Transport Bahan Padat
Transport Bahan Padat
Overviews
Klasifikasi
4
Dasar Pemilihan (1/3)
❑ Kapasitas Pengangkutan/Transportasi:
• Tergantung dari jenis bahan ( bulk density, material charaterstics etc)
• Tipe conveyor lebih fleksibel (kapasitas kecil s/d besar) dibanding screw
conveyor
• Tipe pneumatic ditentukan oleh ukuran padatan
❑ Modifikasi Proses:
Sering kali selain mengangkut/memindahkan bahan terdapat proses yang
diinginkan terjadi selama pengangkutan, misal pencampuran, size
reduction, dewatering, pendinginan, pemisahan, kristalisasi dll.
Misal : Vibrating conveyor, pneumatic drier
7
Mechanical Conveyor Systems
Mechanical Conveyor Systems
8
Scraper System
❑ Screw Conveyor:
❖Specifikasi Perancangan:
- Diameter screw
- Kecepatan putar (25 – 200 rpm), umumnya digunakan 100 rpm
- Jarak ulir yang digunakan (pith)
- Sudut dari ulir
10
❑ Screw Conveyor:
11
Scraper System
❑ Flight Conveyor:
12
Carrier Systems
❑ Belt Conveyor:
▪ Paling banyak digunakan karena bekerja secara
kontinyu, powernya rendah dan konstruksinya
sederhana
▪Umumnya digunakan untuk transportasi
horizontal tetapi juga dapat digunaka untuk
transportasi dengan inklinasi tertentu (18o s/d
20o)
▪Bahan yang diangkut dapat berupa butir,
tepung, dan gumpalan
▪ Belt terbuat dari kanvas, reinforced rubber, kasa
kawat dll
▪Kadang moisture manjadi penghalang terhadap
bahan pada yang menimbulkan kesulitan pada
saat discharge bahan karena terjadi “sticking”
13
Carrier Systems
14
Carrier Systems
15
Carrier Systems
16
❑ Belt Conveyor:
17
Carrier Systems
❖ Modifikasi Belt Conveyor :
▪ Roller conveyor:
18
Carrier Systems
❖ Modifikasi Belt Conveyor :
▪ Vibrating conveyor:
▪ Memanfaatkan gerakan vibrasi dan
gravitasi
▪ Terdiri dari papan yang salah satu
ujungnya disangga dengan pegas dan
digetarkan oleh roda eksentrik.
▪ Diletakkan agak miring untuk membantu
pengaliran bahan
▪ Belt biasanya berlubang-lubang yang
berfungsi sebagai ayakan atau dewatering.
▪ Keuntungan alat ini adalah selain terjadi
proses pengangkutan juga akan terjadi
proses pemisahan ukuran (screening) atau
pengeringan
19
Carrier Systems
❑ Apron Conveyor:
20
Vertical Mechanical Conveyor Systems
21
Vertical Mechanical Conveyor Systems
❑ Centrifugal Discharge Elevator
22
Pneumatic Conveyor
▪Transportasi padatan dengan prinsip
pengangkutan menggunakan bantuan
aliran fluida gas/udara
▪Aliran udara dapat ditimbulkan oleh
blower atau exhauster/pompa vaccum
▪Kapasitas pengangkutan 24 – 200
ton/jam
23
Suction / Vacuum System Pneumatic
Conveyor
24
Pressure System Pneumatic Conveyor
25
Pressure Vacuum System
Pneumatic Conveyor
26
Kapasitas Pneumatic Conveyor
27
Komponen Pneumatic Conveyor
❑ Terdiri dari:
1.Suction nozzle (moncong
penghisap)
2.Pipa
3.Siklon
4.Bag filter
5.Blower
28
Komponen Pneumatic Conveyor
29
Komponen Pneumatic Conveyor
❑SIKLON (CYCLONE):
▪ Digunakan untuk memisahkan padatan dan udara/gas
yang digunakan.
▪ Karena pengaruh gaya sentrifugal, padatan yang masuk
membentur dinding dan jatuh kebawah
▪ Discharge system harus diperhatikan karena tekanan
sistem dalam siklon lebih dari 1 atm (pressure system)
atau lebih rendah dari 1 atm (vacuum system)
▪ Untuk mengatisipasi kebocoran digunakan “air lock gate
system” yang berupa plate-plate yang berputar pada
bagian discharge.
▪ Selain itu juga terdapat saluran yang menghubungkan
bagian discharge dan atas siklon agar perbedaan
tekanan tidak terlalu besar
30
Komponen Pneumatic Conveyor
❑ BAG FILTER
31
Komponen Pneumatic Conveyor
❑ SCRUBBER
32
❑ Pneumatic Conveyor:
33
Hydroulic Conveyor
34
ALAT PENGUMPAN PADATAN
(FEEDER)
▪Sistem produksi yang kontinyu memerlukan alat
pengumpan yang kontinyu juga
▪Alat pengumpan (feeder) memiliki sifat sebagai
berikut:
- bekerja secara kontinyu
- jumlahnya tertentu dan dapat dikontrol
- menyesuaikan dengan unit sebelumnya atau
sesudahnya
35
Screw Conveyor vs Screw Feeder
36