Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2614-7211

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL GEOMATIKA VI


“INOVASI GEOSPASIAL DALAM PENGURANGAN
RISIKO BENCANA”

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL


2022
PROSIDING
Seminar Nasional Geomatika VI
“INOVASI GEOSPASIAL DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA”

Penyunting:
Ati Rahadiati, Sri Lestari Munajati, Tia Rizka Nuzula Rachma, Intan Pujawati,
Hanik Nurdiana Sabita, Ayu Nur Safi’i, Florence Elfriede Sinthauli Silalahi,
Aninda Wisaksanti Rudiastuti, Prayudha Hartanto, Mochamad Irwan Hariyono,
Maslahatun Nashiha, Yustisi Ardhitasari Lumban Gaol

Hak Cipta ©2022 pada Badan Informasi Geospasial


Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit
All right reserved

Diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial


Tata Letak & Desain Sampul: Mohamad Afif

Badan Informasi Geospasial RI. Data Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Rahadiati, Ati (Editor).


Prosiding Seminar Nasional Geomatika 2021: Inovasi Geospasial dalam
Pengurangan Risiko Bencana / Ati Rahadiati, Sri Lestari Munajati, Tia Rizka Nuzula
Rachma dkk (Editor). – Cibinong : Badan Informasi Geospasial RI, 2022.
xx, 1136 hlm.: ilus.; 26,5 cm.

ISSN 2614-7211

1. Informasi Geospasial – Seminar Nasional Geomatika. I. Judul. II. Badan


Informasi Geospasial
910.285

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL


Jl. Raya Bogor KM. 46 Cibinong 16911, INDONESIA
Telp. 021-875-3155
Fax. 021-8790-8988/875-3155
Website: www.big.go.id
Email: info@big.go.id

ii
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL GEOMATIKA VI
“INOVASI GEOSPASIAL DALAM PENGURANGAN
RISIKO BENCANA”

Reviewer:
Prof. Dr. Dewayany, M.AppSc.
Prof. Dr.Ing Fahmi Amhar
Dr. Ir. Wiwin Ambarwulan, MSc.
Dr. Ratna Sari Dewi, S.Pi, M.Sc.
Dr. Ir. Mulyanto Darmawan, M.Sc.
Ir. Sri Lestari Munajati, M.Agr.
Dadan Ramdani, ST., M.T.
Ir. Yatin Suwarno, M.Sc.
Ir. Irmadi Nahib, M.Si
Dr. Susilo, ST., M.T.
Drs. Turmudi, M.Si.
Drs. Jaka Suryanta, M.Sc.
Dr. Ati Rahadiati, S.Si., M.Sc
Dr. Yosef Prihanto, S.Si., M.Si.
Agung Syetiawan, ST., MT.
Mochamad Irwan Hariyono, ST.
Aninda Wisaksanti Rudiastuti, SPi., MSi.
Ira Mutiara Anjasmara, ST., MPhil., Ph.D.
Dr. Daryono, SSi., MSi.
Dr. Heri Andreas, ST., MT.
Dr. Irwan Gumilar, ST., MSi.
Cecep Pratama, SSi., MSi., D.Sc.

Edisi Vol. 6, Januari 2022

ISSN 2614-7211 Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah-LIPI


Prosiding Seminar Nasional Geomatika 2021
Cibinong: Badan Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial
Seminar Nasional Geomatika 2021: Inovasi Geospasial dalam Pengurangan Risiko Bencana

35 KORELASI SAMBARAN PETIR DAN TINGKAT KANDUNGAN NITROGEN 345 - 354


DALAM TANAH MENGGUNAKAN NILAI NDNI (Normalized Different
Nitrogen Index) DARI CITRA SENTINEL-2 (Studi Kasus Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta)
Retno Astuti Pratiwi

36 PEMANFAATAN CITRA LANDSAT-8 UNTUK ANALISIS INDEKS 355 - 364


KEKRITISAN LINGKUNGAN (Studi Kasus di Kota Surakarta)
Yuni Fitriani, Danis Novianto, Wisnu Adi Yudanto Bayu Ajie, Khusna Furoida

37 TRANSFORMASI NDWI DALAM MELIHAT BATASAN GARIS PANTAI DAN 365 - 374
PEMANFAATAN DSAS DALAM MENGHITUNG LAJU PERUBAHAN GARIS
PANTAI DARI TAHUN 2000-2020 (Studi Kasus di Kecamatan Muara
Batang Gadis, Kab. Mandailing Natal)
Febri Nur Wijayanto, Defi Afriyanti, Beben Graha Putra

38 KARAKTERISTIK AWAN KONVEKTIF BERDASARKAN INTERPRETASI 375 - 384


RADAR CUACA PADA KEJADIAN CUACA EKSTREM DI BANTEN
Regina Dara Ninggar, Mochammad Donny Anggoro, Diana Cahaya Siregar, Laksita
Widomurti

39 KLASIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN DENGAN ALGORITMA RANDOM 385 - 390


FOREST PADA GOOGLE EARTH ENGINE (Studi Kasus: Cekungan Bandung)
Sukristiyanti, Ketut Wikantika, Imam Achmad Sadisun, Lissa Fajri Yayusman, Ida
Narulita

40 PEMETAAN UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN PENDEKATAN 391 - 400


MACHINE LEARNING MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH ENGINE (Studi
Kasus: Provinsi Riau)
Rizki Pramayuda, Supriatna, Masita Dwi Mandini Manessa, Ita Carolita

41 KAJIAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI UAV UNTUK PEMETAAN ORTOFOTO 401 - 412


SKALA 1:1.000 DAN 1:2.500 PADA DAERAH PERBUKITAN
Rifan Yunantara, Bilal Ma’ruf

42 ANALISIS PERUBAHAN LAHAN SAWAH DAN UMUR PADI PADA TAHUN 413 - 422
2020 DARI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE
NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (Studi Kasus: Kecamatan
Cariu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Rina Muthia Harahap, Dessy Apriyanti, Dennyta Prayogo

43 GOOGLE EARTH ENGINE: PEMANFAATAN PLATFORM PEMETAAN 423 - 434


BERBASIS CLOUD COMPUTING DALAM MENDETEKSI DISTRIBUSI
MANGROVE DENGAN CITRA SENTINEL-2 DI JAKARTA
Azelia Dwi Rahmawati, Rahmat Asy’Ari

44 PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN TSUNAMI DAN KETERPAPARANNYA 435 - 444


TERHADAP DESTINASI WISATA PESISIR (Studi Kasus: Kawasan Selatan
Kab. Malang)
Ciptaningrat Erdi Pamungkas

45 IMPLEMENTASI METODE K-MEANS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT 445 - 452


KERAWANAN PERSEBARAN COVID-19 DI KABUPATEN BOGOR BAGIAN
BARAT
Iqbal Rizky Elyazar, Gibtha Fitri Laxmi, Erwin Hermawan

46 ANALISIS PERENCANAAN ALTERNATIF INTEGRASI JALAN DAN 453 - 460


DRAINASE ANTARPERUMAHAN DI WILAYAH CIBINONG RAYA
MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN
Rudie R Atmawidjaja, Dessy Apriyanti

xiv
Klasifikasi Penggunaan Lahan dengan Algoritma Random Forest pada Google Earth Engine…………………………………..(Sukristiyanti, et al.)

KLASIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN DENGAN ALGORITMA


RANDOM FOREST PADA GOOGLE EARTH ENGINE
(Studi Kasus: Cekungan Bandung)
(Land-use Classification using Random Forest Algorithm in Google Earth Engine)
(Case study: Bandung Basin)

Sukristiyanti1,2, Ketut Wikantika2,3, Imam Achmad Sadisun4,


Lissa Fajri Yayusman3, Ida Narulita1
1
Pusat Riset Geoteknologi - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
2
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika FITB ITB
3
Center for Remote Sensing ITB
4
Program Studi Teknik Geologi FITB ITB
Kompleks LIPI - BRIN, Gedung 70 Jl. Cisitu Sangkuriang Bandung, Jawa Barat, 40135, Indonesia
E-mail: sukris.tiyanti@gmail.com

ABSTRAK
Peta penggunaan lahan merupakan parameter penting dalam banyak studi yang terkait dengan analisis
geospasial. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan klasifikasi citra penginderaan jauh pada Google
Earth Engine (GEE) untuk memperoleh peta penggunaan lahan di Cekungan Bandung tahun 2018. Metode
yang digunakan adalah klasifikasi supervised pada citra dengan metode machine learning pada GEE, dengan
menggunakan algoritma random forest. Variabel independen yang digunakan adalah delapan band citra
Landsat 8 dan indeks vegetasi NDVI (normalized difference vegetation index). Sementara itu, sepuluh kelas
penggunaan lahan digunakan sebagai variabel dependen. Kesepuluh penggunaan lahan tersebut adalah (0)
industri, (1) hutan, (2) perkebunan, (3) permukiman, (4) lahan terbuka, (5) tubuh air, (6) tegalan, (7)
sawah, (8) kebun campuran dan (9) area tambang. Hasil dari penelitian ini adalah peta penggunaan lahan di
daerah studi yang dikelaskan ke dalam sepuluh kelas. Nilai akurasi secara keseluruhan (overall accuracy)
peta penggunaan lahan yang dihasilkan adalah 0,94. Penggunaan metode machine learning dalam
pemerolehan penggunaan lahan di GEE terbukti sangat efektif sehingga dapat digunakan untuk mendukung
studi-studi aplikatif lainnya.

Kata kunci: algoritma random forest, Google Earth Engine (GEE), machine learning, penggunaan lahan

ABSTRACT
A land-use map is an important parameter in many studies related to geospatial analysis. This study
aims to classify remote sensing images in Google Earth Engine (GEE) to obtain a 2018 Bandung Basin land-
use map. A method used in this study was supervised classification on the images using machine learning
method in GEE, i.e. random forest algorithm. The independent variables used were eight bands of Landsat 8
and a vegetation index, namely NDVI (normalized difference vegetation index). Meanwhile, ten land-use
classes were used as the dependent variable. Those land-use classes are (0) industry, (1) forest, (2)
plantation, (3) settlement, (4) vacant area, (5) water body, (6) dryland agriculture, (7) wetland agriculture,
(8) mixed plantation, and (9) mining area. The result of this study is a land-use map of Cekungan Bandung
in ten classes. Overall accuracy of the resulted land-use map was 0.94. The use of machine learning,
especially the random forest algorithm, to obtain land-use in GEE has proven to be so effective that it could
be used to support other applicable studies.

Keywords: Google Earth Engine (GEE), land-use, machine learning, random forest algorithm

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, penggunaan big data kebumian dengan
teknologi cloud computing terus mengalami peningkatan, begitu juga dengan metode machine
learning. Google Earth Engine (GEE) memberikan fasilitas cloud computing tak berbayar untuk
memperoleh dan mengolah data penginderaan jauh seperti yang diinginkan melalui penyusunan
naskah pemrograman (Ar-Rahiem & Fakhlevi, 2019).

385
Seminar Nasional Geomatika 2021: Inovasi Geospasial dalam Pengurangan Risiko Bencana

Machine learning merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence)
yang meniru kerja otak manusia dalam memecahkan masalah untuk membuat keputusan (Piralilou
et al., 2019). Dalam analisis geospasial, machine learning mampu mengatasi keterbatasan GIS
(Geographic Information System) dalam melakukan analisis. Beberapa algoritma machine learning
sudah ada di dalam GEE, misalnya decision tree, support vector machine (svm), naïve Bayes, dan
random forest (Yusri et al., 2019). Machine learning pada GEE sudah banyak digunakan di banyak
studi geospasial antara lain estimasi temperatur permukaan (Ermida et al., 2020), identifikasi
pulau panas (Ar-Rahiem & Fakhlevi, 2019), kerentanan longsoran (Yusri et al., 2019), penutup/
penggunaan lahan (Farda, 2017; Sidhu et al., 2018) dan pemetaan perkebunan kelapa sawit
(Sarzynski et al., 2020).
Penggunaan lahan adalah bentuk usaha manusia untuk memodifikasi lingkungan menjadi
lingkungan baru yang lebih mapan, seperti permukiman, industri, jalan, lahan pertanian dan lahan
perkebuman. Proses modifikasi tersebut pada umumnya menyebabkan deforestasi, berkurangnya
biodiversitas, hingga meningkatkan bencana alam, sehingga sering kali masalah lingkungan
dikaitkan dengan perubahan penggunaan lahan (Farda, 2017).
Penggunaan lahan menjadi parameter penting sebagai input dalam banyak studi, antara lain
monitoring penggunaan lahan (Farda, 2017; Sidhu et al., 2018), analisis tata ruang (Sejati et al.,
2020), pemilihan lokasi tertentu, perubahan ekosistem (Hasan et al., 2020) dan manajemen
bencana (Nohani et al., 2019). Oleh karena itu, penelitian ini melakukan ekstraksi penggunaan
lahan menggunakan GEE, untuk mengetahui kemudahan dan akurasi pemerolehan data tersebut.

METODE
Lokasi

Wilayah studi yang dipilih adalah Cekungan Bandung (Gambar 1), yaitu bagian hulu dari DAS
(daerah aliran sungai) Citarum (Ningrum & Narulita, 2018). Cekungan Bandung merupakan suatu
cekungan besar yang berada di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 650-700 m di atas
permukaan laut, yang dikelilingi oleh pegunungan vulkanik. Wilayah tesebut memiliki luas sekitar
2.300 km2 dan dihuni oleh lebih dari tujuh juta orang (Abidin et al., 2013). Pada Cekungan
Bandung tersebut, terdapat area metropolitan Bandung yang merupakan area metropolitan
terbesar ketiga di Indonesia, suatu wilayah yang memiliki karakteristik urbanisasi yang masif
karena peningkatan pertumbuhan ekonomi (Fuadina et al., 2020).

Gambar 1. Lokasi Cekungan Bandung

386
Klasifikasi Penggunaan Lahan dengan Algoritma Random Forest pada Google Earth Engine…………………………………..(Sukristiyanti, et al.)

Metode

Pemrosesan data dilakukan di playground GEE (https://code.earthengine.google.com/),


dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript (Sidhu et al., 2018), untuk memperoleh
peta penggunaan lahan. Penggunaan lahan di wilayah kajian dibagi ke dalam sepuluh kelas yaitu
(0) industri, (1) hutan, (2) perkebunan, (3) permukiman, (4) lahan terbuka, (5) tubuh air, (6)
tegalan, (7) sawah, (8) kebun campuran dan (9) area tambang. Citra penginderaan jauh yang
digunakan dalam studi ini adalah Citra Landsat 8 yang sudah dikalibrasi (Landsat 8 Collection 1
Tier 1 calibrated top-of-atmosphere (TOA) reflectance). Pada penelitian ini, delapan band Landsat
8 dipilih dan satu band tambahan berupa indeks vegetasi NDVI (normalized difference vegetation
index). Oleh karena itu image stack yang digunakan sebagai input model (variabel
independen/prediktor) adalah band B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7, B11 dan NDVI. Semua band
tersebut memiliki resolusi spasial 30 m. Sementara itu, sampel kesepuluh kelas penggunaan lahan
dibedakan menjadi dua, sebagai data training untuk membangun model dan data validasi untuk
menguji akurasi model (peta penggunaan lahan). Algoritma machine learning yang digunakan
dalam studi ini adalah random forest, suatu metode ensemble, yaitu metode gabungan dari
beberapa algoritma machine learning, untuk membangun model yang lebih baik. Algoritma
random forest merupakan gabungan dari banyak decision tree. Decision tree merupakan suatu
algoritma dalam metode machine learning dengan menggunakan struktur hirarki atau struktur
pohon (tree) dalam pengambilan keputusan. Diagram alir tahapan pemrosesan data pada studi ini
ditunjukkan oleh Gambar 2.

Menentukan sampel 10 Menentukan sampel 10


Import citra Landsat 8
kelas penggunaan kelas penggunaan
lahan sebagai data lahan sebagai data
training validasi
Cloud masking

Membuat data training

Filter data (tahun 2018


dan aoi/ area of Validasi model
interest) dan mosaik Membuat model
penggunaan lahan
dengan algoritma
random forest
Membuat layer ndvi

Klasifikasi citra menjadi


Seleksi band Landsat peta penggunaan lahan

Membuat image stack


(band citra Landsat
terpilih + ndvi)

Gambar 2. Diagram alir pemrosesan data pada google earth engine (GEE)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penggunaan GEE memberikan kemudahan dalam pemrosesan data sekaligus memberikan
hasil yang lebih akurat. Pemerolehan data Landsat 8 secara konvensional untuk wilayah Cekungan
Bandung membutuhkan beberapa scene citra Landsat dan tidak mudah untuk membuat mosaik
citra yang seamless. Untuk memperoleh citra seluruh daerah kajian yang bebas dari awan juga
memerlukan proses yang panjang. Dengan GEE, citra yang seamless untuk seluruh wilayah kajian
dan sekitarnya (Gambar 3a) dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, sehingga bisa
menghemat waktu hingga beberapa jam. Metode mosaik yang dilakukan untuk studi ini adalah
median, sehingga dapat diperoleh nilai spektral citra yang lebih representatif. Metode mean dalam
mosaik tidak dipilih karena apabila ada nilai pencilan (outlier) akan merusak hasil mosaik.

387
Seminar Nasional Geomatika 2021: Inovasi Geospasial dalam Pengurangan Risiko Bencana

Penggunaan lahan di dalam studi ini dibedakan menjadi 10 kelas, sehingga diperlukan 10
kelas sampel penggunaan lahan. Sampel penggunaan yang digunakan untuk data training berbeda
(tidak overlap) dengan yang digunakan untuk data validasi (Gambar 3b). Sampel yang diambil
berupa poligon yang mewakili setiap kelas penggunaan lahan secara merata. Sejumlah 98 poligon
sampel penggunaan lahan digunakan sebagai data training dan 20 poligon sebagai data validasi.
Variabel independen yang digunakan adalah sembilan (9) band yang digabung ke dalam satu
image stack, terdiri atas delapan band Landsat 8 dan satu band turunan berupa indeks vegetasi
NDVI (Gambar 3c). Pada Citra Landsat 8, pemerolehan indeks vegetasi melibatkan band 5
sebagai band inframerah dan band 4 sebagai band merah. Formula untuk memperoleh nilai NDVI
pada Citra Landsat 8 adalah (band 5 – band 4) / (band 5 + band 4). Nilai indeks vegetasi memiliki
rentang -1 hingga 1, semakin besar nilai menunjukkan kerapatan vegetasi yang semakin tinggi.
Indeks NDVI di Cekungan Bandung dari hasil pemrosesan pada studi ini adalah 0,107-0,747.

(a) (b) (c)


Gambar 3. (a) Citra Landsat 8 beserta data training dan data validasi, (b) zoom-in contoh data training dan
validasi, dan (c) NDVI

Pada proses pembangunan model dengan metode machine learning, data yang diproses
adalah data training yang berisi lokasi dan kelas-kelas penggunaan lahan beserta karakteristik
setiap data point-nya. Karakteristik yang dimaksud adalah informasi yang ada di variabel prediktor
(image stack) yaitu nilai-nilai spektral dari delapan band pada Landsat 8 dan 1 band berupa NDVI.
Oleh karena itu, pada tahapan ini dilakukan estraksi nilai image stack pada semua data point.
Jumlah data point dalam data training ini adalah 769 yang diperoleh dari 98 poligon. Satu data
point adalah satu piksel yang berukuran 30 m x 30 m, mengikuti ukuran piksel Citra Landsat 8.
Klasifikasi untuk penggunaan lahan yang digunakan adalah klasifikasi supervised, yaitu
dengan penggunaan sampel kelas-kelas pengggunaan lahan (land-use). Random forest dipilih
dalam kajian ini karena algoritma tersebut merupakan metode machine learning supervised yang
powerful, yang sudah banyak digunakan dalam aplikasi penginderaan jauh dan GIS (Piralilou et
al., 2019). Algoritma random forest pada GEE saat ini menggunakan nama smileRandomForest.
Algoritma random forest terdiri atas banyak tree atau decision tree. Pada studi ini, jumlah tree
yang dipakai adalah 25. Jumlah tree dan parameter lain dalam algoritma random forest dapat
dimodifikasi (parameter tuning) untuk memperoleh akurasi yang lebih baik. Algoritma digunakan
untuk melatih data training, kemudian dipakai untuk menghasilkan peta penggunaan lahan,
dengan image stack sebagai data inputnya. Peta penggunaan lahan yang merupakan hasil
pemrosesan pada playground GEE ditunjukkan oleh Gambar 4.
Algoritma random forest sesuai dengan namanya bahwa forest merupakan gabungan dari
banyak tree (decision tree) dan random karena pengambilan sample (data point) dilakukan secara
random. Setiap tree menggunakan data point yang tidak sama, satu dengan yang lain, karena
penggunaan bootstrap sample. Di dalam bootstrap sample, jumlah data point (sample) yang
digunakan untuk setiap tree sama, namun ada sejumlah sample yang digunakan berulang. Oleh
karenanya, setiap tree yang terbentuk akan berbeda satu dengan yang lain. Penggunaan algoritma
random forest pada kajian ini dilakukan untuk tujuan klasifikasi, sehingga hasil klasifikasi akhir
(prediksi) setiap sample merupakan hasil voting dari kelas yang dihasilkan oleh semua tree yang
dibangun dalam model random forest tersebut.

388
Klasifikasi Penggunaan Lahan dengan Algoritma Random Forest pada Google Earth Engine…………………………………..(Sukristiyanti, et al.)

Gambar 4. Peta penggunaan lahan Cekungan Bandung pada playground GEE

Pada metode machine learning dengan random forest ini, kontribusi setiap variabel
prediktornya dapat diketahui (Gambar 5). Dari sembilan variabel yang digunakan, nilai NDVI
memiliki nilai kontribusi paling rendah dalam melakukan klasifikasi penggunaan lahan. Sementara
itu variabel yang paling berpengaruh adalah nilai spektral dari band 7.

Gambar 5. Diagram batang besarnya kontribusi setiap variabel prediktor

Validasi model digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun akurat atau tidak.
Dengan menggunakan data validasi, proses validasi dilakukan untuk mengetahui seberapa persen
hasil klasifikasi sesuai dengan penggunaan lahan sebenarnya (data validasi). Pada penelitian ini,
jumlah sample untuk validasi adalah 606 yang berasal dari 20 poligon yang mewakili 10 kelas
penggunaan lahan. Akurasi keseluruhan (overal accuracy) dari model ini sangat bagus yaitu 0,94
(94%), sedangkan nilai presisi (precision) masih cukup rendah yaitu 0,72 (72%). Nilai sempurna
adalah 1 atau 100% yang menunjukkan semua prediksi benar (tidak ada kesalahan sama sekali).

KESIMPULAN
GEE sangat membantu pemerolehan data citra (Landsat 8) dengan kualitas bagus (seamless
dan tidak tertutup awan) dan proses klasifikasi penggunaan lahan, sehingga klasifikasi
penggunaan lahan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Dengan machine learning,
penggabungan beberapa variabel prediktor dari berbagai sumber data dapat dilakukan dalam
bentuk image stack. Bagus tidaknya model tidak hanya dilihat dari nilai overall accuracy-nya saja,
namun juga nilai presisinya. Untuk memperoleh model dan peta penggunaan lahan yang lebih

389
Seminar Nasional Geomatika 2021: Inovasi Geospasial dalam Pengurangan Risiko Bencana

baik, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut: (1) diperlukan sampel data training yang lebih
banyak dan jumlah antar kelas proporsional, (2) diperlukan penambahan variabel prediktor lain,
seperti data DEM dan turunannya, atau bahkan data citra lainnya, dan (3) perlu dilakukan tuning
paramater untuk mengoptimalkan model.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Program Beasiswa Saintek RISTEK/BRIN yang telah
mendanai kegiatan penelitian ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan untuk Pusat Riset
Geoteknologi BRIN yang sudah mendukung penelitian ini. Terimakasih juga tidak lupa disampaikan
kepada Google Earth Engine (GEE) dan QGIS.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H.Z., Gumilar, I., Andreas, H., Murdohardono, D., & Fukuda, Y. (2013). On causes and impacts of
land subsidence in Bandung Basin, Indonesia. Environmental Earth Sciences , 68(6), 1545–1553. DOI:
https://doi.org/10.1007/s12665-012-1848-z.
Ar-Rahiem, M.M., & Fakhlevi, M.R. (2019). Analisis fenomena pulau panas perkotaan Kota Bandung
menggunakan Google Earth Engine. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-6 Tahun 2019,
July, 1–8. DOI: https://doi.org/10.31227/osf.io/bej3n.
Ermida, S.L., Soares, P., Mantas, V., Göttsche, F.M., & Trigo, I.F. (2020). Google earth engine open-source
code for land surface temperature estimation from the landsat series. Remote Sensing, 12(9), 1–21.
DOI: https://doi.org/10.3390/RS12091471.
Farda, N.M. (2017). Multi-temporal land use mapping of coastal wetlands area using machine learning in
Google Earth Engine. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (The 5th Geoinformation
Science Symposium 2017), 98(1), 1-12. DOI: https://doi.org/10.1088/ 1755-1315/98/1/012042.
Fuadina, L.N., Rustiadi, E., & Pravitasari, A.E. (2020). The dynamic of land use changes and regional
development in Bandung metropolitan area. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
(The 6th International Conference of Jabodetabek Study Forum) , 556(1), 1–8. DOI:
https://doi.org/10.1088/1755-1315/556/1/012002.
Hasan, S.S., Zhen, L., Miah, M.G., Ahamed, T., & Samie, A. (2020). Impact of land use change on ecosystem
services: A review. Environmental Development, 34(April), 100527. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.envdev.2020.100527.
Ningrum, W., & Narulita, I. (2018). Deteksi perubahan suhu permukaan menggunakan data satelit landsat
multi-waktu studi kasus Cekungan Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(2), 145-154. DOI:
https://doi.org/10.29122/jtl.v19i2.2250.
Nohani, E., Moharrami, M., & Sharafi, S. (2019). Landslide susceptibility mapping using different GIS-based
bivariate models. Water MDPI, 11(1402), 1-22.
Piralilou, S.T., Shahabi, H., Jarihani, B., Ghorbanzadeh, O., Blaschke, T., Gholamnia, K., Meena, S. R., &
Aryal, J. (2019). Landslide detection using multi-scale image segmentation and different machine
learning models in the higher himalayas. Remote Sensing, 11(21). DOI:
https://doi.org/10.3390/rs11212575.
Sarzynski, T., Giam, X., Carrasco, L., & Huay Lee, J.S. (2020). Combining radar and optical imagery to map
oil palm plantations in Sumatra, Indonesia, using the Google Earth Engine. Remote Sensing,
12(7),1220, 1-17. DOI: https://doi.org/10.3390/rs12071220.
Sejati, A.W., Buchori, I., Rudiarto, I., Silver, C., & Sulistyo, K. (2020). Open-source web GIS framework in
monitoring urban land use planning: Participatory solutions for developing countries. Journal of Urban
and Regional Analysis, 12(1), 19-34. DOI: https://doi.org/10.37043/JURA.2020.12.1.2.
Sidhu, N., Pebesma, E., & Câmara, G. (2018). Using Google Earth Engine to detect land cover change:
Singapore as a use case. European Journal of Remote Sensing, 51(1), 486-500. DOI:
https://doi.org/10.1080/22797254.2018.1451782.
Yusri, S., Retnowati, E., Prastowo, M., Idris & Fakhrurrozi. (2019). Combining participatory mapping, cloud
computing and machine learning for mapping climate induced landslide susceptibility in Lembeh Island,
North Sulawesi. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (LoCARNet: The 7th Annual
Meeting-Challenges for Asia to Meet 1.5°C Target), 363(1), 0–6. DOI: https://doi.org/10.1088/1755-
1315/363/1/012020.

390

Anda mungkin juga menyukai