are the factors that cause work-related accidents to drivers at
PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT). This research is an observational study with a descriptive
approach using primary data obtained from interviews and observations and secondary data derived
from company reports. The data analysis technique used is descriptive. The results showed that the
factors causing work-related accidents in drivers in 2020 were caused by unsafe action with other
supporting factors from unclear field conditions such as faded markings and individual factors,
namely lack of knowledge.

Keywords: unsafe action, unsafe condition; work-related accidents

PENDAHULUAN
Aktivitas manusia umumnya tidak terlepas dengan adanya potensi bahaya, terutama saat di
lingkungan pekerjaan seperti terjadinya kecelakaan. Kecelakaan merupakan suatu peristiwa
yang tidak diinginkan dan tidak dapat diperkirakan. Kecelakaan yang terjadi akibat adanya
potensi bahaya di suatu pekerjaan baik dari proses maupundi lingkungan kerja dapat di sebut
dengan kecelakaan akibat kerja (KAK). Menurut International Labor Organization (2018)
tercatat terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK) sebanyak lebih dari dari 380.000 (13,7%).

781
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 4, Hal 781 - 786, Oktober 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Sedangkan Di Indonesia sendiri, menurut data BPJS Ketenagakerjaan selama tahun 2018
angka kecelakaan kerja mencapai 173.105 kasus (BPJS, 2019).

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98, Kecelakaan Akibat Kerja
merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan kerugian seperti korban
pekerja maupun materi. Secara rinci, menurut Sujoso (2016) juga dikatakan bahwasanya
Setiap kecelakaan selalu dikaitkan dengan kerugian hal ini dikarenakan dampak yang
ditimbulakan dalam suatu kecelakaan seperti individu yang cidera, kerusakan properti, bahkan
hingga kematian Secara umum KAK dapat disebabkan oleh 2 hal yaitu unsafe action dan
unsafe condition. Unsafe action ditandai dengan adanya perilaku-perilaku yang memicu
timbulnya bahaya dalam pekerjaan dan berdampak pada kecelakaan, sedangkan unsafe
condition merupakan kondisi lingkungan yang tidak aman atau bahaya sehingga memicu
terjadinya kecelakaan (Hasrinal et al., 2019).

Teori Kecelakaan Akibat Kerja banyak dikemukakan oleh beberapa ahli seperti teori domino
oleh heinrich yang terdiri dari 5 point yang diasumsikan layaknya domino yaitu hereditas,
perilaku tidak aman, kondisi tidak aman, kecelakaan kerja, dan kerugian. Kunci utama dalam
teori tersebut, perilaku pencegahan dapat dilihat dari menghilangkan penyebab utama yaitu
perilaku tidak aman. Selain itu, teori lain yaitu Teori ILCI Loss Caustion oleh Frank E Bird
yang juga merupakan perkembangan dari teori domino menyebutkan bahwa hal yang harus
diperhatikan dan dikendalikan yaitu berasal dari faktor personal dan faktor pekerjaan pada
basic causes karena dapat memicu timbulnya unsafe action dan unsafe condition (Sujoso,
2016).

Klasifikasi mengenai Kecelakaan akibat kerja (KAK) menurut standar Australia AS 1885-1
tahun 1990 dalam Darwis (2017) terdiri dari 22 kode mekanisme terjadinya kecelakaan yang
salah satu diantaranya merupakan kecelakaan kendaraan/mobil. Kecelakaan kendaraan/mobil
dapat dikaitkan oleh seorang Pengemudi atau driver. Menurut Korlantas POLRI, pada tahun
2018 tercatat jumlah kecelakaan mengemudi sebanyak 109.215 dan hal tersebut mengalami
kenaikan sebesar 4,69% dari tahun 2017 (BPS, 2018). Mengemudikan kendaraan (driver)
merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan akibat kerja yang tinggi,
oleh karena itu perlu para driver perlu memiliki konsentrasi yang tinggi dan pemahaman yang
baik agar meminimalisir terjadinya kecelakaan (Lohar & Langthasa, 2017).

PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) merupakan perusahaan pelayanan jasa ekspor impor
kendaraan yang kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari tenaga kerja driver. Menurut
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 ditegaskan bahwa setiap perusahaan wajib untuk menjaga
keselamatan dan kesehatan pekerja. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, pihak PT.
Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) menerapkan peraturan prosedur kegiatan serta program
safety driving sebagai bentuk preventif demi menjaga keselamatan pada driver, namun pada
data laporan tahun 2020 masih ditemukan 17 kejadian kecelakaan akibat kerja yang berkaitan
dengan driver. Oleh Karena itu, dalam penelitian ini dilanjutkan untuk menganalisa lebih
lanjut mengenai apa saja faktor penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja pada driver di PT
Indonesia Kendaraan Terminal (IKT).

METODE
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif
untuk mengamatif dan menganalisis faktor penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja
pada driver di PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT). Data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer yang didapakan dari observasi dan wawancara dengan

782
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 4, Hal 781 - 786, Oktober 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

pihak HSE dan driver di PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) berjumlah 10, serta
data sekunder yang didapatkan dari laporan tahun 2020 di PT. Indonesia Kendaraan
Terminal (IKT). Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif.

HASIL
Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) yang merupakan anak
perusahaan dari PT. Pelabuhan Indonesia II yang berlokasi di Jalan Sindang Laut No. 100,
Cilincing, Jakarta Utara pada Maret 2021. Kejadian kecelakaan merupakan suatu hal yang
tidak dapat diperkirakan. Berikut adalah penyebab kecelakaan akibat kerja di PT. Indonesia
Kendaraan Terminal (IKT) dari beberapa aspek yaitu berdasarkan lokasi, jenis pekerjaan dan
jenis kecelakaan. Responden dalam penelitian merupakan pihak HSE yang berjumlah 3 orang
dan driver di PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) yang berjumlah 7 orang. pihak HSE
terbagi menjadi 1 orang perempuan sebagai deputy dan 2 ketua sub divisi berjenis kelamin
laki-laki. Sedangkan responden pada driver merupakan pekerja dengan jenis kelamin laki-laki
dengan usia 1 orang 28 tahun, 3 orang 32 tahun, dan 2 orang 36 tahun dan 1 orang 40 tahun.

Tabel 1.
Jumlah Kecelakaan Akibat Kerja Berdasarkan lokasi
Area f %
Terminal Internasional 8 47
Terminal Domestik 7 41,2
Kantor PT. IKT 2 11,8

Tabel.1 dapat dilihat bahwa kejadian kecelakaan akibat kerja berdasarkan area pada tahun
2020 banyak terjadi pada area Terminal Internasional sebesar 47% dan paling sedikir terjadi
pada area kantor PT. IKT sebesar 11,8%.

Tabel 2.
Jumlah Kecelakaan Akibat Kerja Berdasarkan Jenis Driver
Jenis Driver f %
Driver PJB (Kargo) 5 29,4
Driver TKBM 3 17,6
Driver Car Carrier 9 53

Tabel 2 dapat diketahui bahwa kejadian kecelakaan akibat kerja berdasarkan jenis driver pada
tahun 2020 banyak terjadi pada driver Car Carrier sebesar 53% dan paling sedikit terjadi pad
driver TKBM sebesar 17,6%.

Tabel 3.
Jumlah Kecelakaan Akibat Kerja Berdasarkan Jenis Kecelakaan
Penyebab f %
Unsafe Action 17 100
Unsafe Condition 0 0

Tabel 3 dapat diketahui bahwa kejadian kecelakaan mayoritas diakibatkan oleh unsafe action
sebesar 100%.

783
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 4, Hal 781 - 786, Oktober 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PEMBAHASAN
PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) yang merupakan anak perusahaan dari PT.
Pelabuhan Indonesia II yang berlokasi di Jalan Sindang Laut No. 100, Cilincing, Jakarta Utara
pada Maret 2021. PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) terdiri dari 2 terminal yaitu
Terminal Internasional dan Terminal Domestik serta area lingkungan kerja perkantoran.
Kedua terminal tersebut merupakan area pekerjaan operasional yang selalu melibatkan tenaga
kerja driver. Terdapat 4 pelayanan jasa yang diberikan oleh PT. Indonesia Kendaraan
Terminal (IKT) yaitu stevedoring, cargodoring, receiving, dan delivery. Pada Terminal
Internasional terdapat 2 dermaga, gedung 5 lantai serta 6 lapangan yang memiliki kapasitas
penampungan unit yang berbeda (A,B,C,H,O,E), sedangkan pada terminal domestik terdapat
2 dermaga serta 1 lapangan (G1) dengan kapasitas 1.350 unit. Terdapat 3 jenis driver di PT.
Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) yaitu driver Car Carrier, Driver Kargo (PBM) dan
Driver (TKBM).

Operasional merupakan pekerjaan yang menunjang kegiatan dalam perusahaan. Terjadinya


suatu kecelakaan pada bagian operasional dapat mengakibatkan kerugian pada seseorang dan
perusahaan. Oleh karena itu, penerapan safety driving merupakan salah satu upaya yang
bertujuan untuk menjaga keselamatan para driver sebagai pekerja operasional. Safety Driving
merupakan suatu program yang diterapkan oleh pihak perusahan untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan pada driver. Penerapan safety driving yang dilakukan yaitu pertama
penentuan SOP (Standar operating procedure) kerja mulai dari pakaian, memasuki
kendaraan, hingga tata cara parkir, kedua pemasangan rambu dan papan pembatas jalan, serta
ketiga adanya peraturan kecepatan saat mengendarai.

Berdasarkan tabel 1. Jumlah kecelakaan terbanyak berada di lokasi terminal internasional. Hal
tersebut dikarenakan padatnya aktivitas di lingkungan terminal internasional dalam mengurus
kegiatan ekspor impor kendaraan mobil dalam jumlah yang besar sehingga berakibat pada
kelelahan. Selain itu, berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa kejadian kecelakaan kerja terjadi
pada driver Car Carrier sebesar 53%. Driver car carrier merupakan driver yang bertugas
dalam menghubungkan PT. Indonesia Kendaraan Terminal dan perusaahaan yang
bersangkutan. Kemungkinan terjadinya kecelakaan pada driver Car Carrier yaitu faktor
kelelahan akibat jarak tempuh yang cukup jauh sehingga menyebabkan tidak fokus dalam
mengendarai Car Carrier. Penelitian Zuraida (2015) yang dilakukan pada pekerja supir bus
AKAP (antar provinsi) menyebutkan bahwa jarak tempuh yang jauh dapat menyebabkan
kelelahan sehingga berpengaruh terhadap kualitas mengemudi yang turun sehingga
berdampak pada kecelakaan.

Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa secara keseluruhan terjadinya kecelakaan di


PT.Indonesia Kendaraan Terminal dipengaruhi oleh unsafe action. Unsafe action merupakan
tindakan tidak aman yang dilakukan oleh para driver seperti kelalaian. Berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Heinrich juga menyatakan bahwa unsafe action merupakan penyebab
tertinggi terjadinya suatu kecelakaan (88%) dibandingkan dengan unsafe condition yaitu
(10%) (Septiana & Mulyono, 2014). Pada penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa unsafe
action seperti tidak patuh dalam SOP serta peraturan yang berlaku memiliki hubungan yang
signifikan terhadap safety driving sehingga menyebabkan penurunan kualitas dan kondisi
yang tidak aman (Prasetya et al., 2016).

Berdasarkan hasil HIRADC perusahaan, wawancara serta observasi juga ditemukan bahwa
terdapat beberapa faktor yang memicu potensi bahaya terjadinya KAK pada driver yaitu pada
lokasi terminal Internasional lebih mengacu kearah unsafe action yang terdiri dari overspeed,

784
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 4, Hal 781 - 786, Oktober 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

tidak mematuhi SOP kerja serta adanya faktor eksternal seperti masalah rumah tangga
sehingga membuat kurang fokus dalam bekerja, sedangkan untuk lokasi terminal domestik
lebih kompleks karena terdapat 2 hal yaitu adanya unsafe action layaknya terminal
Internasional serta unsafe condition yang berasal dari keadaan kendaraan itu sendiri. Pada
terminal domestik, pengiriman atau penerimaan kendaraan tidak hanya dalam kondisi baru
melainkan juga bekas atau lama sehingga kondisi mesin kendaraan masih kerap ditemukan
adanya permasalahan seperti pada rem yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Berdasarkan hasil observasi, rambu-rambu safety dijalan sudah ada baik di area Terminal
Internasiona maupun Terminal Domestik namun bentuk rambu yang bersifat marka
menyebabkan rambu-rambu sefety yang ada sudah pudar dan butuh re-paint agar tampak
terlihat dengan jelas. Selain itu, belum ditemukan mengenai poster safety driving sebagai
bentuk pencegahan serta menambah pengetahuan para driver mengenai keselamatan
mengemudi. Penelitian menurut Sumartono dan Astuti (2018) menemukan bahwa poster
merupakan salah satu media promosi yang paling efektif sebagai bentuk preventif serta
memiliki manfaat dalam meningkatkan pengetahuan.

SIMPULAN
Faktor-faktor penyebab kecelakaan akibat kerja pada driver pada tahun 2020 disebabkan oleh
unsafe action seperti kelalaian dalam mengemudi. Unsafe action yang dilakukan oleh driver
juga disebabkan dari adanya kondisi lapangan yang kurang jelas seperti marka yang pudar
serta faktor individu yaitu kurangnya pengetahuan yang kurang yang dapat dilihat tidak
ditemukan poster maupun himbauan mengenai safety driving.

DAFTAR PUSTAKA
BPJS. (2019). Angka Kecelakaan Kerja.
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/23322/Angka-Kecelakaan-Kerja-
Cenderung-Meningkat,-BPJS-Ketenagakerjaan-Bayar-Santunan-Rp1,2-Triliun
BPS. (2018). Statistik Trandportasi Darat.
Darwis, A. M. (2017). Analisis besar biaya akibat kecelakaan kerja pada pt adhi karya
proyek pembangunan fakul tas teknik universitas hasanuddin.
Hasrinal, Darma, I. Y., & Diana, J. R. (2019). Hubungan Unsafe Action Dan Unsafe
Condition Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bengkel Mobil. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika, 10(2), 101. https://doi.org/10.30633/jkms.v10i2.415
International Labor Organization. (2018). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja
Muda. In Kantor Perburuhan Internasional , CH- 1211 Geneva 22, Switzerland.
Lohar, M., & Langthasa, P. (2017). An investigative study in Dima Hasao District , Assam :
Study of association of alcoholic drink and ALD using three biomarkers of. Journal of
Biotechnology and Biochemistry, 3(3), 12–14. https://doi.org/10.9790/264X-03031214
Prasetya, A. B., Kurniawan, B., & Wahyuni, I. D. A. (2016). Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Safety Driving Pada Pengemudi Bus Ekonomi Trayek Semarang
- Surabaya di Terminal Terboyo Semarang. 4(2), 292–302.
Septiana, D. A., & Mulyono. (2014). Faktor Yang Mempengaruhi Unsafe Actionpada Pekerja
di Bagian Pengantongan Urea. The Indonesian Journal of Occupational Safety and
Health, 3(1), 25–34.

785
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 4, Hal 781 - 786, Oktober 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Sumartono, & Astuti, H. (2018). Penggunaan poster sebagai media komunikasi kesehatan.
12(1), 8–14.
Zuraida, R. (2015). Fatigue Risk Of Long-Distance Driver As The Impact Of The Duration Of
Work. 9, 319–328.

786

Anda mungkin juga menyukai