Anda di halaman 1dari 5

Pasal 1

1. PIHAK KEDUA bersedia bekerjasama dan memberikan bimbingan serta pembinaan


kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAK PERTAMA bersedia bekerjasama dan
menerima bimbingan serta pembinaan dari PIHAK KEDUA, dalam hal pemeliharaan
ayam pedaging, dengan pola sistem kemitraan

2. Kerjasama dengan pola sistem kemitraan ini dilaksanakan oleh Para Pihak atas
dasar prinsip saling menguntungkan, saling percaya, saling membutuhkan,dan tanpa
paksaan. -------------

Pasal 2

Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal Perjanjian ini dan akan terus berlaku hingga
diakhiri sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ("Jangka Waktu Perjanjian"). --------------------

Pasal 3

Sehubungan dengan Perjanjian ini, Para Pihak memiliki kewajiban sebagai berikut: --------

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk: -------------------------------------------------------------

a. Menyediakan kandang ayam berikut dengan perlengkapannya (“Kandang”). -------

b. Menyediakan tenaga kerja yang diperlukan untuk pemeliharaan ayam pedaging,


untuk saat ini maupun dikemudian hari sesuai petunjuk-petunjuk yang diberikan
oleh PIHAK KEDUA selama Jangka Waktu Perjanjian.-------------------------------------

c. Memelihara serta menggunakan sarana produksi peternakan ayam pedaging


berupa day-old chick (“DOC”), pakan ternak (“Pakan”) dan obat-obatan-vaksin-
bahan kimia (“OVK”) (DOC, Pakan dan OVK selanjutnya disebut “Sarana
Produksi Peternakan”) dari PIHAK KEDUA dengan sebaik-baiknya, sesuai
pengarahan dan petunjuk yang diberikan oleh PIHAK KEDUA dari waktu ke
waktu. --------------------------------------------

d. Memberitahukan dan melaporkan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya


dalam waktu 12 (dua belas) jam, apabila ayam terjangkit wabah atau penyakit,
terjadi bencana, kandang roboh, terjadi kebakaran, pencurian dan kejadian
lainnya yang dapat merugikan kerjasama antara Para Pihak sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini. ---------------------------------------------------------------------------------

2. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk: -----------------------------------------------------------------

a. Menyediakan Sarana Produksi Peternakan kepada PIHAK PERTAMA, dengan


nilai yang akan ditentukan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK
PERTAMA, untuk setiap periode pemeliharaan ayam pedaging yang dinyatakan
dalam bentuk sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. -----------------------------------------------------

b. Menyerahkan Sarana Produksi Peternakan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK


PERTAMA di Lokasi Peternakan (baik secara sekaligus ataupun bertahap, sesuai
dengan kesiapan PIHAK PERTAMA serta berdasarkan penilaian PIHAK KEDUA),
penyerahan mana akan dibuktikan dengan surat jalan, ------------------------------------
c. Memberikan pembinaan dalam bentuk penyuluhan dan/atau apabila perlu
memberikan kursus-kursus yang diperlukan. -------------------------------------------------

d. Bersama-sama PIHAK PERTAMA, melakukan perhitungan dari hasil penjualan


ayam besar untuk menentukan perhitungan bagi hasil sesuai kesepakatan Para
Pihak. ---------------------------------------------------------

Pasal 4

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mempunyai hak, masing-masing: ----------------------

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk: ----------------------------------------------------------------------

a. Menerima Sarana Produksi Peternakan dari PIHAK KEDUA. ----------------------------

b. Menerima pembinaan dari PIHAK KEDUA dalam bentuk penyuluhan dan/atau


apabila perlu memberikan kursus-kursus yang diperlukan. -------------------------------

c. Mendapatkan bagian bagi hasil ini setelah dilakukan perhitungan sebagaimana


dimaksud dalam Adendum Kesepakatan Kerjasama Setiap Siklus

2. PIHAK KEDUA berhak untuk:--------------------------------------------------------------------------

a. Menentukan jadwal chick-in sekaligus menentukan jumlah Sarana Produksi


Peternakan yang diperlukan untuk 1 (satu) siklus, sesuai kesiapan PIHAK
PERTAMA. ---------------------------------------------------------------------------------------------

b. Meminta pegawai dan/atau pihak yang diberi kuasa, termasuk tetapi tidak terbatas
pada tenaga ahli, untuk setiap waktu mengadakan pembinaan, bimbingan,
peninjauan, pengecekan, melihat dan memeriksa tempat pemeliharaan ayam
pedaging PIHAK PERTAMA. ----------------------------------------------------------------------

c. Memberikan petunjuk dan/atau pengarahan bagi PIHAK PERTAMA dalam


melaksanakan pemeliharaan ayam pedaging, sepanjang tindakan-tindakan
tersebut menurut pertimbangan PIHAK KEDUA diperlukan untuk tujuan
mengoptimalkan keberhasilan pemeliharaan. ------------------------------------------------

d. Menjual hasil produksi berupa ayam pedaging hidup, pada waktu yang telah
ditentukan untuk dipasarkan, berkaitan dengan Pasal 6 ayat (7), dengan
ketentuan sebagai berikut: ----

i. Waktu panen dilakukan atas pertimbangan kondisi ayam, pemenuhan


spesifikasi kebutuhan pasar dan pertimbangan harga saat itu dan pada saat
panen dapat dihadiri oleh perwakilan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, dan
pembeli; dan-----------------------------------------

ii. Proses panen dilakukan oleh Para Pihak setelah didapatkan kesepakatan
mengenai waktu panen.-----------------------------------------------------------------------

Pasal 5
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa perhitungan bagi hasil akan
dilakukan setiap akhir siklus dengan terlebih dahulu dilakukan perhitungan-
perhitungan atas seluruh biaya yang timbul dalam pemeliharaan ayam tersebut
berdasarkan Adendum kesepakatan Kerjasama.
2. Dari hasil perhitungan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas, PIHAK PERTAMA
akan memperoleh bagian yang besarnya terperinci, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. --------------------------------

3. Apabila diakhir siklus pemeliharaan ayam dan setelah dilakukan perhitungan bagi
hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, terdapat kerugian, maka kerugian
tersebut akan diperhitungkan bersama oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. ,.

Pasal 6

Sehubungan dengan Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA menjamin kepada PIHAK KEDUA
hal-hal sebagai berikut: ---------------------------------------------------------------------------------------

1. Kandang merupakan milik PIHAK PERTAMA tidak sedang dijaminkan, tidak sedang
sengketa atau dibebani atas suatu hutang dan tidak ada pihak lain yang turut
memiliki, baik sebagian maupun seluruhnya. ------------------------------------------------------

2. Membebaskan PIHAK KEDUA apabila selama Jangka Waktu terjadi tuntutan-tuntutan


dari pihak ketiga atas Perjanjian ini. ------------------------------------------------------------------

3. Demi kualitas hasil budidaya ayam yang ditentukan PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA akan memelihara ayam dengan menggunakan Sarana Produksi
Peternakan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA. -----------------------------------------------

4. Menanggung seluruh resiko yang mungkin timbul atas Sarana Produksi Peternakan
setelah diterima dari PIHAK KEDUA. ----------------------------------------------------------------

5. Melaksanakan segala ketentuan-ketentuan yang telah diatur dan disepakati dalam


Perjanjian ini atau perjanjian tambahannya (apabila ada). -------------------------------------

6. Apabila Kandang yang digunakan oleh PIHAK PERTAMA untuk pelaksanaan


Perjanjian ini adalah berdasarkan sewa menyewa, maka PIHAK PERTAMA menjamin
bahwa pemilik Kandang tidak keberatan dan tidak akan mengajukan tuntutan apapun
kepada PIHAK KEDUA.----------------------------------------------------------------------------------

7. Memberi kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk menjual ayam pedaging hidup dan
sehat dengan harga yang terbaik, termasuk untuk melakukan penagihan dan
menerima pembayaran atas penjualan ayam pedaging tersebut dari pihak pembeli
yang disepakati kedua belah pihak. ---------------------

Pasal 7

Selama Jangka Waktu Perjanjian, PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan dari PIHAK
KEDUA dilarang untuk: ---------------------------------------------------------------------------------------

1. Menyewakan Kandang kepada pihak lain; ---------------------------------------------------------

2. Menambahkan dengan cara apapun Sarana Produksi Peternakan (selain dari apa
yang telah disediakan oleh PIHAK KEDUA), yang dapat mempengaruhi kualitas ayam
yang dibubidayakan sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) tersebut di atas. ----------

3. Mengalihkan dengan cara apapun Sarana Produksi Peternakan kepada pihak ketiga.

Pasal 8

Untuk pelaksanaan Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA setuju menitipkan dana jaminan atau
jaminan dalam bentuk lainnya kepada PIHAK KEDUA, dengan nilai jaminan
sebagaimana disepakati oleh Para Pihak. --------------------------------------------------------------

Pasal 9

1. Apabila selama Jangka Waktu Perjanjian berlangsung terjadi keadaan kahar (force
majeure) seperti, tetapi tidak terbatas pada, huru-hara, banjir, gempa bumi, tanah
longsor, maka segala kerugian yang terjadi terhadap: ------------------------------------------

a. Kandang beserta fasilitasnya adalah merupakan resiko dan tanggung jawab


PIHAK PERTAMA; dan-----------------------------------------------------------------------------

b. Sarana Produksi Peternakan dan hasil ikutannya merupakan resiko dan tanggung
jawab PIHAK KEDUA. ------------------------------------------------------------------------------

2. Dengan terjadinya keadaan kahar yang menyebabkan terhentinya Perjanjian ini,


maka hak dan kewajiban Para Pihak dengan sendirinya hapus sejak terjadinya
keadaan kahar tersebut, kecuali kewajiban-kewajiban yang timbul sebelum terjadinya
keadaan kahar, dimana kewajiban-kewajiban tersebut tetap harus dan wajib dipenuhi
oleh masing-masing Pihak kepada Pihak lainnya. -----------------------------------------------

3. Kerugian yang timbul diakibatkan kecurangan (termasuk dan tidak terbatas pada
kehilangan atau pencurian) yang timbul akibat kelalaian PIHAK PERTAMA termasuk
karyawan PIHAK PERTAMA, seluruhnya menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA berhak mengambil langkah-langkah hukum baik PERDATA melalui


Lembaga Peradilan setempat maupun PIDANA melalui Pelaporan pada Kepolisian RI
sehubungan dengan penyelesaian atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) di atas.

Pasal 10

1. Perjanjian ini dapat diakhiri:-----------------------------------------------------------------------------

a. oleh Para Pihak, melalui perjanjian tertulis bersama antara Para Pihak; atau--------

b. oleh PIHAK KEDUA, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:------------------------------

i. PIHAK PERTAMA salah melakukan pengelolaan walaupun telah diberikan


bimbingan, pembinaan dan/atau pengarahan oleh PIHAK KEDUA, sehingga
mengalami kerugian selama 1 (satu) siklus masa pemeliharaan; -----------------
----------------------------

ii. PIHAK PERTAMA menghentikan aktivitas usahanya sebagai peternak ayam


pedaging; dan/atau ----------------------------------------------------------------------------

iii. PIHAK PERTAMA bebas memilih dan melakukan kerjasama kemitraan


dengan pihak lain setelah menyelesaikan suatu siklus pemeliharaan atau
budidaya produksi ayam pedaging dengan PIHAK KEDUA. ------------------------

2. Pengakhiran Perjanjian ini tidak menghapuskan kewajiban-kewajiban Para Pihak


yang telah timbul dan belum dilaksanakan pada saat berakhirnya Perjanjian.------------

3. Para Pihak dengan ini secara tegas mengesampingkan hak atau kewajiban
berdasarkan undang-undang apapun untuk mendapatkan persetujuan, penetapan
atau putusan pengadilan atau otoritas lainnya untuk memberlakukan pengakhiran
Perjanjian ini, termasuk penerapan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
sepanjang putusan pengadilan diperlukan untuk mengakhiri Perjanjian ini.----

Pasal 11

1. Segala perselisihan yang mungkin timbul akibat pelaksanaan Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.-------------------------------------------------

2. Apabila tidak dapat tercapai musyawarah secara mufakat, maka Para Pihak sepakat
untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri…………..di………………..-----------------------------------------------------

Pasal 12

1. Perjanjian ini tidak akan berakhir karena meninggalnya salah satu pihak atau adanya
penggantian pemegang saham di PIHAK KEDUA, dan karenanya ahli warisnya atau
penggantinya yang berhak, wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini. --------------------------------------------------------------------------------------

2. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan dibicarakan dan
diselesaikan secara musyawarah dan apabila diperlukan akan dituangkan dalam
Addendum atau Perubahan tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini. -----------------------------------------------------------------------------------------

3. Tidak ada satu Pihak pun dalam Perjanjian ini yang dapat mengalihkan hak-haknya
menurut Perjanjian ini kepada pihak ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pihak lainnya.

4. a. Setiap pemberitahuan atau komunikasi lainnya yang berhubungan dengan


Perjanjian ini hanya dapat dianggap sah bilamana dilakukan dengan pengiriman
surat tercatat atau diantar sendiri dengan bukti penerimaan yang cukup, atau
dengan teleks atau faksimile yang harus dikonfirmasikan dengan surat tercatat
dalam waktu 2 (dua) hari kalender setelah pengiriman teleks atau faksimile.

b. Setiap pemberitahuan atau komunikasi yang berhubungan dengan Perjanjian ini


harus dialamatkan kepada alamat PIHAK PERTAMA dan kantor PIHAK KEDUA.

5. Jika satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini atau pengaturan sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian ini dinyatakan tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat
dilaksanakan dalam hal apapun berdasarkan hukum yang berlaku atau keputusan,
keabsahan, keberlakuan dan dapat dilaksanakannya ketentuan dan kesepakatan
yang lainnya yang terkandung atau dimaksud dalam Perjanjian ini tidak akan
terpengaruh atau berkurang dengan cara apapun, dengan ketentuan bahwa, atas
terjadinya peristiwa tersebut, Para Pihak harus menggunakan upayanya yang terbaik
untuk mengubah ketentuan yang tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat
dilaksanakan tersebut hanya sepanjang diperlukan agar ketentuan tersebut menjadi
sah, berlaku dan dapat dilaksanakan sesuai dengan maksud Para Pihak.-----------------

Anda mungkin juga menyukai