Anda di halaman 1dari 6

Terms of Reference (ToR)

Peluncuran Land Use Change Monitoring Tools


(WebGIS Ecosystem dan Aplikasi Android Ina-Alert)
Latar Belakang

IPB – UNDP – LAPAN bekerja sama mengembangkan sistem pemantauan perubahan tutupan lahan
hutan dan komoditi pertanian “Land Use Change Monitoring Tool to Ensure Responsible Land-Use
Arrangement for Sustainable Development”. Pengembangan sistem tidak terlepas dari pengalaman
IPB dan LAPAN yang telah menjalin riset kerjasama internasional “Forests2020 International Partnership
Program (IPP)” yang didanai oleh Badan Antariksa Inggris (UK Space Agency) dan dikoordinasikan oleh
Ecometrica, Ltd.

WebGIS memiliki tampilan informasi secara spasial dan tabulasi (http://lulcc.ipb.ac.id/).


Sistem yang telah dikembangkan meliputi data dan informasi spasial terkait tutupan lahan hutan dan
komoditi sawit, padi, coklat, kopi dan karet pada periode tertentu. Sistem dapat mendeteksi dini
perubahaan tutupan lahan hutan dengan analisis devegetasi. Sistem pemantauan berbasis WebGIS juga
didukung aplikasi android untuk memvalidasi perubahan tutupan lahan yang dihasilkan sistem peringatan
dini sebagai bagian dari meningkatkan partisipasi publik dalam sistem pemantauan lahan di Indonesia.
Sistem tersebut masih terus dikembangkan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan hutan yang
diakibatkan pengembangan komoditi pertanian.

Guna mendapatkan masukan pengembangan sistem, UNDP-IPB-LAPAN akan melaksanakan kegiatan


konsultasi publik dan pelatihan untuk memperkenalkan sistem dan prosedur penggunaannya. Secara
spesifik, tujuan khusus kegiatan adalah:
1. Memperkenalkan sistem pemantauan tutupan lahan dan komodisti pertanian, dan produk sistem
berupa platform web-GIS berbasis sistem ESRI
2. Menampilkan web-GIS berbasis sistem ESRI dan aplikasi mobile berbasis android
3. Melakukan demo aplikasi mobile berbasis android

Bentuk kegiatan

Kegiatan diselenggarakan melalui webinar (web seminar) dan terdiri dari penyampaian materi oleh
berbagai pakar berkaitan dengan sistem pemantauan lahan berbasis remote sensing dan teknologi
satelit yang merupakan bagian dari Serial Seminar Land Use Change and Environmental Monitoring
System for Forest and Agricultural, penampilan produk sistem dan workshop. Pada kegiatan
workshop akan melibatkan fasilitator tim riset IPB dan peserta yang akan dibagi berdasarkan ekoregion
di Indonesia.
Peserta kegiatan
Peserta khusus yang diundang mewakili pemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, pelaku
pemantauan lanskap asosiasi, perusahaan perkebunan dan perwakilan lembaga kerja sama bilateral,
non pemerintah dan internasional. Pembicara berasal dari IPB University, UNDP, KLHK dan Kementan
dan total peserta berjumlah 500 orang. Peserta umum berasal dari pendaftar secara online.

Pemerintah berasal dari:


1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Kementerian Pertanian
3. Dinas Perkebunan Sumatera Utara
4. Dinas Perkebunan Provinsi Riau
5. Dinas Perkebunan Kalimantan Barat
6. Dinas Perkebunan Kalimantan Timur
7. Dinas Perkebunan Jawa Barat
8. Dinas Perkebunan Tapanuli Selatan
9. Dinas Perkebunan Pelalawan
10. Dinas Perkebunan Sintang
11. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera
12. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa
13. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan
14. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara
15. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku
16. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua

Lembaga penelitian diwakili:


1. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional
2. Badan Informasi Geospasial
3. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
4. Balai Penelitian Tanah
5. Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah-IPB
6. Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN)
7. WRI Indonesia
8. CIFOR ICRAF
9. Conservation Indonesia
10. FWI
11. Yayasan Belantara
Perguruan Tinggi diwakili:
1. Universitas Syiah Kuala
2. Universitas Sumatera Utara
3. Universitas Riau
4. Universitas Lampung
5. Universitas Padjajaran
6. Universitas Diponegoro
7. Universitas Jember
8. Universitas Lambung Mangkurat
9. Universitas Tanjungpura
10. Universitas Mulawarman
11. Universitas Hasanuddin
12. Universitas Udayana
13. Universitas Cendana
14. Universitas Haluoleo
15. Universitas Tadulako
16. Universitas Pattimura
17. Universitas Cenderawasih
18. Universitas Negeri Papua
19. Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University
20. Kebun Pendidikan dan Penelitian Sawit Jonggol IPB University

Pelaku pemantau lanskap hutan diwakili:


1. KPH Wilayah Kerja Tapanuli Selatan
2. KPH Wilayah Kerja Pelalawan
3. KPH Wilayah Kerja Sintang
4. KPH Wilayah Kerja Bener Meriah
5. KPH Wilayah Kerja Lampung Barat
6. KPH Wilayah Kerja Bandung
7. Rikolto Indonesia
8. Pur Project Indonesia

Perwakilan perusahaan:
1. PTPN III Wilayah Jawa Barat dan Banten
2. PTPN VII Wilayah Lampung dan Sumsel
3. PT Smart Tbk (Smart Forestry)
4. Wilmar
5. Asian Agri (Regional Group Office)
6. Astra
7. Daemeter
8. GIZ
9. FAO
10. Earthqualizer
Perwakilan asosiasi:
1. Cocoa Sustainability Partnership
2. Sustainable Coffee Platform of Indonesia
3. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia
4. Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia
5. ESRI Indonesia
6. Hexagon Indonesia
7. Hatfield Indonesia

Perwakilan lembaga kerja sama bilateral, non pemerintah dan internasional:


1. Embassy of the Republic of Korea
2. Royal Danish Embassy
3. Royal Norwegian Embassy
4. DFID Indonesia – UK Climate Change Unit
5. Global Affairs Canada
6. Swiss State Secretariat for Economic Affairs
7. USAID
8. Climate and Land Use Alliance
9. Daemeter
10. GIZ
11. FAO
12. IFAD
13. Earthqualizer
14. Earthworm Foundation
15. Proforest

Pembicara yang diundang yaitu


1. Prof Arif Satria, Rektor IPB University
2. Agus Prabowo, UNDP Indonesia
3. Prof. Dr. Ir. Sigit Hardwinarto, M.Agr., Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan -
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
4. Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc, Dirjen Perkebunan - Kementerian Pertanian
5. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University
6. Prof. Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
7. Prof. Lilik B Prasetyo, Ketua Tim Project
8. Dr Achmad Istamar, CEO Esri Indonesia
9. Dr Yudi Setiawan, M.Sc, Lab. Analisis Lingkungan dan Pemodelan Geospasial – Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University
10. Dr. Ir. Rizatus Shofiyati, M.Sc, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian - Kementerian Pertanian
11. Ir. Dedi Junaedi, M.Sc, Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian
12. Dr. Ir. R.A. Belinda Arunarwati Margono, Direktorat Jenderal Planologi - Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Kegiatan

Kegiatan diselenggarakan pada 21 - 23 September 2020. Detail kegiatan adalah sebagai berikut:

Pembukaan “Launching Ecosystem and INA-Alert Mobile Apps” - Senin, 21 September 2020
Peserta yang hadir berdasarkan undangan zoom meeting
08.45 – 09.00 : Peserta memasuki ruang zoom meeting
09.00 – 09.10 : Perkenalan kegiatan oleh Dr Yudi Setiawan, M.Sc
09.10 – 09.40 : Sambutan:
Dr. Ir. Naresworo Nugroho (Dekan Fakultas Kehutanan dan
Lingkungan IPB University)
Prof. Dr. Ir. Sigit Hardwinarto, M.Agr. (Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc (Dirjen Perkebunan - Kementerian Pertanian)
09.40 – 10.00 : Pembicara kunci:
Prof Arif Satria (Rektor IPB University)
Agus Prabowo (UNDP)
10.00 – 10.20 : Pemutaran video peluncuran sistem WebGIS dan Mobile Application
10.20 – 11.40 : Pemaparan Materi Seminar:
Pemateri 1: Masa depan teknologi satelit untuk pemantauan bumi terkait sumber
daya alam dan lingkungan oleh Prof. Thomas Djamaluddin
Pemateri 2: Sistem pemantauan perubahan tutupan lahan untuk pencapaian
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 oleh Prof. Lilik B Prasetyo
Pemateri 3: Inovasi Teknologi Geospasial untuk Pemantauan Lingkungan oleh
Dr Achmad Istamar
Tanya Jawab
11.40 – 12.00 : Penutupan oleh Dr Yudi Setiawan, M.Sc

Workshop “Devegetation Early Warning System” - Selasa, 22 September 2020


Peserta yang hadir berdasarkan undangan zoom meeting masing-masing ekoregion
08.45 – 09.00 : Peserta memasuki ruang zoom meeting
09.00 – 09.30 : Pemaparan output data sistem per ekoregion (Dr Yudi Setiawan, M.Sc)
09.30 – 09.50 : Perkembangan National Forest Monitoring System SIMONTANA untuk
pemantauan lingkungan (Dr. Ir. R.A. Belinda Arunarwati Margono)
09.50 – 10.00 : Tanya Jawab
10.00 – 11.45 : Diskusi:
1. Metode dan data terkait sistem peringatan dini devegetasi
11.45 – 12.00 : Rekomendasi setiap ekoregion
Workshop “National Commodity Mapping” - Rabu, 23 September 2020
Peserta yang hadir berdasarkan undangan zoom meeting masing-masing ecoregion
08.45 – 09.00 : Peserta memasuki ruang zoom meeting
09.00 – 09.30 : Perkembangan Sistem Monitoring Komoditas Pertanian Tingkat Nasional
untuk kesesuaian lahan dan produksi pertanian (Dr. Ir. Rizatus Shofiyati, M.Sc)
09.30 – 09.50 : Perkembangan Sistem Informasi Perkebunan untuk Pemetaan Komoditi
Perkebunan Nasional (Ir. Dedi Junaedi, M.Sc)
09.50 – 10.00 : Tanya Jawab
10.00 – 11.45 : Diskusi:
1. Pemetaan komoditas perkebunan
11.45 – 12.00 : Rekomendasi setiap ekoregion

Anda mungkin juga menyukai