Anda di halaman 1dari 9

‫‪1‬‬

‫‪PALESTINA‬‬

‫ا‬ ‫ا‬ ‫ُل‬ ‫َّز‬ ‫ا ُد ِللِه اَّل ِذ ِبِن ِت ِه َتِتُّم الَّص ا ا ‪ِ ،‬بَفْض ِلِه‬
‫ْيَر ُت‬ ‫َخْل‬ ‫َتَتَن‬ ‫َحِل ُت َو‬ ‫ْي ْع َم‬ ‫َحْلْم‬
‫َو اْلَب َك اُت ‪َ ،‬و ِبَتْو ِفْيِق ِه َتَتَح َّق ُق اْلَم َق اِص ُد َو اْلَغاَي اُت ‪َ ،‬أْش َه ُد َأْن اَل ِإَل َه ِإاَّل‬
‫َر‬
‫الَّس ا اِت‬ ‫ِر‬ ‫َد اَل َش ِر َك َل ؛ ِإَل اَألَّو ِل اآْل ِخ‬
‫َن َو ُقُيْو ُم َم َو‬ ‫ْي‬ ‫ْي ُه ُه َنْي َو‬ ‫اُهلل َو ْح ُه‬
‫ِل‬ ‫ِف‬
‫َو اَأْلْر ِض َنْي ‪َ ,‬و َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم دًا َعْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َو َص ُّيُه َو َخ ْيُل ُه؛ َبَّل َغ‬
‫الِر َس اَلَة َو َأَّدى اَألَم اَنَة َو َنَص َح اُألَّم َة َو َج اَه َد يِف اِهلل َح َّق ِج َه اِدِه َح ىَّت َأَت ُها‬
‫ال ِق ‪ .‬اللهم ِّل ِّل اِر ْك َلى ِّيِدَنا َّم ٍد َلى آِل ِه َأ اِبِه‬
‫َو ْص َح‬ ‫َص َو َس ْم َو َب َع َس َحُم َو َع‬ ‫َي ُنْي‬
‫ا َج اِهِدْيَن الَّطاِه ِر ْيَن ‪َ .‬أَّم ا َبْع ُد ‪،‬‬
‫ِهلل‬ ‫ِص‬ ‫ُمل‬
‫ِب‬
‫َفيا عباد اهلل‪ُ ،‬أو يُك م وإياي نفسي َتقوى ا فقد فاز املتقون‪،‬‬
‫َقاَل َتَعاىَل يف كتابه الكرمي‪َ :‬يا َأُّيهَا اَّلِذْيَن َءاَم ُنوا اَّتُق وا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال‬
‫ا‬ ‫وا‬ ‫َّت‬
‫ُق‬ ‫ا‬ ‫وا‬ ‫ا‬ ‫ُمَت ُتَّن ِإَّال َأن ُّم ِل َن ‪َ /‬ق اَل اىَل ‪ :‬ا َأُّي ا اَّل ِذ‬
‫َهلل‬ ‫ُن‬ ‫ْيَن َء َم‬ ‫َتَع َي َه‬ ‫َو ُتْم ْس ُمْو‬ ‫ْو‬
‫ُك‬ ‫ُذ‬ ‫َلُك‬ ‫ُل ا ًال ِد ا‪ِ .‬ل َلُك َأ اَلُك ْغِف‬
‫َو ُقْو ْو َقْو َس ْيًد ُيْص ْح ْم ْع َم ْم َو َي ْر ْم ُنْو َب ْم َو َمْن‬
‫ُيِط ِع اَهلل َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‪.‬‬
‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah‬‬
‫‪ Rabb semesta‬ﷻ ‪Marilah senantiasa kita bersyukur kepada Allah‬‬
‫‪alam. Atas segala limpahan rahmat dan karunia yang dengannya kita‬‬
‫‪bisa berkumpul di hari yang penuh berkah ini, dalam majelis khutbah‬‬
‫‪Jumat yang penuh hikmah.‬‬
‫‪Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan‬‬
‫‪ yang telah membawa rahmat bagi‬ﷺ ‪kita, Nabi Muhammad‬‬
‫‪seluruh alam.‬‬
2

Tak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi, dan kepada
jamaah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan takwa dan iman
kepada Allah ‫ﷻ‬. Sebab iman dan takwa adalah sebaik-baik bekal
manusia untuk menghadap Rabb Yang Maha Kuasa.

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia.

Problematika Al-Aqsha, persoalan Al-Quds, dan masalah Palestina


merupakan bagian dari akidah dan keyakinan penting dalam Islam.
Al-Aqsha bukan hanya problematika rakyat Palestina dan penduduk
Gaza saja, akan tetapi merupakan problematika umat Islam
seluruhnya. Sebab Masjid Al-Aqsha secara historis merupakan tanah
yang dipenuhi dengan jejak sejarah para nabi, dari Nabi
Adam ‘alaihissalam hingga Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Sebab Masjid
Al-Aqsha adalah masjid kedua setelah Masjidil Haram yang dibangun
untuk mentauhidkan dan mengesakan Allah ‫ﷻ‬.

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan


Muslim disebutkan

‫ ُقْلُت َيا َر ُس وَل الَّلِه َأُّي َم ْس ِج ٍد ُو ِض َع يِف اَأْلْر ِض‬: ‫َعْن أيب ذر َر ِض اُهلل َعْنُه َقاَل‬
‫َي‬
‫ِج‬ ‫ِج‬
‫َأَّو ُل ؟ َقاَل اْلَمْس ُد اَحْلَر اُم َقاَل ُقْلُت َّمُث َأُّي ؟ َقاَل اْلَمْس ُد اَأْلْقَص ى ُقْلُت َك ْم‬
‫َبْيَنُه َم ا؟ َقاَل َأْر َبُعوَن َس َنًة‬
‫ﷺ‬, “Wahai Rasulullah. Masjid apa yang pertama kali dibangun di
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah

atas muka bumi ini?” Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab, “Masjidil Haram.”

Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab, “Masjidil Aqsha.” Kemudian Abu Dzar


Abu Dzar berkata, “Kemudian masjid apa lagi wahai Rasul?”

kembali bertanya, “Berapa lama jarak antara pembangunan kedua?”


Beliau menjawab, “40 tahun.”
3

Di sanalah, di tanah Palestina, para nabi berdiri kokoh di atas mimbar-


mimbar mereka untuk menyampaikan tauhid. Di sana pula raga
mereka terkubur berkalang tanah. Tatkala Islam hadir untuk
menerangi dunia, Al-Aqsha menjadi kiblat pertama sebelum akhirnya
dipindahkan ke Masjidil Haram. Al-Aqsha juga merupakan tempat
Isra dan Miraj Rasulullah. Di sana pula Nabi menjadi imam shalat
bermakmumkan ruh para nabi.

Syam, yang mencakup wilayah Al-Aqsha dan sekitarnya merupakan


tempat umat manusia dikumpulkan sebelum terjadi kiamat kelak.
Tempat itu dan para penduduk yang tinggal di dalamnya merupakan
dua hal yang diberkati oleh Allah ‫ﷻ‬.

‫ُس ْبَح اَن اَّلِذي َأْس َر ٰى ِبَعْبِدِه َلْياًل ِّم َن اْلَمْس ِج ِد اَحْلَر اِم ِإىَل اْلَمْس ِج ِد اَأْلْقَص ى اَّلِذي‬
‫َباَر ْك َنا َحْو َلُه ِلُنِر َيُه ِم ْن آَياِتَنا‬
“Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya
(Muhammad) pada malam hari; dari Masjidil Haram (di Mekah) ke
Masjid Al-Aqsha (di Palestina) yang kami berkahi sekelilingnya;
agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian di antara tanda-
tanda (kebesaran) Kami.” (QS. Al-Isra’: 1)

Ma’asyiral muslimin sidang shalat Jum’at rahimakumullah.


Sudah satu bulan lebih, tanah yang diberkati itu sedang berduka.
Bumi peninggalan para nabi itu terus terluka. Luka yang dari hari ke
hari semakin terlihat. Dari luka itu meneteslah–bahkan mengalir
dengan deras–darah generasi terbaiknya. Generasi sahabat Abu
Ubaidah bin Jarrah dan generasi Shalahuddin. Bangunan-
bangunannya roboh luluh lantak oleh hujan ratusan bahkan ribuan
roket Yahudi Zionis. Dari puing-puing itu, tertimpa dan terkuburlah
jasad-jasad manusia tak berdosa.

Jika ada tubuh yang berhasil selamat dari reruntuhan gedung-


gedung itu; apabila ia seorang suami maka ia sudah kehilangan istri
tercinta dan anak-anak penyejuk hatinya. Manakala ia seorang istri
maka ia telah kehilangan suami belahan jiwanya dan anak-anak yang
pernah lahir dari rahimnya.
4

Bahkan manakala yang berhasil keluar dengan hidup itu adalah


seorang anak, maka ia menjadi anak yatim piatu yang kehilangan
kedua orang tuanya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Luka di Al-Aqsha kian parah dengan sikap saudara-saudaranya


sesama bangsa Arab yang tak acuh kepada mereka, terkhusus para
penguasa. Perbatasan sangat ketat untuk dibuka bagi para wanita,
anak anak, dan manula bisa mengungsi. Bahkan bantuan kemanusiaan
yang mengalir untuk Palestina pun banyak terhenti di depan pintu
masuk perbatasan. Rakyat Palestina telah terembargo dan terblokade
sejak beberapa tahun yang lalu. Palestina berubah laksana penjara
besar di atas muka bumi ini
Peristiwa terakhir, rombongan bus yang di dalamnya mayoritas
terdiri dari para wanita, anak-anak, dan manula juga tidak luput dari
serangan rudal Yahudi. Tidak hanya itu, penyerangan juga dilakukan
pada rumah sakit yang sedang menangani para korban sekarat dan
terluka akibat kezaliman Yahudi.Bangunan fisiknya porak poranda,
jasad-jasad tak berdosa bergelimpangan, serta bercak merah darah
berceceran di mana-mana.

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah ‫ﷻ‬.


Jika kita masih menganggap persoalan Al-Aqsha dan Al-Quds
hanyalah permasalahan rakyat Palestina, berarti kita tidak lebih
mengerti dari Yahudi sendiri. Karena bagi mereka Al-Aqsha dan Al-
Quds bukanlah sekedar persoalan politik dan persoalan geografi,
namun yang utama adalah persoalan agama keyakinan bangsa
Yahudi.
David Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, pernah berpidato
di hadapan PBB setelah diakui sebagai anggota pada tahun
1949. Tanpa sedikitpun keraguan, Ben-Gurion dengan tegas berkata,
“Bisa jadi, kami (Yahudi) memang tidak memiliki hak atas Palestina
dari kacamata politik dan hukum.
Akan tetapi kami memiliki hak atas Palestina dari sudut pandang
agama. Sebab Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk
kami. Tuhan memberikannya kepada kami dari sungai Nil hingga
5

Eufrat.” Al-Aqsha bukan sekedar problematika politik. Al-Quds tidak


hanya persoalan hukum internasional. Tetapi Al-Aqsha dan Al-Quds
adalah persoalan agama yang kita peluk dengan sepenuh hati, yaitu
Islam.
Oleh sebab itu, untuk mengobati luka Al-Aqsha dan Al-Quds, kita
memerlukan “dokter” dan “perawat” dengan keimanan yang teguh.
Umat Islam membutuhkan seorang pemimpin negara sekaliber Umar
bin Khattab dan Mu’tashim billah. Kita merindukan pemimpin negara
yang teguh iman dan penuh keberanian, seperti Mu’tashim billah,
yang memobilisasi puluhan ribu tentara dari Baghdad untuk
menempuh perjalanan jauh ke Amuriyah demi menyelamatkan
seorang wanita yang berteriak memohon pertolongan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Umat Islam menghajatkan para panglima perang sekelas Abu
Ubaidah bin Jarrah, Khalid bin Walid dan Shalahuddin Yusuf Al-
Ayyubi, yang berhasil membebaskan berbagai negeri dengan tidak
menjatuhkan banyak nyawa.Umat Islam membutuhkan para pejuang
tulus yang berjuang demi kemuliaan Islam dan tegaknya kalimatullah
di atas muka bumi ini. Yaitu para pejuang yang memiliki prinsip,
“Kemenangan yang membahagiakan teman, dan kematian yang
menggetarkan lawan,” yaitu “Hidup mulia atau mati syahid.”
Tidak kalah penting, umat Islam juga memerlukan para
dermawan yang berbaik hati dengan hartanya untuk membantu
saudara kita di Gaza, Palestina. Bantuan harta kita tidak harus jutaan,
ratusan juta, bahkan milyaran rupiah, namun bisa ratusan ribu,
puluhan ribu, bahkan ribuan rupiah.
Sebab yang dinilai oleh Allah bukan banyak sedikitnya,
melainkan keikhlasan dan hajat kita terhadap harta yang kita
infakkan. Dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam
Ahmad dan An-Nasai lalu dihasankan oleh Al-Albani, Rasulullah
‫ ﷺ‬bersabda,

‫َسَبَق ِدْر َه ٌم ِم اَئَة َأْلِف ِدْر َه ٍم َقاُلوا َو َك ْيَف َقاَل َك اَن ِلَر ُج ٍل ِدْر َمَهاِن َتَص َّد َق ِبَأَح ِدَمِها‬
‫َو اْنَطَلَق َر ُج ٌل ِإىَل ُعْر ِض َم اِلِه َفَأَخ َذ ِم ْنُه ِم اَئَة َأْلِف ِدْر َه ٍم َفَتَص َّد َق َهِبا‬
6

“Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.” Lalu ada

Beliau ‫ ﷺ‬menjelaskan, “Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu


yang bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?”

mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang


memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari
kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.”

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah ‫ﷻ‬.


Yang terakhir, namun tidak kalah penting, bahwa umat Islam,
terkhusus penduduk Palestina. Membutuhkan doa yang tulus dari kita.
Doa untuk mereka yang kita panjatkan pada waktu-waktu ijabah,
seperti di sepertiga malam akhir, antara adzan dan iqamah, dan pada
hari Jumat.
Doa adalah “senjata” orang beriman. Doa adalah “senjata” bagi
mereka yang tidak memiliki senjata. Bukanlah Rasulullah ‫ﷺ‬
pernah bersabda,
‫ُك‬‫َفِإَمَّنا قوَن ُتن وَن ِب َف اِئ‬
‫ُتْر ُز َو َص ُر ُضَع ْم‬
“Sungguh, rezeki dan kemenangan kalian tidak lain disebabkan (doa)
dari orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Abu Dawud dan
dishahihkan oleh Al-Albani)

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah ‫ﷻ‬.


Demikian khutbah Jum’at pada siang hari ini, semoga saudara kita di
Palestina selalu diberikan kesabaran juga keteguhan hati. Dan semoga
Allah segera memberikan pertolongan kepada mereka agar segera
tercipta di bumi Palestina yang kita cintai

‫َلُك يِف اْلُق آِن اْلَك ِرِمْي َف ىِن ِإيَّـ اُك مبا فيه ِم‬
‫َن‬ ‫ْم‬ ‫َو َن َع َو‬ ‫ْر‬ ‫َب اَر َك اُهلل ْيِل َو ْم‬
‫ َأ ُل ىِل َذ ا َأ ْغِف اهللَ اْل ِظ‬. ‫ْاآل اِت ال ِّذ ْك ِر ا ِك ِم‬
‫َع ْيَم ْيِل‬ ‫َحْل ْي ُقْو َقْو َه َو ْس َت ُر‬ ‫َي َو‬
‫َغُف‬‫ْل‬‫ا‬ ‫َّن‬‫ِإ‬ ‫َلُك ِل اِئِر اْل ِمِن ِم ُك َذْنٍب َفا ْغِف‬
‫ْس َت ُر ْو ُه ُه ُه َو ْو ُر‬ ‫َو ْم َو َس ُم ْؤ َنْي ْن ِّل‬
.‫الَّر ِح ْيُم‬
‫‪7‬‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َاَحْلْم ُد هلل اَّلِذ ْي َأْر َس َل َر ُس ْو َلُه ِباُهْلَد ى َو ِد ْيِن اَحْلـِّق ِلُيْظِه َر ُه َعَلى الِّد ْيِن‬

‫ُك ِّل ِه َو َلْو َك ِر َه اْلُم ْش ِر ُك ْو َن ‪َ .،‬أْش َه ُد َأْن َال ِإَل َه ِإَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك‬
‫َلُه ِإْر َغاًم اِ ْن َجَح َد ِب َو َر َو َه ُد َحُم ًد َعْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُه َس ُد‬
‫ِّي‬ ‫ُل‬ ‫ا‬ ‫َّم‬ ‫َّن‬‫َأ‬ ‫ْش‬‫َأ‬ ‫‪.‬‬ ‫َف‬ ‫َك‬ ‫ِه‬
‫َمل‬
‫ل‬ ‫َع‬ ‫ِرِمْي‬ ‫ْلَك‬‫ا‬ ‫ِّيِب‬‫َّن‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َذ‬ ‫َه‬ ‫ل‬ ‫َع‬ ‫ْك‬ ‫اِإل ْنِس ْالَبَش ِر ‪ .‬الَّلُه َّم َص ِّل َس ِّلْم َباِر‬
‫َو َى‬ ‫َى‬ ‫َو َو‬ ‫َو‬
‫َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َأَمْجِعَنْي ‪َ ،‬أَّما َبْع ُد ‪.‬‬
‫َفَي ا ِعَب اد اِهلل اَّتُق وا اَهلل َح َّق ُتَق اِت ِه َو َال مَت ُوُْتّنَ ِإَّال وََأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن ‪،‬‬
‫ال َّز اِد الَّتْق ى‪ .‬اْع َل وا َأَّن اهللَ َأ ُك ِبَأ ٍر َد َأ ِف ِه‬ ‫ِإ‬
‫َم َر ْم ْم َب ْي‬ ‫َو َو ُم‬ ‫َو َتَز َّو ُدْو ا َف َّن َخ ْيَر‬
‫ِبَنْف ِس ِه َو َثيَّن َمِبَالِئَك ِتِه اْلُم ِّبَح ِة ِبُقْد ِس ِه َو ُه اْلَق اِئ يِف ِكتَاِب ِه اْلَك ِرِمْي‬
‫َو ُل‬ ‫َس‬
‫ُّل َن ل الَّن ا َأُّي ا اَّل ِذ َأ ُن وا ُّلوا َل ِه‬ ‫ِئ‬
‫ِإَّن اَهلل َو َم َال َت ُه ُيَص ْو َع َى ِّيِب َي َه ْيَن َم َص َع ْي‬ ‫َك‬
‫َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًم ا‪.‬‬
‫اللُه َّم َص ِّل َعَلى َس ِّيِدَنا َحُمَّم ٍد َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس ِّلْم َو َعَلى آِل َس ِّيِدنَا‬
‫َحُمَّم ٍد َو َعَلى َاْنِبيآِئ َك َو ُر ُس ِلَك َو َم آلِئَك ِة ْا َق َّر ِبَنْي َو اْر َض الّلُه َّم َعِن‬
‫ُمل‬
‫‪8‬‬

‫ِق َّي ِة الَّص ا ِة‬ ‫ى‬ ‫ْا َلَف اِء الَّر اِش ِد َأىِب ْك ٍر ر ْث ان ِل‬
‫َح َب‬ ‫ْيَن َب َو ُعَم َو ُع َم َو َع َو َعْن َب‬ ‫ُخل‬
‫َو الَّت اِبِعَنْي َو َت اِبِعي الَّت اِبِعَنْي ُهَلْم ِبِاْح َس اٍن ِاىَل َيْو ِم ال ِّد ْيِن َو اْر َض َعَّن ا‬
‫ِمِح‬ ‫ِت‬
‫َمَعُه ْم ِبَر َمْح َك َيا َأْر َح َم الَّر ا َنْي‬
‫الَّل َّم اْغ ِف ِلْل ْؤ ِمِن اْل ْؤ ِم َن اِت اْل ِلِم اْل ِل اِت‬
‫َو ُمْس َنْي َو ُمْس َم‬ ‫ْر ُم َنْي َو ُم‬ ‫ُه‬
‫اَأل اِت ِإَّنَك ِمَس َقِر ِجُم الَّد اِت ا َقاِض‬ ‫اَأل يَاِء ِم‬
‫َي‬ ‫َو َي‬ ‫َع‬ ‫ْيٌع ْيٌب ْيُب‬ ‫ْح ْنُه ْم َو ْم َو‬
‫اَحْلاَج اِت ‪.‬‬
‫الَّلُه َّم َأْص ِلْح َلَن ا ِدْيَنَن ا اَّلِذ ى ُه َو ِعْص َم ُة َأْم ِر َنا َو َأْص ِلْح َلَن ا ُدْنَياَنا‬
‫اَّليِت ِفْيَه ا َمَعاُش َنا َو َأْص ِلْح َلَن ا آِخ َر َتَن ااَّليِت ِإَلْيَه ا َمَعاُدَن ا َو اْجَع ِل اَحْلَي اَة‬
‫ِز َياَدًة َلَنا يِف ُك ِّل َخ ٍرْي َو اْجَعِل اْلَمْو َت َر اَح ًة َلَنا ِم ْن ُك ِّل َش ٍّر ‪.‬‬
‫ْالِف َن ِة‬ ‫ْال ا ال َّز َالِز َل ْاِمل‬
‫َو َح َن َو ُس ْو َء ْت‬ ‫اللُه َّم اْد َف ْع َعَّن ا ْالَبَالَء َو َو َب َء َو‬
‫َو ْاِملَح َن َم ا َظَه ِم ْنَه ا َو َم ا َبَطَن َعْن َبَل ِدَنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر‬
‫َر‬
‫ْالُبْلَد اِن ْا ْس ِلِم َنْي عآَّمًة َيا َر َّب ْالَعاَلِم َنْي ‪.‬‬
‫ُمل‬
‫َال‬ ‫ُق َنا ِبْاِإل َمْياِن‬ ‫َّب ا اْغ ِف َل ا ِإل اِن ا اَّل ِذ‬
‫ْجَت‬
‫َو َع ْل ْيِف‬ ‫ْيَن َس َب ْو‬ ‫ْر َن َو ْخ َو َن‬ ‫َر َن‬
‫ُقُلْو ِبَن ا ِغًّال ِلَّل ِذْيَن آَم ُنْو ا َر َّبَن ا آِتنَا ىِف الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ىِف ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة‬
‫َو ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر ‪َ .‬و اَحْلْم ُد ِ ِهلل َر ِّب اْلَعـاِلِم َنْي ‪.‬‬
‫‪9‬‬

‫ُق‬‫ْل‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِع ا اِهلل ِإَّن ا ْأ ِباْل ْد ِل اِإل ـاِن ِإ اِء ِذ‬
‫ْر يَب‬ ‫َهلل َي ُمُر َع َو ْح َس َو ْيَت‬ ‫َب َد‬
‫َو َيْنَه ي َعِن ْالَف ْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغِي َيِعُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َت َذ َّك ُر ْو َن ‪،‬‬
‫ْك‬ ‫ل ِن ِم ِه ِز ْد ُك َل ِذ‬ ‫ُك‬ ‫ْش‬ ‫ا‬ ‫ُك‬ ‫ُك‬ ‫ْذ‬ ‫َفـاْذُك وا اهللَ اْل ِظ‬
‫ْم َو ُر‬ ‫َي‬ ‫َع‬ ‫َي‬ ‫َع‬ ‫ُه‬ ‫ْو‬ ‫َع َم ْر ْم َو ُر‬ ‫َي‬ ‫ْي‬ ‫ُر‬
‫اِهلل َأْك َبُر ‪َ ،‬و اهللُ َيْع َلُم َم ا َتْص َنُعْو َن ‪.‬‬

‫َر َّبَنا اْغ ِف ْر َلَنا َو ِإل ْخ َو اِنَنا اَّلِذْيَن َس َبُقْو َنا ِبْاِإل َمْياِن َو َال ْجَتَع ْل ْيِف ُقُلْو ِبَن ا ِغًّال‬
‫ا‬ ‫َذ‬ ‫ا‬ ‫ًة ِق‬ ‫ِة‬ ‫ِلَّلِذ آ ا َّبَنا آِتنَا ىِف الُّد ا َنًة ىِف ْاآلِخ‬
‫َب‬ ‫َع‬ ‫َن‬ ‫َن‬
‫َر َح َس َو‬ ‫ْنَي َح َس َو‬ ‫ْيَن َم ُنْو َر‬
‫‪.‬الَّناِر ‪ .‬ا ُد ِ ِهلل ِّب اْل ـاِلِم‬
‫َو َحْلْم َر َع َنْي‬

‫ِعَباَد اِهلل ِإَّن اَهلل َيْأُمُر ِباْلَعْد ِل َو اِإل ْح َس ـاِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر يَب َو َيْنَه ي َعِن‬
‫ْالَف ْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغِي َيِعُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َت َذ َّك ُر ْو َن ‪َ ،‬فـاْذُك ُر وا اهلل‬
‫َاْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َعلَي ِنَعِم ِه َيِز ْد ُك ْم َو َلِذْك ُر اِهلل َأْك َبُر ‪َ ،‬و اهلل‬
‫َُيْع َلُم َم ا َتْص َنُعْو َن ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai