JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan)

Online ISSN : 2961-7626

Print ISSN : 2963-1610
Jurnal homepage: http://jpik.stikesalifah.ac.id

Awareness Norma Perundangan K3 Mekanik di Tempat Kerja

Jihan Faradisha1, Fluorina Oryza Muslim2, Astrina Aulia3, Marhadi Efendi4

Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat
1,2,3,4

Jl. Penjernihan III, Gn. Pangilun, Padang, 25137, Indonesia

e-mail: jihanfaradisha@gmail.com1, fluorina91@gmail.com2, rina191993@gmail.com3,
marhadiefendi1964@gmail.com4

Abstrak
K3 mekanik adalah serangkaian kegiatan pengawasan dan semua tindakan yang dilakukan oleh
pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan terhadap
obyek pengawasan K3 mekanik ditempat kerja meliputi K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut dan
K3 Pesawat Tenaga Produksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
awareness dan pengetahuan para peserta terhadap Peraturan Perundangan K3 Mekanik di tempat
kerja. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di UNP Hotel and Convention pada bulan Juni
tahun 2023 dengan mengundang pekerja dan calon pekerja yang tertarik dan terlibat dalam pemenuhan
persyaratan pelaksanaan K3 Mekanik di tempat kerja yang berjumlah 14 orang dengan tujuan untuk
mengetahui pengetahuan tentang norma K3 mekanin. Metode pengabdian dilakukan dengan
presentasi Awareness norma K3 Mekanik di tempat kerja dan diskusi 2 arah serta kuesioner di akhir
kegiatan untuk melihat tingkat pengetahuan peserta terhadap pemenuhan norma K3 Mekanik di
tempat kerja. Hasil yang didapat yaitu 78.6% peserta mengetahui pengertian, ruang lingkup dan dasar
hukum K3 Mekanik, 78.6% peserta mengetahu dan memahami tugas dan kewajiban personil K3
Mekanik dan 57.1% peserta mengetahui dan memahami mengenail persyaratan pelaksanaan
pemeriksaan dan pengujian K3 Mekanik.
Kata Kunci : Awareness, pengetahuan, K3 Mekanik

Awareness of Mechanical OHS Regulation Norms in the Work Place

Abstract
Mechanical OHS is a series of supervision activities and all actions taken by labor inspectors on the
fulfillment of the implementation of laws and regulations on the object of mechanical OHS supervision
in the workplace including OHS of Lifting and Transporting Aircraft and OHS of Production Power
Aircraft. This community service aimed to upgrade the awareness and knowledge of the participant
about the regulation of Mechanical OHS. Community service activities were carried out at UNP Hotel
and Convention in 2023 by inviting workers and prospective workers who were interested and
involved in fulfilling the requirements for the implementation of Mechanical OSH in the workplace,
totaling 14 people. The community service method was carried out by presenting Awareness of
Mechanical OHS norms in the workplace and 2-way discussions and questionnaires at the end of the
activity to see the level of knowledge of participants on the fulfillment of Mechanical OHS norms in
the workplace. The results obtained were 78.6% of participants knew the meaning, scope and legal
basis of Mechanical OHS, 78.6% of participants knew and understood the duties and obligations of
Mechanical OHS personnel and 57.1% of participants knew and understood the requirements for the
implementation of Mechanical OHS inspection and testing.
Keywords : Awareness, knowledge, Mechanical OHS

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2023 Volume 2 No. 1

33
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v2i1.24
 JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) 978-152
PENDAHULUAN
Kecelakaan merupakan kejadian yang
muncul, atau yang diakibatkan, pekerjaan
yang bisa atau yang menghasilkan cidera dan
penyakit. (ISO 45001, 2018)
Kecelakaan kerja merupakan
kejadian yang tidak diinginkan terjadi dan
menyebabkan kerugian pada manusia dan
harta benda. Penyebab utama kecelakaan
kerja adalah masih rendahnya kesadaran akan
pentingnya penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dikalangan industri
dan masyarakat dan seringkali dianggap cost
atau beban biaya bagi perusahaan, bukan
sebagai investasi untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. (ILO , 2018)
Risiko keselamatan dan kesehatan
kerja merupakan kombinasi dari
kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya
atau paparan dengan keparahan dari cedera
atau gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh kejadian atau paparan tersebut ,jadi
dapat disimpulkan bahwa risiko merupakan
hasil dari peluang terjadinya suatu kejadian
yang tidak diinginkan dengan besar dampak
atau kerugian yang dapat timbul dari kejadian
tersebut (ISO 31000, 2018)
Menurut ILO, setiap tahun ada lebih
dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan
lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit
karena bahaya di tempat kerja. Terlebih lagi,
1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan
dan sakit di tempat kerja. Angka
menunjukkan, biaya manusia dan sosial dari
produksi terlalu tinggi. (ILO, 2013)
Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja
Amerika tahun 2020 menunjukkan bahwa
konstruksi menempati peringkat teratas
sebagai sektor industri yang mengakibatkan
kecelakaan kerja fatal bagi para pekerja.
Begitu pula di Jepang dimana konstruksi
menyumbang 32% angka kecelakaan kerja
fatal yang terjadi di 2020. Sementara China,
tercatat sebagai negara tertinggi di
dunia dengan kasus kecelakaan kerja yang
terjadi di sektor konstruksi dengan
JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2023 Volume 2 No. 1
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v2i1.24
menorehkan angka 34%. (US Department of
Labor, 2020)
Di Indonesia sektor industri
konstruksi masih menjadi penyumbang
terbesar kasus kecelakaan kerja. Setiap
tahunnya, sektor konstruksi menyumbang
32% dari total kasus kecelakaan kerja di
Indonesia. Di posisi dua, sektor industri
manufaktur menyumbang 31,6% kasus
kecelakaan kerja di Indonesia. Disusul
Transportasi (5,3%), Kehutanan (3,8%), dan
Pertambangan (2,6%). Dari data tersebut
dapat dilihat sektor konstruksi dan industri
manufaktur masih menjadi penyumbang
terbesar untuk kasus kecelakaan kerja di
Indonesia. (Kementerian PUPR, 2015)
K3 mekanik adalah serangkaian
kegiatan pengawasan dan semua tindakan
yang dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan atas pemenuhan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan
terhadap obyek pengawasan K3 mekanik
ditempat kerja meliputi K3 Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut dan K3 Pesawat Tenaga
Produksi. (Hendrajati, 2014)
Pesawat Angkat adalah pesawat atau
peralatan yang dibuat, dan di pasang untuk
mengangkat, menurunkan, mengatur posisi
dan/atau menahan benda kerja dan/atau
muatan. Pesawat Angkut adalah pesawat atau
peralatan yang dibuat dan dikonstruksi untuk
memindahkan benda atau muatan, atau orang
secara horisontal, vertikal, diagonal, dengan
menggunakan kemudi baik di dalam atau di
luar pesawatnya, ataupun tidak menggunakan
kemudi dan bergerak di atas landasan,
permukaan maupun rel atau secara terus
menerus dengan menggunakan bantuan ban,
atau rantai atau rol. Alat Bantu Angkat dan
Angkut adalah alat yang berfungsi untuk
mengikat benda kerja atau muatan ke
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut pada
proses pengangkatan, pengangkutan,
pemindahan, dan penurunan benda kerja atau
muatan. (Kemnaker RI, 2020)
34
 JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) 978-152

Pesawat Tenaga dan Produksi adalah peserta yang belum paham apa itu K3
pesawat atau alat yang tetap atau berpindah- mekanik dan bagaimana pemenuhan norma
pindah yang dipakai atau dipasang untuk K3 Mekanik di tempat kerja.
membangkitkan atau memindahkan daya
atau tenaga, mengolah, membuat bahan,
barang, produk teknis, dan komponen alat
produksi yang dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan. (Kemnaker RI, 2016)
Dalam dunia konstruksi dan industri
manufaktur tidak terlepas dari penggunaan
pesawat angkat dan pesawat angkut serta
pesawat tenaga produksi (K3 Mekanik)
dalam menjalankan kegiatannya. Untuk itu
perlunya kesadaran akan pemenuhan Gambar 1. Presentasi Awareness K3 Mekanik di
peraturan perundang undangan K3 Mekanik tempat kerja
yang ada di Indonesia. (Hendrajati, 2014)
Peningkatan pengetahuan peserta di
METODE PENGABDIAN KEPADA lakukan dengan pemberian materi Awareness
MASYARAKAT norma K3 Mekanik di tempat kerja dengan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini metode presentasi. Dari hasil kuesioner di
bertujuan untuk meningkatkan awareness akhir kegiatan dapat dilihat tingkat
dan pengetahuan para peserta terhadap pengetahuan peserta dengan rincian berikut :
Peraturan Perundangan K3 Mekanik di Tabel 1. Distribusi Pengetahuan tentang ruang
tempat kerja. Kegiatan pengabdian lingkup dan dasar hukum
masyarakat dilakukan di UNP Hotel dan Dasar K3 Mekanik f %
Convention pada bulan Juni tahun 2023 Baik 11 78.6
dengan mengundang pekerja dan calon Cukup 3 21.4
pekerja yang tertarik dan terlibat dalam Total 14 100
pemenuhan persyaratan pelaksanaan K3
Mekanik di tempat kerja yang berjumlah 14 Dari tabel 1 dapat dilihat pengetahuan
orang. Metode pengabdian dilakukan dengan peserta terhadap pengertian, ruang lingkup
presentasi Awareness norma K3 Mekanik di dan dasar hukum dalam kategori baik
tempat kerja dan diskusi 2 arah serta (78.6%). 11 orang sudah mengetahui tentang
kuesioner di akhir kegiatan untuk melihat pengertian, tujuan, ruang lingkup, dasar
tingkat pengetahuan peserta terhadap hukum K3 Mekanik yaitu Permenaker No 8
pemenuhan norma K3 Mekanik di tempat Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan
kerja. Pesawat Angkut dan Permenaker No 38
Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga
HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi.
Hasil dari kegiatan pengabdian Tujuan K3 Mekanik yaitu melindungi K3
masyarakat berupa Awareness norma K3 tenaga kerja dan orang lain yang berada di
Mekanik di tempat kerja di ketahui rata-rata tempat kerja dari potensi bahaya. Menjamin
pekerja belum mengetahui pemenuhan dan memastikan pesawat yang digunakan
norma K3 Mekanik di tempat kerja. Hal ini aman, dan memberikan keselamatan dalam
didapatkan dari hasil diskusi tanya jawab pengoperasian serta menciptakan tempat
sebelum memulai kegiatan dimana banyak

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2023 Volume 2 No. 1

35
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v2i1.24
 JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) 978-152

kerja yang aman dan sehat untuk Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang
meningkatkan produktivitas Pemeriksaan dan Pengujian K3 Mekanik
Pemeriksaan dan f %
Ruang Lingkup K3 Pesawat Angkat dan Pengujian K3
Pesawat Angkut yaitu peralatan angkat, pita Mekanik
transport, pesawat di atas landasan dan Baik 8 57.1
permukaan dan alat angkutan jalan ril, Cukup 6 42.9
sedangkan ruang lingkup K3 pesawat Tenaga Total 14 100
Produksi meliputi penggerak mula, mesin
perkakas dan produksi, transmisi tenaga Dari tabel 3 dapat dilihat lebih dari
mekanik dan tanur. setengah peserta mengetahui tentang
pemeriksaan dan pengujian K3 Mekanik
Hampir seluruh peserta telah mengetahui
dengan baik (78.6%).
dan memahami mengenai tujuan dan ruang
Pemeriksaan dan pengujian dalam
lingkup dari K3 Mekanik setelah dilakukan
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
Awareness norma K3 Mekanik di tempat
dilakukan secara bersamaan oleh pengawas
kerja.
ketenagakerjaan spesialis / Ahli K3 Bidang
Tabel 2. Distribusi Pengetahuan tentang Personil Pesawat Angkat dna Pesawat Angkut.
K3 Mekanik Pemeriksaan dan pengujian tersebut
Personil K3 f % dikategorikan sebagai pemeriksaan dan
Mekanik
pengujian pertama, berkala (paling lama 2
Baik 11 78.6
Cukup 3 21.4
tahun setelah pemeriksaan pertama), khusus
Total 14 100 (dilakukan setelah terjadi kecelakaan kerja,
kebakaran atau peledakan), ulang (dilakukan
Dari tabel 2 dapat dilihat hampir seluruh ketika hasil pemeriksaan sebelumnya
peserta mengetahui dan memahami dengan terdapat keraguan (kecuali pengujian beban)
baik (78.6%) mengenai personil K3 Pemeriksaan dan pengujian Pesawat
Mekanik. Tenaga Produksi dilakukan oleh pengawas
Personil Pesawat Angkat dan Pesawat ketenagakerjaan spesialis / Ahli K3 Bidang
Angkut meliputi teknisi, operator, juru ikat Pesawat Tenaga Produksi, meliputi
dan Ahli K3 bidang Pesawat Angkat dan pemeriksaan dan pengujian pertama, berkala
Pesawat Angkut. Personil Pesawat Tenaga (untuk pemeriksaan sekali setahun dan
Produksi meliputi, teknisi, operator dan Ahli pengujian sekali dalam 5 tahun), khusus
K3 Pesawat Tenaga Produksi. (dilakukan setelah terjadi kecelakaan kerja,
Dari hasil kuesioner dan tanyajawab di kebakaran atau peledakan), ulang (dilakukan
dapat, hampir seluruh peserta telah ketika hasil pemeriksaan sebelumnya
mengetahui dan memahami pemenuhan terdapat keraguan (kecuali pengujian beban)
syarat K3 Mekanik untuk setiap personil, Dari hasil kuesioner dan tanya jawab,
persyaratan untuk menjadi personil serta lebih dari setengah peserta telah mengetahui
tugas dan kewajiban setiap personil K3 dan memahami persyaratan dalam
Mekanik. pemeriksaan dan pengujian Pesawat Angkat
dna Pesawat Angkut dna Pesawat Tenaga
Produksi. Namun, masih cukup banyak yang
belum memahami karena belum menjalankan
norma K3 Mekanik sebelumnya.

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2023 Volume 2 No. 1

36
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v2i1.24
 JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) 978-152

SIMPULAN Release. International Laobour

Hasil yang didapatkan setelah dilakukan
penyuluhan adalah terjadi peningkatan
pengetahuan peserta mengenai norma K3
Mekanik di tempat kerja. Peserta di harapkan
setelah di adakannya kegiatan Awareness
Norma K3 Mekanik di tempat kerja dapat
memenuhi persyaratan norma K3 Mekanik
tersebut guna melindungi tenaga kerja, orang
lain dan pesawat dari segala macam kondisi
bahaya yang disebabkan oleh pesawat angkat
dan angkut dan pesawat tenaga produksi serta
menciptakan tempat kerja yang aman dan
sehat untuk meningkatkan produktivitas.
UCAPAN TERIMAKASIH
Tim pengabdian masyarakat
mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada direktur Politeknik
‘Aisyiyah Sumatera Barat, mahasiswa dan
yang telah memberikan kesempatan
melakukan pengabdian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrajati. (2014). Pengawasan K3
Mekanik. Retrieved from Jurnal
K3LH: https://jurnal-
k3lh.web.id/2014/12/27/pengawasan
-k3-mekanik/
ILO . (2018). Menuju Budaya Pencegahan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang Lebih Kuat di Indonesia. Press
Organization.
ILO. (2013). Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Sarana Untuk Produktivitas.
International Laobor Organization.
ISO 31000. (2018). ISO 31000 Risk
Management. International
Organization For Standardization.
ISO 45001. (2018). Occupational Health And
Safety Management System.
International Organization For
Standardization.
Kementerian PUPR. (2015). Penerapan
SMK3 Di Proyek Konstruksi Kurangi
Kecelakaan Kerja. Retrieved from
Kementerian PUPR:
https://www.pu.go.id/berita/penerapa
n-smk3-di-proyek-konstruksi-
kurangi-kecelakaan-kerja
Kemnaker RI. (2016). K3 Pesawat Tenaga
Produksi. Jakarta: Kemnaker RI.
Kemnaker RI. (2020). K3 Pesawat Angkat
Pesawat Angkut. Jakarta: Kemnaker
RI.
Prawirakusumah, S. (2014). Kesehatan Kerja
: Dalam Perspektif Hiperkes dan
Keselamatan Kerja. Jakarta:
Erlangga.
US Department of Labor. (2020). US Bureau
Of Labor Statistic. Washington: US
Department of Labor.

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2023 Volume 2 No. 1

37
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v2i1.24